Professional Documents
Culture Documents
LK.1.2 Tati
LK.1.2 Tati
Masalah yang
No Analisis eksplorasi
telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
. penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi 1.Rendahnya motivasi belajar siswa
belajar siswa Prof.Dr Oemar Malik (2001:162) menyatakan Setelah melakukan
rendah faktor-faktor pendorong motivasi adalah: kajian literatur dan
wawancara dari
1. faktor intrinsik atau faktor murni misalnya berbagai pakar maka
keinginan untuk mendapatkan keterampilan dapat diambil Analisis
tertentu, memperoleh informasi dan eksplorasi penyebab
pengertian, mengembangkan sikap untuk masalah motivasi
berhasil,menyenangi kehidupan,dan lain- belajar siswa rendah
lain. Adalah:
2. faktor ekstrinsiknya adalah faktor yang
mempengaruhi motivasi dari luar meliputi Intrinsik
angka kredit, ijazah, hadiah, persaingan yang kejenuhan dan minat
bersifat negatif maupun positif, dan belajar, tidak adanya
hukuman hasrat dan keinginan
berhasil, tidak
Wahyuningsih (2011), Faktor yang menyebabkan adanya dorongan
motivasi belajar terdapat dua macam yaitu motivasi dan kebutuhan
yang datang dari dalam diri peserta didik yang dalam belajar, tidak
meliputi sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, dan adanya harapan dan
kompetensi. Motivasi yang berasal dari luar cita-cita masa depan
peserta didik yaitu berupa motivasi belajar dari dan Afeksi.
guru, sarana prasarana sekolah, keadaan orang tua Ekstrinsik
peserta didik, dan kondisi lingkungan tempat tinggal
peserta didik. Hasil penelitian membuktikan bahwa Keadaan
kondisi sebagian besar peserta didik yang keluarga
mempunyai latar belakang berasal dari keluarga
pinggiran yang notabenya adalah keluarga yang Kondisi
bermasalah lingkungan
tempat tinggal
Muhammad C. Moslem , Mumu Komaro, Yayat Pembelajaran
(2019) Terdapat beberapa faktor yang dapat
masih berpusat
mempengaruhi motivasi belajar siswa, diantaranya
adalah faktor internal dan ekternal. Faktor internal kepada guru
yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa Guru belum
seperti kondisi jasmani dan rohani, cita-cita/aspirasi, memanfaatkan
kemampuan siswa, dan perhatian. Faktor eksternal model
yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa pembelajaran
seperti Kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur
yang sesuai
dinamis dalam belajar dan pembelajaran dan upaya
guru dalam mengelola kelas. dengan
Menurut dimyati dan mudjiono 2002, faktor- karakter
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah peserta didik.
sebagai berikut: Rangsangan
1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa secara
langsung
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak membantu
kecil. Keberhasilan mencapai keinginan dapat
memenuhi
menumbuhkan kemauan belajar yang akan
menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita cita kebutuhan
dapat memperkuat motivasi intrinsik dan ekstrinsik. belajar siswa.
Kurangnya
2) Kemauan Siswa
kedekatan
Keinginana seorang anak perlu dibarengi dengan antara guru dan
kemampuan untuk mencapainya, karena kemauan siswa
akan memperkuat motivasi anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3) Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan
rohani mempengaruhi motivasi belajar.
4) Kondisi lingkungan Siswa
Siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar,
oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah yang
sehat, kerukunan, dan ketertiban pergaulan perlu di
pertinggi mutunya agar semangat dan motivasi
belajar siswa mudah diperkuat.
5) Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan
Pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan,
ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan
berkat pengalaman hidup.
Setidaknya ada enam faktor yang memiliki
dampak substansial terhadap motivasi belajar
siswa(dalam Catharina, 2006: 158-166).
Keenam
faktor yang dimaksud yaitu:
1.Sikap, sikap memiliki pengaruh kuat terhadap
perilaku dan belajar siswa karena sikap itu
membantu siswa dalam merasakan dunianya,dan
memberikan pedoman kepada perilaku yang
dapat membantu menjelaskan dunianya. Sikap
juga akan membantu seseorang merasa aman di
suatu lingkungan yang pada mulanya tampak
asing. Sikap akan memberikan pedoman dan
peluang kepada seseorang untuk mereaksi secara
lebih otomatis
2.Kebutuhan, kebutuhan adalah kondisi yang
dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan
internal yang memandu siswa untuk mencapai
tujuan. Semakin kuat seseorang merasakan
kebutuhan, semakin besar peluangnya untuk
mengatasi perasaan yang menekan didalam
memenuhi kebutuhannya.
3.Rangsangan, rangsangan secara langsung
membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Siswa apabila tidak memperhatikan
pembelajaran, maka sedikit sekali belajar akan
terjadi pada diri siswa. Proses pembelajaran dan
materi yang terkait dapat membuat
sekumpulan kegiatan belajar. Setiap siswa
memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu
dan memiliki sikap positif terhadap materi
pembelajaran. Siswa apabila tidak menemukan
proses pembelajar yang merangsang, maka
perhatiannya akan menurun. Pembelajaran yang
tidak merangsang mengakibatkan siswa yang
pada mulanya termotivasi untuk belajar pada
akhirnya menjadi bosan terlibat dalam
pembelajaran.
4.Afeksi, afeksi dapat menjadi motivator
intrinsik, apabila emosi bersifat positif pada
waktu kegiatan belajar berlangsung, maka emosi
mampu mendorong siswa untuk belajar keras.
