You are on page 1of 8

RANGKUMAN IPS KELAS 7 SEMESTER GANJIL

KONDISI GEOLOGIS INDONESIA


  
Sebagai kepulauan terbesar di dunia yang tersebar di 17.500 pulau, Indonesia
berada di antara wilayah seismik paling aktif di dunia Sirkum Pasifik atau Cincin Api
Pasifik dan wilayah paling aktif kedua di dunia, Sirkum Mediteran atau sabuk Alpide.
Terletak antara pusat seismisitas tersebut berarti pulau-pulau tersebut mengalami
beberapa gempa terkuat dan letusan gunung berapi yang paling kuat yang pernah
terjadi.
Cincin Api Pasifik, yang secara teknis disebut sabuk Sirkum Pasifik, adalah
rangkaian pegunungan terbesar di dunia, menurut Survei Geologi AS (USGS), karena
rangkaian garis patahannya yang membentang 40000 kilometer dari Cile di di
Amerika Selatan, melalui Jepang dan Asia Tenggara.
Di bawah wilayah Indonesia, Lempeng Eurasia, Lempeng Australia, Lempeng
Laut Filipina dan Pelat Pasifik bertemu. Gempa bumi biasanya terjadi di sepanjang
patahan di pertemuan lempeng-lempeng ini. Gerakan patahan ini menyebabkan
gempa bumi ketika dua patahan bertabrakan. Sekitar 90 persen dari semua gempa
bumi di dunia, dan 80 persen dari gempa bumi terbesar di dunia, terjadi di Sirkum
Pasifik.  Pada tahun 2009 misalnya, Indonesia memiliki 10 gempa bumi lebih besar
dari magnitude diatas 6 skala Richter.
Gerakan lempeng ini juga menyebabkan terjadinya tsunami bila gempa terjadi
di laut, seperti tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.
  Gerakan-gerakan lempeng bertanggung jawab atas terbentuknya gunung berapi
aktif. Misalnya, Gunung Merapi dan Gunung Sinabung. Pembentukan gunung berapi
juga berpengaruh terhadap pembentukan pulau-pulau di Indonesia, misalnya Anak
Krakatau yang terbentuk dari letusan gunung Krakatau.

CATATAN
- Indonesia terletak di antara dua lempeng benua: Lempeng Eurasia (Paparan Sunda)
dan Lempeng Australia (Paparan Sahul);
- Indonesia terletak di antara dua lempeng samudra: Lempeng Laut
Filipina dan Lempeng Pasifik.
- Indonesia dilewati jalur pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik

MACAM MACAM BENTUK MUKA BUMI


Bentuk Muka Bumi di Daratan
1. Dataran Tinggi (Plato)
Dataran tinggi merupakan tanah datar yang tinggi dengan ketinggian ratusan – ribuan
meter di atas permukaan air laut.
Daerah yang menonjol ke atas lebih tinggi daripada daerah yang berada di sekitarnya dan
di puncaknya datar maka disebut plato. Plato bisa saja berada di dataran tinggi atau
dataran rendah.
2. Jurang
Lembah yang dalam, sempit, dan mempunyai dinding yang curam disebut jurang.
Tentunya Anda sudah mengetahui bagaimana bentuk jurang ketika sedang menaiki
gunung atau lainnya.
3. Ngarai
Ngarai merupakan lembah yang dalam dan luas terletak di antara dua dinding.
Contohnya jika ada pernah ke Ngarai Sianok di Sumatra Barat, atau Ngarai Kalipanur di
Jawa Tengah.
4. Lembah
Lembah merupakan bentuk muka bumi yang ber relief cekung dan umumnya dikelilingi
gunung atau pegunungan bahkan bisa berupa bagian tepi sungai.
Lembah juga dikenal sebagai bagian kaki atau bawah gunung atau tepi sungai.
5. Sungai
Sungai merupakan aliran air yang besar dan memanjang dan mengalir terus-menerus dari
sumber (hulu) ke muara (hilir). Anda juga pasti sudah tahu dengan jelas apa itu sungai
dan bagaimana bentuknya
6. Danau
Danau merupakan cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi air, bisa air tawar
maupun air asing. Dan disekitar cekungan itu dikelilingi oleh daratan.
Kebanyakan danau digenangi oleh air tawar serta banyak berada di belahan bumi utara di
ketinggian yang lebih atas.
7. Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan bagian dari permukaan bumi berbentuk datar dan rendah
dengan ketinggian 0 sampai 200 meter di atas permukaan air laut.
Dataran rendah menjadi pusat pemukiman penduduk dan biasanya mempunyai tanah
yang subur.
8. Gunung
Gunung merupakan bentuk muka bumi yang menonjol tinggi ke atas seperti bentuk
kerucut. Ada gunung berapi aktif ada pula gunung berapi yang tidak aktif. Gunung
tersusun dari 3 bagian, yaitu:

