Professional Documents
Culture Documents
Askep Gerontik Tn.s (Nirmala 030)
Askep Gerontik Tn.s (Nirmala 030)
Disusun Oleh :
NIRMALA SUNATI
202210461011030
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun Oleh :
NIM : 202210461011030
PENDAHULUAN
Menurut American College of Rheumatology (2012), gout arthritis adalah suatu penyakit
dan potensi ketidak mampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak lama, gejalanya
biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi. Gout arthritis adalah
bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki.
Namun, gout arthritis tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain
termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan
lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi
semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. Gout arthritis
merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai oleh
meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia). Penyakit gout arthritis merupakan
penyakit akibat penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh sehingga menyebabkan
nyeri sendi disebut gout artritis.
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa kurang dari
7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi asam urat dalam serum
lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Serangan
gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau penurunan secara mendadak kadar
asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat mengendap dalam sendi, akan terjadi respon
inflamasi dan diteruskan dengan terjadinya serangan gout. Dengan adanya serangan yang
berulang – ulang, penumpukan kristal monosodium urat yang dinamakan thopi akan
mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan
Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis.
Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari
depositnya dalam tofi (crystals shedding). Pada beberapa pasien gout atau dengan hiperurisemia
asimptomatik kristal urat ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan patella yang sebelumnya
tidak pernah mendapat serangan akut. Dengan demikian, gout dapat timbul pada keadaan
asimptomatik. Terdapat peranan temperatur, pH, dan kelarutan urat untuk timbul serangan gout.
Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki
dan tangan, dapat menjelaskan mengapa kristal monosodium urat diendapkan pada kedua tempat
tersebut. Predileksi untuk pengendapan kristalmonosodium urat pada metatarsofalangeal-1 (MTP-
1) berhubungan juga dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.
Gout arthritis terjadi dalam empat tahap. Tidak semua kasus berkembang menjadi tahap akhir.
Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4 tahapan, yaitu:
a. Tahap 1 (Tahap Gout Artritis akut)
Serangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki-laki, dan setelah 60
tahun pada perempuan. Onset sebelum 25 tahun merupakan bentuk tidak lazim gout artritis,
yang mungkin merupakan manifestasi adanya gangguan enzimatik spesifik, penyakit ginjal
atau penggunaan siklosporin. Sedangkan gambaran radiologis hanya didapatkan pembengkakan
pada jaringan lunak periartikuler. Keluhan cepat membaik setelah beberapa jam bahkan tanpa
terapi sekalipun. Pada perjalanan penyakit selanjutnya, terutama jika tanpa terapi yang adekuat,
serangan dapat mengenai sendi-sendi yang lain seperti pergelangan tangan/kaki, jari tangan/kaki,
lutut dan siku, atau bahkan beberapa sendi sekaligus. Serangan menjadi lebih lama durasinya,
dengan interval serangan yang lebih singkat, dan masa penyembuhan yang lama
b. Tahap 2 (Tahap Gout interkritikal)
Pada tahap ini penderita dalam keadaan sehat selama rentang waktu tertentu. Rentang waktu
setiap penderita berbeda-beda. Dari rentang waktu 1-10 tahun. Namun rata-rata rentang waktunya
antara 1-2 tahun. Panjangnya rentang waktu pada tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa
dirinya pernah menderita serangan gout arthritis akut. Atau menyangka serangan
pertama kali yang dialami tidak ada hubungannya dengan penyakit gout arthritis.
c. Tahap 3 (Tahap Gout Artritis Akut Intermitten)
Setelah melewati masa Gout Interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, maka penderita
akan memasuki tahap ini yang ditandai dengan serangan artritis yang khas seperti diatas.
Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang
satu dengan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama serangan makin lama makin
panjang, dan jumlah sendi yang terserang makin banyak. Misalnya seseorang yang semula hanya
kambuh setiap setahun sekali, namun bila tidak berobat dengan benar dan teratur, maka
serangan akan makin sering terjadi biasanya tiap 6 bulan, tiap 3 bulan dan seterusnya, hingga
pada suatu saat penderita akan mendapat serangan setiap hari dan semakin banyak sendi yang
terserang.
d. Tahap 4 (tahap Gout Arthritis Kronik Tofaceous)
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap
ini akan terbentuk benjolan-benjolan disekitar sendi yang sering meradang yang disebut
sebagai Thopi. Thopi ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan
deposit dari kristal monosodium urat. Thopi ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi
dan tulang disekitarnya. Bila ukuran thopi semakin besar dan banyak akan
mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
1. 6 Penatalaksanaan Gout Arthritis
Secara umum, penanganan gout artritis adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat
sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi
ataupun komplikasi lain. Pengobatan gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri
sendi dan peradangan dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid
(OAINS), kortikosteroid atau hormon ACTH. Obat penurun gout arthritis seperti alupurinol
atau obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien yang secara
rutin telah mengkonsumsi obat penurun gout arthritis, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium
interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar
normal, guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan
pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang
lain.
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
I. IDENTITAS
Nama : Tn. S
Jenis kelamin :
( ) Laki – Laki ( ) Perempuan
Umur : 62 tahun
( ) Middle () Elderly () Old ( ) Very Old
Status :
( ) Menikah ( ) Tidak Menikah ( ) Janda ( ) Duda
Agama :
( ) Islam ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Katolik ( ) Budha
Suku :
( ) Jawa ( ) Madura ( ) lain – lain, Sebutkan :
Tingkat Pendidikan :
( ) Tidak tamat SD ( ) Tamat SD ( ) SMP ( ) SMU ( ) PT
( ) Buta Huruf
Sumber Pendapatan :
1) Ada, jelaskan : Tn. S bekerja sebagai kuli bangunan, istri Tn. S bekerja sebagai ibu rumah
tangga, Tn.s dan istri memiliki 2 anak yang sudah berumah tangga masing-masing dan tinggal
berpisah dengan Tn. S dan istri dan hanya tinggal berdua di rumah, untuk kehidupan sehari-
hari dari hasil kuli bangunan
2) Tidak, jelaskan :-
Kepemilikan jaminan kesehatan (Asuransi Kesehatan ) BPJS
Keluarga yang dapat dihubungi:
B. POLA CAIRAN :
Air putih 3-5 gelas/ hari, segelas tiap habis makan dan setelah dari pulang kerja 2 gelas air
putih
C. POLA ELIMINASI ( BAB DAN BAK) :
BAB 1x saat pagi hari, warna kuning kecoklatan, dengan konsistensi lembek dan kadang
keras. BAK lancar setiap 1 hari bisa 3-4x warna kuning terkadang tidak berwarna.
D. POLA PERSONAL HYGIENE :
Mandi 2-3x sehari pagi dan sore, gosok gigi,memakai sabun dan shammpo, kebersihan kuku
kurang baik, pada kulit terlihat ada beberapa bekas luka
E. POLA ISTIRAHAT TIDUR :
Tidur tepat waktu biasanya pukul 09.00 malam dan terkadang sering terbangun di jam
tengah malam
F. POLA AKTIFITAS FISIK :
Kadang membantu istri untuk menyapu di pagi hari sebelum berangkat kerja ke bangunan
dan sore memberi makan hewan ternak
V. PENGKAJIAN HEAD TO TOE
1. Kepala
a. Kebersihan : kotor/bersih
b. Kerontokan rambut : ya/tidak
c. Keluhan : ya/tidak
d. Jika ada, jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada bagian kepala
2. Mata
a. Konjungtiva : ananemis/tidak
b. Sclera : ikterik/tidak
c. Strabismus : ya/tidak
d. Penglihatan : kabur/tidak
e. Peradangan : ya/tidak
f. Riwayat katarak : ya/tidak
g. Penggunaan kacamata : ya/tidak
h. Keluhan : ya/tidak
i. Jika ya, jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada bagian mata
3. Hidung
a. Bentuk : simetris/tidak
b. Peradangan : ya/tidak
c. Penciuman : terganggu/tidak
d. Pernafasan cuping hidung : +/-
4. Mulut dan tenggorokan
a. Kebersihan : bersih/tidak
b. Mukosa : kering/lembab
c. Peradangan/stomatitis : ya/tidak
d. Gigi geligi : karies/tidak , ompong/tidak
e. Radang gusi : ya/tidak
f. Kesulitan mengunyah : ya/tidak
g. Kesulitan menelan : ya/tidak
5. Telinga
a. Kebersihan : bersih/tidak
b. Peradangan ; ya/tidak
c. Pendengaran : terganggu/tidak
d. Jika terganggu, jelaskan : -
e. Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
6. Leher
a. Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
b. JVD : ya/tidak
c. Kaku kuduk : ya/tidak
d. Keluhan lain : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada leher
7. Dada
a. Bentuk dada : Normal chest/barrel chest/pigeon chest/lainnya….
