You are on page 1of 9

Nama : Mariani, S.Pd.

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 5 Kumai


No. UKG : 201800129544

LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1. Kemampuan Kajian Literatur: Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab
peserta didik masalah tentang kurangnya kemampuan
belum maksimal Menelaah teks drama merupakan salah satu dari ketujuh jenis teks peserta didik dalam menelaah struktur
dalam menelaah yang harus dikuasai peserta didik. Kegiatan menelaah teks drama
struktur dan dan kaidah kebahasaan teks drama maka
berbentuk proses penelaahan teks atau tulisan dilihat dari segi unsur-
kaidah unsur intrinsik drama. Kegiatan menelaah teks drama mencakup analisis ekspolarasi penyebab masalah
kebahasaan teks kegiatan membaca dengan cermat, teliti, kritis, berulang-ulang untuk sebagai berikut:
drama (KD 3.16). menemukan unsur perwatakan, sehingga dapat membantu peserta didik
untuk mengembangkan cara berpikir dalam memecahkan masalah. Peserta Didik
1. Peserta didik belum maksimal dalam
Berdasarkan uraian tersebut, kegiatan menelaah teks drama menjadi membaca teks drama yang kurang
semakin penting karena kegiatan ini dapat dijadikan salah satu cara menarik dan terlalu panjang.
untuk meningkatkan kemampuan menelaah peserta didik khususnya 2. Belum maksimalnya persiapan diri
menelaah teks drama. Dengan melakukan kegiatan menelaah, peserta peserta didik untuk mengikuti
didik. Diharapkan mampu menelaah dengan lebih cermat dan efektif.
pembelajaran.
Dapat dikatakan bahwa kemampuan menelaah perlu
dimiliki oleh peserta didik sebagai jalan menuju kemampuan menelaah 3. Peserta didik cenderung pasif. Tidak
yang lebih baik, khususnya menelaah teks drama. Namun, pada mau bertanya apabila belum paham
kenyataannya pembelajaran menelaah teks drama sampai saat ini terhadap materi yang disampaikan.
masih rendah, disebabkan ada berbagai kendala yang menyebabkan 4. Daya serap peserta didik masih belum
salah satu keterampilan membaca tersebut kurang maksimal dalam maksimal dalam memahami,
mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Ditemukan berbagai membedakan, mengurutkan, dan
permasalahan yang muncul akibat dari rendahnya keterampilan
menelaah teks drama. Terbukti dengan hasil wawancara dengan peserta menelaah teks drama yang
didik yang diwawancarai, menyatakan bahwa pembelajaran menelaah disampaikan.
terbilang sulit, peserta didik menyatakan pembelajaran tersebut 5. Peserta didik kurang termotivasi
membosankan.
untuk mengikuti pembelajaran di
Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menelaah teks drama dalam kelas. Lebih senang belajar
berorientasi pada unsur perwatakan dipengaruhi oleh faktor-faktor praktik langsung atau di luar kelas.
yang berasal dari pendidik, dan peserta didik. Faktor dari pendidik
terdapat pada keterbatasan pendidik dalam membelajarkan
keterampilan menelaah. Selain itu, masalah-masalah yang dialami Pendidik
peserta didik pada saat kegiatan menelaah teks drama dianggap masih
rendah. Peserta didik juga mengalami kesulitan dalam menelaah teks 1. Pendidik perlu menerapkan secara
drama berorientasi pada unsur perwatakan. Faktor-faktor tersebut maksimal model pembelajaran yang
berdampak negatif bagi peserta didik, yakni peserta didik menjadi tepat.
tidak paham dan terampil dalam menelaah teks drama. 2. Pendidik mengatur ruangan kelas dan
menciptakan suasana pembelajaran
Kutipan dari jurnal: yang sesuai dan menyenangkan.
Fathonah, Siti. Pembelajaran Menelaah Teks Drama Berorientasi pada 3. Pendidik menciptakan suasana
Unsur Perwatakan dengan Menggunakan Metode Problem Based interaksi pembelajaran yang dinamis.
Instruction pada Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 40 Bandung Sehingga, peserta didik dapat
Tahun Ajaran 2018/2019. Diss. Fkip Unpas, 2019. menyiapkan diri dengan maksimal.
http://repository.unpas.ac.id/43293/5/%2813%29%20BAB%20I.pdf 4. Pendidik menyiapkan materi
menelaah teks drama dengan menarik
dan sistematis. Sehingga, mudah
Hasil Wawancara: dipahami peserta didik.