 Puncak gunung (bagian atas)


 Lereng gunung (bagian tengah)
 Kaki gunung (bagian bawah)
Ada bagian dari gunung yang disebut lereng. Berdasarkan kemiringan nya, lereng gunung
digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:

 Lereng landai (kemiringan nya < 45°)


 Lereng curam (kemiringan nya > 45°)
 Lereng tegak atau dinding (kemiringan nya = 90°)

9. Pegunungan
Pegunungan merupakan daerah yang terdiri dari rangkaian gunung yang memanjang
dengan ketinggian 200 meter sampai ribuan meter di atas permukaan air laut.
Pegunungan timbul karena proses patahan dan lipatan karena pengaruh tenaga endogen.
Berdasarkan ketinggian pegunungan digolongkan menjadi 3 bagian yaitu:

 Pegunungan tinggi, ketinggian lebih dari 1500 m.


 Pegunungan menengah, ketinggian antara 500-1500 m.
 Pegunungan rendah, ketinggian antara 200-300 m.
10. Perbukitan
Perbukitan merupakan bentuk muka bumi yang tinggi memanjang tersusun dari bukit-bukit
dengan ketinggian 20 – 300 meter. Perbukitan mirip dengan pegunungan, hanya saja mempunyai
ketinggian yang lebih rendah.

Bentuk Muka Bumi di Lautan


1. Punggung Laut
Punggung laut merupakan bukit di dasar laut yang tidak sampai muncul ke permukaan
laut. Punggung laut jika muncul ke permukaan laut maka akan menjadi pulau.
2. Gunung Laut
Gunung laut merupakan gunung yang muncul ke permukaan laut dengan letak kaki
gunung berada di dasar laut.
3. Pulau Karang
Pulau karang merupakan pulau yang tersusun atas batu karang baik sebagian atau
sepenuhnya. Batu karang terbentuk dari binatang karang yang telah mati serta
bertumpuk-tumpuk.
4. Dangkalan/Shelf/Paparan Benua
Merupakan laut dangkal yang luas dengan kedalaman kurang dari 200 meter,
kepanjangan dari benua atau daratan pulau.
5. Ambang Laut
Ambang laut merupakan dasar laut yang dangkal dan memisahkan dua lautan dalam.
6. Lubuk Laut atau Beken
Lubuk laut atau beken merupakan dasar laut yang membentuk cekungan besar, lebar, dan
dalam. Bentuknya mirip baskom.
7. Palung Laut atau Trog
Palung  laut atau trog merupakan dasar laut yang dalam, curam, sempit, dan memanjang,
karena retakan di dasar laut. Trog atau palung laut adalah bagian dasar laut yang paling
dalam.

KONDISI IKLIM INDONESIA


Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi tiga jenis iklim, yaitu iklim muson, iklim laut, dan
iklim tropis.

1. Iklim muson: dipengaruhi angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu, satu periode
perubahan adalah 6 bulan.
2. Iklim tropis: terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis, suhu tinggi mengakibatkan penguapan tinggi
dan berpotensi terjadinya hujan.
3. Iklim laut: terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut luas, sehingga banyak penguapan dan
mengakibatkan hujan.

