Professional Documents
Culture Documents
Miniriset - KEL 3 - GEO KK - GEO C'19
Miniriset - KEL 3 - GEO KK - GEO C'19
NAMA MAHASISWA:
1. Irwanto Buulolo
2. Lince Girsang
3. Nurul Hadinda
4. Putri Andiana Sari
5. Sun Cristin Sidabutar
6. Tarisa Diba
7. Yosia Sihombing
KELOMPOK :3
DOSEN PENGAMPUH : Mahara Sintong, S.T., M.Si
MATA KULIAH : Geografi Ketenagakerjaan
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TA. 2022
KATA PENGANTAR
Pertama sekali kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana pada kesempatan ini kami masih diberikan kesehatan lahir
dan batin. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas “Mini Riset” dengan tepat
waktu sesuai dengan perjanjian antara mahasiswa dengan dosen.
Tujuan penulisan laporan proposal ini dibuat untuk memenuhi salah satu
mata Kuliah Geografi Ketenagakerjaan pada Program S1. Sebagai bahan
penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian yang bersumber di internet,
observasi dan beberapa sumber literatur yang mengandung penulisan ini, penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka
penulisan laporan mini riset ini tidak lancar, oleh karena itu pada kesempatan ini
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu persatu sehingga
terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Mini Riset
ini masih jauh sekali dan belum sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulis dimasa akan datang.
Akhir kata semoga laporan Mini Riset Geografi Ketenagakerjaan ini dapat
berguna bagi kami khususnya dan bagi para pembaca yang berniat pada
umumnya, amin ya robbal alamin.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................3
C. Batasan Masalah.....................................................................................................3
D. Rumusan Masalah..................................................................................................3
E. Tujuan Penelitian...................................................................................................4
F. Manfaat Penelitian..................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................5
A. Kajian Teori...........................................................................................................5
B. Kerangka Berpikir..................................................................................................6
C. Hipotesis Penelitian................................................................................................6
BAB III............................................................................................................................23
METODE PENELITIAN.................................................................................................23
A. Desain Penelitian..................................................................................................23
B. Sumber Data Penelitian........................................................................................23
C. Teknik Analisis Data............................................................................................23
BAB IV............................................................................................................................25
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................25
A. Hasil Dan Pembahasan.........................................................................................25
BAB V.............................................................................................................................32
PENUTUP.......................................................................................................................32
A. Kesimpulan..........................................................................................................32
B. Saran....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses perubahan wilayah bercirikan perdesaan menjadi berciri perkotaan
yang salah satunya ditandai dengan adanya mobilitas penduduk menuju yang lebih
maju meningkat dengan pesat dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan oleh angka
pertumbuhan penduduk kota yang sangat tinggi, terutama yang terjadi pada periode
tahun 1980-1990 yang pertumbuhan penduduk di daerah perkotaannya hingga
mencapai 7,85 persen per tahun (Mamas, 2000; BPS, 2021). Pertumbuhan penduduk
di perkotaan bisa disebabkan oleh tiga parameter demografi yaitu kelahiran, kematian
dan migrasi. Namun dalam kasus urbanisasi, peran arus migrasi masuk yang besar
menjadi faktor yang mempercepat proses pengkotaan yang ditinjau dari jumlah
penduduk. Kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta misalnya, merupakan daerah
utama tujuan para migran yang berasal dari daerah pedesaan.
2
peraturan tersebut belum banyak berpengaruh dalam menurunkan arus migrasi masuk
ke kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan maupun Yogyakarta; antara lain
tampak dari pertambahan jumlah pendatang baru yang berkisar antara 200-250 ribu
setiap tahunnya (BPS, 2021). Kenyataan ini menggambarkan bahwa upaya
pengendalian migrasi masuk ke kota-kota besar perlu ditingkatkan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diatas, identifikasi masalah yang akan
dijadikan bahan penelitian adalah
1. Bagaimana proses urbanisasi?
2. Bagaimana dampak negatif urbanisasi bagi tenaga kerja di Kota Medan?
3. Bagaimana dampak positif urbanisasi bagi tenaga kerja di Kota Medan?
4. Bagaimana Upaya yang dilakukan untuk mengurangi urbanisasi di Kota
Medan?
