You are on page 1of 10

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Tafsir Dan Hadist Tarbawi Dr.Shabri Shaleh Anwar,M.Pd.I

MAKALAH
‘’METODE PENDIDIKAN’’

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4 :

Ilham Wahyudi 12110112440


Mila Aurmalina 12110120383
Resma Dayana 12110120628

Kelas : PAI FIQIH 3 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSIAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2022
KATA PENGANTAR
﴾ ‫س ِم هّٰللا ِ ال َّر ْحمٰ ِن ال َّر ِح ْي ِم‬
ْ ‫﴿ ِب‬

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan mekalah tentang “Metode Pendidikan”. Sesuai dengan
namanya, sebuah makalah memang tidak di maksudkan sebagai buku materi atau buku
panduan, melainkan di dalam pembahasannya, terdapat informasi-informasi yang mudah-
mudahan dapat menambah serta memperluas pengetahuan kami serta pembaca.

Dalam penyusunan makalah ini kami mendapati kesulitan, baik dalam pencarian
sumber, bahan atau dalam hal lainnya. Akan tetapi, berkat pertolongan-Nya lah akhirnya
makalah ini kami selesaikan dengan baik.

Kami memahami dan menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami menerima kritik dan saran untuk terciptanya sebuah makalah yang baik. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 22 November 2022

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang.
Dengan pendidikan seseorang dapat meraih cita-cita yang diinginkan dan melanjutkan
kehidupan. Tentunya untuk mencapai cita-cita tersebut seseorang membutuhkan pendidik
untuk membantunya mewujudkan cita-citanya.
Pendidik adalah kunci utama dalam mencapai cita-cita yang diinginkan oleh setiap
orang, maka dalam hal ini pendidik harus bekerja keras untuk hal yang demikian. Kerja
keras itu harus didukung dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik. Jika
seorang pendidik tidak memiliki kompetensi dalam bidang pendidikan, maka bisa
dipastikan peserta didik tidak akan dapat mencapai cita-citanya, begitupun dengan dunia
pendidikan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menjadikan peserta didik
menjadi insan kamil.
Berangkat dari hal itu, suatu pendidikan dapat berlangsung dengan baik perlu adanya
sarana maupun prasarana yang menunjang baik itu pendidikan yang bersikap formal
maupun non formal. Dalam setiap situasi pendidikan yang tengah berlangsung diperlukan
metode dan alat-alat pendidikan. Metode pendidikan selalu berkaitan dengan proses
pendidikan yaitu bagaimana cara melaksanakan kegiatan pendidikan agar tercapai tujuan
pendidikan. Berikut ini, sedikit pemakalah membahas mengenai masalah demikian yaitu
tentang pengertian dan macam-macam metode/alat pendidikan serta pengertian pendidik
sebagai penanggungjawab pendidikan.

B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian metode pendidikan ?
2.Apa saja macam- macam metode Pendidikan ?
3.Apa saja contoh dalil Al-Qur'an dan hadist mengenai metode pendidikan ?

C.Tujuan Penulisan
1.Mengetahui pengertian metode pendidikan
2.Mengetahui macam- macam metode Pendidikan
3.Mengetahui contoh dalil Al-Qur'an dan hadist mengenai metode pendidikan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Metode Pendidikan