ANGIN MUSON
Yang menarik, di Indonesia terjadi angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena
adanya perbedaan tekanan udara antara samudera dan benua. Saat lautan atau samudera menerima penyinaran
matahari, diperlukan waktu lebih lama untuk memanaskan lautan. Sedangkan daratan lebih cepat menerima
panas. Akibatnya, lautan bertekanan lebih tinggi dibandingkan daratan. Udara bergerak dari lautan ke daratan.
Saat musim hujan di Indonesia (Oktober-April), angin muson yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju
wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga arah angin muson berubah menjadi angin barat dan
disebut angin muson barat.
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA 

Persebaran flora dan fauna  di Indonesia dipengaruh oleh letak geografisnya. Berdasarkan wilayah
dan karakteristik flora dan faunanya, dapat dibagi menjadi tiga bagian, yakni Indonesia Barat, Tengah,
dan Timur. Ketiga bagian itu dipisahkan oleh garis wallace dan garis weber.
 Jenis-jenis dan persebaran flora di Indonesia
1. Flora Sumatera-Kalimantan
Wilayah Sumatera dan Kalimantan didominasi dengan iklim tropis basah. Jenis flora atau
vegetasi yang banyak tumbuh di kawasan ini kebanyakan tanaman yang menghuni hutan hujan
tropis. Jenis-jenis flora di kawasan Sumatera anatra lain kayu meranti, damar, berbagai jenis
anggrek, lumut, jamur (cendawan), paku-pakuan, serta mangrove di wilayah sekitar pantai.

2. Flora Jawa-Bali
Wilayah Jawa-Bali memiliki iklim yang bervariasi, Semakin ke arah timur, curah hujan di
kawasan Jawa-Bali cenderung lebih rendah. Jenis-jenis floranya meliputi flora hutan hujan tropis,
flora hutan muson seperti Jati, flora sabana tropis seperti rumput, flora pesisir seperti bakau, dan
flora yang terdapat di pegunungan seperti pinus dan cemara.

3. Flora Kepulauan Wallacea


Wilayah ini merupakan wilayah di Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan
Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Jika dibandingkan dengan wilayah
lainnya, iklim di kawasan ini cenderung lebih kering dan memiliki kelebababan yang lebih
rendah. Jenis flora yang ada di kawasan Kepulauan Wallacea antara lain: Nusa Tenggara
didominasi dengan vegetasi sabana dan stepa tropis. Sulawesi dengan vegetasi hutan pegunungan
Maluku dengan vegetasi hutan campuran yang terdiri dari berbagai jenis rempah-rempah,
termasuk cengkeh, kayu manis, pala, lontar, dan kayu ebony.

4. Flora Papua
Wilayah ini dipengaruhi oleh iklim hujan tropis. Namun, yang membedakannya dengan wilayah
Sumatera-Kalimantan atau Jawa-Bali, flora yang terdapat di wilayah Papua dipengaruhi oleh
corak Australia Utara, contohnya eucaliptus (kayu putih). Wilayah Papua juga memiliki vegetasi
pegunungan dan pantai seperti pinus dan bakau.

 JENIS-JENIS FAUNA DI INDONESIA

a. Fauna Indonesia Barat


Wilayah Indonesia Barat meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Ciri fauna yang terdapat
di wilayah ini cenderung dipengaruhi oleh corak Asia atau Asiatis. Jenis-jenis fauna yang tersebar di
wilayah ini meliputi: Mamalia: harimau, gajah, badak bercula satu, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang
utan, babi hutan, landak, tikus, kijang, kancil, dan kukang. Reptil: ular, buaya, kadal, bunglon, tokek, dan
biawak. Burung: elang, jalak, merak, kutilang, burung hantu, dan unggas. Serangga: belalang dan capung.
Ikan: ikan air tawar dan pesut.

b. Fauna Indonesia Tengah (Kepulauan Wallacea)


