You are on page 1of 7

B.

Zakat Hewan Ternak


a. Pengertian Zakat Hewan Ternak
Zakat secara etimologi atau bahasa (lughoh) merupakan kata dari zaka yang
berarti numuww (tumbuh), ziyadah (bertambah), nama (kesuburan), thaharah (suci),
dan berkah (keberkahan). Demikian keterangan yang ditegaskan oleh K.H Masdar
Helmi.1 Dalam arti secara etimologi zakat merupakan kata dasar (lafadz mashdar)
dari atau zaka yang berarti suci, berkah, tumbuh, dan terpuji yang semua arti itu
sangat populer dalam penerjemahan baik Al Qur’an maupun Hadits.2

Sedangkan zakat dari segi istilah fiqih berarti “sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak”. Jumlah yang
dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah
banyak, membuat lebih berarti dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan.3
Menurut istilah fiqih, zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada
kelompok tertentu dengan berbagai syarat tertentu.4
Dari berbagai definisi tentang zakat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
zakat adalah nama bagi kadar harta tertentu yang diserahkan pada golongan tertentu,
dimana golongan tersebut telah ditetapkan dalam kitab suci Al Qur’an. Walaupun
menggunakan istilah yang berbeda-beda, pada dasarnya memiliki maksud yang sama
yaitu kalimat yang mengeluarkan sebagian harta dari suatu harta yang memenuhi
syarat tertentu untuk diberikan kepada orng yang berhak menerimanya.
b. Dasar Hukum Zakat Hewan Ternak
1. Al-Qur’an
 QS. Al-baqarah : 110
ٰ ِ ِٰ ِ ِ ِ ‫الز ٰکوةَ ۗ وما تُ َقد اِل‬ َّ ‫َواَ قِْي ُموا‬
َ‫ِّم ْوا َ ْن ُفس ُك ْم ِّم ْن خَرْيٍ جَت ُد ْوهُ عْن َد اللّه ۗ ا َّن اللّه‬
ُ ََ َّ ‫الص ٰلوةَ َواٰ تُوا‬
ِ ‫مِب َا َتعملُو َن ب‬
‫صْيٌر‬ َ ْ َْ
Artinya: “jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat,
Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. dan Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.”
 QS. An-Nahl : 5-7
ِ ِ ِ ِ ْ ‫َوا اْل َ ْن َعا َم َخلَ َق َها ۚ لَـ ُك ْم فِْي َها ِد‬
َ ‫) َولَ ُك ْم فْي َها مَجَا ٌل حنْي‬٥( ‫فءٌَّو َمنَا ف ُع َومْن َها تَْأ ُكلُ ْو َن‬
‫س ۗ اِ َّن‬
ِ ‫) َوحَتْ ِمل اَْث َقا لَـ ُك ْم اِىٰل َبلَ ٍد مَّلْ تَ ُك ْونُ ْوا ٰبلِغِْي ِه اِاَّل بِ ِش ِّق ااْل َ ْن ُف‬٦( ‫تُِرحْيُ ْو َن َو ِحنْي َ تَ ْسَر ُح ْو َن‬
ُ
)٧( ‫ف َّر ِحْي ٌم‬ ٌ ‫  َربَّ ُك ْم لََرءُْو‬

1
Masdra Helmi, Pedoman Praktis Memahami Zakat dan Cara Menghitungnya, hlm.18
2
Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modern, hlm.13.
3
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, hlm. 34
4
Muh. Rifa’I dkk, Terjemahan Khulasah Kifayatul Akhyar, hlm.123
Artinya : “ 5. Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya untuk kamu,
padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat,
dan sebagiannya kamu makan. 6. Dan kamu memperoleh
keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke
kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat
penggembalaan). 7. Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke
suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali
dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha
Penyayang.”
 QS. An-Nahl : 66
ِ ٍ ٍ ِۢ ِ ِ ‫واِ َّن لَـ ُكم يِف ااْل َ ْنعا ِم لَعِبر ًة ۗ ن‬
ً ‫ُّسقْي ُك ْم مِّمَّا يِف ْ بُطُْونهٖ م ْن َبنْي ِ َفْرث َّو َدم لََّبنًا َخا ل‬
‫صا‬ ْ َْ َ ْ ْ َ
ّٰ ِّ‫َسٓاِئغًا ل‬
َ ‫لش ِربِنْي‬
Artinya : "Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada
dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang
mudah ditelan bagi orang yang meminumnya."
 QS. Yasin : 71-73

