You are on page 1of 15

JOURNAL READING

“A New Treatment Modality To Reduce Acute


Tonsilitis Healing Time”
Journal Reading ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti Kepaniteraan
Klinik Senior di SMF Telinga Hidung Tenggorokan Kepala & Leher
RSUD Drs. H. Amri Tambunan

Disusun Oleh :
Muhammad Hendarta (2008320046)

Maulia Utari (2208320030)


Chairiyah Atiqah Putri (2208320018)

Pembimbing :
dr. Zuraidah Nasution, Sp.THT-KL

SMF ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA DAN LEHER


RSUD DRS. H. AMRI TAMBUNAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan telaah jurnal ini guna memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik

Senior di bagian SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan RSUD Drs.

H. Amri Tambunan dengan judul “A New Treatment Modality To Reduce Acute

Tonsilitis Healing Time”.

Telaah jurnal ini bertujuan agar penulis dapat memahami lebih dalam teori-

teori yang diberikan selama menjalani Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan

Telinga Hidung Tenggorokan RSUD Drs. H. Amri Tambunan untuk kepentingan

klinis kepada pasien. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. Zuraidah

Nasution, Sp. THT- KL yang telah membimbing penulis dalam telaah jurnal ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa telaah jurnal ini masih memiliki

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun dari

semua pihak yang membaca telaah jurnal ini. Harapan penulis semoga telaah

jurnal ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Lubuk Pakam, 8 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Metode Penelusuran Literatur .................................................................... 1
1.2 Abstrak ....................................................................................................... 1

BAB II DESKRIPSI JURNAL ........................................................................ 3


2.1 Deskripsi Umum ........................................................................................ 3
2.2 Deskripsi Konten ........................................................................................ 3
2.2.1 Pendahuluan ..................................................................................... 3
2.2.2 Metode .............................................................................................. 4
2.2.3 Hasil ................................................................................................. 5
2.2.4 Diskusi ............................................................................................. 6

BAB III TELAAH JURNAL ........................................................................... 8


3.1 Identifikasi PICO ....................................................................................... 8
3.2 Fokus Penelitian ......................................................................................... 8
3.3 Gaya dan Sistematika Penulisan ................................................................ 9
3.4 Judul ........................................................................................................... 9
3.5 Penulis ........................................................................................................ 9
3.6 Abstrak ....................................................................................................... 9
3.7 Tujuan ........................................................................................................ 9
3.8 Literatur/Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9
3.9 Hasil dan Analisis Data .............................................................................. 10

BAB IV KESIMPULAN .................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

iiiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Metode Penelusuran Literatur


Pencarian literatur dalam telaah jurnal ini dilakukan melalui database PubMed
yang dapat diakses melalui tautan pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Kata kunci yang
digunakan dalam penelusuran pada database adalah “Acute Tonsilitis” AND
“Treatment”.

1.2 Abstrak
a) Latar Belakang
Tonsilitis akut adalah salah satu alasan paling umum untuk aplikasi ke klinik
otorhinolaryngology. Dalam pengobatan tonsilitis akut, terapi suportif banyak
digunakan. Sebagai terapi antibiotik, penisilin atau eritromisin dapat digunakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi waktu pemulihan klinis
tonsilitis akut dengan memberikan pengobatan parenteral dan pembersihan lesi
tonsil setiap hari.

b) Metode
Pasien dengan rentang usia 15-60 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Para
pasien dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan kombinasi
iv ampisilin + sulbaktam dan membran tonsil pasien dibersihkan setiap hari.
Kelompok kedua hanya menggunakan kombinasi iv ampisilin + sulbaktam.

c) Hasil
Pasien yang mendapat antibioterapi dan debridement mengalami perbaikan
klinis sebesar 90% pada hari perawatan ke-2 dan 95% pada hari perawatan ke-5.
Pasien yang hanya menerima antibiotik mengalami perbaikan klinis sebesar 65%
pada hari perawatan ke-5 dan 75% pada hari perawatan ke-7. Waktu pemulihan
kedua kelompok berbeda secara signifikan (p <0,05).

ii1
d) Kesimpulan

Solusi dan teknik yang digunakan dalam studi klinis ini menunjukkan bahwa
pasien tonsilitis akut dapat sembuh dalam waktu yang sangat singkat tanpa
komplikasi.

ii2
BAB II

DESKRIPSI JURNAL

2.1 Deskripsi Jurnal

Judul : “A New Treatment Modality To Reduce Acute Tonsilitis Healing Time”

