You are on page 1of 29

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN ASAM URAT DI DUSUN


BOTOPUTIH RT 032/RW 009 DESA SUMBERPASIR
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

Departemen Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

  NIRMALA SUNATI
   202210461011030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
     2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN ASAM URAT


DI DUSUN BOTOPUTIH RT 032/RW 009 DESA SUMBERPASIR
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MALANG

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN GERONTIK

Disusun Oleh :

NAMA : NIRMALA SUNATI

NIM : 202210461011030

Pembimbing Akademik         Pembimbing Lahan

    ( Anggraini Dwi Kurnia, MNS ) ( )


BAB I

PENDAHULUAN

1.1Definisi Gout Arthritis

Menurut American College of Rheumatology (2012), gout arthritis adalah suatu penyakit
dan potensi ketidak mampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama, gejalanya
biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi. Gout arthritis adalah
bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki.
Namun, gout arthritis tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain
termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan
lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi
semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. Gout arthritis
merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh
meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia). Penyakit gout arthritis merupakan
penyakit akibat penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan
nyeri sendi disebut gout artritis.

1.2 Etilogi Gout Arthritis

Berdasarkan penyebabnya, penyakit asam urat digolongkan menjadi 2, yaitu:


a. Gout primer
Penyebab kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini diduga berkaitan dengan kombinasi
faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat. Hiperurisemia atau berkurangnya
pengeluaran asam urat dari tubuh dikatakan dapat menyebabkan terjadinya gout primer.
Hiperurisemia primer adalah kelainan molekular yang masih belum jelas diketahui.
Berdasarkan data ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout dan hiperurisemia primer. Gout
arthritis primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia primer, terdiri dari hiperurisemia
karena penurunan ekskresi (80-90%) dan karena produksi yang berlebih (10-20%).
b. Gout sekunder
Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan yang menyebabkan
peningkatan biosintesis de novo, kelainan yang menyebabkan peningkatan degradasi ATP atau
pemecahan asam nukleat dan kelainan yang menyebabkan sekresi menurun. Hiperurisemia
sekunder karena peningkatan biosintesis de novo terdiri dari kelainan karena kekurangan
menyeluruh enzim HPRT pada syndome Lesh-Nyhan, kekurangan enzim glukosa-6 phosphate
pada glycogen storage disease dan kelainan karena kekurangan enzim fructose-1 phosphate
aldolase melalui glikolisis anaerob.

1.3 Faktor Resiko Gout Arthritis

Berikut ini yang merupakan faktor resiko dari gout arthritis :


a. Suku Bangsa /Ras
Suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya pada suku maori di Australia. Prevalensi suku
Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali sedangkan Indonesia prevalensi yang paling
tinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Papua.
b. Konsumsi Ikan Laut
Ikan laut merupakan makanan yang memiliki kadar purin yang tinggi. Konsumsi ikan laut yang
tinggi mengakibatkan asam urat.
c. Penyakit
Penyakit-penyakit yang sering berhubungan dengan hiperurisemia. Misalnya Obesitas, diabetes
melitus, penyakit ginjal, hipertensi, dislipidemia. Adipositas tinggi dan berat badan merupakan
faktor resiko yang kuat untuk gout pada laki-laki, sedangkan penurunan berat badan
adalah faktor pelindung.
d. Obat-obatan
Beberapa obat-obat yang turut mempengaruhi terjadinya hiperurisemia. Misalnya Diuretik,
antihipertensi, aspirin. Obat-obatan juga mungkin untuk memperparah keadaan. Diuretik
sering digunakan untuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, tetapi hal
tersebut juga dapat menurunkan kemampuan ginjal untuk membuang asam urat. Hal ini pada
gilirannya, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah dan menyebabkan serangan gout.
Gout yang disebabkan oleh pemakaian diuretik dapat "disembuhkan" dengan
menyesuaikan dosis. Serangan gout juga bisa dipicu oleh kondisi seperti cedera dan infeksi.hal
tersebut dapat menjadi potensi memicu asam urat. Hipertensi dan penggunaan diuretik juga
merupakan faktor risiko penting independen untuk gout.
e. Jenis Kelamin
Pria memiliki resiko lebih besar terkena nyeri sendi dibandingkan perempuan pada semua
kelompok umur, meskipun rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama pada usia lanjut.
Pada pasien perempuan yang lebih tua dari 60 tahun dengan keluhan sendi datang ke dokter
didiagnosa sebagai gout, dan proporsi dapat melebihi 50% pada mereka yang lebih tua dari
80 tahun.
f. Diet tinggi purin
Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa HDL yang merupakan bagian dari kolesterol,
trigliserida dan LDL disebabkan oleh asupan makanan dengan purin tinggi.