‫) َوذَلَّـ ْلن َٰها هَلُ ْم فَ ِمْن َها‬٧١( ‫ت اَيْ ِد ْينَاۤ اَْن َعا ًما َف ُه ْم هَلَا ٰملِ ُك ْو َن‬
ْ َ‫اََومَلْ َيَر ْوا اَنَّا َخلَ ْقنَا هَلُ ْم مِّمَّا َع ِمل‬
ِ ِ ِ
)٧٣( ‫ب ۗ اَفَاَل يَ ْش ُكُر ْو َن‬ ُ ‫) َوهَلُ ْم فْي َها َمنَا ف ُع َو َم َشا ِر‬٧٢( ‫َر ُك ْوبُ ُه ْم َومْن َها يَْأ ُكلُ ْو َن‬
Artinya : " 71. Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah
menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari
apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu
mereka menguasainya. 72. Dan Kami menundukkannya
(hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk
menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka
makan. 73. Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan
minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?"
2. Hadist Nabi
 Hadist Riwayat Bukhari

‫الص َدقَِة‬
َّ َ‫ َوالَ يُ َفَّر ُق َبنْي َ جُمْتَ ِم ٍع َخ ْشيَة‬،‫َوالَ جُيْ َم ُع َبنْي َ ُمَت َفِّر ٍق‬
Artinya : ” Dan janganlah diserikatkan harta yang mula-mula terpisah, dan
sebaliknya, jangan pula dipisahkan harta yang pada asalnya adalah
harta perserikatan, dengan tujuan menghindar dari penunaian zakat
(baik sama sekali, maupun dengan tujuan meminimalkan jumlah
zakat).” (HR. Bukhari No. 1450)

 Hadist Riwayat Abu Dawud


‫الس ِويَِّة‬ ِ ‫ فَِإنَّهما يَتراجع‬، ِ َ‫وما َكا َن ِمن خلِيط‬
َّ ِ‫ان َبْيَن ُه َما ب‬ ََ َ َ َُ ‫ْ َ نْي‬ ََ
Artinya : “ Adapun jika memang asalnya adalah harta perserikatan,
maka (ditunaikan sebagai zakat satu orang, dan) masing-masing
pihak yang berserikat menanggungnya sesuai dengan bagian
masing-masing.” (HR. Abu Dawud No. 1568)
 HR. Muslim dari Ibnu Umar

Artinya : "Dari Ibnu Umar ra, dari Nabi SAW. Beliau bersabda; “Islam
itu ditegaskan atas lima dasar : hendaknya meng-Esakan Allah,
mendirikan Shalat, Menunaikan Zakat, berpuasa pada bulan
Ramadhan dan naik Haji. ” (H.R. Muslim dari Ibnu Umar).5
3. Ijma’ Ulama
Sedangkan dari ijma’ Ulama, mereka sepakat dari generasi ke generasi
hingga sekarang tentang wajibnya Zakat. Bahkan para sahabat Nabi sepakat untuk
memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat. Dengan demikian, seorang
Muslim yang mengingkari kefardhuannya berarti dia dianggap murtad, keluar dari
Agama Islam.6
Dari beberapa dasar hukum diatas, maka tidak diragukan lagi, bahwa Zakat
adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kedudukan Zakat sama dengan kedudukan
dalam Shalat lima waktu, dalam kekuatan hukumnya. Karean kata Zakat dalam
beberapa ayat, selalu dirangkaikan dengan menggunakan Huruf “athaf” dengan kata
Shalat. Dalam istilah Ushul Fiqh, berarti kedua hukum tersebut mempunyai Hukum
yang sama. Sebab termasuk kepada “dalalah iqtiran” (dalil yang bersamaan).
c. Ketentuan Zakat Hewan Ternak
Syekh Ahmad bin al-Hasan al-Asfahani mengatakan dalam matannya bahwa syarat
wajib zakat hewan ternak ada enam macam, Islam, merdeka, kepemilikan sempurna,
nisab, mencapai haul dan digembala atau di lepas.
1. Islam, yakni zakat hanya diwajibkan kepada orang Islam, adapun orang
kafir tidak diwajibkan zakat.
2. Merdeka, zakat tidak wajib bagi budak, karena budak tidak memiliki harta.
3. Kepemilikan sempurna, bahwa orang yang hendak mengeluarkan zakat
hewan ternak harus memiliki harta tersebut sepenuhnya atau secara utuh,

