You are on page 1of 9

RANGKUMAN IPS KELAS 8 SEMESTER GANJIL

Kondisi Geografis Negara ASEAN

Letak geografis negara-negara yang tergabung dalam ASEAN adalah di sebelah tenggara Benua
Asia. Apabila diperhatikan dalam peta dunia, Asia Tenggara sendiri berada di antara Benua
Australia dan daratan utama Benua Asia. Sementara dari sisi lautan, posisi Asia Tenggara
berada di tengah-tengah antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Jika dilihat posisi
astronomisnya, Asia Tenggara ada pada 29,1° LU - 11° LS dan 92° BT - 141° BT. Karena itu
kawasan ini dilewati oleh garis katulistiwa atau equator dan garis balik utara. Semua negara
yang dilewati oleh garis katulistiwa pasti beriklim tropis, sehingga menjadi kawasan yang
banyak memiliki hutan tropis serta alam yang indah dengan aneka ragam flora serta fauna.
Luas wilayah Asia Tenggara adalah sekira 2.257.000 km².
Keadaan Alam negara negara asean

Keadaan Alam Negara - Negara ASEAN.

Association of South East Asian Nation (ASEAN) atau persatuan negara - negara Asia Tenggara
merupakan salah satu kawasan yang terletak di sebelah tenggara Benua Asia dengan luas
wilayah daratan sekitar 4.817.000 km² dan perairan laut Asia Tenggara sekitar 5.060.100 km².

Kawasan Asia Tenggara meliputi negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei
Darussalam, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam dan Timor Leste.

Kawasan Asia Tenggara terdiri atas daratan utama (mainland) dan pulau-pulau yang
berdekatan dengannya. Daratan utamanya berbentuk semenanjung yang dikenal dengan
sebutan Indo-Cina.

Bentang alam yang umum tampak di kawasan Asia Tenggara adalah pegunungan, perbukitan,
dataran tinggi, dan dataran rendah. Gunung api tidak dimiliki oleh semua negara di kawasan
Asia Tenggara, melainkan hanya muncul di wilayah Indonesia (Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara,
Sulawesi, Maluku) dan wilayah Filipina.

Bentang alam wilayah Asia Tenggara dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu :

1. Daratan berbentuk semenandung yang meliputi wilayah negara :

a. Myanmar,

b. Thailand,

c. Laos,

d. Kamboja,

e. Vietnam, dan

f. Malaysia Barat.

2. Daratan berbentuk gugusan kepulauan meliputi wilayah negara :

a. Filipina,
b. Indonesia,

c. Malaysia Timur,

d. Singapura,

e. Timor Leste, dan

f. Brunei Darussalam.

Ditinjau dari garis lintangnya, kawasan Asia Tenggara beriklim tropis dengan curah hujan yang
tinggi karena pengaruh angin muson barat bersamaan dengan suhu udara panas karena berada
di sekitar garis equator.

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya


1. Bidang pembangunan sosial, menekankan kesejahteraan golongan yang
berpendapatan rendah, perluasan kesempatan kerja, serta pembayaran atau upah yang
wajar.
2. Membantu kaum wanita dan pemuda dalam usaha-usaha pembangunan.
3. Menanggulangi masalah-masalah perkembangan penduduk, dengan bekerjasama
dengan badan-badan internasional yang bersangkutan.
4. Pengembangan sumber daya manusia (SDM).
5. Meningkatkan kesejahteraan.
6. Program peningkatan kesehatan, baik dari segi makanan dan obat-obatan.
7. Pertukaran budaya dan seni, termasuk adanya festival film ASEAN.
8. Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata ASEAN atau ASEAN
Tourism Agreement.
9. Penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali melalui SEA-Games.

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Politik dan Keamanan

1. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana atau disebut Treaty on Mutual
Assistance in Criminal Matters (MLAT).
2. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme, disebut ASEAN Convention on
Counter Terrorism (ACCT).
3. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM). Bertujuan
mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan, melalui dialog dan kerja sama di
bidang pertahanan dan keamanan.
4. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
5. Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan
terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, dan penyelundupan. Serta
perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan
ekonomi internasional.
6. Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta kelembagaan antar
parlemen.
7. Perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral.