1.4 Patofisiologis Gout Arthritis

Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa kurang dari
7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi asam urat dalam serum
lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Serangan
gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau penurunan secara mendadak kadar
asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat mengendap dalam sendi, akan terjadi respon
inflamasi dan diteruskan dengan terjadinya serangan gout. Dengan adanya serangan yang
berulang – ulang, penumpukan kristal monosodium urat yang dinamakan thopi akan
mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan
Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis.
Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari
depositnya dalam tofi (crystals shedding). Pada beberapa pasien gout atau dengan hiperurisemia
asimptomatik kristal urat ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan patella yang sebelumnya
tidak pernah mendapat serangan akut. Dengan demikian, gout dapat timbul pada keadaan
asimptomatik. Terdapat peranan temperatur, pH, dan kelarutan urat untuk timbul serangan gout.
Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki
dan tangan, dapat menjelaskan mengapa kristal monosodium urat diendapkan pada kedua tempat
tersebut. Predileksi untuk pengendapan kristalmonosodium urat pada metatarsofalangeal-1 (MTP-
1) berhubungan juga dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.

1. 5 Manifestasi Klinis Gout Arthritis

Gout arthritis terjadi dalam empat tahap. Tidak semua kasus berkembang menjadi tahap akhir.
Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4 tahapan, yaitu:
a. Tahap 1 (Tahap Gout Artritis akut)
Serangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki-laki, dan setelah 60
tahun pada perempuan. Onset sebelum 25 tahun merupakan bentuk tidak lazim gout artritis,
yang mungkin merupakan manifestasi adanya gangguan enzimatik spesifik, penyakit ginjal
atau penggunaan siklosporin. Sedangkan gambaran radiologis hanya didapatkan pembengkakan
pada jaringan lunak periartikuler. Keluhan cepat membaik setelah beberapa jam bahkan tanpa
terapi sekalipun. Pada perjalanan penyakit selanjutnya, terutama jika tanpa terapi yang adekuat,
serangan dapat mengenai sendi-sendi yang lain seperti pergelangan tangan/kaki, jari tangan/kaki,
lutut dan siku, atau bahkan beberapa sendi sekaligus. Serangan menjadi lebih lama durasinya,
dengan interval serangan yang lebih singkat, dan masa penyembuhan yang lama
b. Tahap 2 (Tahap Gout interkritikal)
Pada tahap ini penderita dalam keadaan sehat selama rentang waktu tertentu. Rentang waktu
setiap penderita berbeda-beda. Dari rentang waktu 1-10 tahun. Namun rata-rata rentang waktunya
antara 1-2 tahun. Panjangnya rentang waktu pada tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa
dirinya pernah menderita serangan gout arthritis akut. Atau menyangka serangan
pertama kali yang dialami tidak ada hubungannya dengan penyakit gout arthritis.
c. Tahap 3 (Tahap Gout Artritis Akut Intermitten)
Setelah melewati masa Gout Interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, maka penderita
akan memasuki tahap ini yang ditandai dengan serangan artritis yang khas seperti diatas.
Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang
satu dengan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama serangan makin lama makin
panjang, dan jumlah sendi yang terserang makin banyak. Misalnya seseorang yang semula hanya
kambuh setiap setahun sekali, namun bila tidak berobat dengan benar dan teratur, maka
serangan akan makin sering terjadi biasanya tiap 6 bulan, tiap 3 bulan dan seterusnya, hingga
pada suatu saat penderita akan mendapat serangan setiap hari dan semakin banyak sendi yang
terserang.
d. Tahap 4 (tahap Gout Arthritis Kronik Tofaceous)
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap
ini akan terbentuk benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering meradang yang disebut
sebagai Thopi. Thopi ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan
deposit dari kristal monosodium urat. Thopi ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi
dan tulang disekitarnya. Bila ukuran thopi semakin besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
1. 6 Penatalaksanaan Gout Arthritis

Secara umum, penanganan gout artritis adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat
sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi
ataupun komplikasi lain. Pengobatan gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri
sendi dan peradangan dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid
(OAINS), kortikosteroid atau hormon ACTH. Obat penurun gout arthritis seperti alupurinol
atau obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien yang secara
rutin telah mengkonsumsi obat penurun gout arthritis, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium
interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar
normal, guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan
pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang
lain.
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

I. IDENTITAS
Nama : Tn. S

Alamat : Dusun Sumberboto Rt 032/Rw 009 Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis


Kabupaten Malang

Jenis kelamin :
( ) Laki – Laki ( ) Perempuan
Umur : 62 tahun
( ) Middle () Elderly () Old ( ) Very Old
Status :
( ) Menikah ( ) Tidak Menikah ( ) Janda ( ) Duda
Agama :
(  ) Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha
Suku :
(  ) Jawa ( ) Madura ( ) lain – lain, Sebutkan :
Tingkat Pendidikan :
( ) Tidak tamat SD ( ) Tamat SD ( ) SMP ( ) SMU ( ) PT
( ) Buta Huruf
Sumber Pendapatan :
1) Ada, jelaskan : Tn. S bekerja sebagai kuli bangunan, istri Tn. S bekerja sebagai ibu rumah
tangga, Tn.s dan istri memiliki 2 anak yang sudah berumah tangga masing-masing dan tinggal
berpisah dengan Tn. S dan istri dan hanya tinggal berdua di rumah, untuk kehidupan sehari-
hari dari hasil kuli bangunan
2) Tidak, jelaskan :-
Kepemilikan jaminan kesehatan (Asuransi Kesehatan ) BPJS
Keluarga yang dapat dihubungi:

1) Ada, jelaskan : Anak kedua Tn. S yaitu Ny. W


2) Tidak, jelaskan : -
Keluarga/ Pihak yang merawat lansia sehari-hari : Anak
Riwayat pekerjaan : Kuli Bangunan
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Keadaan Umum : Pasien dengan gout arthritis
Kesadaran : 4,5,6 (Compos Mentis)
Keluhan pasien saat ini :
Pasien dengan gout arthritis, pasien menderita asam urat sejak 5 bulan yang lalu, saat melakukan
pemerikaan di puskemas pasien di tes asam urat didapatkan hasil 9,3 mg/dl. Saat dilakukan
pengkajian pasien mengeluh masih merasa nyeri di bagian lutut dan pergelangan kaki sebelah kanan
dan pasien mengatakan rasa nyeri lebih kerasa saat setelah pulang kerja.
RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU :
Selain menderita gout arthritis pasien juga menderita penyakit kolesterol
Pasien mengatakan pernah kepala terasa sakit dan pandangan kabur
III. STATUS FISIOLOGIS
A. Tanda – tanda vital dan status gizi :
(1) Tensi : 130/80 mmHg
(2) Nadi : 95 x/m
(3) Respirasi : 19 x/m
(4) Suhu : 36,7 C
(5) TB : 160 cm
(6) BB : 67 Kg Naik : - Kg
Turun : - Kg
(7) TB : Tidak Terkaji
(8) IMT ( Index Massa Tubuh ) : Tidak Terkaji

IV. PENGKAJIAN POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI (ADL)


A. POLA NUTRISI :
Makan 3x/hari, suka makan semua sayur, makan 2 entong nasi, tidak ada kesulitan makan,
semua jenis makanan di konsumsi (pasien tidak membatasi makanan yang dianjurkan)

B. POLA CAIRAN :
Air putih 3-5 gelas/ hari, segelas tiap habis makan dan setelah dari pulang kerja 2 gelas air
putih
C. POLA ELIMINASI ( BAB DAN BAK) :
BAB 1x saat pagi hari, warna kuning kecoklatan, dengan konsistensi lembek dan kadang
keras. BAK lancar setiap 1 hari bisa 3-4x warna kuning terkadang tidak berwarna.
D. POLA PERSONAL HYGIENE :
Mandi 2-3x sehari pagi dan sore, gosok gigi,memakai sabun dan shammpo, kebersihan kuku
kurang baik, pada kulit terlihat ada beberapa bekas luka
E. POLA ISTIRAHAT TIDUR :
Tidur tepat waktu biasanya pukul 09.00 malam dan terkadang sering terbangun di jam
tengah malam
F. POLA AKTIFITAS FISIK :
Kadang membantu istri untuk menyapu di pagi hari sebelum berangkat kerja ke bangunan
dan sore memberi makan hewan ternak
V. PENGKAJIAN HEAD TO TOE
1. Kepala
a. Kebersihan : kotor/bersih
b. Kerontokan rambut : ya/tidak
c. Keluhan : ya/tidak
d. Jika ada, jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada bagian kepala
2. Mata
a. Konjungtiva : ananemis/tidak
b. Sclera : ikterik/tidak
c. Strabismus : ya/tidak
d. Penglihatan : kabur/tidak
e. Peradangan : ya/tidak
f. Riwayat katarak : ya/tidak
g. Penggunaan kacamata : ya/tidak
h. Keluhan : ya/tidak
i. Jika ya, jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada bagian mata
3. Hidung
a. Bentuk : simetris/tidak
b. Peradangan : ya/tidak
c. Penciuman : terganggu/tidak
d. Pernafasan cuping hidung : +/-
4. Mulut dan tenggorokan
a. Kebersihan : bersih/tidak
b. Mukosa : kering/lembab
c. Peradangan/stomatitis : ya/tidak
d. Gigi geligi : karies/tidak , ompong/tidak
e. Radang gusi : ya/tidak
f. Kesulitan mengunyah : ya/tidak
g. Kesulitan menelan : ya/tidak
5. Telinga
a. Kebersihan : bersih/tidak
b. Peradangan ; ya/tidak
c. Pendengaran : terganggu/tidak
d. Jika terganggu, jelaskan : -
e. Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
6. Leher
a. Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
b. JVD : ya/tidak
c. Kaku kuduk : ya/tidak
d. Keluhan lain : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada leher
7. Dada
a. Bentuk dada : Normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya….
b. Retraksi : ya/tidak, daerah ………..
c. Wheezing : +/-
d. Ronchi : +/-
e. Suara jantung tambahan : ada/tidak
f. Ictus cordis : ICS …………
g. Keluahan lain : Pasien tidak ada gangguan pada dada
8. Abdomen
a. Bentuk : distend/flat/lainnya……..
b. Nyeri tekan : ya/tidak
c. Hypersonan/sonan : ya/tidak
d. Supel : ya/tidak
e. Bising usus : ada/tidak
f. Massa : ya/tidak, region……………..
g. Keluhan lain : Pasien tidak ada keluhan pada abdomen
9. Genetalia
a. Kebersihan : baik/tidak
b. Haemoroid : ya/tidak
c. Hernia : ya/tidak
d. Keluhan lain : Pasien tidak ada keluhan pada genetalia

