Professional Documents
Culture Documents
Qarra Salma Setiawan - 463986 - Paper UAS Ekonometrika
Qarra Salma Setiawan - 463986 - Paper UAS Ekonometrika
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ujian Tengah Semester Genap Mata
Kuliah Ekonometrika yang diampu oleh Bapak Yudistira Hendra Permana, S.E., MSc., Ph.D
Disusun oleh
( 20/463986/SV/18305 )
YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 1
BAB 1 Pendahuluan................................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 2
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 3
BAB II Landasan Teori ........................................................................................................... 5
2.1 Industri ............................................................................................................................. 5
2.2 Tenaga Kerja .................................................................................................................... 5
2.3 Upah Minimum Kota ....................................................................................................... 6
2.4 Indeks Pembangunan Manusia ......................................................................................... 6
BAB III Metodologi ................................................................................................................ 7
3.1 Desain Penelitian .............................................................................................................. 7
3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................ 7
3.3 Instrumen Penelitian ......................................................................................................... 7
3.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................................................... 7
3.5 Metode Analisis Data ....................................................................................................... 7
BAB IV Hasil dan Pembahasan ........................................................................................... 11
4.1 Deskripsi Data ................................................................................................................ 11
4.2 Hasil Analisis ................................................................................................................. 11
4.3 Kesimpulan Uji Hipotesis .............................................................................................. 17
4.4 Industri, Tenaga Kerja, UMK, dan IPM di Jawa Tengah Tahun 2019-2020 ................. 17
BAB V ISI PENUTUP ........................................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 19
5.2 Saran ............................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 20
1
BAB I
Pendahuluan
2
proses pertumbuhan dan pembangunan ekonomi untuk mencapai tingkat kesejahteraan
yang optimum dan merata.
Indikator atau ukuran kesejahteraan diukur oleh Indeks Pembangunan Manusia.
Adapun keberhasilan atas IPM dari suatu daerah dapat dilihat dengan pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut. Perhitungan tinggi rendahnya tingkat perekonomian dapat
diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh jenis kegiatan barang dan jasa yang
dihasilkan dari aktivitas penduduk setempat oleh pemerintah daerah dalam kurun waktu
yang telah ditetapkan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Produk Regional Domestik
Bruto (PRDB). Serta perkembangan tenaga kerja yang diwakili oleh IPM yang
menggunakan kapabilitas masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan manusia ditujukan
untuk mencapai keberhasilan dan kesejahteraan penduduk dalam peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan. Tenaga kerja yang dimaksimalkan oleh fasilitas yang disediakan
oleh pemerintah akan sangat membantu proses produktivitas dari kegiatan barang dan jasa.
1. Bagaimana ubungan antara variabel industri, tenaga kerja, dan Upah Minimum
Kabupaten / Kota ( UMK ) terhadap Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) di 35 Kota
/ Kabupaten, Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 – 2021?
2. Variabel apa yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Pembangunan
Manusia ( IPM ) di 35 Kota / Kabupaten, Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 – 2021?
3. Apa dan bagaimana upaya pemerintah provinsi Jawa Tengah serta masyarakat
menangani permasalahan berdasarkan data dan hasil analisis regresi?
3
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam perekonomian untuk membantu
mengurangi jumlah penduduk miskin.
2. Sebagai referensi untuk seluruh pihak yang bersangkutan mengetahui hubungan antara
industri, tenaga kerja, dan Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK ) terhadap Indeks
Pembangunan Manusia ( IPM ) di 35 Kota / Kabupaten, Provinsi Jawa Tengah tahun
2019 – 2021.
4
BAB II
Landasan Teori
2.1 Industri
Secara umum proses mengolah bahan mentah untuk memperoleh barang setengah jadi
maupun barang jadi. Industria yakni bahasa latin untuk industri yang artinya tenaga kerja
atau buruh, dapat diartikan juga sekelompok perusahaan memproduksi produk yang dapat
dijual dan dibeli. Industri mikro berarti beberapa perusahaan memproduksi produk yang
dapat saling menggantikan satu sama lain, industri satu dengan industri lain dapat saling
melengkapi kebutuhannya. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa produk yang
dihasilkan adalah homogen. Selain itu industri uatu usaha untuk menghasilkan suatu
produk jadi dengan menggunakan bahan baku atau bahan setengah jadi diproduksi secara
masal. Industri yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, barang setengah jadi,
dan barang jadi menjadi barang yang memiliki nilai guna lebih tinggi.
