You are on page 1of 11

Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Koperasi
Syariah

Nurfadillah
90500120087
nurfadillahdilla29062002@gmail.com

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianyalah hingga makalah yang berjudul" HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN
GERAKAN KOPERASI” ini dapat saya selesaikan dengan cukup mudah dan sesuai dengan
waktu yang telah di tentukan. Tanpa pertolongannya mungkin saya tidak bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Hj Nuraeni
Gani, MM. selaku Dosen Koperasi Perbankan Syariah yang telah memberikan tugas makalah
ini yang semoga nantinya dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca.
Saya menyadari bahwah makalah ini sangat banyak kekuranagnnya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun makalah ini.

2
Daaftar Isi

Kata pengantar............................................................................................................................ 2

Daftar isi ...................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 4

A. Latar belakang ................................................................................................................... 4


B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 5
C. Tujuan ............................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6

A. Hubungan pemerintah dengan koperasi ............................................................................ 6


B. Peran pemerintah dalam perencanaan dan pembinaan koperasi Indonesia ...................... 8

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Lembaga Keuangan Bukan Bank, menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. KEP-38/MK/IV/1972, lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang
secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-
surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai
investasi Perusahaan-Perusahaan. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Tujuan utama badan USAha yang dimiliki bersama tersebut yaitu memajukan kepentingan
ekonomis para anggota kelompok. Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain,
memberi bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukanpenelitian bagi
perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadappermasalahan koperasi,
melakukan pengawasan termasuk memberi perlindungan terhadapkoperasi berupa
penetapan bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasildiusahakan oleh koperasi untuk
tidak diusahakan oleh badan USAha lainnya, memberikan fasilitas berupa kemudahan
permodalan, serta pengembangan jaringan USAha dan kerja sama.Peran pemerintah ini
sangat penting untuk perkembangan koperasi agar menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga
ikut dilindungi oleh pemerintah, agar apa yang telah dilaksanakan koperasi tidak
dilaksanakan dengan bidang USAha lainnya.

4
B. Rumusan masalah

1. Jelaskan hubungan pemerintah dengan koperasi


2. Peran pemerintah dalam perencanaan dan pembinaan koperasi Indonesia

C. Tujuan
1. Hubungan pemerintah dengan koperasi
2. Peran pemerintah dalam perencanaan dan pembinaan koperasi Indonesia

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan pemerintah dengan koperasi


Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain, memberi bimbingan berupa
penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi perkembangan koperasi serta
bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi,melakukan pengawasan termasuk
memberi perlindungan terhadapkoperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang
telah berhasildiusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan USAha lainnya,
memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan
USAha dan kerja sama.Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan koperasi
agar menjadi lebih baik lagi. Koperasi juga ikut dilindungi oleh pemerintah, agar apa yang
telah dilaksanakan koperasi tidak dilaksanakan dengan bidang USAha lainnya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah metode
pendekatan yuridis empiris. Metode pendekatan ini digunakan untuk memperoleh
pengetahuan mengenai bagaimana hubungan hukum antara masyarakat dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hukum tersebut. Metode ini dilakukan untuk
memahami peristiwa yang memang benar-benar terjadi di masyarakat.

Pelaksanaan peran pemerintah yang sesuai dengan undang undang 25 tahun 1992
menjadi dasar pokok dalam perkembangan koperasi. Sehingga terjadi kesinambungan
timbal balik antaran pemerintah dengan koperasi, koperasi dengan pemerintah.
Adapun Sikap dan kebijakan Pemerintah terhadap Koperasi :

1. Antagonism (antipasti)
Pada mulanya timbul gerakan Koperasi di negara-negara, pemerintah pada waktu
itu memperlihatkan sikap merintangi atau melakukan pengawasan yang keras
terhadap koperasi.Sikap-sikap tersebut ditunjukkan dengan sistem perpajakan yang
tidak adil, peraturan-peraturan atau undang- undang yang mencegah atau
menyulitkan dalam hal menjalankan teknik ke- koperasian.Di negara-negara totaliter
terlihat pengawasan Pemerintah yang berlebihan terhadap gerakan

6
Koperasi.Pemerintah memberikan aturan yang sangat sulit untuk dipenuhi oleh
rakyat dengan bayaran pajak yang tinggi ataupun birokrasi administrasi yang
berbelit-belit.Hal ini pernah terjadi di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Pemerintahan Belanda berupaya menghalangi pembentukan koperasi karena
khawatir akan menjadi kekuatan yang dapat melawan pemerintahan Belanda.

2. Indiference (Netral)
Sikap pemerintah yang memperlakukan koperasi sama dengan berbagai bentuk
badan usaha lain. Sikap acuh tak acuh atau tidak memperhatikan ternyata dari tidak
adanya peraturan-peraturan yang memungkinkan koperasi bekerja secara
wajar.Sikap pemerintah tersebut sepertinya tidak menggambarkan sikap
menghalangi gerakan, tetapi tidak pula mengerti bahwa gerakan koperasi itu
merupakan bagian yang dinamis dalam perekonomian serta sosial negara-negara dan
negara berlaku seolah-olah gerakan ini tidak ada.Sikap ini sering muncul di negara-
negara Eropa dimana koperasi baru lahir.
Sikap pemerintah yang acuh tak acuh (indifference), biasanya terjadi pada saat
koperasi baru berdiri pada negara atau daerah yang menganut otonomi
daerah.Pemerintahannya tidak memberikan perhatian ataupun layanan yang
memadai koperasi.Sehingga koperasi yang ada seakan-akan ada dan tiada.