10. Ekstermitas
a. Kekuatan otot :
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : melawan gravitasi dengan sokongan
3 Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
4 Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
5 Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
b. Postur tubuh : skoliosis/lordosis/kifosis/tegap (normal)
c. Rentang gerak : maksimal/terbatas
d. Deformitas : ya/tidak
e. Tremor : ya/tidak
f. Edema kaki : ya/tidak
g. Edema tipe : pitting edema/tidak
h. Penggunaan alat bantu : ya/tidak, jenis : -
i. Refleks
Area Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee - +
Achiles - +

Keterangan :
Refleks + : normal
Reflek - :
menurun
11. Integumen
a. Kebersihan : bersih/tidak
b. Warna : pucat/tidak
c. Kelembaban : kering/lembab
d. Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan……………….
e. Perifer : Sianotis/tidak
12. PENGKAJIAN TINGKAT KESEIMBANGAN DAN RESIKO JATUH/ INJURI
a. Time Up and Go Test (pasien dapat melakukan time up and go test karena pasien tidak
ada resiko jatuh)
b. Pengkajian Lingkungan Rumah
- Pintu terbuka hanya saat ada keperluan
- Lantai berkeramik
- Penerangan rumah kurang baik
- Ventilasi pada rumah jarang di buka
- Sinar matahari hanya menerangi bagian halaman rumah saja
- Di depan rumah di jadikan tempat garasi mobil
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Hubungan dengan orang lain dalam wisma/tetangga :
(a) Tidak dikenal
(b) Sebatas kenal
(c) Mampu berinteraksi
(d) Mampu kejasama
2. Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti/tetangga:
(a) Selalu
(b) Sering
(c) Jarang
(d) Tidak pernah
3. Stabilitas emosi:
(a) Labil
(b) Stabil
(c) Iritabel
(d) Datar

Jelaskan :

A. PENGKAJIAN STATUS KOGNITIF/AFEKTIF (STATUS MENTAL) Short


Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

No Pertanyaan Benar Salah


1 Tanggal berapa hari ini ? 
2 Hari apa sekarang ? 
3 Apa nama tempat ini ? 
4 Dimana alamat anda ? 
5 Berapa umur anda ? 
6 Kapan anda lahir ? 
7 Siapa presiden Indonesia ? 
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ? 
9 Siapa nama ibu anda ? 
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, 
secara menurun.
JUMLAH 7 benar
Interpretasi:

Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh

Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang


Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat

B. Mini – Mental State Exam (MMSE) (sulit untuk dikaji)

N Aspek Kognitif Kriteria Nilai Nilai


o Maksimal klien
1 Orientasi Menyebutkan dengan benar 5 5

Tahun : 2022

Bulan : 10

Tanggal : 7

Hari : Jum at

Jam : 2 siang
2 Orientasi Dimana sekarang kita berada? 5 5

Negara : Indoneia

Propinsi: Jawa timur

Kabupaten/kota: Malang

Kecamatan : Pakis

Kelurahan/ Desa : Sumberpasir


3 Registrasi Sebutkan 3 nama obyek (misal: kursi, meja, 3 3
kertas), kemudian ditanyakan kepada klien,
menjawab:

a. Meja
b. Mobil
c. Buku
4 Perhatian dan Meminta klien berhitung mulai dari 100 5 0
kalkulasi kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.

