You are on page 1of 3

SKRIPT KONSELING

HIV TB
PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI

Anggota Kelompok :
1. Devi Agna
2. Hanna Nur Fauziah (1904015205)
Kelas : D2
Tema Konseling : HIV dengan TB
Prolog Pasien HIV dengan TB
Pada suatu hari, pasien laki-laki berusia 24 tahun mendatangi instalasi farmasi rumah
sakit. Pasien datang dengan keluhan sakit kepala dan keringat berlebih di malam hari. Dari hasil
skrining resep yang dibawa oleh pasien, didapat beberapa informasi dari pasien. Diantaranya;
pasien sudah didiagnosa HIV plus TB sejak 4 bulan yang lalu, riwayat penyakit keluarga pasien
adalah ayah menderita HIV. Dari pasien diperoleh informasi obat yang digunakan, antara lain
tenolam E 1 bulan yang lalu dan OAT lini pertama fase lanjutan (isoniazid dan rifampisin) setiap
hari (masih diminum).
Di dalam ruang konseling.
Pasien : Selamat pagi, permisi mba.
Apoteker : Selamat pagi, mas. Perkenalkan saya sebagai apoteker di yang bertugas hari ini. Ada
yang bisa saya bantu?
Pasien : Saya ingin menebus obat yang sudah diresepkan oleh dokter, ini resepnya ya mbak.
(memberi resep kepada apoteker)
Apoteker : Tunggu sebentar ya mas, akan saya cek terlebih dahulu resepnya.
Pasien : Baik, mba.
Apoteker : Sebelumnya, ini resep untuk siapa ya mas?
Pasien : Untuk saya, mbak.
Apoteker : Untuk obatnya, mau ditebus semuanya mas?
Pasien : Iya, mbak. Saya mau tebus semua obatnya.
Apoteker : Baik, mas. Silahkan ditunggu dulu ya. Saya akan menyiapkan obatnya.
Pasien : Baik, mbak.
(Lalu, apoteker menyiapkan obat yang sudah diresepkan untuk diberikan kepada pasien.)
Apoteker : Mas Indonesia, ini ya sudah saya siapkan untuk obatnya. Lalu, saya ingin bertanya,
apakah mba mempunyai waktu 5-10 menit saja untuk saya memberikan konseling mengenai obat
mas?
Pasien : Baik, mba.
Apoteker : Mari mas, menuju ke ruangan konseling.
Pasien : Baik, mas.
(Apoteker dan pasien pun menuju ke ruangan konseling)
Apoteker : Silahkan duduk, mas.
Pasien : Baik, mba.
Apoteker : Sebelumnya, saya izin untuk mengkonfirmasi kembali mengenai informasi tentang
mas. Apakah benar nama mas Indonesia? Berusia 24 tahun? Berat badan 40 kg?
Pasien : Iya, mba sudah betul.
Apoteker : Baik, mas. Saya izin bertanya, apakah dokter sudah menjelaskan terkait obat ini?
Pasien : Belum, mbak. Dokter hanya bilang obat ini untuk mengobati penyakit HIV.
Apoteker : Baik. Lalu, apakah dokter sudah menjelaskan cara penggunaan obatnya?
Pasien : Belum juga, mbak.
Apoteker : Apakah dokter sudah memberitahu efek terapi yang akan dicapai setelah penggunaan
obat ini?
Pasien : Belum juga mbak.
Apoteker : Keluhan apa yang sudah mas rasakan selama sakit ini?
Pasien : Keluhan yang biasa muncul sakit kepala dan keringat berlebih sekitar di malam hari,
mbak.
Apoteker : Apakah mba mempunyai alergi terhadap obat tertentu?
Pasien : Kebetulan tidak ada mbak.
Apoteker : Apakah sebelumnya mba sudah melakukan pengobatan HIV atau TB sebelumnya?
Pasien : Belum ada sama sekali mbak dan baru pertama kali ini kalau ternyata saya terkena sakit
HIV dan TB.
Apoteker : Baik, kalau begitu saya akan menjelaskan obat yang diresepkan oleh dokter ya, mas.
Di dalam resep ini dokter menuliskan obat untuk pengobatan 1 bulan terdiri dari 3 obat untuk
mengatasi infeksi virus HIV yaitu obat zidovudine dengan dosis 300mg diminum 2x sehari. Obat
lamivudine dosis 150mg diminum 2x sehari lalu ada juga Lopinavir/r dosis 800mg/200mg
diminum 1x sehari. Obat diminum secara teratur di jam yang sama setiap harinya sebelum
makan dan jangan terlupa. Jika terlupa dan jarak obat berikutnya belum terlalu dekat, segara
minum obatnya. Jika jarak sudah dekat, jangan dikonsumsi obatnya. Untuk efek samping obat ini
yaitu kelelahan, mual, diare dan ruam. Cara penyimpanannya, simpan obat pada suhu ruangan
serta jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Pasien : baik. Maaf mba kalau misalkan saya tidak teratur dalam mengkonsumsi obatnya
bagaimana ya?
Apoteker : Kalau mba tidak teratur meminum obat, biasanya efek yang akan dirasakan penyakit
mbak tidak kunjung sembuh atau bahkan menjadi lebih berat. Dan perlu waktu lebih lama untuk
sembuh. Serta dapat menularkan orang lain.
Pasien : Baik, mba.
Apoteker : Jadi, kalau bisa konsumsi obat dengan tepat waktu, agar penyakit yang mba derita
berangsur sembuh.
Pasien : Siap, baik mba.
Apoteker : Untuk menjaga agar penyakit mba tidak menularkan orang lain, saat batuk atau bersin
segera menutup mulut dengan tisu agar tidak mengenai orang lain, dan saya sarankan untuk
selalu memakai masker. Selalu menjaga kebersihan diri dan mengkonsumsi makanan yang
bergizi, berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
Pasien : Baik, terimakasih informasinya mba.
Apoteker : Untuk obat isoniazid dan rimpafisin, jika bapak masih positif tbc maka obat tbc nya
tetap harus di lanjutkan dan jangan sampai lupa diminum obatnya. Apakah ada yang kurang jelas
atau ada yang ingin ditanyakan?
Pasien : Sepertinya cukup jelas mba dan tidak ada yang ingin saya tanyakan.
Apoteker : Baik, apakah mba bisa menjelaskan kembali secara ringkas apa yang sudah saya
sampaikan tadi?
Pasien : Boleh mba, Saya tetap harus meminum obat tbc nya dan karena saya mengidap penyakit
HIV saya diberikan obat Zidovudine diminum 2x sehari, lamivudine diminum 2x sehari lalu ada
juga Lopinavir/r diminum 1x sehari. Harus diminum obatnya dan jangan terlupa.
Apoteker : Baik, sudah benar. Jika ada yang ingin ditanyakan kembali mengenai obat yang
diresepkan, bisa untuk menghubungi saya di nomor telepon yang tertera di kartu ini. Terimakasih
banyak, mbak. Semoga lekas sembuh ya.
Pasien : Baik, mba. Terimakasih sekali lagi.

You might also like