5
Muslim, Shahih Muslim, hlm. 26
6
Masduki , Fiqh Zakat...,hlm. 16
bukan milik orang lain atau harta pinjaman atau belum terjadi serah terima
sehingga menyebabkan belum memiliki harta secara totalitas.
4. Nisab, bahwa harus mencapai batas minimal tertentu dari setiap unta, sapi
dan kambing yang sudah ada ketentuannya, jika belum mencapai minimal
maka belum wajib zakat.
5. Haul, yaitu mesti diternak dan dimiliki satu tahun penuh,setelah itu
barulah terhitung zakatnya, jika belum satu tahun maka belum wajib zakat.
6. Harus dikembalakan di tempat umum atau dilepas dan mencari makanan
seperti hewan lepas biasanya. Dan dalam zakat kambing yang
digembalakan di luar yaitu kalau sampai 40 ekor sampai 120 ekor.
Hewan ternak yang terkena wajib zakat harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1. Digembalakan
Sengaja diurus sepanjang tahun atau dalam mayoritas satu tahun untuk
memproleh susu, daging dan hasil pengembangbiakannya. Ternak gembalaan
adalah ternak yang memperoleh makanan di lapangan pengembalaan terbuka
atau milik sendiri.
2. Tidak untuk Dipekerjakan
Seperti untuk membajak, mengairi tanaman, digunakan alat
transportasi dan sebagainya.
Empat imam mazhab sepakat tentang wajibnya zakat binatang, yaitu unta,
sapi, domba (kambing) dengan syarat telah mencapai nishab, tetap pemiliknya,
mencapai haul, dan pemiliknya adalah orang merdeka dan muslim. Mereka juga
sepakat tentang syarat penggembalaan, kecuali Maliki yang berpendapat: Wajib zakat
atas unta dan sapi yang dipekerjakan dan domba yang dicarikan rumput, seperti
wajibnya atas hewan ternak yang digembalakan di padang rumput.15
d. Nisab dan Haul Zakat Hewan Ternak
Nisab atau batas dan besarnya zakat yang harus dikeluarkan dari hewan ternak
adalah sebagai berikut:
1. Unta
Tidak wajib zakat kecuali jumlanya sudah memcapai lima unta. Dari
Abi Sai’id al-Hudri bahwa Rasulullah Saw berkata: tidak ada zakat pada unta
yang jumlahnya kurang dari lima ekor (H.R. Imam Bukhori). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel :

Nisab Unta Zakat yang Wajib Dikeluarkan


1-4 Tidak ada zakat
5-9 1 ekor kambing usia 2 tahun/biri-biri usia 1
tahun
10 - 14 2 ekor kambing betina usia 2 tahun
15 – 19 3 ekor kambing
20 - 24 4 ekor kambing
1 ekor anak unta betina usia 1 tahun masuk 2
25 - 35
tahun masuk 2 tahun (bintu mukhod)
1 ekor anak unta usia 2 tahun masuk 3 tahun
36 - 45
(bintu labun)
1 ekor anak unta usia 3 tahun masuk 4 tahun
46 - 60
(higgo)
1 ekor unta betina usia 4 tahun masuk 5 tahun
61 - 75
(juz’ah)
76 - 90 2 ekor anak unta betina usia 4 tahun atau lebih
2 ekor anak unta betina usia 3 tahun tahun
91 - 120
atau lebih
121 - 129 3 ekor anak unta betina
Dari 130 setiap 40 ekor dan seterusnya zakatnya 1 ekor unta
betina usia 2 tahun masuk 3 tahun. Dan untuk setiap 50 ekor dan
seterusnya zakatnya 1 ekor unta betina usia 3 masuk 4 tahun.