5. Pendidik perlu membimbing secara
Berdasarkan hasil wawancara saya terhadap sesama pendidik mata langsung dalam menelaah teks drama.
pelajaran Bahasa Indonesia yakni Ibu Meila Pratidina, S.Pd. dapat Agar peserta didik lebih mampu
disimpulkan bahwa rendahnya kemampuan peserta didik pada materi menelaah teks drama.
KD 3.16 disebabkan oleh:
1. Peserta didik belum membaca dengan cermat, teliti, kritis,
berulang-ulang untuk menemukan unsur perwatakan, sehingga
dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan cara berpikir
dalam memecahkan masalah.
2. Kesiapan peserta didik masih belum maksimal. Misalnya, peserta
didik yang sudah siap menerima pembelajaraan untuk menelaah
tentunya akan sungguh-sungguh dan berusaha terlibat aktif, lalu
bertanya jawab apabila ada yang kurang paham dalam
pembelajaran.
1. Peserta didik masih kesulitan membedakan prolog, dialog, dan
epilog. Peserta didik kadang terbolak balik tentang pengertian
prolog, dialog, dan epilog.
2. Peserta didik belum maksimal mengurutkan peristiwa berurutan
cerita dari A sampai Z. Juga kurang mampu menghubungkan
sebab-akibat peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain di
dalam cerita.
3. Peserta didik belum mampu membedakan kaidah kebahasaan teks
drama bagian kata sapaan, kalimat langsung, konjungsi, kata kerja,
dan kata sifat pada teks drama.
2. Peserta didik Kajian Literatur: Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab
mengalami masalah tentang peserta didik mengalami
kesulitan dalam Kesulitan belajar menulis teks drama merupakan jenis kesulitan belajar kesulitan dalam menulis teks drama
menulis teks sebagian bidang studi dikarenakan seseorang hanya mengalami maka analisis ekspolarasi penyebab
drama kesulitan belajar pada satu bidang akademik saja, yakni menulis. Ini masalah sebagai berikut:
(KD 4.16). terjadi karena penulis mengalami hambatan untuk mengintegrasikan
pengetahuan mengenai teks, kompetensi linguistik, dan pengalaman Peserta Didik
kehidupan dalam proses kreatif penulisan teks drama 1. Kurangnya minat peserta didik dalam
(Pratiwi&Siswiyanti, 2014:8). Kesulitan tersebut dilihat dari hasil menulis.
pengembangan tema, penentuan dan penggambaran karakter tokoh, 2. Peserta didik kesulitan merangkai
pengembangan konflik, pengembangan alur, penggambaran latar, cerita menjadi sebuah teks, titik mulai
ataupun penggarapan dialog yang kurang optimal. dan titik akhir, kesulitan srukturasi,
penyelarasan isi, dan kesulitan
Teks drama merupakan salah satu bentuk karya sastra yang pemilihan topik.
menggambarkan watak dan kehidupan manusia melalui tingkah laku
(akting) yang dapat divisualisasikan dalam bentuk pementasan drama. 3. Peserta didik kurang tekun dalam
Proses menulis naskah drama merupakan keterampilan yang menulis.
membutuhkan ketekunan, artinya tidak ada seorangpun yang dapat 4. Peserta didik menentukan penulisan
menulis naskah drama secara instan untuk menghasilkan tulisan yang teks drama sesuai dengan tanda baca
sempurna. Hal tersebut dikarenakan aktivitas menulis merupakan dan EYD yang tepat.
aktivitas yang rumit dan kompleks. Dikatakan rumit karena menulis 5. Peserta didik cenderung pasif. Tidak
melibatkan berbagai faktor, seperti perhatian, minat, kemampuan
mau bertanya apabila belum paham
berbahasa, pengetahuan, dan motivasi.
terhadap materi yang disampaikan.
Sementara itu, kompleks dikarenakan faktor-faktor tersebut saling 6. Daya serap peserta didik masih belum
berkaitan membentuk suatu jaringan yang akan menunjang maksimal dalam memahami materi
keterampilan seseorang dalam menulis. Hal ini sejalan dengan menulis teks drama.
pendapat Dewi, Marta&Wendra (2016:2) bahwa menulis merupakan
keterampilan yang paling sulit dikuasai karena keterampilan menulis Pendidik
mengintegrasikan banyak kemampuan berbahasa, seperti penguasaan
kosa kata, ejaan, penentuan topik, tema, penyusunan kalimat, hingga 1. Pendidik perlu menerapkan secara
penyusunan paragraf. maksimal model pembelajaran yang
tepat.