C. Batasan Masalah
Agar bahasan lebih terfokus kepada masalah yang akan kami diteliti, maka
perlu adanya sebuah arahan yang jelas terhadap masalah yang hendak di bahas,
penelitian ini membahas tentang “Urbanisasi Dan Dampak Sosial Di Kota
Medan”.
D. Rumusan Masalah
Agar bahasan lebih terfokus kepada masalah yang akan kami diteliti, maka
perlu adanya sebuah arahan yang jelas terhadap masalah yang hendak di bahas,
penelitian ini membahas tentang:
1. Bagaimana proses urbanisasi?
2. Bagaimana dampak negatif urbanisasi bagi tenaga kerja di Kota Medan?
3. Bagaimana dampak positif urbanisasi bagi tenaga kerja di Kota Medan?
3
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui:
1. Proses urbanisasi
2. Dampak negatif urbanisasi bagi tenaga kerja di Kota Medan
3. Dampak positif urbanisasi bagi tenaga kerja di Kota Medan
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil panelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan pada umumnya yang erat kaitannya dengan urbanisasi serta dampak
positif dan negatifnya.
2. Manfaat Praktis
1. Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai kondisi Kota Medan.
2. Bagi pemerintah, menjadi masukan terkait dampak negative yang telah
ditimbulkan akibat urbanisasi berlebihan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pengertian urbanisasi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu
proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses
pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua
pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu perubahan secara
esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan
kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang
berubah dari desa ke kota karena adanya kegiatan industri. Pengertian kedua
adalah banyaknya penduduk yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik
di kota, misal kesempatan kerja.
5
Faktor penyebab terjadinya urbanisasi ada 2 yaitu faktpr penarik dan faktor
pendorong ( sumber : buku Pocket Shortcut SMA soshum yang ditulis oleh Tim
Solusi Cerdas . Berikut penjelasannya
A.Faktor Penarik
B. Faktor Pendorong
- Di desa memiliki upah buruh yang lebih rendah daripada dikota
- Didesa memiliki Lapangan pekerjaan yang terbatas
- Kemiskinan didesa sehingga mengharuskan untuk pergi kekota untuk
bekerja
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran adalah bentuk strategi konseptual yang mengaitkan
antara teori dengan berbagai faktor permasalahan yang dianggap penting untuk
diselesaikan, sehingga dalam hal lebih mengacu pada tujuan penelitian tersebut
dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Urbanisasi Dan Dampak
Sosial Di Kota Medan”.
6
Analisis tersebut akan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dampak Negatif
Proses Urbbanisasi
Urbanisasi
Urbanisasi Dan Dampak
Sosial Di Kota Medan
Dampak Positif
Urbanisasi
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka hipotesis yang
diambil dalam penelitian adalah:
7
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan
memilih lokasi untuk melakukan penelitian.
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi
gambaran yang lebih jelas tentang suatu keadaan. Penelitian deskriptif yang
biasa disebut juga penelitian taksonomik dimaksudkan untuk eksplorasi dan
klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan
unit yang diteliti (Mulyadi, 2012:73).
2. Metode Penelitian
Tugas Mini Riset ini menggunakan metode penelitian studi pustaka
yang merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada
pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen
tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat
mendukung dalam proses penulisan.”Hasil penelitian juga akan semakin
kredibel apabila didukung foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang
telah ada.”(Sugiyono,2005:83). Studi pustaka dapat memengaruhi
kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan.
23
sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Beberapa tahapan model analisis interaktif Miles dan
Herberman melalui empat tahap, yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan:
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan proses seleksi, penyederhanaan, dan
abstraksi. Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi,
membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan ke pola-
pola dengan membuat transkip, penelitian untuk mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuat bagian yang tidak penting dan
mengatur agar dapat ditarik kesimpulan.
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun sehingga
memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan
maka sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk matrik, grafis, jaringan
atau bagan sebagai wadah panduan informasi tentang apa yang terjadi.
Data disajikan sesuai dengan apa yang diteliti.
3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami
makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proporsi.
Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan
mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar
memperoleh pemahaman yang lebih tepat.