Istilah metode pendidikan terdiri dari dua kata, yaitu “metode” dan “pendidikan”. Kata
metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dari dua
suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau
cara1.Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-
langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan 2.Sedangkan
dalam bahasa Inggris metode disebut method yang berarti cara dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi tentang
metode, diantaranya menurut Ridwan Abdullah Sani, bahwa metode adalah cara
menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.3Hasan
Langgulung juga mengatakan pengertian tentang metode, sebagaimana yang dikutip oleh
Ramayulis adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
Selanjutnya alAbrasyi yang juga menjelaskan, bahwa metode adalah jalan yang kita ikuti
untuk memberikan pengertian kepada peserta didik tentang segala macam metode dalam
berbagai pelajaran. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, metode adalah suatu alat
atau cara yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan. Bahwa metode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana,
sistematis, dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah
direncanakan.
Sedangkan Pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie”, yang berarti
bimbingan yang diberikan kepada anak, istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata didik berarti “pelihara dan latih”.Dalam hal
pendidikan, banyak para ahli mendefinisikan arti pendidikan tersebut, diantaranya
menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.Sebagaimana yang
dikutip oleh Hasan Basri, bahwa pendidikan menurut Muhaimin adalah aktivitas atau
upaya yang dasar dan terencana, dirancang untuk membantu seseorang mengembangkan
pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual
(petunjuk praktis) maupun mental dan sosial4.Menurut Tatang S,mengartikan bahwa
pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama,
1
Ramayulis dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Telaah Sistem Pendidikan dan Pemikiran Para
Tokohnya,(Jakarta:Kalam mulia, 2009), hlm. 209.
2
Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:Kalam mulia, 2008),hlm.2-3
3
Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014, Cet. II), hlm. 90.
4
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam,(Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm. 53.
4
membimbing keterampilan jasmaniah, dan rohaniah sebagai perilaku konkret yang
memberi manfaat pada kehidupan masyarakat5.Pendidikan berarti proses perubahan sikap
dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan.
Dengan beberapa penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah suatu sistem atau proses pendidikan terencana dalam meningkatkan kualitas
potensi manusia yang mencakup aspek-aspek kehidupan manusia itu sendiri. maka dapat
disimpulkan bahwa metode pendidikan merupakan suatu cara atau jalan yang ditempuh
untuk mencapai tujuan dalam kegiatan pendidikan. metode pendidikan adalah strategi
yang relevan yang dilakukan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pendidikan
kepada anak didik