5
2.3 Upah Minimum Kabupaten / Kota
Sebagaimana diatur dalam pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Setelah melakukan kewajibannya sebagai pekerja, mereka berhak menerima upah. Upah
menjadi hal yang krusial antara pekerja dan pemberi kerja sebagai hubungan industrial
ditujukan untuk mencapai target kesejahteraan dan kehidupan yang layak bagi masyarakat.
Upah minimum merupakan tolok ukur pemberian upah pekerja yang ditetapkan oleh
pemerintah tingkat kabupaten / kota berdasarkan peraturan gubernur. Perlu diketahui
penetapan UMK harus lebih besar daripada UMP karena kebutuhan masyarakat semakin
beragam dan kompleks pada tingkatan atau stratifikasi terkecil ( wilayah kabupaten / kota
). UMK sering disebut juga gaji pokok yang diterima oleh pekerja setiap bulan. Ada
beberapa indikator yang dijadikan sebagai dasar sekaligus hal yang mempengaruhi
penetapan UMK, yang pertama kebutuhan biaya hidup di setiap kabupaten / kota berbeda,
tingkat produktivitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi serta laju inflasi. Penentuan upah
yang diatur pemerintah sebagai salah satu sarana proteksi bagi setiap buruh atau pekerja
untuk mendapatkan hak dan kehidupan yang layak.
6
BAB III
Metodologi
7
interquartile range/IQR), serta pengukur bentuk ( skewness dan kurtosis ) sebagai
karakteristik dari data yang diukur. Karakteristik data yang diukur dalam penelitian ini
meliputi nilai rata-rata atau mean, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum.
𝛽1𝑋1 : Industri
t : Menunjukkan tahun
ε : Standar error
8
merupakan model pendekatan analisis data panel dengan mengasumsikan bahwa terdapat
perbedaan antara entitas dan antar periode waktu. Penggunaan model ini memberikan
keuntungan berupa masalah heteroskedastisitas dapat dihilangkan. Terdapat dua pengujian
yang dapat dilakukan dalam upaya penentuan model pendekatan regresi data panel yang
paling tepat atau cocok untuk digunakan, yakni uji Lagrange Multiplier dan uji chow. Pada
penelitian ini menggunakan uji
10
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil pengaruh uji industri, tenaga kerja,
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) terhadap IPM. Penelitian ini menggunakan
sampel yaitu tahun 2019 sampai dengan 2021 dengan menggunakan populasi di provinsi
Jawa Tengah yang memiliki tiga puluh lima (35) kota / kabupaten.
4.2 Hasil Analisis
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Terdapat beberapa karakteristik yang diukur dalam penelitian ini yaitu standar deviasi,
mean, nilai minimum, nilai maksimum. Dari Tabel 4.1 dapat diketahui karakteristik data
yang berasal dari variabel IPM, TPT dan jumlah penduduk miskin yang merupakan hasil
olah data menggunakan software STATA 15 dan Microsoft Excel.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variable Obs Mean Std. Dev. Min Max
Industry 105 5064.486 4558.573 312 18381
Labour 105 29190.32 35094.98 407 180242
UMK 105 79.26831 392.059 1.61 2228.904
IPM 105 72.494 4.367337 66.11 83.6
Sumber : Diolah oleh penulis (2022)
Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif yang berasal dari 105 pengamatan, 35
populasi dengan sampel yaitu tahun 2019 sampai dengan 2021, maka didapatkan data
mengenai nilai minimum, nilai maksimum, standar deviasi, dan mean. Variabel industri
memiliki rata-rata 5064.486, standar deviasi 4558.573 dan nilai minimum, maksimum yaitu
sebesar 312 dan 18381. Semantara itu, pada variabel tenaga kerja rata-ratanya (mean) 29190.32
dengan standar deviasi 4558.573, nilai minimum dan maksimumnya yaitu sebesar 407 dan
180242. Pada variabel UMK mempunyai nilai minimum yaitu sebesar 1.61 nilai maksimumnya
2228.904 untuk rata-rata (mean) dan standar deviasi yaitu 79.26831 dan 392.059. Nilai standar
deviasi dari IPM yaitu 4.367337, memiliki nilai rata – rata sebesar 72.494, serta nilai minimal
dan maksimalnya 66.11 dan 83.6.