Kutipan dari jurnal: 2. Pendidik harus lebih memotivasi
Wijayanti, Bella Wahyu. "Jenis dan Faktor Kesulitan Belajar Menulis kembali peserta didik bahwa menulis
Naskah Drama Satu Babak Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia UM." merupakan hal yang dasar yang wajib
BASINDO: jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan dikuasai. Sesekali mengadakan lomba
pembelajarannya 3.2 (2019): 149-160. menulis, sehingga peserta didik lebih
http://journal2.um.ac.id/index.php/basindo tertarik dan mulai meningkatkan
kompetensi menulis karena ingin
Menurut (Zainurrahman, 2013) menyebutkan bahwa kendala dalam
berkompetisi.
menulis terbagi menjadi dua bagian besar: kendala umun dan kendala 3. Pendidik perlu mempersiapkan
khusus. Kendala umum meliputi rangkaian materi, titik mulai dan titik stimulus-stimulus yang tepat agar
akhir, kesulitan srukturasi, penyelarasan isi, dan kesulitan pemilihan peserta didik menjadi lebih kreatif.
topik. Sementara, kendala khusus meliputi kehilangan mood menulis, 4. Pendidik menyiapkan materi menulis
dan writer’s block. teks drama dengan menarik dan
Kutipan dari jurnal: sistematis. Sehingga, mudah
Adawiah, Siti Robiah, Et Al. "Pembelajaran Menulis Puisi dengan dipahami peserta didik.
Teknik Onomatope Di MA Tanjung Jaya." Parole (Jurnal Pendidikan 5. Pendidik perlu membimbing secara
Bahasa dan Sastra Indonesia) 1.6 (2018): 897-904. langsung dalam menulis teks drama.
Http://Download.Garuda.Kemdikbud.Go.Id/Article.Php?Article=1010
908&Val=15323&Title=Pembelajaran%20menulis%20puisi%20denga
n%20teknik%20onomatope%20di%20ma%20tanjungjaya

Hasil Wawancara:
Berdasarkan hasil wawancara saya terhadap Ketua MGMP Bahasa
Indonesia Kotawaringin Barat yakni Ibu Iin Wahyuni, S.Pd. dapat
disimpulkan bahwa kesulitan peserta didik pada materi KD 4.16
disebabkan oleh:
1. Kurangnya minat peserta didik untuk menulis teks drama. Karena
kebanyakan peserta didik masih sulit dalam pengembangan tema
menjadi sebuah teks. Sebaiknya pendidik lebih banyak
memberikan latihan-latihan menulis.
2. Peserta didik kurang tekun dalam menulis. Menulis membutuhkan
ketekunan yang tinggi. Pendidik harus memberi motivasi lebih agar
peserta didik lebih termotivasi dalam menulis teks drama.
3. Peserta didik belum mampu membuat kerangka alur yang menarik,
tidak mudah ditebak, dan masih kesulitan mengembangkan
kerangka itu ke dalam dialog-dialog. Perlu stimulus yang tepat agar
peserta didik menjadi lebih kreatif.
4. Peserta didik menentukan penulisan teks drama sesuai dengan
tanda baca dan EYD yang tepat.
3. Pendidik belum Kajian Literatur: Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab
optimal masalah tentang pendidik belum optimal
memanfaatkan Pemanfaatan media yang tepat akan turut menentukan tingkat memanfaatkan media pembelajaran
media keberhasilan proses pembelajaran, baik dalam menjelaskan materi
pembelajaran pelajaran, penanaman pengalaman serta upaya membantu peserta didik dalam materi mengidentifikasi informasi
dalam materi untuk mengingat lebih lama pengalaman belajar yang telah diperoleh. pada teks ulasan tentang kualitas karya
mengidentifikasi Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran hendaknya bervariasi maka analisis ekspolarasi penyebab
informasi pada dan tetap sesuai dengan materi yang diajarkan agar proses belajar masalah sebagai berikut:
teks ulasan mengajar dapat terlaksana dengan baik.
tentang kualitas Peserta Didik
karya (KD 3.11). Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan 1. Peserta didik kurang meminati
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pembelajaran membaca untuk dapat
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Pemanfaatan mengidentifikasi teks yang akan di
media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat ulas.