b. Retraksi : ya/tidak, daerah ………..
c. Wheezing : +/-
d. Ronchi : +/-
e. Suara jantung tambahan : ada/tidak
f. Ictus cordis : ICS …………
g. Keluahan lain : Pasien tidak ada gangguan pada dada
8. Abdomen
a. Bentuk : distend/flat/lainnya……..
b. Nyeri tekan : ya/tidak
c. Hypersonan/sonan : ya/tidak
d. Supel : ya/tidak
e. Bising usus : ada/tidak
f. Massa : ya/tidak, region……………..
g. Keluhan lain : Pasien tidak ada keluhan pada abdomen
9. Genetalia
a. Kebersihan : baik/tidak
b. Haemoroid : ya/tidak
c. Hernia : ya/tidak
d. Keluhan lain : Pasien tidak ada keluhan pada genetalia
10. Ekstermitas
a. Kekuatan otot :
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : melawan gravitasi dengan sokongan
3 Melawan gravitasi tapi tidak ada tahanan
4 Melawan gravitasi dengan tahanan sedikit
5 Melawan gravitasi dengan kekuatan penuh
b. Postur tubuh : skoliosis/lordosis/kifosis/tegap (normal)
c. Rentang gerak : maksimal/terbatas
d. Deformitas : ya/tidak
e. Tremor : ya/tidak
f. Edema kaki : ya/tidak
g. Edema tipe : pitting edema/tidak
h. Penggunaan alat bantu : ya/tidak, jenis : -
i. Refleks
Area Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Knee - +
Achiles - +
Keterangan :
Refleks + : normal
Reflek - :
menurun
11. Integumen
a. Kebersihan : bersih/tidak
b. Warna : pucat/tidak
c. Kelembaban : kering/lembab
d. Gangguan pada kulit : ya/tidak, jelaskan……………….
e. Perifer : Sianotis/tidak
12. PENGKAJIAN TINGKAT KESEIMBANGAN DAN RESIKO JATUH/ INJURI
a. Time Up and Go Test (pasien dapat melakukan time up and go test karena pasien tidak
ada resiko jatuh)
b. Pengkajian Lingkungan Rumah
- Pintu terbuka hanya saat ada keperluan
- Lantai berkeramik
- Penerangan rumah kurang baik
- Ventilasi pada rumah jarang di buka
- Sinar matahari hanya menerangi bagian halaman rumah saja
- Di depan rumah di jadikan tempat garasi mobil
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Hubungan dengan orang lain dalam wisma/tetangga :
(a) Tidak dikenal
(b) Sebatas kenal
(c) Mampu berinteraksi
(d) Mampu kejasama
2. Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti/tetangga:
(a) Selalu
(b) Sering
(c) Jarang
(d) Tidak pernah
3. Stabilitas emosi:
(a) Labil
(b) Stabil
(c) Iritabel
(d) Datar
Jelaskan :
Tahun : 2022
Bulan : 10
Tanggal : 7
Hari : Jum at
Jam : 2 siang
2 Orientasi Dimana sekarang kita berada? 5 5
Negara : Indoneia
Kabupaten/kota: Malang
Kecamatan : Pakis
a. Meja
b. Mobil
c. Buku
4 Perhatian dan Meminta klien berhitung mulai dari 100 5 0
kalkulasi kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
Jawaban:
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5. 65
5 Mengingat Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek 3 3
pada poin ke 3 (tiap poin nilai 1).