Penulis : Huseyin Keskin, Oguz Guvenmez

Publikasi : J Popul Ther Clin Pharmacol

Penelaah : Muhammad Hendarta, Maulia Utari, Chairiyah Atiqah Putri

Tanggal Telaah : 8 November 2022

2.2 Deskripsi Konten

2.2.1 Pendahuluan

Tonsilitis akut adalah salah satu alasan paling umum untuk aplikasi klinik
otorhinolaryngology. Faktor infeksi tonsilitis akut telah ditunjukkan secara rinci
dalam penelitian sebelumnya. Agen virus bertanggung jawab untuk 50-80% dari
semua tonsilitis akut. Infeksi virus sering disebabkan oleh rhinovirus, coronavirus,
dan virus parainfluenza. Jarang, organisme yang tidak biasa seperti virus herpes
simpleks dapat di deteksi. Selain itu, virus Epstein-Barr (EBV) bertanggung
jawab untuk sekitar 1-10% dari semua kasus. EBV juga menyebabkan infeksi
menular. Mikroorganisme bakteri yang paling umum menyebabkan tonsilitis akut
adalah kelompok beta-hemolitik Streptokokus (paling sering), Chlamydia
pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae, Candida, Neisseria
meningitis, dan Neisseria gonorrhoeae. Pengobatan tonsilitis virus tergantung
pada gejalanya. Namun, pengobatan tonsilitis bakteri diarahkan ke agen bakteri.

Gejala tonsilitis akut adalah sakit tenggorokan, sakit kepala, demam, malaise,
nyeri otot dan sendi, serta kesulitan menelan. Pada tonsilitis virus, demam berlanjut

ii3
sebagai sub-demam. Pada tonsilitis bakterial, demam menjadi jelas. Pada
pemeriksaan fisik, hipertrofi tonsil dan hiperemia biasanya terlihat. Pada pasien
muda dan dewasa, terdapat selaput putih atau abu-abu pada tonsil.

Saat ini, dalam pengobatan tonsilitis akut, terapi suportif (terapi analgesik dan
terapi kortikosteroid) banyak digunakan. Sebagai pilihan pertama terapi antibiotik,
penisilin umumnya digunakan. Jika ada situasi alergi, eritromisin atau sefalosporin
generasi kedua dapat digunakan. Risiko penularan dapat berkurang dalam 24 jam
setelah penggunaan antibiotik. Masa pemulihan tonsilitis akut tidak berubah dengan
penggunaan antibiotik yang berbeda. Waktu penyembuhan rata-rata bervariasi
antara 7 dan 14 hari. Hal ini menyebabkan pengobatan parenteral jangka panjang
dan lama tinggal di rumah sakit. Hal ini diperlukan untuk mempersingkat masa
rawat di klinik otorhinolaryngology dengan perbaikan klinis dan meningkatkan
kualitas hidup pasien dalam waktu singkat. Kami berhipotesis bahwa selaput pada
tonsil harus dibersihkan setiap hari untuk mengurangi waktu pemulihan klinis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempercepat pemulihan klinis dengan
memberikan pengobatan parenteral dan pembersihan harian lesi tonsil pada
pasien tonsilitis akut yang dirawat di klinik otorhinolaryngology.

2.2.2 Metode

Penelitian ini dilakukan di Negara Bagian Nigde Bor Rumah Sakit di


Turki antara Februari 2017 dan Februari 2019. Sampel penelitian ini adalah
Pasien dengan tonsilitis akut yang dirawat di Departemen Klinik Otolaringologi di
Rumah Sakit Negara Bagian Nigde Bor di Turki dilibatkan dalam penelitian ini.

Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: rentang usia 15-60 tahun, hipertrofi
tonsil derajat 2-3, eksudasi dan pembentukan membran pada tonsil, demam
(>37,3
° C), kelemahan, tidak ada penggunaan antibiotik oral sebelumnya, dan kesulitan
dalam bernafas dan berbicara. Selain itu, sampel usap tenggorokan diambil dari
tonsil pasien dan dikirim ke laboratorium mikrobiologi. Sebuah tes deteksi
antigen cepat (Strep A Optical Immune Assay [BioStar]) telah dipelajari.

ii4
Diputuskan untuk memberikan antibiotik intravena kepada pasien yang
positif, sehingga mereka dirawat di rumah sakit. Tes antigen cepat pasien negatif
diberikan pengobatan simptomatik rawat jalan, dan pasien ini tidak dimasukkan
dalam penelitian. Sampel swab lain yang diambil dari pasien diinkubasi dalam
sheep blood agar selama 48 jam pada suhu 37°C. Kultur diperiksa setiap 24 jam.
Kultur pasien positif dicatat.

Kriteria eksklusi adalah sebagai berikut: riwayat tonsilektomi, adanya abses


peritonsillar (PTA), anak di bawah usia 15 tahun, riwayat alergi antibiotik golongan
penisilin, dan pasien yang pernah dirawat karena tonsilitis akut.