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan 2. Peserta didik lebih tertarik membaca
dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi artikel dari gawai atau komputer
dan minat peserta didik, media pembelajaran menyajikan data dengan secara langsung. Dibandingkan media
menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran, data dan tulis.
memadatkan informasi. 3. Masih banyak ada peserta didik yang
belum memiliki gawai. Sehingga,
Media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu masih kurang menguasai media yang
kenyataan yang tidak dapat dipungkiri karena dengan adanya media disampaikan melalui media
dapat membantu tugas pendidik dalam menyampaikan pesan-pesan elektronik.
dari bahan pelajaran yang diberikan oleh pendidik kepada peserta 4. Peserta didik belum maksimal
didik. Selain itu media juga dapat mewakili apa yang kurang mampu memanfatkan gawai yang mereka
pendidik ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Media miliki dalam pembelajaran. Masih
pendidikan merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang banyak peserta didik yang belum
terlaksananya kegiatan pembelajaran. Untuk itu dari semua pihak yang pernah mengakses atau mengunduh
terlibat dalam proses pembelajaran perlu memberikan perhatian yang aplikasi pendukung pembelajaran.
memadai untuk masalah ini. Keberadaan media tidak dapat diabaikan 5. Masih banyak peserta didik yang
begitu saja dalam proses pembelajaran hal ini dikarenakan tanpa kurang disiplin pada saat
adanya media pendidikan, pelaksanaan pembelajaran tidak akan pembelajaran dalam memanfaatkan
berjalan dengan baik termasuk dalam proses pembelajaran bidang gawai. Apabila pendidik kurang
studi. mengawasi maka mereka malah
bermain game.
Kutipan dari jurnal: Pendidik
Abdullah, Ramli. "Pembelajaran Perspektif Kreativitas Guru dalam
Pemanfaatan Media Pembelajaran." Lantanida Journal 4.1 (2017): 35- 1. Pendidik perlu mengoptimalkan
49. pemanfaaatan media pembelajaran
https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/cbis/article/view/400 yang menarik dan inovatif.
2. Pendidik belum optimal memotivasi
peserta didik dalam memanfaatkan
Hasil Wawancara: media pembelajaaran inovatif. Peran
pendidik adalah mendorong, memberi
Berdasarkan hasil wawancara saya terhadap Anggota MGMP bimbingan, dan memotivasi agar
Kotawaringin Barat yakni Bapak Muhamad Hasyim, S.Pd. dapat tujuan pembelajaran tercapai.
disimpulkan bahwa belum optimalnya pemanfaatan media 3. Pendidik harus kreatif dan memilih
pembelajaran pada materi KD 3.11 disebabkan oleh: media pembelajaran yang menarik
1. Pendidik cenderung menyukai mengajar dengan pola dan mudah peserta didik pahami.
pembelajaran konvensional, yaitu dengan metode ceramah tanpa 4. Pendidik mempersiapkan media
memanfaatkan media pembelajaran. pembelajaran sesuai karakteristik
2. Pendidik kurang mau mempersiapakan media pembelajaran. materi dan sesuai dengan
Karena terlalu banyak yang harus dipersiapkan. karakteristik peserta didik. Sehingga
3. Pendidik belum kreatif dalam mempersiapakan media pembelajaran menjadi baik dan
pembelajaran. Mereka memanfaatkan media pembelajaran yang selaras.
sama dalam waktu yang lama. Belum optimal mencari media
pembelajaran yang terbaru dan lebih menarik lagi.
4. Pengetahuan pendidik terhadap media pembelajaran yang terbatas.
Hendaknya sebagai pendidik terus berusaha berkembang mengikuti
kemajuan zaman saat ini. Agar dapat menjadi fasilitator bagi
peserta didik yang handal. Hal itupun akan berdampak pada
pembelajaran peserta didik akan mudah memahami, aktif dan
kreatif dalam pembelajaran.
5. Peserta didik merasa jenuh dan bosan pada pembelajaran yang
hanya disampaikan dengan metode ceramah. Sampaikanlah
pembelajaran disertai dengan media pembelajaran maka peserta
didik akan lebih tertarik.