B. Macam-macam Metode Pendidikan


Secara rinci metode-metode pendidikan dan penjelasannnya adalah sebagai berikut :
1.Metode Ceramah
Metode ceramah ialah cara menyampaikan materi pembelajaran dengan cara
penuturan lisan pada peserta didik atau halayak ramai.6 Karakteristik dari metode ini
adalah pendidik lebih aktif memberikan penganjaran kepada peserta didik, sedangkan
peserta didik hanya menjadi pendengar yang pasif. Sejak zaman Rasulallah metode
ceramah menjadi metode yang pertama kali Beliau lakukan dalam menyampaikan wahyu
Allah pada pengikutnya.
2.Metode Tanya Jawab
Pengertian metode tanya jawab adalah cara penyajian dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.7
Metode ini menyampaikan pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-
pertanyaaan dan peserta didik menjawab, atau sebaliknya peserta didik yang bertanya
pada pendidik. Metode tanya jawab juga sudah pernah digunakan Rasulallah untuk
memberikan pengajaran8
3.Metode Diskusi
Secara bahasa diskusi berasal dari kata bahasa Latin, yaitu “discussus” yang berakar
dari kata “dis” (terpisah) dan “cuture” (menggoncangkan atau memukul), jadi secara
bahasa “discuture”berarti suatu pukulan yang memisahkan sesuatu.9 Sedangkan secara
istilah Metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan
memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional
5
Tatang S, Ilmu Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 16.
6
Soleha dan Rada, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung : Alfabeta, 2011) hlm. 135-136.
7
Syaiful Bhari Djmarah dan Aswan Jaini, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2000) hlm.
107.
8
Basyiruddin Usman, Metode Pembelajaran Agama Islam ( Jakarta : Ciputat Pres, 2002) hlm.43.
9
Zuhairini dan Ghofir, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Malang “ UM PRESS
Pertama, 2004), hlm. 61-75.
5
dan objektif. Metode ini merupakan suatu metode/cara yang dapat digunakan dalam
kelompok belajar dengan tujuan memecahkan suatu permasalah dengan pendapat para
anggota belajar.10 Selain itu diskusi juga dapat merangsang peserta didik untuk aktif
dalam memecahkan suatu permasalahan. Pada zaman sekarang metode diskusi banyak
digunakan karena dapat merangsang siswa lebih aktif dalam berpikir dan berpendapat,
padahal metode ini sudah lama digunakan Rasulallah
4.Metode Demonstrasi
Demonstrasi diambil dari kata “domonstration” yang artinya memperagakan atau
memperlihatkan proses kelangsungan sesuatu. Secara terminologi metode demonstrasi
adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana proses yang harus dilalui peserta didik.
Dalam mendidik para sahabat Rasulullah salah satunya dengan keteladanan, sebagai
contohnya adalah bacaan shalat, kedisiplinan waktu dalam shalat dan masih banyak
lagi.11
5.Metode Pembiasaan
Pembiasaan dalam metode pedidikan Islam adalah sebuah cara yang dapat dilakukan
untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan
Agama Islam.12 Salah satu cara yang ampuh untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah
pembiasaan. Melalui pembiasaan kebiasaan baik yang sering dilakukan peserta didik
akan mempermudah mereka untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Selain itu cara ini
cukup efisien utuk menghilangakan kebiasaan buruk peserta didik dengan pembiasaan
yang lebih positif.
Dari pejelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan Islam telah
dicontohkan Rasulallah pada masa lalu. Dengan metode-metode tersebut dapat
memudahkan Rasulallah menyampaikan wahyu dan pengajaran untuk kaum muslimin
agar dapat berfikir, bersikap dan bertindak sesuai tuntunan Agama Islam. Metode
Pendidikan Islam yang pernah Rasulallah gunakan adalah metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, demonstrasi dan pembiasaan.
6. Metode Pemberian Tugas Belajar
Metode pemberian tugas belajar yang dalam percakapan sehari-hari disebut metode
pekerjaan rumah adalah metode interaktif edukatif, di mana murid diberi tugas khusus
(sehubungan dengan bahan pelajaran) di luar jam-jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya,
murid-murid dapat mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah, tetapi dapat dikerjakan
juga di perpustakaan, laboratorium, ruang praktikum dan sebagainya.Kemudian tugas
tersebut dipertanggungjawabkan terhadap guru.
7. Metode Latihan Bersama Teman

10
Ibid, hlm. 110.
11
Bukhari Umar, Hadits Tarbawi : Pendidikan dalam Perspektif Hadits, (Malang : Amarah, 2015), hlm
109.
12
Sunan Abi Dawud, Kitab Al-Taharah Bab Al-Wudu’u Tsulatsa, hlm. 110.
6
Metode latihan bersama teman memanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil
untuk melatih temannya dan ia bertindak sebagai pelatih, pembimbing seorang siswa
yang lain. Ia dapat menentukan metode pembelajaran yang disukainya untuk melatih
temannya tersebut. Setelah teman berhasil atau lulus, kemudian ia bertindak sebagai
pelatih bagi seorang teman yang lain.
8. Metode Karyawisata
Melalui karyawisata, sebagai metode interaktif edukatif, murid dibawah bimbingan
guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan belajar. Dengan demikian, ada
keterikatan oleh tujuan dan tugas belajar. Dalam perjalanan karyawisata, ada hal tertentu
yang telah diprogramkan dalam proses belajar mengajar untuk dipelajari murid.
9. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok dalam proses belajar mengajar adalah kelompok kerja dari
kumpulan beberapa individu yang bersifat pedagogis yang di dalamnya terdapat adanya
hubungan timbal balik (kerja sama) antara individu saling percaya. Dengan pengertian
lain, guru dalam menghadapi murid-murid di kelas merasa perlu membagi mereka dalam
beberapa kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau untuk mengerjakan tugas atau
pekerjaan secara bersama-sama.