Semua pasien diperiksa oleh otolaryngologist berpengalaman. Riwayat


pasien dicatat. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi secara acak dimasukkan
dalam penelitian. Peserta secara acak mengikuti prosedur pengacakan sederhana
(nomor acak terkomputerisasi) ke salah satu dari dua kelompok perlakuan. Pasien
yang tidak memenuhi kriteria inklusi diperlakukan sesuai dengan pedoman
pengobatan.

Para pasien dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama


menggunakan kombinasi iv ampisilin + sulbaktam dan membran tonsil dibersihkan
setiap hari. Kelompok kedua hanya menggunakan kombinasi iv ampisilin +
sulbaktam. Jumlah pasien yang termasuk dalam kelompok pertama adalah 107.
Jumlah pasien yang termasuk dalam kelompok kedua adalah 98.

2.2.3 Hasil

Sebanyak 205 pasien dilibatkan dalam penelitian ini. Data demografi


dijelaskan pada Tabel 1. Rentang usia pasien adalah 15-60 tahun. Kelompok
pertama termasuk 107 pasien, dan kelompok kedua termasuk 98 pasien. Distribusi
jenis kelamin pada kelompok pertama adalah 54 perempuan dan 53 laki-laki, dan
pada kelompok kedua 46 perempuan dan 52 laki-laki.

Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor rata-rata STQoL dari
semua pasien sebelum pengobatan (p > 0,05) (Tabel 2). Skor STQoL meningkat

ii5
secara signifikan dibandingkan dengan skor pretreatment di Grup I (p<0,05)
(Menunjukkan bahwa penyakit ini sembuh dengan cepat) (Tabel 2).

Pada hari ke-2 dan ke-5 setelah perlakuan, tidak ada peningkatan skor
STQoL yang signifikan pada kelompok II (p > 0,05). Pada hari ke-7, skor STQoL
meningkat secara signifikan pada Kelompok II (p<0,05).

Pada hari ke-2, ke-5, dan ke-7 setelah perlakuan, rerata skor STQoL
Kelompok I secara signifikan lebih tinggi dibandingkan rerata skor STQoL
Kelompok II.

2.2.4 Diskusi
Tonsilitis akut yang tidak diobati secara efektif dalam waktu singkat akan
menjadi kronis dan menimbulkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu, sangat
efektif untuk segera memulai pengobatan. Dengan terapi antibiotik yang tepat,
tonsilitis bakterial akut biasanya dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi
dalam 7-10 hari. Namun, antibiotik yang diberikan dalam hal ini harus tepat, pasien

ii6
harus menggunakan obat secara teratur dan pasien tidak boleh dalam keadaan
imunosupresi. Prevalensi konsumsi antibiotik mencegah pengobatan banyak infeksi
seperti tonsilitis akut dalam waktu singkat. Selain itu, menurut pengamatan klinis
yang dilakukan, perkembangan komplikasi tidak dapat dihindari, terutama pada
pasien muda dan dewasa tanpa metode pengobatan yang tepat.

Durasi pengobatan antibiotik yang diterima adalah sekitar 10 hari, namun


kebanyakan pasien tidak menyelesaikan periode pengobatannya. Hipotesis adalah
dasar dari penelitian ini, jika area infeksi dihilangkan secara mekanis, waktu
pemulihan klinis akan meningkat. Oleh karena itu, pengobatan paraenteral dimulai
pada semua pasien yang termasuk dalam penelitian ini. Kombinasi
ampisilin+sulbaktam terbukti efektif pada semua pasien. Berbeda dengan pasien
yang menjalani debridement lokal tonsil, waktu pemulihan dipersingkat, dan
kualitas hidup pasien meningkat dalam waktu singkat. Sangat penting untuk
mencegah komplikasi tonsilitis akut, karena perkembangan komplikasi
meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Komplikasi yang paling umum adalah
peritonsilar abses (PTA), selain itu parafaring abses (PPA) dapat berkembang
menjadi abses retrofaring sebagai akibat infeksi ke hipofaring. Komplikasi yang
paling serius adalah nekrosis fasciitis (NF) yang dapat berkembang dengan sangat
cepat dan menyebabkan kematian.