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Ekonomi


1. Pembukaan pusat promosi ASEAN.
2. Penyediaan Cadangan Pangan.
3. Penyelanggaraan Proyek Industri.
4. Kawasan Perdagangan Bebas.
5. Koperasi ASEAN.

Bentuk Kerjasama ASEAN di Bidang Pendidikan


1. ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/12/2012). Mengusung
tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Pada
pertemuan ini, hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura,
Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan.
2. Penawaran beasiswa pendidikan. Misalnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa
pelabuhan udara, kesehatan, dan keselamatan kerja industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh
lain, Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-
negara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang.
3. Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di negara-
negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana
Beasiswa ASEAN-Jepang).
4. Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia Tenggara. Contoh:
Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2015.

Pengaruh Kerjasama Terhadap Kehidupan Masyarakat ASEAN


Pengaruh tersebut tentunya ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif, tetapi secara umum
membawa dampak positif bagi negara anggotanya. Bagaimana pengaruh tersebut Ananda dapat
membaca informasi di bawah ini dengan cermat dan teliti.

1. Keberlangsungan Kehidupan Ekonomi


Salah satu bentuk kerja sama ASEAN yang memberikan banyak pengaruh terhadap kehidupan
masyarakat ASEAN yaitu dengan dibentuknya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Tujuan dibentuknya
MEA adalah untuk membentuk pasar tunggal dan menciptakan kondisi yang kompetitif antarnegara
demi peningkatan negara-negara anggotanya.

2. Keberlangsungan Kehidupan Sosial


ASEAN terdiri dari beragam suku bangsa dengan beragam perbedaan. Hal itu tampak pada agama,
pendidikan, dan latar belakang budaya, serta adanya perbedaan kepentingan dan ideologi bangsa yang
memicu terjadinya masalah di bidang sosial. Perbedaan tersebut sering mengakibatkan konflik antar
negara anggotanya. Konflik yang terjadi antara lain:

 Konflik perebutan wilayah perbatasan dan candi Preah Vihear antara Thailand dan Kamboja.
 Sengketa perbatasan wilayah kedaulatan blok ambalat antara Indonesia dan Malaysia.
 Sengketa Laut Cina Selatan
3. Keberlangsungan Kehidupan Budaya di Negara-Negara ASEAN
 Beberapa bentuk kerja sama ASEAN di bidang kebudayaan dan kesenian yang dirintis untuk menyikapi
perubahan global antara lain: Konservasi pusaka-pusaka kebudayaan. Dalam hal ini ada 33 pusaka dunia
yang mendapat pengakuan UNESCO dan 21 cagar budaya ada di ASEAN. Contoh cagar budaya yang
berada di negara ASEAN antara lain: kapal terdampar karena tsunami di Aceh, Monumen Lubang Buaya
di Jakarta (Indonesia), Kuil Arulmigu Sri Raja Kaliamman di Malaysia, Museum Arkeologi di Bagan
Myanmar dan lain-lain.

4. Keberlangsungan Kehidupan Politik di NegaraNegara ASEAN


Di negara negara ASEAN Beberapa permasalahan politik sebagai dampak interaksi antarnegara anggota
ASEAN antara lain: Sengketa perbatasan wilayah antara negara anggota ASEAN. Contohnya Sengketa
Indonesia dengan Malasyia mengenai garis perbatasan di perairan Laut Sulawesi menyusul perubahan
status kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan.

Selain itu penentuan garis perbatasan di Pulau Kalimantan berkaitan dengan Blok Ambalat. Selain itu
konflik antara Singapura dengan Malaysia tentang kepemilikan Pulau Batu Putih (Pedra Branca) di Selat
Johor. Negara Thailand dengan Kamboja juga pernah terjadi konflik terkait dengan batas wilayah di kuil
Preah Vihear.

