You are on page 1of 9

ALKOHOL DAN ETER

1. IDENTITAS
a. Nama Mata Pelajaran : Kimia
b. Semester : 5 (lima)
c. Kompetensi Dasar :
3.9 Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon
4.9 Menyajikan rancangan percobaan sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus fungsi
dan/atau penafsiran data spektrum inframerah (IR)
d. Materi Pokok : alkohol dan eter
e. Alokasi Waktu : 8 x 45 menit
f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, dan praktikum, peserta didik dapat memberi nama alkohol
dan eter baik nama trivia maupun IUPAC dan sebaliknya , mengidentifikasi senyawa alkohol dan
eter, menentukan sifat fisika dan kimia, dan kegunaan dari alkohol dan eter sehingga peserta didik
dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar kimia,
‘ mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).

g. Materi pembelajaran
Sudarmo, U. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga
Utami, B., dkk. 2009. Kimia 3: Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional

2. PETA KONSEP

3. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN
Kita telah lama mengenal alkohol sebagai zat yang
bersifat memabukkan. Karena kebanyakan alkohol
dipergunakan secara keliru, yaitu hanya untuk mabuk-
mabukan, maka kata alkohol mengandung konotasi
sebagai zat yang merusak, padahal masih banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari alkohol. Sifat
memabukkan dari alkohol hanya merupakan sebagian
kecil dari sifat alkohol. Senyawa alkohol sudah banyak
dikenal dan dimanfaatkan baik oleh manusia, baik dalam
bentuk minuman, makanan, maupun untuk kepentingan
medis.

KEGIATAN BELAJAR 1
Rumus Umum alkohol dan eter

CnH2n+2O atau CnH2n+1OH

ALKOHOL
1. Jenis-jenis Alkohol
Berdasarkan letak gugus fungsinya, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (–OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3– CH2–OH
2) Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (–OH) terikat pada atom C sekunder.
Contoh:

2-butanol
3) Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (–OH) terikat pada atom C tersier.

2-metil-2-propanol

2. Tata Nama Alkohol


Ada dua cara pemberian nama pada alkohol, yaitu:
1) Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil yang terikat pada
gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
Contoh: CH3–CH2-–OH Etil alkohol
CH3–CH2–CH2–OH Propil alkohol
2) Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran -a pada alkana dengan
akhiran ol (alkana menjadi alkanol)
Contoh : CH3–CH2–OH Etanol
CH3–CH2–CH2–OH Propanol

Lalu, bagaimana cara memberi nama senyawa alkanol yang mempunyai cabang gugus alkil?
1) Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus – OH,
selain itu atom karbon lain sebagai cabang.
2) Memberi nomor pada rantai induk yang dimulai dari salah satu ujung rantai, sehingga posisi
gugus – OH mendapat nomor terkecil.
3) Urutan penamaan: • nomor atom C yang mengikat cabang
• nama cabang: - CH3 = metil - C2H5 = etil
• nama rantai induk (alkanol)
CONTOH:

3,4-dimetil-2-pentanol

LATIHAN SOAL 1
1. Tentukan nama dari senyawa berikut:
A. D.

….………………………… ………………………….

B. E.

….………………………… ………………………..

C.

….…………………………..
2. Gambarkan rumus struktur dari senyawa alkohol berikut:
A. 3-metil-2-butanol C. 3-etil-4-metil-1,3-heksanadiol

B. 3-etil-1-pentanol

MARI KITA LANJUTKAN MATERINYA……………


3. Sifat – sifat Alkohol
1) Sifat Fisis
 Semakin besar massa molekul relatif alkanol, maka titik cair dan titik didihnya juga
semakin tinggi. Jadi kenaikan titik cair dan titik didih alkanol sebanding dengan
kenaikan massa molekul relatifnya. Pada alkanol yang rumus molekulnya sama, alkanol
bercabang mempunyai titik didih lebih rendah daripada alkanol rantai lurus.
 Kelarutan alkanol dalam air berkurang seiring dengan bertambah panjangnya rantai
karbon. Kelarutan alkanol berkaitan dengan gugus –OH yang bersifat polar, sementara
gugus alkil (R) bersifat nonpolar.

2) Sifat Kimia
Gugus –OH pada alkanol termasuk gugus yang cukup reaktif, sehingga menyebabkan
alkanol banyak terlibat dalam berbagai reaksi.
 Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk alkoksida dan gas hidrogen.
Contoh: reaksi etanol dengan logam natrium

C2H5 – OH + Na ⎯⎯→ C2H5ONa + H2


etanol Na-etoksida
Reaksi ini dapat dipergunakan sebagai reaksi untuk pengenal alkohol.

