You are on page 1of 3

Berikut di bawah ini merupakan tambahan informasi lainnya mengenai

kegiatan pengendalian pelayanan IMB yang telah ditetapkan dalam


prosedur kegiatan baku/standard operating procedure (SOP) Dinas Tata
Ruang Dan Tata Bangunan.
1. Pemohon mengambil formulir permohonan IMB di kantor suku dinas
terdekat.
2. Pemohon mengisi formulir tersebut dan menandatanganinya yang
diketahui oleh lurah dan camat setempat.
3. Formulir diserahkan di loket pelayanan IMB dengan dilengkapi
dokumen sebagai berikut.
a. Keterangan Rencana Kota (KRK) Asli.
b. Fotokopi surat‐surat penguasaan tanah yang sah (menunjukkan
asli atau fotokopi yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang).
c. Bila tanah bukan miliknya sendiri dilampiri surat pernyataan
tidak keberatan dari pemilik tanah dan ditandatangani di atas
meterai cukup.
d. Fotokopi KTP pemohon dan/atau pemilik tanah.
e. Fotokopi pembayaran PBB tahun terakhir atau keterangan dari
instansi yang berwenang apabila tidak terkena PBB.
f. Bila pemohon merupakan badan hukum dilampiri fotokopi akta
pendirian badan hukum (PT,CV,Firma, Yayasan,dll).
g. Gambar teknis rencana bangunan meliputi: denah, tampak 2
sisi, 2 potongan, rencana atap, rencana pondasi, dan sumur
resapan .
h. Perhitungan konstruksi (lengkap dengan gambar‐gambarnya)
dilengkapi fotokopi ijasah dan KTP penanggung jawab serta
surat pernyataan pertanggungjawaban yang ditandatangani di
atas meterai cukup, apabila:
- bangunan berlantai 2 atau lebih
- bangunan dengan konstruksi bentang atap lebih dari 10m.
i. Penyelidikan tanah untuk bangunan berlantai 3 atau lebih.
j. Surat pernyataan ditandatangani di atas meterai cukup.
k. Dokumen lain yang disyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku:
- Kajian lingkungan (SPPL/UKL‐UPL/AMDAL)
- Rekomendasi ketinggian bangunan dari instansi teknis yang
berwenang
- Persetujuan prinsip dari walikota untuk pembangunan tempat ibadah
serta bangunan lain sesuai ketentuan yang berlaku
- Rekomendasi instalasi pencegah bahaya kebakaran untuk bangunan
berlantai 4 atau lebih.

4. Setelah diteliti dan dinyatakan lengkap dan benar, berkas permohonan di agendakan
dan kepada pemohon diberikan arsip permohonan.
5. Dilaksanakan proses pengukuran dan cek lapangan.
6. Dilakukan penetapan besaran retribusi berdasarkan tarif Perda sesuai klasifikasi,
fungsi, dan luas bangungan.
7. Berkas permohonan selanjutnya diproses oleh suku dinas yang bersangkutan mulai
dari pemetaan sampai dengan pencatatan/ dokumentasi IMB untuk diserahkan
kepada pemohon.
8. Apabila IMB telah diterbitkan, pemohon akan diberitahu dan selanjutnya bisa diambil
di loket pengambilan dengan menunjukkan tanda lunas pembayaran retribusi dari
loket pembayaran atau kas daerah.
9. Standar waktu pelayanan pemberian ijin adalah 14 hari kerja.
10. Pengadaan formulir/perlengkapan lainnya dilakukan evaluasi kebutuhan setap
tahunnya. Mengikutkan diklat pengadaan barang dan jasa bagi pegawai yang terkait
pengadaan.
Simpulan
No. Uraian Risiko
Kemungkinan terjadinya Dampak
1. Dokumen IMB yang diterbitkan tidak Jarang (J) Tinggi (T)
sesuai dengan pemilik tanah/bangunan
yang seharusnya.
2. Pengenaan/penetapan tarif IMB tidak Sangat sering (SS) Rendah (R)
tepat
3. Tidak tercapainya target penerimaan Sangat Sering (SS) Tinggi (T)
retribusi IMB
4 Menurunnya reputasi Dinas Tata Ruang Jarang Sekali (JS) Rendah (R)
dan Tata Bangunan akibat terlambatnya
proses pelayanan.
5 Pengadaan barang dan jasa pemerintah Sering (S) Rendah (R)
sehubungan pelayanan IMB tidak efisien
dan efektif.

You might also like