5. Keberlangsungan Kehidupan Pendidikan di Negara-Negara ASEAN


Keberagaman dalam kehidupan pendidikan yang terdapat di negara-negara anggota ASEAN menjadi
kendala dan tantangan tersendiri untuk membawa kualitas pendidikan ASEAN ke level dunia.
Keberagam tersebut diantaranya banyaknya perbedaan mendasar dalam sistem pendidikan yang ada di
masingmasing negara anggota ASEAN. Dari 10 anggota ASEAN terdapat 7.446 perguruan tinggi yang
memiliki sistem pendidikan yang berbeda.

Pengaruh Konversi Lahan Pertanian Ke Industri Dan Pemukiman Terhadap Perubahan Ruang
Dan Interaksi Antar Ruang

adanya pengaruh signifikan dibilang pertanian, yaitu hasil pertanian berkurang, hasil pangan berkurang,
adanya polusi asap dan pencemaran, dan disisi lain industri menyediakan lapangan kerja di bidang
industri dan ketersediaan tinggal untuk daerah sekitar cukup terpenuhi , ada nilai positif dan negatifnya
diantara perbedaan tersebut , tinggal kita menyikapinya dan memberikan solusi atas kekurangan
perbedaan dari perubahan tersebut.
Bentuk Mobilitas Sosial
Pembagian bentuk mobilitas sosial didasarkan pada berpengaruh tidaknya hasil perpindahan status
sosial yang dialami dengan derajat sosial yang dimiliki. Secara umum bentuk mobilitas sosial terbagi
menjadi dua, yaitu vertikal dan horizontal.

1. Mobilitas Sosial Vertikal


Coba bayangkan kamu berada di bagian tengah sebuah garis vertikal deh. Udah? Nah, ketika kamu
berada di posisi itu, kamu punya kesempatan buat naik ke atas atau turun ke bawah ‘kan? Begitu juga
dengan mobilitas vertikal yang dibedakan menjadi mobilitas sosial vertikal ke atas dan mobilitas sosial
vertikal ke bawah. Maksudnya, perpindahan status sosial yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi (naik)
maupun lebih rendah (turun). Makanya, mobilitas vertikal adalah perpindahan status sosial yang
dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya.

2. Mobilitas Sosial Horizontal


Sekarang coba bayangkan kamu berada di tengah sebuah garis horizontal deh. Kalau kamu berada di
sana, mau kamu pindah ke kanan kek atau ke kiri kek, pasti kamu akan tetap di satu tempat yang sejajar
‘kan? Nah, kayak begitulah mobilitas horizontal. Dalam mobilitas horizontal, perpindahan status sosial
yang dialami seseorang atau kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar
seperti sebelumnya.
Contohnya, seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit Bandung diharuskan pindah tugas ke
rumah sakit Jakarta. Pada kasus itu, dokter tersebut mengalami mobilitas horizontal, yaitu perpindahan
tempat kerja tetapi tidak mengubah status sosialnya sebagai dokter. Penghasilannya tidak berubah dan
jabatannya sebagai seorang dokter juga tidak berubah.

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial


Setelah mengetahui bentuk-bentuknya, kita juga perlu mengetahui faktor-fator yang mendorong
terjadinya mobilitas sosial. Ada beberapa faktor pendorong mobilitas sosial, yaitu:

