Professional Documents
Culture Documents
Journal Reading Tht.
Journal Reading Tht.
Disusun Oleh :
Muhammad Hendarta (2008320046)
Pembimbing :
dr. Zuraidah Nasution, Sp.THT-KL
Senior di bagian SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan RSUD Drs.
Telaah jurnal ini bertujuan agar penulis dapat memahami lebih dalam teori-
teori yang diberikan selama menjalani Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Kesehatan
Nasution, Sp. THT- KL yang telah membimbing penulis dalam telaah jurnal ini.
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun dari
semua pihak yang membaca telaah jurnal ini. Harapan penulis semoga telaah
jurnal ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iiiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Abstrak
a) Latar Belakang
Tonsilitis akut adalah salah satu alasan paling umum untuk aplikasi ke klinik
otorhinolaryngology. Dalam pengobatan tonsilitis akut, terapi suportif banyak
digunakan. Sebagai terapi antibiotik, penisilin atau eritromisin dapat digunakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi waktu pemulihan klinis
tonsilitis akut dengan memberikan pengobatan parenteral dan pembersihan lesi
tonsil setiap hari.
b) Metode
Pasien dengan rentang usia 15-60 tahun dilibatkan dalam penelitian ini. Para
pasien dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan kombinasi
iv ampisilin + sulbaktam dan membran tonsil pasien dibersihkan setiap hari.
Kelompok kedua hanya menggunakan kombinasi iv ampisilin + sulbaktam.
c) Hasil
Pasien yang mendapat antibioterapi dan debridement mengalami perbaikan
klinis sebesar 90% pada hari perawatan ke-2 dan 95% pada hari perawatan ke-5.
Pasien yang hanya menerima antibiotik mengalami perbaikan klinis sebesar 65%
pada hari perawatan ke-5 dan 75% pada hari perawatan ke-7. Waktu pemulihan
kedua kelompok berbeda secara signifikan (p <0,05).
ii1
d) Kesimpulan
Solusi dan teknik yang digunakan dalam studi klinis ini menunjukkan bahwa
pasien tonsilitis akut dapat sembuh dalam waktu yang sangat singkat tanpa
komplikasi.
ii2
BAB II
DESKRIPSI JURNAL
2.2.1 Pendahuluan
Tonsilitis akut adalah salah satu alasan paling umum untuk aplikasi klinik
otorhinolaryngology. Faktor infeksi tonsilitis akut telah ditunjukkan secara rinci
dalam penelitian sebelumnya. Agen virus bertanggung jawab untuk 50-80% dari
semua tonsilitis akut. Infeksi virus sering disebabkan oleh rhinovirus, coronavirus,
dan virus parainfluenza. Jarang, organisme yang tidak biasa seperti virus herpes
simpleks dapat di deteksi. Selain itu, virus Epstein-Barr (EBV) bertanggung
jawab untuk sekitar 1-10% dari semua kasus. EBV juga menyebabkan infeksi
menular. Mikroorganisme bakteri yang paling umum menyebabkan tonsilitis akut
adalah kelompok beta-hemolitik Streptokokus (paling sering), Chlamydia
pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Haemophilus influenzae, Candida, Neisseria
meningitis, dan Neisseria gonorrhoeae. Pengobatan tonsilitis virus tergantung
pada gejalanya. Namun, pengobatan tonsilitis bakteri diarahkan ke agen bakteri.
Gejala tonsilitis akut adalah sakit tenggorokan, sakit kepala, demam, malaise,
nyeri otot dan sendi, serta kesulitan menelan. Pada tonsilitis virus, demam berlanjut
ii3
sebagai sub-demam. Pada tonsilitis bakterial, demam menjadi jelas. Pada
pemeriksaan fisik, hipertrofi tonsil dan hiperemia biasanya terlihat. Pada pasien
muda dan dewasa, terdapat selaput putih atau abu-abu pada tonsil.
Saat ini, dalam pengobatan tonsilitis akut, terapi suportif (terapi analgesik dan
terapi kortikosteroid) banyak digunakan. Sebagai pilihan pertama terapi antibiotik,
penisilin umumnya digunakan. Jika ada situasi alergi, eritromisin atau sefalosporin
generasi kedua dapat digunakan. Risiko penularan dapat berkurang dalam 24 jam
setelah penggunaan antibiotik. Masa pemulihan tonsilitis akut tidak berubah dengan
penggunaan antibiotik yang berbeda. Waktu penyembuhan rata-rata bervariasi
antara 7 dan 14 hari. Hal ini menyebabkan pengobatan parenteral jangka panjang
dan lama tinggal di rumah sakit. Hal ini diperlukan untuk mempersingkat masa
rawat di klinik otorhinolaryngology dengan perbaikan klinis dan meningkatkan
kualitas hidup pasien dalam waktu singkat. Kami berhipotesis bahwa selaput pada
tonsil harus dibersihkan setiap hari untuk mengurangi waktu pemulihan klinis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempercepat pemulihan klinis dengan
memberikan pengobatan parenteral dan pembersihan harian lesi tonsil pada
pasien tonsilitis akut yang dirawat di klinik otorhinolaryngology.
