You are on page 1of 6

PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CISEMPUR
Alamat: Jl Letda Loekito No. 42 Desa Cisempur Kecamatan Jatinangor-Sumedang 45363
Telp. (022) 87834613 email :puskesmascisempur@yahoo.co.id

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN


KOMPLIKASI ( P4K ) DENGAN STIKER

A. LatarBelakang

Dalam rangka pencapaian target sasaran rencana pembangunan jangka


menengah bidang kesehatan (RPJMN-KN) 2004-2009 yaitu AKI 226/100.000 KH, dan
target pencapaian Millenium Development Golals (MDG’s), yaitu AKI menjadi
102/100.000 KH pada tahun 2015, perlu dilakukan upaya terobosan yang efektif dan
berkesinambungan.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, yaitu
perdarahan, infeksi, eklamsi, persalinan lama dan abortus komplikasi abortus. Di
samping itu, kematian ibu juga dilator belakangi oleh rendahnya tingkat sosial
ekonomi, tingkat pendidikan, kedudukan dan peran
 perempuan, faktor sosial budaya serta faktor transportasi, yang kesemuanya berpengaruh
pada munculnya dua keadaan yang tidak menguntungkan, yaitu : (1) Tiga Terlambat
(terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai
fasilitas kesehatan, dan terlambat mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan); (2) Empat
Terlalu (terlalu muda melahirkan, terlalu sering melahirkan, terlali rapat jarak
melahirkan, dan terlalu tua untuk melahirkan). Mengingat penyebab dan latar belakang
kematian ibu yang sangat kompleks dan menyangkut bidang-bidang yang ditangani oleh
sektor, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, maka upaya percepatan
penurunan AKI memerlukan penanganan yang menyeluruh terhadap masalah yang ada
dengan melibatkan sektor terkait.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, telah dilakukan upaya
percepatan penurunan AKI. Pada tahun 2000 Departemen Kesehatan telah
mencanangkan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) yang merupakan strategi
terfokus dalam penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan, dengan 3(tiga)
pesan kunci MPS, yaitu: (1) setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih,
(2) setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat, dan (3)
setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang
tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Upaya penceptan penurunan
AKI tersebut dilaksanakan melalui empat strategi, yaitu: (1) peningkatan kualitas
dan akses pelayanan kesehatatan ibu dan bayi, (2) Kerjasama lintasan
 program, lintasan sektor terkait dan masyarakat termasuk swasta, (3) Pemberdayaan
perempuan, keluarga dan pemberdayaan masyarakat, dan (4) meningkatkan
survailance, monotoring-evaluasi KIA dan pembiayaan.
Berbagai upaya peningkatan mutu pelayanan dan pengelolaan manajemen
program KIA

 bersama dengan program terkait dan lembaga internasional telah dilaksanakan,


namun masih perlu adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam perhatian dan
pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi

 baru lahir. Seperti diketahui bersama bahwa di tingkat masyarakat masalah


keterlambatan, utamanya terlambat mengenali tanda bahaya dan pengambilan keputusan,
serta masalah 4 Terlalu, masih dilator belakangi oleh rendahnya pengetahuan dan kondisi
ketidakadilan dan ketidaksetaraan gender. Di masyarakat kita, seringkali perempuan
tidak mempunyai akses dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dan kewenangan
untuk memutuskan masalah kesehatannya sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut dan
sesuai dengan strategi MPS, upaya percepatan angka kematian ibu diperlukan adanya
dukungan lintas sektor dalam pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat
dalam perencanaan
 persalinan dan kesiagaan dalam menghadapi komplikasi obstetri dan neonatal.

Pada tahun 2007 menteri kesehatan menerangkan P4K (program perencanaan


dan pencegahan komplikasi) dengan stiker yang merupakan “upaya terobosan” dalam
percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir melalui kegiatan
peningkatan akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang
membangun potensi masyarakat, khususnya kepedulian masyarakat untuk persiapan dan
tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
Dari pengalaman lapangan, ditemukan bahwa kemampuan dalam
berkomunikasi merupakan kunci keberhasilan untuk dapat membangun kepercayaan
masyarakat terhadap bidan. Dalam P4K dengan Stiker bidan diharapkan berperan
sebagai fasilitator dan dapat membangun komunikasi
 persuasif dan setara di wilayah kerjanya agar dapat terwujud kerjasama dengan ibu,
keluarga dan masyarakat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan ibu
dan bayi baru lahir.
Melalui P4K dengan Stiker, masyarakat diharapakan dapat
mengembangkan norma sosial

 bahwa cara yang aman untuk menyelamatkan ibu hamil-bersalin-nifas dan bayi lahir
ke bidan dengan memeriksakan kehamilan, bersalin, perwatan nifas, dan perawatan bayi
baru lahir ke bidan atau tenaga kesehatan terampil di bidang kebidanan, sehingga
kelak dapat mencapai dan mewujudkan Visi Departemen Kesehatan, yaitu
“Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat”.
DasarHukum

• Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

• Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

• Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

• Keputusan Mentri Kesehatan No. 900tahun 2002 tentang registrasi dan


praktek bidan

• Keputusan Menteri Kesehatan No. 741 tahun 2008 tentang Standar


Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
• Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2004 tentang Buku KIA

• Keputusan Menteri Kesehatan No.564 tahun 2006 tentang


Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga

P4K dengan Stiker adalah merupakan suatu kegiatan yang di fasilitasi oleh
Bidan di desa dalam rangka peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi
bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pasca persalinan
dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir.
B. Tujuan