Jawaban:
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek 3 3
pada poin ke 3 (tiap poin nilai 1).
6 Bahasa a. Tunjuk 2 macam benda dan 9 7
Menanyakan pada klien tentang nama 2
benda tersebut (sambil menunjukan
benda tersebut). (Point 2 )
b. Minta klien untuk mengulangi kata
berikut ( berturut-turut dalam sekali
ucap ) : tidak ada, dan, jika, tetapi .(Point
1)
c. Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah (
Instruksi 1-3 diberikan sekaligus/ tidak
terputus-putus ) ( Point 3 ):
1) Ambil kertas ditangan anda
2) Lipat jadi dua
3) Taruh di lantai
d. Tulis perintah di secarik kertas.
Perintahkan pada klien untuk membaca
perintah tersebut dan melakukannya
“Tutup mata anda kemudian
buka” (bila aktifitas sesuai perintah
nilai 1 poin).
e. Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat ( Minimal terdiri dari Subyek
dan Predikat/ Kata kerja ( contoh : Ibu
Memasak ) ( Point 1)
f. Perintahkan klien untuk menyalin
gambar sederhana / sesuai yang
dicontohkan (gambar 2
lingkaran/
bangun yang bertautan ) ( Point 1 )
Nilai : 30 23
Interpretasi hasil :

30 – 24 : tidak ada gangguan kognitif


23 – 18 : gangguan kognitif sedang

<17 : gangguan kognitif berat

A. Skala Depresi Geriatrik (Geriatric Depression Scale) :


No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah anda merasa puas dengan kehidupan sekarang ini? YA Tidak
2 Apakah anda banyak meninggalkan kegiatan/hoby akhir-akhir ini? YA Tidak
3 Apakah anda sering merasa kosong/hampa dalam hidup ini? Ya TIDAK
4 Apakah anda sering merasa bosan? Ya TIDAK
5 Apakah anda dalam semangat/harapan yang baik di masa depan? YA Tidak
6 Apakah anda mempunyai pikiran jelek yang mengganggu terus- Ya TIDAK
menerus?
7 Apakah anda merasa semangat sebagian besar waktu? YA Tidak
8 Apakah anda berpikir ada hal yang buruk akan menimpa anda Ya TIDAK
9 Apakah anda sering merasa bahagia? YA Tidak
10 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah, ketimbang keluar dan YA Tidak
melakukan hal-hal baru?
11 Apakah anda merasa tidak mampu berbat apa-apa? Ya TIDAK
12 Apakah anda sering merasa resah dan gelisah? Ya TIDAK
13 Apakah anda sering merasa khawatir tentang masa depan? Ya TIDAK
14 Apakah anda sering pelupa? YA Tidak
15 Apakah anda merasa kehidupan sekarang ini menyenangkan? YA Tidak
16 Apakah anda sering merasa sedih dan putus asa? Ya TIDAK
17 Apakah anda merasa tidak berharga akhir-akhir ini? Ya TIDAK
18 Apakah anda merasa khawatir tentang masa lalu? Ya TIDAK
19 Apakah anda merasa hidup ini menggembirakan? Ya TIDAK
20 Apakah anda berpikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari YA Tidak
pada anda?
21 Apakah anda sering merasa sulit untuk memulai kegiatan baru? YA Tidak
22 Apakah anda merasa situasi saat ini tidak ada harapan? YA Tidak
23 Apakah anda merasa penuh semangat? YA Tidak
24 Apakah anda sering marah karena hal sepele? YA Tidak
25 Apakah anda sering merasa ingin menangis? Ya TIDAK
26 Apakah anda memiliki kesulitan berkonsentrasi? YA Tidak
27 Apakah anda merasa senang waktu bangun di pagi hari? Ya TIDAK
28 Apakah anda lebih suka untuk menghindari pertemuan sosial? Ya TIDAK
29 Adalah hal mudah bagi anda untuk membuat keputusan? Ya TIDAK
30 Apakah anda merasa masih tetap mudah dalam memikirkan sasuatu Ya TIDAK
seperti dulu?
Interprestasi: 14 16
Hitung jawaban yang bercetak tebal (tiap jawaban bercetak tebal nilainya 1)
0 – 10 : tidak ada depressi
11 – 20 : depressi tingkat ringan (mild depression)
21 – 30 : depressi berat (several depression)

I. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


A. Index barthel
Aktifitas Score

Makan
0 = Bantuan penuh
10
5 = Bantuan untuk memotong, mengoles mentega, modifikasi diet
10 = independent

Mandi
0 = Menbutuhkan bantuan 5
5 = independent

Berdandan
0 = Perlu bantuan 5
5 = independent (berbedak/menyisir/gosok gigi/mencukur)

Memassang Baju
0 = Dengan bantuan
10
5 = Dengan bantuan 50%
10 = independent (mengancing baju, restleting)

Buang Hajat (buang air besar)


0 = incontinensia Alvy (menggunakan barium enema)
10
5 = Kadang tidak tertahan
10 = Dapat mengontrol

Buang Air Kecil


10
0 = Menggunakan kateter
5 = Kadang ngompol
10 = Bisa mengontrol

Ke Tolet
0 = Butuh Bantuan Penuh
10
5 = Butuh Bantuan 50%
10 = independent (menghidupkan, dressing, menyeka)

Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur


0 = Bantuan penuh
5 = Saat berpindah membutuhkan 2 orang untuk 15
membantu 10 = Bantuan minimal 1 orang
15 = independent

Berjalan di jalan yang datar


0 = immobilisasi
5 = Selalu menggunakan kursi roda
15
10 = Berjalan dengan bantuan 1 orang
15 = independent (but may use any aid; for example, stick) > 50
yards

Berjalan di tangga
0 = Bantuan penuh
10
5 = Dengan bantuan (verbal, physical, carrying aid)
10 = independent

TOTAL (0 - 100) 100

Interprestasi :

100 – 80 : mandiri

81 – 36 : bantuan sedang

< 35 : membutuhkaan bantuan penuh


B. Pengkajian Activity Daily Living
Instrumental Kegiatan Sehari-hari (IADL)

1) Kemampuan menggunakan telepon Score


a. Mengoperasikan telepon atas inisiatif sendiri; 0
melihat dan menekan tombol untuk menelpon
b. Menelpon beberapa nomor yang dikenal 0
c. Menjawab telepon tapi tidak menelpon 1
d. Tidak menggunakan telepon sama sekali 0
2) Belanja
a. Mengurus semua kebutuhan belanja sendiri 0
b. Belanja sendiri untuk membeli hal-hal kecil 1
c. Perlu ditemani setiap kegiatan belanja 1
d. Tidak bisa berbelanja sama sekali 0
3) Persiapan makan
a. Rencana, mempersiapkan, dan melayani 1
makanan secara mandiri
b. Menyiapkan makanan yang cukup jika 1
bahan tersedia
c. Memanaskan dan menyajikan makanan atau 1
menyiapkan makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan diet sehari-hari
d. Kebutuhan makan dilayani dan disiapkan 0
4) Rumah Tangga
a. Memelihara rumah sendiri atau dengan bantuan 1
sesekali (mis, "pekerjaan berat pembantu rumah
tangga")
b. Melakukan tugas-tugas harian ringan seperti 1
mencuci piring, mengganti alas tempat tidur
c. Melakukan tugas-tugas harian ringan tetapi 1
tidak bersih
d. Membutuhkan bantuan untuk semua tugas 0
pemeliharaan rumah
e. Tidak bisa berpartisipasi sama sekali 0
5) Mencuci
a. Bisa mencuci sendiri 1
b. Mencuci hal-hal kecil; membilas stoking dll. 1
c. Tidak bisa mencuci sama sekali 0
6) Model Transportasi
a. Menggunakan perjalanan dengan angkutan 1
umum atau mengendarai kendaraan pribadi
b. Mengatur sendiri perjalanan menggunakan taxi 0
tetapi tidak menggunakan angkutan umum
c. Berpergian menggunakan angkutan umum saat 0
dibantu atau ditemani orang lain
d. Hanya menggunakan taxi atau berpergian dengan 0
bantuan orang lain
e. Tidak bisa berpergian sama sekali 0
7) Tanggung Jawab Pengobatan
a. Apakah bertanggung jawab untuk mengambil obat 1
dalam dosis yang benar pada waktu yang tepat
b. Membawa tanggung jawab jika obat adalah 1
dipersiapkan sebelumnya dalam dosis terpisah
c. Apakah tidak mampu meracik sendiri obat 0
8) Kemampuan untuk menangani keuangan
a. Mengatur masalah keuangan independen 1
(anggaran, menulis cek, membayar sewa dan
tagihan, pergi ke bank), mengumpulkan dan
melacak pendapatan
b. Mengatur sehari-hari pembelian, tetapi 1
membutuhkan membantu dengan perbankan,
pembelian besar, dll
c. Tidak mampu menangani uang 0
C. Index Katz
Index of Independence in Activities of Daily Living (Katz Index of ADL)