C.Dalil Al-Qur'an dan hadist mengenai Metode Pendidikan


1.Dalil Al Qur’an
a.Surah An-Nahl Ayat 125
Dari surah An-Nahl ini tercantum 3 metode pembelajaran, di antaranya:
1) Metode hikmah (bijaksana)
2) Metode nasihat/ pengajaran yang baik (maulzhah hasanah)
3) Metode diskusi (jidal)

Dalil:

َ َّ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة ۖ َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي َأحْ َس ُن ۚ ِإ َّن َرب‬
‫ك هُ َو‬ ِ ِ‫ع ِإلَ ٰى َسب‬
َ ِّ‫يل َرب‬ ُ ‫ا ْد‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِيلِ ِه ۖ َوهُ َو َأ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِدين‬َ ‫َأ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(Serulah) manusia, hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan
hikmah) dengan Alquran (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat yang
lembut (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan (yang baik) seperti menyeru
mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda
7
kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas. (Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang
lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia membalas
mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir.
Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw.
melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh
aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu."

b. Al-Ahzab ayat 21:


Dari surah An-Ahzab ini tercantum metode Teladan
Dalil :
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.”
Kalian benar-benar mendapatkan teladan yang baik pada pribadi Nabi Muhammad.
Teladan bagi orang-orang yang mengharap kasih sayang Allah dan kesenangan hidup di
akhirat. Teladan bagi orang-orang yang banyak berzikir mengingat Allah di setiap
kesempatan, kala susah maupun senang.
Muhammad Quthb, misalnya mengisyaratkan bahwa di dalam diri Nabi Muhammad,
Allah menyusun suatu bentuk sempurna metodologi Islam, suatu bentuk yang hidup dan
abadi sepanjang sejarah masih berlangsung.metode ini dinggap sangat penting karena
aspek agama yang trpenting adalah akhlak yang termasuk dalam kawasan aektif yang
terwujud dalam tingkah laku(behavioral).

2.Dalil Hadist
a.Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab juga sudah pernah digunakan Rasulallah untuk memberikan
pengajaran, contohnya hadits berikut ini.

‫اع ب ُْن َشب َْر َمةَ ع َْن َأبِي ُزرْ َعةَ ع َْن‬ ِ َ‫َح َدثَنَا قُتَ ْيبَةُ ب ُْن َس ِع ْي ٍد َح َدثَنَا َج ِر ْي ٌر ع َْن ُع َما َرةَ ب ُْن ْالقَ ْعق‬
َ َ‫صلى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَم فَق‬
‫ال‬ َ ِ‫ضي هللاُ َع ْنهُ قَا َل َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َرسُو ِل هللا‬ ِ ‫َأبِي هُ َري َْرةَ َر‬
َ َ‫ق‬.)َ‫ قَا َل ثُ َّم َم ْن؟ قَا َل(ثُ َّم ُأ ُّمك‬.)َ‫ص َحابَتِي؟ قَا َل (ُأ ُّمك‬
‫ال ثُ َّم‬ َ ‫اس بِ ُحس ِْن‬ ِ َّ‫ق الن‬ ُّ ‫يَا َرسُو ُل هللا َم ْن َأ َح‬
‫ك‬ َ َ‫ قَا َل ثُ ُّم َم ْن؟ ق‬.) َ‫ال ( ثُ َّم ُأ ُّمك‬
َ ‫ال ( ثُ َّم َأبُو‬ َ َ‫َم ْن؟ ق‬
Artinya:
Menceritakan kepada kami Qutaibah bin sa’id, menceritakan kepada kami Jarir dari
Umarah bin Qa’qa’ bin Syabramah dari Abu Zur’ah dari Abu Hurairah ra. meriwayatkan
8
bahwa seorang laiki-laki datang kepada Rasulallah SAW lalu bertanya: “ya Rasulallah,
siapa yang paling berhak (pantas) mendapatkan perlakuan baikku?” Rasulallah menjawab
“ibumu.” laki-laki itu berkata lagi, “siapa lagi?” Rasulallah menjawab “kemudian
ibumu.” laki-laki itu bertanya lagi, “kemudian siapa lagi?” Rasulallah menjawab
“ibumu.” laki-laki itu berkata lagi (untuk yang keempat kalinya) “siapa lagi?” Rasulallah
menjawab, “sesudah itu ayahmu.” (HR. Al-Bukhari)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa terjadi pembelajaran tanya jawab antara Rasulallah
dan seorang laki-laki. Dijelaskan bahwa seorang laki-laki bertanya pada Rasulallah
siapakah orang yang lebih berhak atau pantas mendapatkan perlakuan baiknya, maka
Rasullah menjawab “ibumu” sebanyak tiga kali dan menjawab “ayahmu” pada
pertanyaan yang keempat. Maka dapat disimpulkan bahwa ibu lebih berhak mendapatkan
perlakuan baik dari seorang anak. Melalui hadits tersebut Rasulullah telah memberikan
pendidikan budi pekerti kepada sahabat dengan menggunakan metode tanya jawab.