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Disparitas dalam hal ini menjadi isu sentral terjadinya mobilitas penduduk,
meskipun tentu saja hal ini tidak menjadikan satu-satunya faktor. Mobilitas
penduduk juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor-faktor itu meliputi
karakter sosial-ekonomi dan sosial-budaya dari suatu daerah. Terbatasnya
kesediaan sumber daya alam dan kebutuhan ekonomi akan menjadi pendorong
yang sangat kuat bagi orang-orang untuk meninggalkan desanya (Pradhan, Roy,
Saluja & Venkatram, 2000; Kanbur & Venables, 2007). Akibat faktor-faktor
tersebut, negara-negara yang sedang berkembang seperti halnya negara Indonesia
menjadi negara yang paling merasakan fenomena urbanisasi. Pembangunan dan
perkembangan yang tengah dilakukan sangat memungkinkan untuk terjadinya
perbedaan kecepatan pertumbuhan satu wilayah dengan wilayah lain terutama
adanya kesenjangan antara pembangunan yang dilakukan di perkotaan dengan di
pedesaan. Hal ini tentu saja sangat memacu terjadinya mobilitas penduduk
terutama mobilitas penduduk yang berasal dari pedesaan menuju perkotaan. Kota-
kota besar di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Setiap tahun berjuta-juta
orang pindah dari desa ke kota, sekalipun banyak kota besar dalam kenyataannya
25
sudah tidak mampu menyediakan pelayanan sanitasi, kesehatan, perumahan, dan
transportasi lebih dari yang minimal kepada penduduknya yang sangat padat itu.
Sebetulnya bisa dipahami mengapa hal itu bisa terjadi, ada kecenderungan
hal-hal yang berbau negatif terlihat lebih nyata dibandingkan dengan hal-hal yang
sifatnya positif. Dalam hal dampak-dampak negatif seperti kemiskinan,
kekumuhan, pengangguran, kesemrawutan, dan degradasi kualitas lingkungan
yang umumnya terjadi di wilayah perkotaan sebagai daerah tujuan lebih terlihat
ketimbang dampak positif yang ditimbulkan seperti perubahan pola kehidupan di
pedesaan, peningkatan pendapatan, dan perubahan pola pikir masyarakat
pedesaan. Hal ini membuat orang lebih memfokuskan penelaahan terhadap hal-hal
yang lebih bersifat negatif. Terlebih hal yang bersifat negatif tersebut terjadi lebih
sering di wilayah perkotaan.
26
penduduk yang tidak mempunyai keahlian khusus tapi tetap melakukan urbanisasi
(Seftiani, 2008). Penduduk yang seperti ini biasanya hanya mengandalkan
kekuatan fisik untuk bekerja di perkotaan.
Penduduk pelaku urbanisasi yang punya modal dan bekal untuk hidup di
daerah baru terutama di daerah perkotaan akan lebih berhasil. Misalnya saja
penduduk yang mempunyai kemampuan pada bidang perkantoran (administrasi)
pasti akan mudah mendapatkan pekerjaan di kota terutama mendapatkan
pekerjaan dalam bidang informal. Penduduk golongan ini biasanya adalah
termasuk orang-orang yang mempunyai kelebihan penghasilan sehingga saat
tinggal di daerah perkotaan mereka mampu hidup dengan layak dalam artian
memiliki rumah yang layak huni. Bahkan jika mereka telah mampu beradaptasi
maka di daerah tujuan akan mendapatkan kedudukan yang bagus di mata
masyarakat. Dengan demikian para penduduk yang sukses ini akan akan
menguntungkan daerah asal karena keberadaan urban yang sukses ini akan ikut
memajukan suatu daerah dengan remitansi (Hidayati, 2020b)
27
Sebelum berpindah ke kota biasanya para penduduk menjual lahan dan
harta yang mereka miliki untuk uang saku di kota dan biasanya mereka juga
mengajak anak istrinya, tapi ada juga yang tidak mengajak keluarganya dan baru
menjemput keluarganya untuk tinggal di kota setelah mereka punya tempat
tinggal dan penghasilan. Setelah sampai ke kota para migran segera mencari
pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Jika beruntung maka mereka akan
dengan cepat mendapatkan pekerjaan. Namun tak sedikit pula migran yang
kesulitan mendapatkan pekerjaan di kota karena tidak punya koneksi untuk
mendapatkan pekerjaan. Migran yang tidak mendapatkan pekerjaan tetap ini
biasanya mulai melakukan pekerjaan apa saja asal mendapatkan uang.