 Reaksi Oksidasi
Reaksi oksidasi alkohol menghasilkan hasil reaksi yang berbeda-beda, tergantung
pada jenis alkoholnya. Reaksi oksidasi alkohol oleh zat oksidator sedang, seperti larutan
K2Cr2O7 dalam lingkungan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi alkohol primer,
alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
(1) Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam karboksilat.
Contoh: CH3– CH2 – OH CH3–COH + H2O
Etanol etanal
CH3–COH CH3COOH
etanal asam etanoat
(2) Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
(3) Alkohol tersier tidak teroksidasi.
 Alkohol mengalami dehidrasi pada suhu 130-140oC menghasilkan eter

 Alkohol mengalami dehidrasi pada suhu 180oC menghasilkan alkena

 Reaksi substitusi dengan, HX, PX3, dan PX5


C2H5OH + HCl (aq) ----> C2H5Cl + H2O
3C2H5OH + PCl5 ----> 3C2H5Cl + POCl2 + HCl
3C2H5OH + PCl3 ----> 3C2H5Cl + H3PO4

4. Kegunaan Alkohol
Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak digunakan, antara lain sebagai berikut.
1) Dalam bidang farmasi (obat-obatan), sebagai pelarut senyawa organik, misalnya etanol dan
butanol.
2) Dalam bidang biologi atau industri digunakan sebagai disinfektan, misalnya etanol
3) Sebagai bahan bakar, misalnya spiritus (campuran antara metanol dan etanol)

LATIHAN SOAL 2
Tuliskan reaksi dan sebutkan nama senyawa yang dihasilkan:
a. 2–butanol + KMnO4 + H2SO4

b. 2–propanol + logam Na

c. etanol + H2SO4 pekat 140 °C

d. Oksidasi 2-heksanol

e. Butanol + PCl5

ETER
1. Tata Nama
Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu:
1) Penamaan secara trivial dimulai dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus –O–
kemudian diikuti oleh kata eter.
2) Penamaan berdasarkan IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran -ana pada alkana asal dengan
akhiran oksi.

LATIHAN SOAL 3
1. Tuliskan nama dari senyawa eter berikut:
A. CH3–O–CH(CH3) C.
……………………………

B.

D.
….…………………
..……………………………….

2. Gambarkan struktur dari senyawa eter berikut:


A. diisopropil eter C. n–butil–metil eter

B. 2–metoksi pentana

3. Suatu senyawa Y dengan rumus molekul C4H10O tidak bereaksi dengan logam natrium, tetapi jika
direaksikan dengan HI akan menghasilkan 2–propanol.
a. Bagaimana rumus struktur senyawa Y tersebut?

b. Tuliskan persamaan reaksi antara senyawa tersebut dengan HI!

MARI KITA LANJUTKAN MATERINYA…………….


2. Sifat-sifat eter
- Sifat fisika
1) Eter mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun.
2) Eter tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya, sehingga titik didihnya
lebih rendah jika dibandingkan dengan titik didih alkohol yang massa molekul relatifnya sama.

- Sifat kimia
1) Reaksi dengan PCl3 (terbatas) dan PCl5 (berlebih)
Eter tidak dapat bereaksi dengan PCl3, tetapi dapat bereaksi dengan PCl5 karena
mudah mendapatkan energi. Namun, dalam reaksi alkohol + PCl5 pasti menghasilkan HCl,
tetapi pada eter tidak menghasilkan HCl. Contoh reaksinya adalah:
C2H5—O—CH3 + PCl5 —> C2H5Cl + CH3Cl + POCl3
dengan rumus umum sbb:
R—O—R’ + PCl5 —> R—Cl + R’—Cl + POCl3
2) Reaksi eter dengan hidrogen halida atau asam halida (HX ; H—X)
Eter mudah terurai oleh asam halida, terutama asam iodida (HI). Adapun rumus reaksi
eter dengan HX pada keadaan terbatas dan berlebih:
 Keadaan terbatas
R—O—R’ + HI —> R—OH + R’—I
 Keadaan berlebihan
R—O—R’ + 2HI —> R—I + R’—I + H2O
3) Eter tidak bisa bereaksi dengan logam natrium

3. Pembuatan
Eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat pada suhu 140
°C.
2 CH3–CH2–OH → CH3–CH2–O–CH2–CH3 + H2O

4. Kegunaan
1) Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit
larut dalam air.
2) Dalam bidang kesehatan, eter banyak dgunakan untuk obat pembius atau anestetik, yaitu dietil
eter

KEISOMERAN ALKOHOL DAN ETER

Alkohol dan eter mempunyai keisomeran sebagai berikut.


1) Keisomeran Posisi
Yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –OH dalam molekul alkohol
atau posisi -O- dalam molekul eter
Contoh: 1–propanol 2–propanol.
CH3– CH3– CH2– OH CH3– CH(OH) – CH3

2) Keisomeran fungsi
Alkohol dengan rumus umum R–OH dan eter dengan rumus umum R–O–Rmempunyai
keisomeran fungsi.
Contoh: C3H7 –OH dengan CH3– O – C2H5
1–propanol metoksi etana

Kedua senyawa tersebut mempunyai rumus molekul sama, yaitu C3H8O sedangkan gugus
fungsinya berbeda. Jadi, alkohol dan eter mempunyai keisomeran fungsi.
LATIHAN SOAL 4
1. Buatlah semua isomer dari butanol (C4H9OH)!

2. Tuliskan reaksi dari etoksi etana + HI!

3. Bagaimanakah cara membedakan C3H7O dengan CH3-O-C2H5 di laboratorium? Tuliskan


persamaan reaksinya!