11
4.2.2 Uji Metode Regresi
Pengujian dalam regresi dengan data panel memiliki 3 model alternatif yang dipakai
untuk menganalisis, yaitu fixed effect, common effect, dan random effect model. Perbandingan
antara ketiga model tersebut tercantum dalam tabel 4.2 sebagai perbandingan model
Variabel independen : Industry, Labour, dan Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK )
Variable Common Effect Model Fixed Effect Model Random Effect Model
Industry -.0002336 2.11e-06 1.38e-06
Labour .0000182 5.66e-06 5.69e-06
UMK -.0002645 .000079 .0000766
Constant 73.16722 72.31189 72.31476
Obs 105 105 105
R-Squared 0.0700 0.0077 0.0085
Sumber : Diolah oleh penulis (2022)
Terdapat dua (2) alternatif tahapan pengujian untuk mendapatkan model regresi terbaik, yaitu
uji Chow dan Uji Lagrange Multiplier
Uji Chow
Pengujian regresi agar dapat ditentukan lebih tepat dengan menggunakan common effect model
dan fixed effect model disebut dengan Uji Chow
Hasil Uji Chow dalam penelitian ini menunjukkan nilai Prob > F (0,0000) lebih kecil dibanding
dengan nilai α (0,05). Sehingga, dapat simpulkan bahwa model terbaik berdasarkan Uji Chow
adalah model fixed effect.
12
Uji Lagrange Multiplier
Untuk mengetahui model terbaik antara common effect model dan random effect model, perlu
dilakukan pengujian lagrange multiplier.
Berdasarkan hasil Uji Lagrange Multiplier dapat diketahui bahwa nilai Prob > 𝐶ℎ𝑖𝑏𝑎𝑟2 (0.000)
lebih kecil dari pada nilai α (0,05). Sehingga, hasil pengujian tersebut dapat diketahui bahwa
model random effect lebih baik dibandingkan dengan model common effect.
Kesimpulan :
Dari pengujian Chow, dan uji Lagrange Multiplier dapat disimpulkan bahwa model regresi
yang lebih tepat digunakan yaitu fixed effect.
Pengujian Hasil
Uji Chow Fixed effect
Uji Lagrange Multiplier Random effect
Sumber : Diolah oleh penulis (2022)
13
4.2.3 Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Hasil pengujian normalitas pada Tabel 4.6, diketahui bahwa data pada penelitian ini
sudah terdistribusi dengan normal. Pengujian tersebut menunjukkan nilai Prob>chi² (0.0053)
lebih besar daripada α (0,05).
14
Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen
dapat digunakan pengujian multikolinieritas dengan menggunakan nilai variance inflation
factor (VIF).
Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa variabel dalam penelitian ini semua nilai VIF
pada keseluruhan independen kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut
tidak mengalami multikolinearitas dan data dalam kondisi baik.
Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui apakah masih terdapat masalah autokorelasi antar variabel dependen dan
independen dalam penelitian ini, maka dilakukan pengujian autokorelasi.
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas diketahui bahwa nilai Prob > |z| (0) lebih kecil daripada
nilai α (0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini masih terdapat masalah
autokorelasi antar variabel dependen dan variabel independen.
15
Uji Homoskedastisitas
Pengujian homoskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Glejser
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.9 diketahui bahwa tidak ada
gejala homoskedastisitas karena nilai dari variabel industri, tenaga kerja, dan UMK tidak
kurang dari α (0,05), atau lebih dari alpha. Untuk variabel industri didapatkan hasil sebesar
0.016, tenaga kerja sebesar 0.918, dan UMK sebesar 0.024.