1. Struktural
Faktor ini terkait dengan kesempatan seseorang untuk menempati sebuah kedudukan serta kemudahan
untuk memperolehnya. Kalau di Indonesia sih  struktur masyarakatnya sangat terbuka. Jadi, kesempatan
kamu untuk menempati berbagai jabatan yang tinggi, seperti manajer bahkan presiden, menjadi lebih
besar, lho! Namun, di Indonesia, ketersediaan lapangan pekerjaan dengan jumlah penduduknya juga
masih belum imbang, nih. Ini bisa menjadi penyebab individu atau kelompok punya potensi mengalami
mobilitas sosial yang turun.
2. Individu
Kalau faktor ini sih terkait dengan kualitas individu yang dilihat dari segi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Manusia ‘kan dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki orang tuanya tuh. Nah, jika
seseorang tidak puas dengan status sosial yang diwariskan, ia dapat berusaha untuk mencapai status
sosial yang lebih tinggi. Sampai saat ini, pendidikan masih dianggap sebagai social elevator atau sarana
yang dapat membuat orang menjadi pribadi yang lebih berkualitas dan meningkatkan status sosialnya di
masyarakat.
3. Ekonomi
Jika situasi ekonomi dalam masyarakat cenderung baik maka mobilitas sosial pun dapat terwujud.
Kondisi ekonomi yang baik membuat masyarakat mudah memperoleh modal, pendidikan, dan
kesempatan lainnya. Tapi, kalau kondisi ekonominya buruk, masyarakat akan memiliki pendapatan
terbatas sehingga sulit untuk memenuhi seluruh kebutuhannya dan mobilitas sosial tidak akan bisa
terjadi.
4. Politik
Faktor yang satu ini sangat bergantung pada situasi politik suatu negara. Keadaan negara yang tidak
stabil akan memengaruhi kondisi keamanannya. Dengan begitu, ketersediaan dan kemudahan dalam
bekerja juga lebih baik sehingga masyarakat mampu melakukan mobilitas sosialnya.
5. Kependudukan
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk di Indonesia hampir selalu bertambah dari
waktu ke waktu. Pertambahan itu bisa mempersempit lahan pemukiman bahkan meningkatkan
kemiskinan lho! Makanya, masalah kependudukan seperti ini mendorong individu dan pemerintah
untuk mengarahkan masyarakat agar bermigrasi ke daerah lain sehingga mobilitas sosial pun terjadi.

Faktor Penghambat Mobilitas Sosial


1. Kemiskinan
Masyarakat yang mengalami kemiskinan akan kesulitan untuk mencapai status sosial tertentu. Salah
satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah. Emang kenapa kalau pendidikannya
rendah? Dengan pendidikan yang rendah, kualitasnya sebagai sumber daya manusia pun juga menjadi
rendah. Akibatnya, kemampuannya untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan menjadi terbatas.
2. Diskriminasi
Diskriminasi adalah membedakan perlakuan terhadap sesama karena alasan beda bangsa, suku, ras,
agama, dan golongan. Nah, perlakuan membedakan seperti ini sangat tidak baik, selain dapat
mengakibatkan konflik, juga dapat menghambat mobilitas sosial.
3. Stereotip Gender 
Membeda-bedakan karakteristik serta posisi sosial laki-laki dan perempuan, seperti memiliki pandangan
bahwa derajat laki-laki lebih tinggi daripada wanita juga bisa menghambat mobilitas sosial, lho!
Misalnya, pandangan bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi toh yang bekerja adalah
suami. Nah, perilaku seperti itu dapat menghalangi prestasi dan kesempatan seseorang untuk
melakukan mobilitas agar status sosialnya meningkat.

SALURAN-SALURAN MOBILITAS SOSIAL


 
Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial dapat dilakukan melalui beberapa saluran yang disebut
sirkulasi sosial (social circulation).
Saluran-saluran tersebut diantaranya: 
1. Angkatan Bersenjata 
2. Lembaga Keagamaan
3. Lembaga Pendidikan 
4. Organisasi Politik 
5. Organisasi Ekonomi 
6. Organisasi Keahlian

MACAM-MACAM PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA DAN CONTOHNYA