2. Sapi
Sapi / kerbau adalah salah satu binatang yang wajib dikeluarkan
zakatnya apabila sudah memenuhi syarat wajib zakat. Sapi baru wajib dizakati
setelah berjumlah 30 ekor dan digembala.

‫وعن معاذ بن جبل ضي اهلل عنه أن النيب صلى اهلل عليه وسلم بثعه إىل اليمن فأمره‬
‫أن يأخذ من كل ثالثني بقرة تبيعا أتبيعة ومن كل أربعني مسنة‬
“ Dari Muaz bin Jabal bahwa Nabi Muhammad Saw pernah
mengutusnya ke Negeri Yaman, Beliau memerintahkan untuk
mengambil zakat dari 30 ekor sapi, seekor anak sapi berumur setahun
lebih yang jantan atau betina, dan setiap 40 ekor sapi, seekor sapi
betina berumur 2 tahun lebih.” (H.R. Imam Tarmidzi).
Seiring dengan hadis di atas Syekh Ahmad bin al-Hasan al-Asfahani
mengutip dalam matannya:

‫وأول نصاب البقرة ثالثون فيجب فيها تبيع ويف أربعني مسنة وعلى هذا أبدا فقس‬
“ Permulaan nisab sapi itu 30 ekor, untuk jumlah ini zakatnya 1 ekor tabi'
(anak lembu jantan umur 2-3 tahun). 40 ekor lembu adalah 1 ekor
Nisab Sapi Zakat yang Wajib Dikeluarkan
1 - 29 Tidak ada zakat
30 - 39 1 ekor anak sapi (kerbau) usia 1 tahun
40 - 59 1 ekor anak sapi (kerbau) usia 2 tahun
60 - 69 2 ekor anak sapi (kerbau) usia 1 tahun at
70 - 79 1 ekor anak sapi (kerbau) usia 2 tahun dan
1 ekor anak sapi usia 1 tahun
80 - 89 2 ekor anak sapi (kerbau) usia 2 tahun
90 - 99 3 ekor anak sapi (kerbau) usia 1 tahun
100 - 109 1 ekor anak sapi betina (kerbau) dan 2 ekor
anak sapi jantan
110 - 119 2 ekor anak sapi betina (kerbau) dan 1 ekor
anak sapi jantan
120 - 129 3 ekor anak sapi betina
130 - 139 3 ekor anak sapi jantan dan 1 ekor anak
sapi betina
140 – 149 2 ekor anak sapi betina dan 2 ekor anak
sapi jantan
150 - 159 5 ekor anak sapi jantan dan begitu lah
seterusnya
musinnah (anak lembu betina umur 2-3 tahun) dan untuk seterusnya dapat
dianalogikan. “
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
3. Kambing
Abu Ubaid berkata , " Yazid bin Harun telah meriwayatkan kepada
kami, dari Habib bin Abi Habib, dari 'Amr bin Haram, dari Muhammad bin
Abdurrahman, " Bahwasanya dalam surat Nabi SAW mengenai zakat, dan
juga dalam surat Umar ibnul Khaththab : Bahwa kambing itu tidak diambil
zakatnya seekor pun bila jumlahnya kurang dari 40 ekor. Akan tetapi, kalau
jumlahnya sudah mencapai 40 ekor, zakatnya adalah seekor. Kalau sudah
mencapai 120 ekor lebih satu, zakatnya dua ekor. Kalau sudah mencapai 200
lebih satu, zakatnya 3 ekor, sehingga mencapai 300. Apabila jumlah kambing
itu lebih dari 300, zakatnya tidak perlu ditambah seekor pun bila kelebihannya
kurang dari 100. Kemudian, kalau kelebihannya itu telah mencapai 99
sehingga genap 100, tiap tiap tambah genap 100 ekor, zakatnya ditambah pula
seekor. "
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel:

Nisab Kambing Zakat yang Wajib Dikeluarkan


1 - 39 Tidak ada zakat
1 ekor kambing betina usia 1 tahun atau
40 - 120
2 tahun
121 - 200 2 ekor kambing betina usia 2 tahun
3 ekor kambing betina usia 2 tahun
201 - 300
lebih
4 ekor kambing betina usia 2 tahun
301 - 400
lebih

You might also like