16
Tidak berpengaruh signifikankarena nilai P >|𝑡| lebih
besar dari alpha ( H0 diterima )
4.4 Hubungan Industri, Tenaga Kerja, UMK, dan IPM terhadap Perencanaan
Pembangunan Daerah di Jawa Tengah
Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah tahun 2019 menunjukkan
jumlah industri naik sebesar 5,19 persen, apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya
lebih tinggi. Pertumbuhan jumlah penduduk usia produktif semakin pesat, namun hal
tersebut bertolak belakang dengan tingkat penyerapan tenaga kerja dan kualitas angkatan
kerja yang ada, sehingga angka pengangguran masih cukup tinggi. Meningkatkan dan
mengoptimalkan potensi industri di Provinsi Jawa Tengah menjadi hal yang penting sangat
penting.Salah satu upaya pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengembangkan industri
dengan cara meningkatkan kapasitas ekspor. Pengembangan daya saing industri sebagai
salah satu negara penghasil ekspor harus terus diupayakan dengan menjadikan kegiatan
industri menjadi kegiatan perekonomian utama di Jawa Tengah sebagai prioritas
perdagangan untuk pasar domestik MEA. Potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia dapat diidentifikasi sebagai rumusan strategis, sehingga dapat menjadi isu
strategis. Gambaran mengenai keadaan perekonomian pada sektor industri menjadi modal
penting perencanaan dan penentuan kebijakan pemerintah daerah untuk mewujudkan visi
dan misi pembangunan daerah. Perencanaan kebijakan pembangunan Jawa Tengah agar
mempertimbangkan potensi Jawa Tengah secara proporsional. Di samping itu, perlu
kiranya untuk meningkatkan produktivitas dan profesionalisme pengelolaan kategori
perdagangan, industri dan akomodasi untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian
Jawa Tengah. Sektor industri memegang peranan penting pada pembangunan berkelanjutan
serta menjadi roda utama pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, industri tumbuh dinamis
berorientasi pada progress di masa depan dan terus mengutamakan perkembangan
kemajuan IPTEK. Tenaga kerja mampu terserap semenjak sektor industri dikembangkan,
nilai kapitalisasi modal juga tinggi, serta akan memberikan utilitas dari bahan baku yang
diolah. Semenjak ada Covid-19 tentunya terjadi perubahan terhadap kondisi perekonomian
dalam negeri, bahkan tingkat nasional. Oleh karena itu, perhatian lebih diberikan pada
sektor industri supaya tetap dapat beraktivitas dan beroperasi selama pandemi juga mampu
meningkatkan kinerja sektor industri di masa pandemi. Oleh sebab itu, berbagai kebijakan
17
dan stimulus diluncurkan sesuai kebutuhan pelaku usaha guna mengakselerasi pemulihan
ekonomi nasional. Ada berbagai langkah konkrit yang dilakukan Kementerian
Perindustrian untuk mendorong pembangunan industri nasional, seperti mendorong
pengembangan kawasan industri. Melalui implementasi roadmap berbagai upaya dilakukan
untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Program ini bertujuan untuk
memprioritaskan pengembangan tujuh sektor industri dalam menerapkan teknologi digital
dalam proses produksi dan membuatnya lebih efisien dan kompetitif. Upaya lainnya yaitu
ekspansi pasar ekspor untuk mendorong sektor industri dan menguatkan hubungan
perdagangan dengan Negara lainy yang memiliki potensi prioritas.
4.5 Strategi dan Program untuk Meningkatkan Potensi Industri Tenaga Kerja, dan
UMK Jawa Tengah
Strategi Program
Meningkatkan kualitas dan kuantitas Progam standarisasi dan fasilitasi yang
tenaga kerja yang kreatif, terampil, dan diterapkan pada industri
mandiri
Menekan biaya atau harga energi supaya Program ekspansi industri skala kecil
tidak tinggi serta meningkatkan kualitas hingga besar
barang produksi
Memperbaharui dan meningkatkan Program kemudahan untuk mengakses
penggunaan teknologi modern produk bahan baku di tingkat regional dan
nasional serta program pengembangan
energi terbarukan dengan memanfaatkan
kemajuan IPTEK
Meningkatkan ketersediaan dan Program pemberian pinjaman bunga rendah
kelengkapan peralatan dan perlengkapan atau modal untuk memulai usaha
di bidang industri
Menciptakan sistem regulasi pro bisnis Program pennyuluhan pentingnya
pemberdayaan bisnis dan usaha mikro kecil
maupun menengah
Menambah atau meningkatkan revenue Program pemberdayaan sumber daya
pekerja manusia melalui pendidikan formal maupun
non formal, pelatihan kerja supaya terampil
mempunyai skill, dan disiplin
18
BAB V
Penutup
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi, pengaruh industri, tenaga kerja, dan
Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK ) terhadap Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) di
35 Kota / Kabupaten, Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 – 2021. Dengan variabel bebas
(independen) yaitu industri, tenaga kerja, dan Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK ) serta
variabel terikat (dependen) yakni IPM. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu tiga
puluh lima (35) kota / kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan sampel yang digunakan
yaitu tahun 2019 sampai dengan 2021. Berdasarkan hasil pengujian regresi data panel diketahui
bahwa industri, tenaga kerja, dan UMK tidak berpengaruh signigikan karena nilai P >|𝑡| lebih
besar dari alpha 0.05, terhadap IPM di Jawa Tengah.