b. Metode Pembiasaan

‫ب ع َْن َأبِي ِه ع َْن َج ِّد ِه قَا َل قَا َل َرسُو ُل‬


ٍ ‫َح َّدثَنَا َو ِكي ٌع َح َّدثَنَا َس َّوا ُر ب ُْن دَا ُو ٍد ع َْن َع ْم ِرو ب ِْن ُش َع ْي‬
َّ ‫ص ْبيَانَ ُك ْم بِال‬
‫صاَل ِة ِإ َذا بَلَ ُغوا َس ْبعًا َواضْ ِربُوهُ ْم َعلَ ْيهَا ِإ َذا بَلَ ُغوا‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُمرُوا‬
َ ِ ‫هَّللا‬
‫اج ِع‬
ِ ‫ض‬َ ‫َع ْشرًا َوفَرِّ قُوا بَ ْينَهُ ْم فِي ْال َم‬
Artinya:

Telah diceritakan kepada kami Waki’ telah diceritakan kepada kami Sawwar bin
Dawud dari Amru bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Rasulallah SAW bersabda,
“suruhlah anakmu mendirikan shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka
karena meninggalkannya ketika ia berumur sepuluh tahun. (pada saat itu), pisahkanlah
tempat tidur mereka.” (HR. Ahmad)
Dalam mengajarkan shalat Rasulallah menganjurkan metode pembiasaan sejak kecil,
Beliau bertitah pada para sabat agar membiasakan shalat sejak umur tujuh tahun.
Meskipun anak yang berumur tujuh tahun belum berkewajiban shalat, tetapi Rasulallah
tetap menyuruh mereka shalat. Hal ini merupakan metode pembelajaran Rasulallah
dengan metode pembiasaan, kerena dengan begitu anak-anak akan terbiasa melakukan
shalat saat usianya sudah baligh.

9
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Metode memiliki arti adanya urutan kerja yang terencana, sistematis dan merupakan
hasil eksperimen ilmiyah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sedangkan
Pendidikan Islam merupakan usaha yang sistematis untuk membentuk manusia-manusia
yang bersikap, berpikir dan bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan
oleh Agama Islam untuk keselamatkan dan kebahagiaan hidupnya di dunia maupun di
akhirat. Maka metodologi Pendidikan Islam adalah jalan yang dapat ditempuh pendidik
untuk memudahkan dalam membentuk pribadi muslim yang berkepribadian Islam dan
sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an dan Hadits.Berbagai macam metode pendidikan
Islam telah banyak dicontohkan Rasulallah dalam pembalajaran yang dilakukan beliau
pada umat. Macam-macam metode pendidikan Islam yang juga pernah diterapkan oleh
Rasulallah adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode
demonstrasi dan metode pembiasaan.Meskipun setiap metode dapat mempermudah
pembelajaran untuk mencapai tujuan, metode pendidikan Islam juga memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing.

B.Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab
itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan
makalah di atas.

10

You might also like