You are on page 1of 10

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

RUMAH SAKIT DAERAH


K.R.M.T. WONGSONEGORO
Jl. Fatmawati No. 1 Telp. 6711500, Fax. 6717755 Semarang - 50272

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T. WONGSONEGORO


KOTA SEMARANG
NOMOR 679 TAHUN 2021

TENTANG
KODE ETIK PEGAWAI
RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T. WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T. WONGSONEGORO


KOTA SEMARANG,

Menimbang : a. bahwa Pegawai Rumah Sakit Daerah K.R.M.T.


Wongsonegoro Kota Semarang harus memiliki pribadi
yang kuat, kompak dan bersatu padu, memiliki
kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang
tinggi, berdisiplin serta sadar akan tanggungjawabnya
sebagai unsur pelayan masyarakat, dapat diwujudkan
melalui kode etik;
b. bahwa untuk mewujudkan pegawai dengan kualitas
tinggi, maka perlu meninjau kembali dan merevisi
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang Nomor 886 Tahun 2019 tentang Kode Etik
Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T.
Wongsonegoro Kota Semarang;
c. bahwa untuk mengamalkan Etika bagi Pegawai Rumah
Sakit Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang
dipandang perlu menetapkan Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro tentang
Kode Etik Pegawai Rumah Sakit Daerah K.R.M.T.
Wongsonegoro Kota Semarang.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah–Daerah Kota Besar dalam
Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah,
Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5035);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3547);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/
Menkes/Per/2010 tentang Perijinan Rumah Sakit;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2036);
12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Semarang Nomor 114);
13. Peraturan Walikota Semarang Nomor 22 tahun 2015
tentang Pedoman Pengelolaan Pegawai Non Pegawai
Negeri Sipil Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Walikota Semarang Nomor 16
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Walikota Semarang Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang;
14. Peraturan Walikota Semarang Nomor 82 Tahun 2019
tentang Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By
Laws) Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T.
Wongsonegoro Kota Semarang;
15. Peraturan Walikota Semarang Nomor 36 Tahun 2021
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Rumah Sakit Daerah K.R.M.T.
Wongsonegoro Kota Semarang;
16. Keputusan Walikota Semarang Nomor 445/0174/2007
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang Sebagai Badan Layanan Umum (BLU);
17. Keputusan Walikota Semarang Nomor 445/1156/2016
tentang Penetapan “K.R.M.T. Wongsonegoro” sebagai
Nama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Surat Keputusan Direktur tentang Kode Etik Pegawai
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro Kota
Semarang sebagaimana terlampir dalam Lampiran
Keputusan ini
KEDUA : Dengan diterbitkannya Keputusan ini, maka Keputusan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Nomor
886 Tahun 2019 tentang Kode Etik Pegawai Rumah Sakit
Umum Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro Kota Semarang
dinyatakan tidak berlaku lagi.
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkannya
Keputusan ini di bebankan pada Anggaran Badan Layanan
Umum Daerah Rumah Sakit Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro
Kota Semarang.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 31 Desember 2021

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH


K.R.M.T. WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

SUSI HERAWATI
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T.
WONGSONEGORO KOTA SEMARANG
NOMOR : 679 TAHUN 2021
TANGGAL : 31 DESEMBER 2021

KODE ETIK RUMAH SAKIT DAERAH K.R.M.T


WONGSONEGORO KOTA SEMARANG.

MUKADIMAH

Lembaga perumahsakitan telah tumbuh dan berkembang sebagai


bagian dari sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada
kemurnian rasa kasih sayang, kesadaran sosial dan naluri untuk saling
tolong menolong di antara sesama, serta semangat keagamaan yang
tinggi dalam kehidupan umat manusia. Sejalan dengan perkembangan
peradaban umat manusia, serta perkembangan tatanan sosio-budaya
masyarakat, dan sejalan pula dengan kemajuan ilmu dan teknologi
khususnya dalam bidang kedokteran dan kesehatan, rumahsakit telah
berkembang menjadi suatu lembaga berupa suatu “unit sosio-ekonomi”
yang majemuk.
Perumahsakitan di Indonesia sesuai dengan perjalanan sejarahnya
telah memiliki jati diri yang khas, ialah dengan mengakarnya azas
perumahsakitan Indonesia kepada azas Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, sebagai falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia.
Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan diperlukan
upaya mempertahankan kemurnian nilai-nilai dasar perumahsakitan
Indonesia.
Rumahsakit di Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah menyusun Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia (KODERSI), yang memuat rangkuman nilai-nilai
dan norma-norma perumahsakitan guna dijadikan pedoman bagi semua
pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan perumahsakitan di Indonesia.
BAB I
Kewajiban Umum Rumah Sakit