5.2 Saran
Dalam penelitian ini, variabel yang diujikan hanya terbatas yaitu industri, tenaga kerja,
dan Upah Minimum Kabupaten / Kota ( UMK ) serta Indeks Pembangunan Manusia ( IPM )
dengan rentang tahun antara 2019 sampai dengan 2021, sehingga disarankan untuk penelitian
selanjutnya agar mengumpulkan informasi yang lebih lengkap dengan rentang tahun yang lebih
lama, sehingga hasil dari pengujian dapat lebih relevan dan bermanfaat luas bagi semua pihak
serta dapat dipertanggungjawabkan sebagai upaya untuk mendukung program kinerja pemerintah
daerah terkait pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas industri
dalam negeri, selanjutnya diharapkan dengan ketersediaan tenaga kerja dapat menjadi peluang sekaligus
keuntungan untuk meningkatkan produksi, produktivitas masyarakat meningkat, maka akan
meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga terjadi peningkatan terhadap persentase IPM.
19
DAFTAR PUSTAKA
(Jayanti and Muqorobin 2017)Jayanti, Puspita Tri , and Masyhudi Muqorobin. 2017. “Analisis
Strategi Dan Program Peningkatan Daya Saing Pada Industri Unggulan Provinsi Jawa
Tengah Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (Mea).” Jurnal Ekonomi & Studi
Pembangunan 18(1).
Tengah, B. J. (2022, April 8). Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Retrieved from Data IPM
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 - 2021:
https://jateng.bps.go.id/indicator/26/83/1/indeks-pembangunan-manusia-metode-baru-
.html
Tengah, B. P. (2022, April 8). Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. Retrieved from Jumlah
Industri dan Ketersediaan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 - 2021:
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah/Department of Industry
and Commerce Jawa Tengah Province
20
LAMPIRAN
chi2(1) = 5.24
Hasil Uji
Prob Normalitas
> chi2 = 0.0221
.
. predict r, residual
.
. sktest r
Uji Multikolinearitas
. vif
21
Uji Homoskedastisitas dengan Uji Glejser
Source SS df MS Number of obs = 105
F(3, 101) = 3.93
Model 73.9729588 3 24.6576529 Prob > F = 0.0107
Residual 633.793191 101 6.27518011 R-squared = 0.1045
Adj R-squared = 0.0779
Total 707.76615 104 6.80544375 Root MSE = 2.505
F(3,67) = 9.04
corr(u_i, Xb) = 0.0422 Prob > F = 0.0000
sigma_u 4.3929527
sigma_e .22762522
rho .99732229 (fraction of variance due to u_i)
F test that all u_i=0: F(34, 67) = 1045.29 Prob > F = 0.0000
22
Hasil Uji Random Effect Model (REM)
Random-effects GLS regression Number of obs = 105
Group variable: Kota Number of groups = 35
sigma_u 4.3846522
sigma_e .22762522
rho .99731217 (fraction of variance due to u_i)
Estimated results:
Var sd = sqrt(Var)
Test: Var(u) = 0
chibar2(01) = 98.24
Prob > chibar2 = 0.0000
23
Paper
ORIGINALITY REPORT
10 %
SIMILARITY INDEX
11%
INTERNET SOURCES
9%
PUBLICATIONS
6%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
Submitted to Universitas Islam Indonesia
Student Paper 1%
2
lib.ibs.ac.id
Internet Source 1%
3
text-id.123dok.com
Internet Source 1%
4
www.msn.com
Internet Source 1%
5
doc-pak.undip.ac.id
Internet Source 1%
6
journal.umy.ac.id
Internet Source 1%
7
mafiadoc.com
Internet Source 1%
8
www.scilit.net
Internet Source 1%
9
pambudiagung.blogspot.com
Internet Source 1%
10
repository.ub.ac.id
Internet Source 1%
11
digilib.uns.ac.id
Internet Source 1%