UJI KOMPETENSI
1. Senyawa alkohol di bawah ini yang tidak dapat
dioksidasi adalah … . 9. Butil alkohol berisomerik dengan … .
A. Etanol D. 3–metil–2–butanol A. C3H7COCH3 D. C2H5OC2H5
B. 2–propanol E. 3–metil–1–butanol B. C2H5COC2H5 E. C2H5COOC2H5
C. 2–metil–2–propanol C. CH3COOC2H5

2. Suatu senyawa dengan rumus molekul C2H6O jika 10. Senyawa dengan rumus C3H8O mempunyai isomer
direaksikan dengan logam natrium akan sebanyak … .
menghasilkan gas hidrogen, sedangkan dengan A. 6 B. 5 C. 4 D. 3 E. 2
asam karboksilat akan menghasilkan ester. Senyawa
tersebut adalah … . 11. Senyawa dengan rumus molekul C5H12O termasuk
A. eter D. asam karboksilat kelompok senyawa … .
B. aldehid E. alkohol A. Aldehida D. alkanon
C. Keton B. Ester E. asam karboksilat
C. Eter
3. Oksidasi 2–propanol akan menghasilkan … .
A. CH3–CH2–COOH D. CH3COOH 12. Etil alkohol dan dimetil eter adalah sepasang isomer.
B. CH3–O–CH3 E. CH3–CHO Akan tetapi eter mendidih pada suhu yang jauh
C. CH3–CO–CH3 lebih rendah karena … .
A. berat jenis eter lebih kecil daripada alkohol
4. Senyawa yang merupakan isomer fungsional dari B. panas jenis alkohol lebih besar daripada eter
butanol adalah … . C. eter mengandung dua gugus metil
A. CH3–CH2–CH(OH)–CH3 D. berat molekul alkohol dan eter tidak sama
B. C2H5–O–C2H5 E. antara molekul-molekul alkohol terjadi ikatan
C. C3H7–COOH melalui ikatan hidrogen
D. CH3–CO–CH2–CH3
E. CH3–CH2–CHO 13. Pernyataan berikut benar tentang senyawa golongan
alkohol, kecuali ....
5. Jika suatu alkohol dengan rumus molekul C4H10O A. mengandung gugus fungsi -OH
dioksidasi dengan kalium dikromat dalam asam B. dapat bereaksi dengan logam Na menghasilkan
menghasilkan butanon, maka alkohol tersebut gas hidrogen
adalah … . C. memiliki rumus umur R-OH
A. n–butanol D. 2–metil–1–propanol D. dalam air bersifat basa
B. 2–butanol E. 2–metil–2–propanol E. dengan jumlah atom C yang sama massa molekul
C. t–butil alkohol relatif alkohol sama dengan eter

6. Senyawa organik dengan rumus molekul C5H12O 14. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah
yang merupakan alkohol tersier adalah … . .…
A. 3–pentanol D. 3–metil–2–butanol
B. 2–metil–2–butanol E. trimetil karbinol
C. 2–metil–3–butanol

7. Senyawa alkohol yang jika dioksidasi menghasilkan


alkanon adalah … . A. 3,5,6-trimetil-3-oktanol
A. 2–metil–1–butanol B. 3,5-dimetil-6-etil-3-heptanol
B. 2,3–dimetil–2–butanol C. 3,4,6 -trimeti-6-oktanol
C. 2–metil–2–propanol D. 2,5 dietil-4-metil-2-heksanol
D. 2,3,3–trimetil–1–butano E. 2 etil-3,5-dimetil-5-heptanol
E. 3–metil–2–butanol
15. Senyawa yang merupakan isomer fungsi dari
8. Senyawa yang bukan merupakan alkohol sekunder CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - OH adalah … .
adalah … .
A. 2–pentanol D. 3–metil–2–pentanol
B. 3–pentanol E. 3–metil–3–pentanol
C. 2–metil–3–pentanol
18. Hasil utama reaksi antara etanol dengan asam sulfat
pekat pada suhu 130-140oC adalah … .
A. Etana D. asam asetat
B. Etena E. metil propil keton
16. Tata nama yang tepat untuk rumus struktur berikut C. Etil eter
adalah .…
19. Senyawa yang memiliki sifat mudah menguap,
uapnya lebih berat daripada udara, mudah terbakar,
beracun dan digunakan untuk obat bius adalah … .
A. Alkohol D. keton
B. Eter E. ester
C. Aldehid

20. Reaksi: CH3–CH2–OH + HBr --> CH3–CH2–Br + H2O


A. pentil propil eter D. etil dipropil eter dalam penambahan reaksi-reaksi senyawa karbon
B. fenoksi propana E. heksosi propana termasuk golongan reaksi ....
C. propoksi heksana A. Eliminasi D. adisi
B. Substitusi E. polimerisasi
17. Senyawa berikut yang bukan isomer dari C4H10O C. Dehidrasi
adalah ....
A. metil propil eter D. 2–metil–2–propanol
B. isopropil metil eter E. 2–butanol
C. dimetil eter

You might also like