Pasal 1
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus mentaati Kode
Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI)
Pasal 2
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus dapat
mengawasi serta bertanggung jawab terhadap semua kejadian di rumah
sakit
Pasal 3
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus mengutamakan
pelayanan yang baik dan bermutu secara berkesinambungan serta tidak
mendahulukan urusan biaya
Pasal 4
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus memelihara
semua catatan /arsip baik medik maupun non medik secara baik
Pasal 5
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus mengikuti
perkembangan dunia perumahsakitan
BAB II
Kewajiban Rumah Sakit Terhadap Masyarakat dan Lingkungan

Pasal 6
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus jujur dan
terbuka, peka terhadap saran dan kritik masyarakat dan berusaha agar
pelayanannya menjangkau di luar rumah sakit
Pasal 7
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus senantiasa
menyesuaikan kebijakan pelayanannya pada harapan dan kebutuhan
masyarakat setempat.
Pasal 8
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro dalam menjalankan
operasionalnya bertanggung jawab terhadap lingkungan agar tidak
terjadi pencemaran yang merugikan masyarakat
BAB III
Kewajiban Rumah Sakit Terhadap Pasien

Pasal 9
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus mengindahkan
hak-hak asasi pasien.
Pasal 10
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus memberikan
penjelasan apa yang diderita pasien, dan tindakan apa yang hendak
dilakukan.
Pasal 11
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus meminta
persetujuan pasien (informed consent) sebelum melakukan tindakan
medik.
Pasal 12
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro berkewaijiban
melindungi pasien dari penyalahgunaan teknologi kedokteran
BAB IV
Kewajiban Rumah Sakit Terhadap Pimpinan, Staf, dan Karyawan

Pasal 13
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus menjamin agar
pimpinan, staf, dan karyawannya senantiasa mematuhi etika profesi
masing-masing.
Pasal 14
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus mengadakan
seleksi tenaga staf dokter, perawat, dan tenaga lainnya berdasarkan nilai,
norma, dan standar ketenagaan.
Pasal 15
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus menjamin agar
koordinasi serta hubungan yang baik antara seluruh tenaga di rumah
sakit dapat terpelihara.
Pasal 16
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus memberi
kesempatan kepada seluruh tenaga rumah sakit untuk meningkatkan
dan menambah ilmu pengetahuan serta keterampilannya.
Pasal 17
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus mengawasi
agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi
yang berlaku.
Pasal 18
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro berkewajiban
memberi kesejahteraan kepada karyawan dan menjaga keselamatan
kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB V
Hubungan Rumah Sakit Dengan Lembaga Terkait

Pasal 19
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus memelihara
hubungan yang baik dengan pemilik berdasarkan nilai-nilai, dan etika
yang berlaku di masyarakat Indonesia.
Pasal 20
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus memelihara
hubungan yang baik antar rumah sakit dan menghindarkan persaingan
yang tidak sehat.
Pasal 21
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus menggalang
kerjasama yang baik dengan instansi atau badan lain yang bergerak di
bidang kesehatan.
Pasal 22
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro harus berusaha
membantu kegiatan pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan Kesehatan.
BAB VI
Lain-lain

Pasal 23
Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro dalam melakukan
promosi pemasaran harus bersifat informatif, tidak komparatif, berpijak
pada dasar yang nyata, tidak berlebihan, dan berdasarkan Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam KODERSI ini merupakan nilai-
nilai etik yang identik dengan nilai-nilai akhlak atau moral, yang mutlak
diperlukan guna melandasi dan menunjang berlakunya nilai-nilai atau
kaidah-kaidah lainnya dalam bidang perumahsakitan, seperti
perundang-undangan, hukum dan sebagainya, guna tercapainya
pemberian pelayanan kesehatan oleh rumahsakit, yang baik, bermutu
dan profesional.
Demikian Kode Etik Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro
sebagai dasar untuk menerapkan nilai-nilai etik sebagaimana ketentuan
dalam KODERSI.
.

DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH


K.R.M.T. WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

SUSI HERAWATI

You might also like