Pluralitas masyarakat Indonesia adalah kemajemukan atau keberagaman masyarakat Indonesia baik
dalam suku, budaya, agama, ras, pekerjaan, dll. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang artinya
“jamak”, sedangkan “pluralitas” berarti kemajemukan. Dapat dijelaskan bahwa pengertian pluralitas
masyarakat Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajemukan atau keberagaman masyarakat
Indonesia.
Bentuk-bentuk pluralitas yang ada di Indonesia:
1. Perbedaan Agama
Di Indonesia, terdapat berbagai macam agama serta kepercayaan yang dipeluk atau dihayati
oleh seseorang atau suatu kelompok tertentu. Setiap kepercayaan, memiliki tradisi atau pun
tempat ibadahnya sendiri. Perbedaan cara sembahyang dari masing-masing umat perlu
diketahui oleh setiap individu sebagai komponen dasar untuk menerapkan sikap saling
menghargai dan toleransi. Pluralisme agama bisa dilihat dari tempat ibadahnya, misalnya,
masjid (Islam), gereja (Kristen dan Katolik), pura (Hindu), vihara (Buddha), dan kelenteng (Kong
Hu Cu).
2. Perbedaan Budaya
Setiap daerah memiliki ciri khas serta kebudayaannya sendiri yang dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. Dua faktor yang memengaruhi budaya pada masyarakat yaitu perbedaan lokasi
dan perbedaan agama atau kepercayaan.
- Perbedaan dipengaruhi lokasi Budaya dipengaruhi oleh lokasi meliputi perbedaan geografis
dan kondisi alam yang menyebabkan antara budaya di satu daerah dan daerah lainnya memiliki
perbedaan. Sebagai contoh, hasil kerajinan yang berbeda antara masyarakat yang tinggal di
pesisir pantai dan di pegunungan.
- Budaya dipengaruhi agama atau kepercayaan Kebudayaan yang terpengaruh oleh ajaran
agama tertentu yang menghasilkan suatu kebudayaan tertentu. Semisal, pada umat Hindu-
Buddha, mereka menggunakan relief yang ada di dinding-dinding candi yang mengandung
makna tertentu untuk dijadikan pembelajaran bagi umatnya. Di agama Islam, terdapat seni
kaligrafi yang dapat ditemukan di masjid. Perbedaan budaya ini juga dapat disebabkan oleh
faktor-faktor yang ada di daerah tertentu, seperti adat-istiadat, kebiasaan, dan tradisi.
3. Perbedaan Suku Bangsa
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2017: 109), Indonesia meliki kelompok etnis atau
suku bangsa yang terdiri dari lebih dari 300 kelompok, dari Sabang hingga Merauke. Kelompok-
kelompok ini merupakan bagian dari provinsi yang ada di Indonesia, seperti Aceh memiliki suku
Gayo, Sumatera Utara memiliki suku Batak, dan lain sebagainya. Perbedaan suku yang beragam
di Indonesia juga tidak terlepas dari faktor sejarah nenek moyang bansga Indonesia.
4. Perbedaan Pekerjaan
Kegiatan ekonomi yang berkembang di Indonesia menjadi salah satu faktor keberagaman
pekerjaan yang ada, tergantung dari kebutuhannya. Baik itu pekerjaan non-formal maupun
formal, semuanya berkesinambungan antara satu dan lainnya, karena saling membutuhkan.
5. Peran dan Fungsi Keragaman Budaya
Keberagaman adat istiadat, tradisi, serta budaya menjadikan Indonesia sebagai negara yang
memiliki daya tarik tersendiri di dalam bidang kesenian. Dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial
(2017: 113-119) tertulis terdapat beberapa peran serta fungsi dari budaya Indonesia yang
multicultural, sehingga dikenal luas di dunia.
- Sebagai daya tarik bagi bangsa asing
- Mengembangkan kebudayaan nasional
- Tertanamnya sikap toleransi
- Saling melengkapi hasil budaya
- Mendorong inovasi kebudayaan.

Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial


1. Perbedaan Individu. 
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan.  
3. Perbedaan Kepentingan.  
4. Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat
Akibat-akibat Konflik
1. Meningkatnya Solidaritas Sesama Anggota Kelompok
2. Retaknya Hubungan Antar-Individu atau Kelompok
3. Terjadinya Perubahan Kepribadian Para Individu 
4. Rusaknya Harta Benda dan Bahkan Hilangnya Nyawa Manusia
5. Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan 
Cara Menangani Konflik
1. Menghindar
2. Jangan Memaksakan Kehendak
3. Menyesuaikan Kepada Keinginan Orang Lain
4. Tawar Menawar
5. Kolaborasi

You might also like