PTA,PPA,RPA atau NF tidak berkembang pada pasien mana pun yang


termasuk dalam penelitian ini. Pasien yang mendapat terapi antibiotik dan
debridement mengalami perbaikan klinis sebesar 90% pada hari ke-2 dan 95%
pada hari ke-5. Pasien yang hanya mendapat terapi antibiotik mengalami perbaikan
klinis sebesar 65% pada hari ke-5 dan 75% pada hari ke-7. Waktu pemulihan
kedua kelompok adalah signifikan secara statistik (p <0,05). Penelitian ini harus
dipertimbangkan dengan keterbatasannya, yaitu kurangnya kelompok plasebo dan
Sore Throat Life Quality Scale (STQoL) yang tidak divalidasi dalam bahasa
Turki. Kelompok plasebo yang cukup dapat meningkatkan temuan penelitian.

ii7
BAB III
TELAAH JURNAL

3.1 Identifikasi PICO


Identifikasi PICO untuk jurnal ini adalah sebagai berikut:

1. Patients
Jumlah sample pada penelitian ini adalah 205 orang pasien yang dibagi ke
dalam 2 grup, grup I dan grup II.

2. Intervention

Intervensi yang diberikan pada pasien grup I adalah kombinasi ampisilin


intravena+sulbaktam dan membran tonsil yang dibersihkan setiap hari.
Grup II diberikan intervensi berupa pemberian kombinasi ampisilin
intravena+sulbaktam.

3. Comparison
Penelitian ini membandingkan waktu kesembuhan pasien tonsilitis akut
yang diberikan terapi antibiotik dan debridement dengan pasien yang hanya
menerima terapi antibiotik.

4. Outcome
1. Pasien yang mendapatkan terapi antibiotik+debridement mengalami
perbaikan klinis sebesar 90% pada hari perawatan ke-2 dan 95% pada hari
perawatan ke-5. Sedangkan pasien yang hanya menerima terapi berupa
antibiotik mengalami perbaikan klinis sebesar 65% pada hari perawatan ke-
5 dan 75% pada hari perawatan ke-7.

2. Waktu pemulihan kedua kelompok berbeda secara signifikan (p<0,05).

3.2 Fokus Penelitian


Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan
penyembuhan pada tonsilitis akut pada 2 grup pasien yang diberikan terapi yang
berbeda.

8ii
3.3 Gaya dan Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada jurnal ini disusun dengan rapi. Komponen jurnal
ini terdiri dari abstrak, latar belakang, metode, hasil dan kesimpulan. Tata bahasa
yang digunakan dalam penulisan sistematis, sesuai kaidah bahasa dan mudah untuk
dipahami.

3.4 Judul
“A New Treatment Modality To Reduce Acute Tonsillitis Healing Time”

3.5 Penulis
Huseyin Keskin MD dan Oguz Guvenmez MD.

3.6 Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat tentang isi dari artikel ilmiah, tanpa
penambahan tafsiran atau tanggapan penulis, serta mencakup keseluruhan
sistematika literatur dan menggambarkan secara lengkap deskripsi dari penelitian
yang dilakukan. Abstrak dalam jurnal ini telah mencakup keseluruhan sistematika
secara umum dan mampu menggambarkan isi dari jurnal.

3.7 Masalah dan tujuan

Pada jurnal ini tidak dicantumkan poin khusus untuk rumusan masalah, namun
permasalahan atau arah dari penulisan sudah digambarkan dengan baik pada
pendahuluan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempercepat pemulihan klinis
dengan memberikan pengobatan parenteral dan pembersihan harian lesi tonsil pada
pasien tonsilitis akut yang dirawat di klinik otorhinolaryngology.

3.8 Literatur/ tinjauan pustaka

Semua artikel atau tinjauan pustaka dalam jurnal ini dapat dipertanggung
jawabkan keabsahannya (valid).

9ii
3.9 Data dan Analisis Data

Analisis data dijelaskan secara rinci di jurnal ini. Dalam jurnal ini penulis
memakai nilai standar deviasi, mean, median, terendah, tertinggi, frekuensi, dan
rasio digunakan dalam statistik deskriptif data. Variabel kategori dibandingkan
dengan uji chisquare. Distribusi variabel dinilai dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
sampel independenTuji dan sampel berpasangan T-tes yang digunakan untuk
analisis. Analisis data menggunakan program SPSS 21.0.

ii
10
BAB IV

KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan oleh Huseyin, dkk. Mengenai modalitas


pengobatan baru untuk mengurangi waktu penyembuhan tonsilitis akut maka dapat
disimpulkan bahwa:

1. Pasien yang mendapat antibioterapi dan debridement mengalami


perbaikan klinis sebesar 90% pada hari perawatan ke-2 dan 95% pada hari
perawatan ke-5.
2. Pasien yang hanya menerima antibiotik mengalami perbaikan klinis sebesar
65% pada hari perawatan ke-5 dan 75% pada hari perawatan ke-7.
3. Waktu pemulihan kedua kelompok berbeda secara signifikan (p <0,05)

ii
11
DAFTAR PUSTAKA

Keskin H, Guvenmez O. A New Treatment Modality To Reduce Acute Tonsillitis


Healing Time. J Popul Ther Clin Pharmacol. 2019 Jul 15;26(2):e14-e19. doi:
10.15586/jptcp.v26i2.616. PMID: 31577081

ii
12

You might also like