Buku pelajaran apabila menimbulkan perasaan
heran dan menyenangkan siswa, maka siswa akan
senang membaca banyak buku pelajaran.
5. Kompetensi, di dalam situasi pembelajaran rasa
kompetensi pada diri siswa akan timbul apabila
menyadari bahwa pengetahuan atau kompetensi
yang diperoleh telah memenuhi standar yang
telah ditentukan. Situasi ini biasanya akan muncul
pada akhir proses belajar ketika siswa telah
mampu menjawab berbagai pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Siswa apabila mengetahui
bahwa merasa mampu terhadap apa yang telah
dipelajari, siswa akan merasa percaya diri.
2 Siswa kurang Menurut Dr. Ali Muhtadi, M.Pd dalam modul Setelah melakukan
berkosentrasi pembelajaran inovatif Pedagogik (2022:56)Otak kajian literatur dan
saat kita memiliki siklus bio-kognitif terkait perhatian wawancara dari
pembelajaran yang naik turun setiap 90 menit. Dalam 24 jam otak berbagai pakar maka
kita memiliki siklus naik turun perhatiannya dapat diambil Analisis
eksplorasi penyebab
sebanyak 16 kali. Itu artinya jika kita temukan
masalah
sebagian peserta didik kita yang terus menerus
mengantuk di dalam kelas, bisa jadi mereka sedang 1. siswa tidak bisa
berada pada titik terendah siklus perhatian mereka. memfokuskan
Jika itu terjadi, langkah terbaik yang perlu dilakukan pikiran dan
adalah mengajak pesertadidik untuk melakukan perhatiannya secara
gerakan-gerakan peregangan dan gerak badan untuk penuh pada kegiatan
membantu memfokuskan kembali perhatian mereka. pembelajaran.
Pembelajaran akan membantu otak untuk tetap 2. Rasa tidak suka
mempertahankan perhatiannya jika peserta didik pada pelajaran dan
setiap sembilan puluh menit diberi kesempatan kurangnya
untuk melakukan gerakan meregangkan atau motivasi dari
relaksasi tubuh dengan tenang sekitar sepuluh dalam diri siswa
menit. dalam meraih
target hasil belajar.
Penelitian Purwanto & Nuryana (2010) 3. Suasana kelas yang
menunjukkan adanya permasalahan gangguan kurang kondusif
konsentrasi belajar pada siswa-siswa di SD Negeri 4. Tidak melakukan
Serengan I Surakarta, peneliti menemukan bahwa gerakan
meregangkan atau
sebagian besar siswa tidak dapat berkonsentrasi saat
relaksasi tubuh
belajar adalah karena kondisi ruang kelas yang dengan tenang
sangat gaduh, siswa-siswa saling mengobrol, sekitar sepuluh
bersahut-sahutan dengan suara yang keras dan menit setiap 90
mengganggu satu sama lain. menit pelajaran.
5. Tidak memahami
Nita Otifa (2021) Penyebab menurunnya materi
konsentrasi belajar siswa lainnya adalah sebagai 6. cara mengajar guru
berikut: yang tidak
1. Penggunaan gadget seperti HP, Tablet, dan menarik.
komputer yang berlebihan. 7. Guru
b. Suasana belajar yang tidak kondusif.
c. Kualitas tidur yang rendah menggunakan
d. Rasa tidak suka pada pelajaran tertentu buku teks.
e. Kurangnya motivasi dari dalam diri siswa dalam 8. Pemilihan model
meraih target hasil belajar. dan metode
f. Pola makan yang kurang sehat sehingga dapat pengajaran yang
menyebabkan terhambatnya proses metabolisme kurang tepat oleh
tubuh dan berimbas pada kerja otak.
guru
Astutik, Vidya Dwi. 2017 Berdasakan Hasil
penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor
yang Menyebabkan Gangguan Konsentrasi Belajar
pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 3
di SMA Negeri 6 Malang”. menunjukkan bahwa
tingkat konsentrasi belajar siswa pada saat
mengikuti pelajaran di kelas masih rendah
dikarenakan siswa tidak bisa memfokuskan pikiran
dan perhatiannya secara penuh pada kegiatan
pembelajaran. Terbukti dengan sikap dan partisipasi
siswa yang kurang aktif dan antusias dalam belajar.
Gangguan konsentrasi belajar tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal meliputi (1) rendahnya motivasi
siswa dalam belajar, (2) rendahnya minat siswa
terhadap mata pelajaran ekonomi, dan (3) kebiasaan
siswa tidak sarapan pagi sebelum berangkat ke
sekolah. Sedangkan faktor eksternalnya meliputi
(1) pemilihan metode pengajaran yang kurang tepat
oleh guru, (2) materi ekonomi yang dianggap sulit
oleh siswa, (3) jadwal pelajaran ekonomi yang tidak
sesuai harapan siswa, (4) cuaca dan iklim yang
ekstrim, dan (5) suara bising yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembangunan gedung sekolah, serta suara
gaduh dari siswa lainnya pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Solusi yang telah
dilakukan guru ekonomi adalah dengan melakukan
komunikasi yang baik dengan siswa, pemberian
perhatian yang lebih, pemberian peringatan,
pemberian penegasan, dan melakukan variasi
pembelajaran.
Menurut artikel detikedu (2021) Penyebab Anak
Sulit Fokus Belajar adalah:
1. Kecemasan atau stress
2. Tidak memahami materi
3. Kebiasaan makan
4. Gangguan obsesif kompulsif