Nama Pasien : Tn . S Tanggal : 7 Oktober 2022

MANDI - Spons, Pancuran atau Bak

Menerima bantuan hanya satu bagian tubuh (misalnya punggung atau kaki)

Menerima bantuan lebih dari satu bagian tubuh (atau tidak bisa mandi sendiri)

BERPAKAIAN - mengambil pakaian dari lemari dan laci - termasuk pakaian bawah, dan
mengancing baju (termasuk ikat pinggang, jika memakai)

Mengambil pakaian dan memakai secara lengkap tanpa bantuan

Mengambil pakaian dan memakai secara lengkap tanpa bantuan kecuali bantuan mengikat
tali sepatu
Menerima bantuan mengambil pakaian dan memakai pakaian atau sebagian dipakaikan
dan tidak bisa memakai sama sekali

ELIMINASI- pergi ke toilet untuk BAK atau BAB, membersihkan diri setelah eliminasi dan
merapikan pakaian

Pergi ke toilet, membersihkan diri, merapikan baju tanpa bantuan (mungkin


menggunakan benda atau dukungan seperti tongkat, walker, kursi roda, mengatur
lampu tidur atau lemari pakaian yang berlaci, eliminasi pada pagi hari.

Menerima bantuan pergi ke toilet atau membersihkan diri atau merapikan pakaian setelah
eliminasi atau menggunakan lampu tidur atau lemari pakaian yang berlaci

Tidak dapat pergi ke toilet untuk eliminasi

BERPINDAH

Berpindah naik dan turun dari tempat tidur dengan baik dan berdiri dari kursi tanpa
bantuan (mungkin menggunakan benda untuk membantu seperti tongkat atau walker)

Berpindah naik dan turun dari tempat tidur dengan baik dan berdiri dari kursi
dengan bantuan

Tidak dapat bangun dari tempat tidur

PENGAWASAN DIRI

Mengontrol BAK dan BAB secara mandiri

Terkadang tidak dapat mengontrol BAK dan BAB

Diawasi dalam mengontrol BAK dan BAB, kateter jika menggunakan atau inkontinensia

MAKAN

Makan sendiri tanpa bantuan

Makan sendiri kecuali dibantu dalam memotong makanan atau mengoles mentega di roti
Menerima bantuan dalam makan atau makan sebagian atau makan seluruhnya
menggunakan NGT atau cairan infus intra vena

Skoring:

A : Mandiri, untuk 6 fungsi

B : Mandiri, untuk 5 fungsi

C : Mandiri, kecuali untuk mandi dan 1 fungsi lain.(2 fungsi trganggu)

D : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian dan 1 fungsi lain (3 fungsi tergaggu)

E : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsi lain (4 fungsi

F : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 2 fungsi lain (5 fungsi)

G : Tergantung untuk 6 fungsi.

1. Bathing
Mandiri : Memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat
melakukan seluruhnya sendiri.
Tergantung : Memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak dapat mandi
sendiri
2. Dressing
Mandiri : Menaruh, mengambil, memakai dan menanggalkan pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.
Tergantung : Tidak dapat berpakaian sebagian.

3. Toileting
Mandiri : Pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
Tergantung : Mendapat bantuan orang lain

4. Transferring
Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dan ke tempat duduk
(memakai/tidak memakai alat Bantu)
Tergantung : tidak dapat melakuakan sendiri dengan/bantuan

5. Continence

Mandiri : dapat mengontrol BAB/BAK


Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau seluruhnya dengan bantuan manual atau kateter

6. Feeding
Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan mmasukkan ke
dalam mulut
Tergantung : memelukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri secara parenteral.
ANALISA DATA PASIEN Tn. S

ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ds : Nyeri kronis b/d Kondirsi kronis d/d
Gout Arthritis
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian
lutut dan pergelangan kaki sebelah kanan (D.0078)
- P : Pasien mengatakan nyeri dirasakan
terus menerus
- Q : Pasien menagatakan nyeri terasa seperti
diremas-remas dan kadang di tusuk-tusuk
- R : Pasien mengatakan nyeri di rasakan
pada bagian lutut dan pergelangan kaki
sebelah kanan
- S : Pasien mengatakan skala 4
- T : Berusaha mengurangi nyeri dengan
di kompres air hangat saja

Do :