Pekerjaannya biasanya adalah seperti buruh bangunan tidak tetap, pemulung,
bahkan ada pula migran yang jauh-jauh datang ke kota hanya untuk menjadi
pengamen maupun pengemis.
28
pasti akan mengalami penggusuran karena jelas-jelas mereka menghuni lahan
yang jelas-jelas tidak boleh dijadikan lahan tempat tinggal. Tapi dengan
digusurnya permukiman kumuh hal ini tidak akan menyelesaikan masalah karena
setelah digusur mereka pasti akan mencari tempat lain untuk tempat tinggal
mereka. Hal ini malah akan menjadikan suatu masalah yang kompleks dan sulit
untuk diselesaikan karena dengan selesainya masalah di suatu tempat maka akan
timbul lagi masalah di tempat lain. Urbanisasi tentu saja akan mengakibatkan
perkotaan yang sudah padat penduduknya menjadi lebih padat lagi.
29
tidak lagi untuk menyewa bahkan membeli tempat tinggal sehingga orang tersebut
hanya menggelandang ke penjuru kota dan tidur di selasar gedung.
30
Mungkin menjadi suatu kekeliruan ketika memandang fenomena ini pada
penekanan salah satu sisi yang bisa menghilangkan nilai dari satu sisi yang lain.
Misalnya kebijakan menutup suatu kota karena khawatir akan hal-hal negatif yang
ditimbulkan bukanlah suatu keputusan yang tepat, karena bagaimanapun mobilitas
penduduk tidak akan bisa dicegah selama masih adanya perbedaan antara satu
daerah dengan daerah yang lainnya. Karena itu dampak mobilitas penduduk perlu
disoroti dan dipelajari baik dari sisi positifnya maupun dari sisi negatifnya.
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selain adanya motif dalam melakukan mobilitas tersebut, urbanisasi juga
memiliki dampak baik positif maupun negatif. Dampak positifnya antara lain
dengan urbanisasi maka akan meningkatkan pendapatan migran, namun hal ini
hanya akan terjadi pada migran yang benarbenar mempunyai kemampuan
sehingga dapat sukses hidup di kota. Selain itu juga akan terjadi transformasi gaya
hidup perkotaan oleh orang-orang desa sehingga orang-orang desa tidak lagi
identik sebagai orang udik yang gaptek dan ketinggalan jaman. Di samping itu
urbanisasi memiliki dampak negatif juga yang secara tidak langsung dapat
berpengaruh pada kota tujuan, yaitu timbulnya slum area. Selain itu dampak yang
berpengaruh pada daerah yang ditinggalkan adalah desa akan kekurangan tenaga
kerja yang produktif karena sebagian besar penduduk yang berurbanisasi adalah
kaum mudanya, pembangunan desa terhambat, produktivitas pertanian menurun,
sulit mencari tenaga kerja yang terdidik. Kemudian timbul rasa khawatir bahwa
urbanisasi lebih banyak disoroti dari sisi negatifnya. Orang-orang yang datang ke
wilayah perkotaan dianggap sebagai penambah jumlah pengangguran, perusak
lingkungan, penambah suasana semrawut, pendorong meningkatnya tindak
kriminalitas, dan hal-hal lain yang mengganggu kegiatan pembangunan. Di sisi
lain merekapun dianggap sebagai penghambat kegiatan pembangunan di
perdesaan, penyebab kurangnya tenaga kerja dalam sektor pertanian, pembawa
ulah kenakalan remaja di desa, dan sebagainya
B. Saran
Dengan adanya laporan Mini Riset ini semoga dapat menambah wawasann
baru tentang urbanisasi dan dampak sosial Di Kota Medan
32
DAFTAR PUSTAKA
Dao, T. H., Docquier, F., Parsons, C., & Peri, G. (2018). Migration and
development: Dissecting the anatomy of the mobility transition. Journal of
Development Economics, 132, 88-101.
33