1. TujuanUmum

Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi
baru lahir melalui

 peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan


persalinan yang aman dan

 persiapan menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu


sehingga melahirkan bayi yang sehat

2. Tujuan Khusus
1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya Stiker P4K disetiap
rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang : lokasi tempat tinggal ibu
hamil, identitas ibu hamil, taksiran
 persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan, fasilitas tempat
persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta
pembiayaan.
2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB
passca persalinan yang sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan
bidan.
3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi
komplikasi selama, hamil, bersalin maupun nifas.
4) Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun
non formal, dukun/pendamping persalinan dan kelompok masyarakat
dalam perencanaan persalinan dan
 pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB pasca salin sesuai dengan
perannya masing- masing.

C. KegiatandanSasaran

1. Orientasi P4K dengan stiker

Orientasi ditujukan untuk pengelola program dan stake holders terkait di


tingkat Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan sosialisasi tentang tujuan, manfaat, mekanisme pelaksanaan,
system pencatatan dan pelaporan serta dukungan apa saja yang disiapkan dan
diperlukan agar P4K dengan stiker dapat terlaksana di lapangan.

2. Sosialisasi
Sosialisasi ditujukan kepada kepala desa/lurah, bidan, dukun, tokoh
agama, tokoh masyarakat, organisasi perempuan, PKK serta lintassektor di
tingkat desa/kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi
tentang tujuan, manfaat dan mekanisme pelaksanaan agar mendapat dukungan
dari seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaan nya di lapangan.

3. Operasionalisasi P4K dengan Stiker di Tingkat Desa

a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/kelurahan.

Pertemuan di pimpin oleh kepala desa/lurah, dan di hadiri bidan di desa,


kader, dukun, tokoh masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan partisipasi
aktif keluarga dan masyarakat dalam membantu mempersiapkan persalinan
yang aman bagi ibu yang diwujudkan dengan mendata
 jumlah ibu hamil yang ada di wilayah desa, serta membahas dan menyepakati
calon donor darah, transport dan pembiayaan. Pertemuan ini juga dapat dipakai
untuk mengembangkan forum yang telah ada sebelumnya, seperti Pokja
Posyandu, Forum GSI yang ditujukan untuk melaksanakan
 program P4K dengan stiker ini.

 b. Kontak dengan Ibu Hamil dan Keluarga dalam Pengisian Stiker
Bidan di desa bersama kaderdan/dukun melakukan kontak dengan ibu
hamil, suami dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker, termasuk
pemakaian KB pasca persalinan. Keterampilan
 berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan yang
melakukan kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker.

c. Pemasangan Stiker di Rumah Ibu Hamil

Setelah melakukan konseling, stiker diisi oleh Bidan, kemudian stikerter


sebut ditempel di rumah ibu hamil (sebaiknya di depan rumah, dan ibu hamil
diberikan buku KIA untuk dipahami isinya. Stiker P4K ini memuat informasi
tentang nama ibu hamil, nama suami, golongan darah ibu hamil, nama
pendamping persalinan diarahkan agar suami yang mendampingi (tulis
namanya), nama tenaga kesehatan yang akan menolong persalinan, rencana
nama pendonor darah yang akan diminta bila ibu hamil mengalami kegawat
daruratan dan rencana transportasi/ ambulan yang akan dipakai bila ibu hamil
mengalami kegawat daruratan, rencana pembayaran.

Program pemasangan stiker ini menjadi media utama dalam P4K.melalui


stiker, pendataan dan

 pemantauan ibu hamil dapat dilakukan secara intensif oleh Bidan bersama
dengan suami, keluarga, kader, masyarakat, Forum Peduli KIA, serta
pendeteksi dini kejadian komplikasi sehingga ibu hamil dapat menjalani
kehamilan dan persalinan dengan aman dan selamat, serta
 bayi yang dilahirkan sehat.

Pemasangan “stiker P4K” bukanlah sekedar menempelkan stiker pada setiap


rumah ibu hamil, tapi harus dilakukan konseling kepada ibu hamil, suami dan
keluarga untuk mendapatkan kesepakatan dan kesiapan dalam merencanakan
persalinan.

d. Pendataan Jumlah IbuHamil di Wilayah Desa

Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa dilakukan setiap bulan


secara teratur untuk up- dating,dan disampaikan pada setiap pertemuan
bulanan .Kemudian pemberian konseling kepada ibu hamil, dilanjutkan
dengan penempelan stiker dirumah ibu hamil dan pemberian Buku KIA
kepada ibu hamil tersebut.

D. SASARAN

Ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas

E. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan pemasangan stiker P4K dilaksanakan setiap bulan sesuai lokasi
bumil yang perlu dipasang stiker P4K.
F. BIAYA

Sumber pembiayaan untuk kegiatan pemasangan stiker P4K dgn


anggaran APBD Kabupaten Sumedang.
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
Pemasangan stiker P4K oleh bidan kmd dicatat kedalam buku
KIA (merah muda) dan dilaporkan kepad koordinator KIA untuk dicatat
dalam kohort ibu serta dilaporkan setiap bulan. Kegiatan monev dilakukan
setiap 3 bulan sekali bersama dgn program lainnya.Dan pada akhir tahun
direkaputulasi dalam satu tahun sebagai hasil kegiatan program KIA.

You might also like