6 Bahasa a. Tunjuk 2 macam benda dan 9 7
Menanyakan pada klien tentang nama 2
benda tersebut (sambil menunjukan
benda tersebut). (Point 2 )
b. Minta klien untuk mengulangi kata
berikut ( berturut-turut dalam sekali
ucap ) : tidak ada, dan, jika, tetapi .(Point
1)
c. Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah (
Instruksi 1-3 diberikan sekaligus/ tidak
terputus-putus ) ( Point 3 ):
1) Ambil kertas ditangan anda
2) Lipat jadi dua
3) Taruh di lantai
d. Tulis perintah di secarik kertas.
Perintahkan pada klien untuk membaca
perintah tersebut dan melakukannya
“Tutup mata anda kemudian
buka” (bila aktifitas sesuai perintah
nilai 1 poin).
e. Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat ( Minimal terdiri dari Subyek
dan Predikat/ Kata kerja ( contoh : Ibu
Memasak ) ( Point 1)
f. Perintahkan klien untuk menyalin
gambar sederhana / sesuai yang
dicontohkan (gambar 2
lingkaran/
bangun yang bertautan ) ( Point 1 )
Nilai : 30 23
Interpretasi hasil :
Makan
0 = Bantuan penuh
10
5 = Bantuan untuk memotong, mengoles mentega, modifikasi diet
10 = independent
Mandi
0 = Menbutuhkan bantuan 5
5 = independent
Berdandan
0 = Perlu bantuan 5
5 = independent (berbedak/menyisir/gosok gigi/mencukur)
Memassang Baju
0 = Dengan bantuan
10
5 = Dengan bantuan 50%
10 = independent (mengancing baju, restleting)
Ke Tolet
0 = Butuh Bantuan Penuh
10
5 = Butuh Bantuan 50%
10 = independent (menghidupkan, dressing, menyeka)
Berjalan di tangga
0 = Bantuan penuh
10
5 = Dengan bantuan (verbal, physical, carrying aid)
10 = independent
Interprestasi :
100 – 80 : mandiri
81 – 36 : bantuan sedang
Menerima bantuan hanya satu bagian tubuh (misalnya punggung atau kaki)
Menerima bantuan lebih dari satu bagian tubuh (atau tidak bisa mandi sendiri)
BERPAKAIAN - mengambil pakaian dari lemari dan laci - termasuk pakaian bawah, dan
mengancing baju (termasuk ikat pinggang, jika memakai)
Mengambil pakaian dan memakai secara lengkap tanpa bantuan kecuali bantuan mengikat
tali sepatu
Menerima bantuan mengambil pakaian dan memakai pakaian atau sebagian dipakaikan
dan tidak bisa memakai sama sekali
ELIMINASI- pergi ke toilet untuk BAK atau BAB, membersihkan diri setelah eliminasi dan
merapikan pakaian
Menerima bantuan pergi ke toilet atau membersihkan diri atau merapikan pakaian setelah
eliminasi atau menggunakan lampu tidur atau lemari pakaian yang berlaci
BERPINDAH
Berpindah naik dan turun dari tempat tidur dengan baik dan berdiri dari kursi tanpa
bantuan (mungkin menggunakan benda untuk membantu seperti tongkat atau walker)
Berpindah naik dan turun dari tempat tidur dengan baik dan berdiri dari kursi
dengan bantuan
PENGAWASAN DIRI
Diawasi dalam mengontrol BAK dan BAB, kateter jika menggunakan atau inkontinensia
MAKAN
Makan sendiri kecuali dibantu dalam memotong makanan atau mengoles mentega di roti
Menerima bantuan dalam makan atau makan sebagian atau makan seluruhnya
menggunakan NGT atau cairan infus intra vena
Skoring:
D : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian dan 1 fungsi lain (3 fungsi tergaggu)
E : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 1 fungsi lain (4 fungsi
F : Mandiri, kecuali untuk mandi, bepakaian, pergi ke toilet dan 2 fungsi lain (5 fungsi)
1. Bathing
Mandiri : Memerlukan bantuan hanya pada satu bagian tubuh atau dapat
melakukan seluruhnya sendiri.