Wilayah Indonesia Tengah meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan
Kepulauan Maluku. Jenis-jenis fauna yang terdapat diwilayah ini bercorak peralihan. Jenis-jenis fauna
yang tersebar di wilayah ini meliputi: Mamalia: anoa, dugong, tarsius, sapi, kuda, babi rusa, kuskus,
monyet seba, dan monyet hitam. Reptil: komodo, biawak, buaya, ular, dan soa-soa. Amfibi: berbagai
jenis katak. Burung: dewata, maleo, raja udang, kakatua, nuri, merpati, angsa, mandar, dan rangkong.
c. Fauna Indonesia Timur
Jenis fauna di wilayah Indonesia Timur mirip dengan Australia.
Contohnya antara lain: Kanguru pohon (hewan berkantong di Papua),Timus berkantong dan musang
berkantong di Maluku bagian Timur dan Papua. Burung Kaswari di Papua, Kepulauan Aru, dan pulau
Seram. Burung cendrawasih di Papua dan dan Kepulauan Aru. Burung kakatua berjambul merah dan
berbulu jambul putih di Maluku.
DAMPAK INTERAKSI ANTARRUANG
1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
Seperti pada umumnya di kota-kota besar, interaksi antarruang ini bakalan menyebabkan pemusatan
aktivitas. Hal ini terjadi karena banyaknya pergerakan orang, barang, dan jasa di wilayah kota tersebut.
Tapi, di sisi lain, hal ini juga yang menyebabkan wilayah perkotaan bisa berkembang menjadi pusat
pertumbuhan.
2. Perubahan Penggunaan Lahan
Coba tengok di wilayah sekitar rumahmu, deh. Apakah ada pembangunan di sebuah lahan kosong?
Misalnya begini, jika ada tanah kosong, kebun, atau pun persawahan yang sudah berganti fungsinya
menjadi supermarket, pabrik, atau bahkan perumahan, nah itu salah satu dampak interaksi antarruang.
Kita bisa menyebutnya sebagai alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan dapat diartikan sebagai bergantinya
fungsi sebuah lahan untuk menampung aktivitas kegiatan manusia.

3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian


Orientasi mata pencaharian beda dengan orientasi di sekolah, ya. Orientasi dalam hal ini berhubungan
dengan pekerjaan. Coba kamu perhatikan deh, di kota-kota besar itu pasti dihuni dengan orang-orang
yang pekerjaannya beragam, kan? Bandingkan dengan yang ada di desa. Rata-rata mereka yang tinggal di
daerah pedesaan, umumnya bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, atau peternak.

4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana


Dampak interaksi antarruang nggak selalu berhubungan dengan hal negatif ya, ada juga positifnya seperti
berkembangnya sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana bakalan semakin
meningkat seiring dengan peningkatan pergerakan antarruang itu sendiri. Transportasi, fasilitas umum,
pusat perdagangan, dan sebagainya akan semakin berkembang dan bertambah dengan sendirinya untuk
mendukung seluruh kegiatan interaksi.
5. Perubahan Komposisi Penduduk
Coba tebak suku apa yang menjadi penduduk asli di Jakarta? Yups, Betawi! Tapi, keberadaan suku
Betawi sekarang sudah menyebar, bahkan pindah ke daerah pinggiran Jakarta. Hal ini karena banyaknya
orang dengan beragam latar belakang suku, budaya, etnik, dan sebagainya yang berbondong-bondong
datang ke Jakarta. Akibatnya ya itu tadi, awalnya kebudayaan di Jakarta relatif seragam, sekarang jadi
lebih bermacam-macam, bukan?

6. Perubahan Sosial Budaya


Di zaman globalisasi saat ini, rasanya nggak mungkin deh kalau kamu nggak mengikuti perkembangan
terbaru yang ada di internet. Mulai dari artis youtube, tiktok, hingga artis-artis Korea, kan?
Nah, perubahan sosial budaya saat ini nggak hanya terpaku karena pergerakan penduduk saja, tapi juga
karena informasi dari luar negeri yang bisa diakses kapan saja. Contoh gampangnya, kita menemukan
banyak sekali gaya-gaya busana artis-artis Korea yang ditiru remaja saat ini.

PERUBAHAN KOMPOSISI PENDUDUK


Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat berdasarkan
pengelompokkan penduduk menurut karakteristik-karakteristik yang
sama  Bermacam-macam komposisi penduduk dapat dibuat berdasarkan: 1. umur 2.
jenis kelamin 3. status perkawinan 4. tingkat pendidikan 5. pekerjaan 6. bahasa 7.
agama 8. pendapatan 9. etnis 10. tempat tinggal 11. Kewarganegaraan

FAKTOR PENGHAMBAT INTERAKSI SOSIAL 


Faktor penghambat dalam interaksi sosial terdapat dua faktor, yaitu
1. persaingan
2. pertentangan.
Dalam aspek persaingan terdapat tiga aspek yaitu tingkat kepandaian, tingkat keaktifan diri, dan
perbedaan usia.

CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL


1) Jumlah pelaku lebih dari seorang, bisa dua atau lebih.
2) Adanya komunikasi antara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol. Simbol yang paling
umum digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa. 
3) Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini, dan akan datang. Hal ini berarti
dalam setiap interaksi sosial ada konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut.
4) Adanya tujuan-tujuan tertentu

BENTUK INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF


1. Kerja Sama
Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara individu atau kelompok,
tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama. 
2. Asimilasi
Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang melebur menjadi suatu
kebudayaan baru. Contohnya musik dangdut. Pernah dengar lirik lagu, "dangdut is the music of
my country~"? Mungkin di antara kamu ada yang mengira kalo musik dangdut itu adalah musik
asli Indonesia. Padahal, musik dangdut merupakan hasil asimilasi dari budaya Melayu, Arab,
dan India, lho! Ketiga musik tersebut bercampur menjadi satu dan membentuk genre musik
baru, yaitu musik dangdut yang menghilangkan ciri budaya lamanya. Makanya, banyak orang
menyangka kalo musik dangdut adalah musik khas Indonesia. 
3. Akulturasi
Selanjutnya, akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda tanpa menghilangkan ciri
budaya lamanya. Nah, di sini harus kamu ingat ya, kalo asimilasi itu, perpaduannya menghasilkan
budaya baru yang menghilangkan ciri budaya lama. Sedangkan, kalo akulturasi itu, perpaduannya
menghasilkan budaya baru, tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya. Contohnya itu bangunan Masjid
Kudus yang mencerminkan adanya interaksi antara budaya Jawa, Hindu, dan Islam.

BENTUK INTERAKSI SOSIAL DISOSIATIF


1. Persaingan (Kompetisi)

Wah, ini mah udah pasti tahu ya. Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu
atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan
tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Misalnya, kompetisi sepakbola pada piala dunia
2. Kontravensi

Meskipun terasa asing, tapi bisa dipastikan kamu pernah melakukan kontravensi. Kontravensi
merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan. Nah, kalo udah tahu artinya,
sekarang ngaku deh. Ini mungkin mirip dengan "iri" atau "dengki" kali ya. Cuma... ya lebih
sosiologi aja bahasanya. 
3. Pertentangan (Konflik)

Konflik juga kayaknya udah sering kamu denger ya. Secara istilah, konflik adalah proses sosial
yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau
kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan
kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.
FUNGSI LEMBAGA KELUARGA
Berikut ini adalah fungsi lembaga keluarga sebagai salah satu lembaga sosial:
1. Melanjutkan keturunan (fungsi reproduksi).
2. Menjadi pengawas untuk segala tindakan dan perilaku anggota keluarga (fungsi kontrol). 3.
Memberikan cinta dan kasih sayang antar sesama manusia (fungsi afeksi).

FUNGSI LEMBAGA AGAMA


Fungsi dan peran lembaga agama, diantaranya yaitu: -
1. Sebagai pedoman hidup.
2. Sebagai sumber kebenaran.
3. Sebagai pengatur tata cara hubungan antara sesama manusia dan manusia dengan Tuhan

PENGERTIAN AKULTURASI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akulturasi adalah Proses masuknya pengaruh
kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif atau banyak unsur
kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu. Secara sederhana, akulturasi
adalah adanya budaya asing yang masuk ke dalam budaya sendiri sehingga perlahan-lahan akan
diterima oleh anggota masyarakat tanpa harus menghilangkan karakter kebudayaan itu sendiri.
Namun, kehadiran akulturasi pada suatu wilayah bisa memunculkan beberapa masalah, seperti
permasalahan dalam mencatat akulturasi pada masyarakat; masalah tentang unsur-unsur yang
dapat diterima dan unsur-unsur yang tidak dapat diterima oleh masyarakat; masalah pergantian
unsur-unsur yang mudah diganti dan sulit diganti; dan masalah yang berkaitan dengan
perselisihan antar masyaraka

You might also like