- Klien wajahnya meringis


- Klien tampak gelisah dan tidak nyaman
- TD : 140/90 mmHg
- S : 36,7‘C
- N : 95 x/m
- RR : 21 x/m
3. Ds : Kesiapan peningkatan pengetahuan
b/d Perilaku upaya peningkatan
- Pasien mengatakan ingin mengetahui tentang kesehatan
bagaimana gejala dan menangani
penyakitnya jika muncul ( D.0113)
- Pasien mengatakan yang diketahui
cara menangani nyeri saat kambuh
dengan kompres air hangat saja
- Pasien mengatakan nyeri pada saat
pertama, pasien tidak tau apa yang harus
dilakukan

Do :
- Pasien tampak ingin mendapatkan informasi
tentang penyakitnya
N SDKI SLKI SIKI TGL IMPLEMENTAS TGL EVALUASI TT
O I D
1. Nyeri kronis Setelah Manajemen Nyeri 08/10/ -Mengidentifikasi 08/10/
b/d dilakukan karakteristik, durasi, S : Pasien
Kondirsi tindakan Tindakan 2022 frekuensi, kualitas, 2022 mengatakan
kronis d/d keperawatan 2 intensitas nyeri mengerti dengan
Gout x 24 jam Observasi apa yang
Arthritis diharapkan : -Mengidentifikasi dianjurkan dan
-Identifikasi,karakteristik,durasi,frekuensi, skala nyeri nyeri sudah
1. Keluhan kualitas,intensitas nyeri sedikit
nyeri (4 Cukup -Mengidentifikasi berkurang
menurun) -Identifikasi skala nyeri pengaruh nyeri
pada kualitas hidup O:
2. Gelisah (4 -Identifikasi nyeri non verbal
-Keluhan nyeri
Cukup -Memberikan
-Indentifikasi factor yang memperberat dan cukup menurun
menurun) teknik non
memperingan nyeri farmakologis untuk -Gelisah cukup
3. Pola tidur (4 mengurangi rasa menurun
Cukup -Indentifikasi pengetahuan dan keyakinan
nyeri
tentang nyeri
menurun) -Pola tidur
-Menjelaskan cukup menurun
-Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
4. Nyeri (4 penyebab,
hidup
Cukup periode,dan pemicu -Nyeri cukup
menurun) nyeri menurun
-Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan A : Masalah
-Menjelaskan
strategi meredakan teratasi
Terapeutik
nyeri
P:
-Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.tens, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi -Mengajarkan Menghentikan
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi teknik non implementasi
bermain) farmakologi untuk
mengurangi rasa
-Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
nyeri(mis.suhuruangan,pencahayaan,kebisinga (menggunakan
n) teknik pemijatan)
Edukasi

-Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri

-Jelaskan strategi meredakan nyeri

-Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

-Ajarkan teknik non farmakologi suntuk


mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2. Kesiapan Setelah Edukasi Kesehatan 09/10/ Edukasi kesehatan 09/10/ S : Pasien


peningkatan dilakukan : mengatakan
pengetahuan tindakan Tindakan 2022 2022 mengerti dengan
b/d Perilaku keperawatan 2 -Menggunakan apa yang sudah
upaya x 24 jam Observasi komunikasi di jelaskan
diharapkan : terapeutik
O:
peningkatan
kesehatan 1. -Identifikasi kesiapan dan kemampuan -Mengedukasi - Menunjukkan
Menunjukkan menerima informasi makanan yang perilaku adaptif
perilaku adaptif tidak dianjurkan cukup
(4 Cukup -Identifikasi faktor-faktor yang dapat seperti mengurangi meningkat
meningkat) meningkatkan dan menurunkan motivasi makanan
perilaku hidup bersih dan sehat bersantan, - Menunjukkan
2. berminyak, pemahaman
Menunjukkan Terapeutik makanan asin, perilaku sehat
pemahaman makanan manis, cukup
perilaku sehat -Sediakan materi dan media pendidikan dll. meningkat
(4 Cukup kesehatan
meningkat) -Menjelaskan - Menunjukkan
-Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kepada pasien minat
3. kesepakatan tentang faktor meningkatkan
Menunjukkan resiko yang dapat perilaku sehat
minat -Berikan kesempatan untuk bertanya cukup
memperburuk
meningkatkan kondisi pasien meningkat
Edukasi
perilaku sehat
(4 Cukup -Menjelaskan A : Masalah
-Jelaskan faktor risiko yang dapat teratasi
meningkat) kepada pasien
mempengaruhi kesehatan
tentang manfaat
jika mematuhi P:
-Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Menghentikan
anjuran
implementas
-Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
-Menganjurkan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan seha
kepada keluarga
untuk memotivasi
pasien dan
menyiapkan
makanan untuk
pasien

-Menganjurkan
kepada pasien dan
keluarga untuk
rutin minum obat
dan kontrol ke
puskesma

You might also like