Tergantung : Memerlukan bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh atau tidak dapat mandi
sendiri
2. Dressing
Mandiri : Menaruh, mengambil, memakai dan menanggalkan pakaian sendri serta
menalikan sepatu sendiri.
Tergantung : Tidak dapat berpakaian sebagian.
3. Toileting
Mandiri : Pergi ke toilet, duduk sendiri di kloset, memakai pakaian dalam,
membersihkan kotoran.
Tergantung : Mendapat bantuan orang lain
4. Transferring
Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur, dari dan ke tempat duduk
(memakai/tidak memakai alat Bantu)
Tergantung : tidak dapat melakuakan sendiri dengan/bantuan
5. Continence
6. Feeding
Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang lainnya dan mmasukkan ke
dalam mulut
Tergantung : memelukan bantuan untuk makan atau tidak dapat makan sendiri secara parenteral.
ANALISA DATA PASIEN Tn. S
ANALISA DATA
Do :
Do :
- Pasien tampak ingin mendapatkan informasi
tentang penyakitnya
N SDKI SLKI SIKI TGL IMPLEMENTAS TGL EVALUASI TT
O I D
1. Nyeri kronis Setelah Manajemen Nyeri 08/10/ -Mengidentifikasi 08/10/
b/d dilakukan karakteristik, durasi, S : Pasien
Kondirsi tindakan Tindakan 2022 frekuensi, kualitas, 2022 mengatakan
kronis d/d keperawatan 2 intensitas nyeri mengerti dengan
Gout x 24 jam Observasi apa yang
Arthritis diharapkan : -Mengidentifikasi dianjurkan dan
-Identifikasi,karakteristik,durasi,frekuensi, skala nyeri nyeri sudah
1. Keluhan kualitas,intensitas nyeri sedikit
nyeri (4 Cukup -Mengidentifikasi berkurang
menurun) -Identifikasi skala nyeri pengaruh nyeri
pada kualitas hidup O:
2. Gelisah (4 -Identifikasi nyeri non verbal
-Keluhan nyeri
Cukup -Memberikan
-Indentifikasi factor yang memperberat dan cukup menurun
menurun) teknik non
memperingan nyeri farmakologis untuk -Gelisah cukup
3. Pola tidur (4 mengurangi rasa menurun
Cukup -Indentifikasi pengetahuan dan keyakinan
nyeri
tentang nyeri
menurun) -Pola tidur
-Menjelaskan cukup menurun
-Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
4. Nyeri (4 penyebab,
hidup
Cukup periode,dan pemicu -Nyeri cukup
menurun) nyeri menurun
-Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan A : Masalah
-Menjelaskan
strategi meredakan teratasi
Terapeutik
nyeri
P:
-Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.tens, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi -Mengajarkan Menghentikan
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi teknik non implementasi
bermain) farmakologi untuk
mengurangi rasa
-Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
nyeri(mis.suhuruangan,pencahayaan,kebisinga (menggunakan
n) teknik pemijatan)
Edukasi
Kolaborasi
-Menganjurkan
kepada pasien dan
keluarga untuk
rutin minum obat
dan kontrol ke
puskesma