3. Over Sympaty (terlalu simpati)


Sikap pemerintah yang memanjakan atau membantu berlebihan terhadap
koperasi.Ada beberapa negara yang memberikan perhatian sangat besar terhadap
gerakan koperasi.Pemerintah ingin sekali menjalankan segala sesuatu sedapat-
dapatnya bahkan memberikan bantuan yang berlebih-lebihan untuk gerakan
koperasi.Semua itu dilakukan karena sistem koperasi dianggap sebagai organisasi
rakyat yang baik dan tepat untuk mengadakan perbaikan ekonomi dan sosial
masyarakat di negara-negara bersangkutan.Wujud sikap over sympaty ini ialah
memberikan dorongan secara aktif untuk pembentukan koperasi-koperasi secara
cepat.Namun hal ini justru merugikan koperasi itu sendiri karena kelangsungan
hidupnya tergantung oleh bantuan pemerintah.Dalam perkembangan perkoperasian

7
ini, Indonesia pernah mendapatkan sikap tersebut yaitu pada saat koperasi
terlahir.Berdirinya koperasi mendapatkan dorongan dari Pemerintah yaitu dengan
memberikan bantuan tenaga atau modal.
Sikap pemerintah yang paling tepat untukpengembangan koperasi di Indonesia adalah
dengan carabermitra kerja atau dengan memberikan bantuandengan tidak cuma-cuma
melainkan koperasi wajib mengembalikan bantuan daripemerintah tersebut dengan jangka
waktu yang ditentukan oleh pemerintah.

B. Peran pemerintah dalam perencanaan dan pembinaan koperasi Indonesia


Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain, memberi bimbingan berupa
penyuluhan, pendidikan ataupun melakukanpenelitian bagi perkembangan koperasi serta
bantuan konsultasi terhadappermasalahan koperasi, melakukan pengawasan termasuk
memberi perlindungan terhadapkoperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi yang
telah berhasildiusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya,
fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan kerja
sama.Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan koperasi agar menjadi
lebih baik lagi. Koperasi juga ikut dilindungi oleh pemerintah, agar apa yang telah
dilaksanakan koperasi tidak dilaksanakan dengan bidang usaha lainnya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah metode
pendekatan yuridis empiris. Metode pendekatan yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan mengenai bagaimana hubungan hukum antara masyarakat dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi pelaksanaan hukum tersebut. Metode ini dilakukan untuk
memahami peristiwa yang memang benar-benar terjadi di masyarakat.

Pelaksanaan peran pemerintah yang sesuai dengan undang-undang 25 tahun 1992


menjadi dasar pokok dalam perkembangan koperasi. Sehingga terjadi kesinambungan
timbal balik antara pemerintah dengan koperasi, koperasi dengan pemerintah.

8
Peranan pemerintah dalam mengembangkan koperasi di Indonesia adalah:

1. Memberikan bantuan modal


2. Memberikan pendidikan tentang koperasi kepada masyarakat, sehingga
masyarakat lebih mengenal koperasi dan sistem kerja koperasi.
3. Melakukan pengawasan dan perlindungan kepada komperasi.

Pembahasan:
Koperasi merupakan perkumpulan orang-orang yang secara sukarela menggabungkan
diri untuk menapai suatu tujuan bersama dalam bidang perkoperasian.Berkembangnya
koperasi yang ada di Indonesia sekarang ini, tidak lepas dari bantuan atau peran
pemerintah. Dalam mengembangkan koperasi, pemerintah telah berperan besar, seperti
memberikan bantuan modal, memberikan pendidikan tentang koperasi kepada masyarakat
dan melindungi koperasi, agar usaha yang telah dijalankan oleh koperasi tidak diambil alih
oleh badan usaha lainnya.

Koperasi Indonesia menganut asa kekeluargaan, seperti tercantum dalam pasal 2 UU


No. 23 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yang menyatakan bahwa koperasi
berlandaskan pacasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lembaga Keuangan Bukan Bank, menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. KEP-38/MK/IV/1972, lembaga keuangan bukan bank (LKBB)
adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang
secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-
surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai
investasi Perusahaan-Perusahaan. Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan
kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Tujuan utama badan USAha yang dimiliki bersama tersebut yaitu memajukan kepentingan
ekonomis para anggota kelompok

B. Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelaah isi makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan saran kritik konstruktif kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/article/view/12259/0

https://scholar.google.com/scholar?q=Bennyta+Kemalasari+Putri*,+Hendro+Saptono,+R
ini+Njatrijani

B. K. P. Hendro Saptono, Rini Njatrijani, "PERAN PEMERINTAH TERHADAP


KOPERASI SEKUNDER PADA PUSAT KOPERASI VETERAN REPUBLIK
INDONESIA DI KOTA SEMARANG," Diponegoro Law Journal, vol. 5, no. 3, pp. 1-13,
Jun. 2016. [Online].

11

You might also like