2.2.2 Metode
Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: rentang usia 15-60 tahun, hipertrofi
tonsil derajat 2-3, eksudasi dan pembentukan membran pada tonsil, demam
(>37,3
° C), kelemahan, tidak ada penggunaan antibiotik oral sebelumnya, dan kesulitan
dalam bernafas dan berbicara. Selain itu, sampel usap tenggorokan diambil dari
tonsil pasien dan dikirim ke laboratorium mikrobiologi. Sebuah tes deteksi
antigen cepat (Strep A Optical Immune Assay [BioStar]) telah dipelajari.
ii4
Diputuskan untuk memberikan antibiotik intravena kepada pasien yang
positif, sehingga mereka dirawat di rumah sakit. Tes antigen cepat pasien negatif
diberikan pengobatan simptomatik rawat jalan, dan pasien ini tidak dimasukkan
dalam penelitian. Sampel swab lain yang diambil dari pasien diinkubasi dalam
sheep blood agar selama 48 jam pada suhu 37°C. Kultur diperiksa setiap 24 jam.
Kultur pasien positif dicatat.
2.2.3 Hasil
Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam skor rata-rata STQoL dari
semua pasien sebelum pengobatan (p > 0,05) (Tabel 2). Skor STQoL meningkat
ii5
secara signifikan dibandingkan dengan skor pretreatment di Grup I (p<0,05)
(Menunjukkan bahwa penyakit ini sembuh dengan cepat) (Tabel 2).
Pada hari ke-2 dan ke-5 setelah perlakuan, tidak ada peningkatan skor
STQoL yang signifikan pada kelompok II (p > 0,05). Pada hari ke-7, skor STQoL
meningkat secara signifikan pada Kelompok II (p<0,05).
Pada hari ke-2, ke-5, dan ke-7 setelah perlakuan, rerata skor STQoL
Kelompok I secara signifikan lebih tinggi dibandingkan rerata skor STQoL
Kelompok II.
2.2.4 Diskusi
Tonsilitis akut yang tidak diobati secara efektif dalam waktu singkat akan
menjadi kronis dan menimbulkan berbagai komplikasi. Oleh karena itu, sangat
efektif untuk segera memulai pengobatan. Dengan terapi antibiotik yang tepat,
tonsilitis bakterial akut biasanya dapat sembuh tanpa menimbulkan komplikasi
dalam 7-10 hari. Namun, antibiotik yang diberikan dalam hal ini harus tepat, pasien
ii6
harus menggunakan obat secara teratur dan pasien tidak boleh dalam keadaan
imunosupresi. Prevalensi konsumsi antibiotik mencegah pengobatan banyak infeksi
seperti tonsilitis akut dalam waktu singkat. Selain itu, menurut pengamatan klinis
yang dilakukan, perkembangan komplikasi tidak dapat dihindari, terutama pada
pasien muda dan dewasa tanpa metode pengobatan yang tepat.
ii7
BAB III
TELAAH JURNAL
1. Patients
Jumlah sample pada penelitian ini adalah 205 orang pasien yang dibagi ke
dalam 2 grup, grup I dan grup II.
2. Intervention
3. Comparison
Penelitian ini membandingkan waktu kesembuhan pasien tonsilitis akut
yang diberikan terapi antibiotik dan debridement dengan pasien yang hanya
menerima terapi antibiotik.
4. Outcome
1. Pasien yang mendapatkan terapi antibiotik+debridement mengalami
perbaikan klinis sebesar 90% pada hari perawatan ke-2 dan 95% pada hari
perawatan ke-5. Sedangkan pasien yang hanya menerima terapi berupa
antibiotik mengalami perbaikan klinis sebesar 65% pada hari perawatan ke-
5 dan 75% pada hari perawatan ke-7.
8ii
3.3 Gaya dan Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada jurnal ini disusun dengan rapi. Komponen jurnal
ini terdiri dari abstrak, latar belakang, metode, hasil dan kesimpulan. Tata bahasa
yang digunakan dalam penulisan sistematis, sesuai kaidah bahasa dan mudah untuk
dipahami.
3.4 Judul
“A New Treatment Modality To Reduce Acute Tonsillitis Healing Time”
3.5 Penulis
Huseyin Keskin MD dan Oguz Guvenmez MD.
3.6 Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat tentang isi dari artikel ilmiah, tanpa
penambahan tafsiran atau tanggapan penulis, serta mencakup keseluruhan
sistematika literatur dan menggambarkan secara lengkap deskripsi dari penelitian
yang dilakukan. Abstrak dalam jurnal ini telah mencakup keseluruhan sistematika
secara umum dan mampu menggambarkan isi dari jurnal.
Pada jurnal ini tidak dicantumkan poin khusus untuk rumusan masalah, namun
permasalahan atau arah dari penulisan sudah digambarkan dengan baik pada
pendahuluan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempercepat pemulihan klinis
dengan memberikan pengobatan parenteral dan pembersihan harian lesi tonsil pada
pasien tonsilitis akut yang dirawat di klinik otorhinolaryngology.
Semua artikel atau tinjauan pustaka dalam jurnal ini dapat dipertanggung
jawabkan keabsahannya (valid).
9ii
3.9 Data dan Analisis Data
Analisis data dijelaskan secara rinci di jurnal ini. Dalam jurnal ini penulis
memakai nilai standar deviasi, mean, median, terendah, tertinggi, frekuensi, dan
rasio digunakan dalam statistik deskriptif data. Variabel kategori dibandingkan
dengan uji chisquare. Distribusi variabel dinilai dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
sampel independenTuji dan sampel berpasangan T-tes yang digunakan untuk
analisis. Analisis data menggunakan program SPSS 21.0.
ii
10
BAB IV
KESIMPULAN
ii
11
DAFTAR PUSTAKA
ii
12