4. Pendidik belum Kajian Literatur: Berdasarkan hasil eksplorasi penyebab
optimal masalah tentang pendidik belum optimal
menerapkan Upaya penerapan pembelajaran model Project Based Learning (PjBL). menerapkan model pembelajaran PjBL
model Yakni mengedepankan pemodelan sebuah proyek yang memiliki (Project Based Learning) pada materi
pembelajaran output berupa sebuah produk. Pembelajaran yang diberikan berupa menceritakan kembali isi teks ulasan
PjBL (Project sharing pengalaman proyek yang telah dilakukan sehingga hasil akhir tentang kualitas karya maka analisis
Based Learning) dari proyek ini berupa sebuah produk yang berasal dari aktivitas ekspolarasi penyebab masalah sebagai
pada materi pendidik (Ardianti etal., 2017). Kelebihan dari PjBL yaitu memberikan berikut:
menceritakan motivasi dan ilmu kepada para peserta didik untuk menciptakan solusi
kembali isi teks secara orsinil terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Peserta Didik
ulasan tentang 1. Peserta didik masih bingung
kualitas karya Penerapan pola ini diharapkan para pendidik mampu menjadi seorang mengambil keputusan sendiri dalam
(KD 4.11). fasilitator dan mampu bekerja sama dengan peserta didik untuk kerangka kerja yang telah ditentukan
membentuk pertanyaan yang berguna dan tugas yang bermakna, bersama sebelumnya.
sehingga dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sosial 2. Peserta didik belum maksimal
serta menilai peserta didik dari pengalaman belajarnya (Efstratia, berusaha memecahkan sebuah
2014). masalah.
3. Peserta didik cenderung pasif dalam
Belajar dengan model PjBL, akan memungkinkan peserta didik untuk merancang proses yang akan
menemukan konsep secara langsung. Menurut Brigili dalam Ravitz, ditempuh dalam mencari solusi.
2021, pembelajaran berbasis proyek menuntut peserta didik untuk 4. Peserta didi masih belum maksimal
berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah dengan inovasi- bertanggung jawab mencari dan
inovasi yang sudah didapatkan melalui pengalaman. Dari pengalaman mengolah sendiri informasi yang
tersebut diharapkan menjadi sebuah ilmu yang akan mendidik para mereka kumpulkan.
peserta didik untuk lebih berpikir kreatif dalam pembelajaran.
Pendidik
Lestari, Ina, and Aldeva Ilhami. "Penerapan Model Project Based 1. Pendidik cenderung mengajar dengan
Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pola pembelajaran konvensional,
Smp: Systematic Review." Lensa (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan yaitu dengan metode ceramah tanpa
Ipa 12.2 (2022): 135-144. menggunakan model pembelajaran
https://jurnallensa.web.id/index.php/lensa/article/view/238/113 yang inovatif. Seperti model PjBL.
Berdasarkan hasil wawancara saya terhadap Kepala Sekolah yakni 2. Pendidik harus maksimal belajar dan
Bapak Kamarsyah, S.Pd. dapat disimpulkan bahwa belum optimal menerapkan model pembelajaran
menerapkan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) PjBL untuk pembelajaran yang lebih
pada materi KD 4.11 disebabkan oleh: baik.
1. Pendidik kurang memahami langkah- langkah 3. Pendidik menciptakan suasana
pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran. interaksi pembelajaran yang dinamis.
2. Pendidik belum maksimal dalam menstimulus peserta didik untuk Sehingga, peserta didik dapat
menemukan sendiri masalah yang ada pada materi pembelajaran. menyiapkan diri dengan maksimal.
3. Pendidik belum optimal dalam pengelolaan dan pengawasan kelas. 4. Pendidik terus menerus dalam
4. Pendidik belum maksimal mengarahkan peserta didik yang kurang menstimulus peserta didik untuk
pasif untuk terlibat aktif dengan bekerjasama dalam kelompok. menemukan sendiri masalah yang ada
5. Pendidik terkendala dalam menyediakan alat dan bahan jika pada materi pembelajaran.
diperlukan dalam melakukan proyek. 5. Pendidik terkendala dalam
6. Pendidik belum maksimal mengatur waktu dalam proyek menyediakan alat dan bahan jika
pembelajaran. diperlukan dalam melakukan proyek.
6. Pendidik perlu mendiskusikan dengan
peserta didik terkait waktu dalam
proyek pembelajaran. Karena dalam
sebuah proyek peserta didiklah yang
banyak berperan.

You might also like