You are on page 1of 6

KONSEP-KONSEP

HUKUM

Modul Mata Kuliah Page 1


Pengantar Ilmu Hukum
PERTEMUAN KE-6
KONSEP-KONSEP HUKUM
A. Subyek Hukum dan Obyek Hukum
a. Subjek Hukum
Subyek hukum ialah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban menurut
hukum (pendukung hak dan kewajiban). Setiap pendukung hak dan kewajiban mempunyai
kewenangan hukum. Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan
kewajiban untuk bertindak dalam hukum. Kewenangan untuk bertindak yang dimaksud adalah
bertindak menurut hukum. Dalam kehidupan sehari-hari, yang menjadi subyek hukum dalam
sistem hukum Indonesia, yang sudah barang tentu bertitik tolak dari sistem hukum Belanda, ialah
individu (orang) dan badan hukum (perusahaan, organisasi, institusi). Dalam dunia hukum,
subyek hukum dapat diartikan sebagai pembawa hak, yakni manusia dan badan hukum.
Contoh : Hak menagih piutang
Hak untuk mengatur ganti rugi
Hak berbicara dan berpendapat
Kewajiban menyerahkan barang yang dibeli
Kewajiban membayar ganti rugi
Kewajiban membayar pajak dst.
Subyek hukum ada dua macam:
1. Orang/ manusia dengan kata lain orang/ manusia alamiah.
Secara alamiah memang manusia bisa mempunyai hak atau kewajiban (Natuurlijk
Person). Setiap manusia sejak lahir sampai meninggal dunia adalah subyek hukum. Ia
mempunyai kewenangan hukum. Perampasan terhadap pendukung hak dan kewajiban
mengakibatkan seseorang kematian perdata (missal perbudakan).

Modul Mata Kuliah Page 2


Pengantar Ilmu Hukum
Wewenang hukum belum tentu cakap hukum. Setiap manusia wenang hukum tetapi
belum tentu cakap hukum. Seseorang dikatakan cakap hukum apabila ia telah dianggap cukup
cakap untuk mempertanggung jawabkan sendiri segala tindakan-tindakannya. Ada beberpa
orang yang oleh
hukum dianggap tidak cakap hukum, yaitu:
• Anak yang masih di bawah umur, belum dewasa, atau belum menikah
• Orang yang berada dalam pengampuan (curatele) yaitu orang yang sakit ingatan
(gila), pemabuk, Pemboros, dan Istri yang tunduk pada pasal 110 KUH Perdata, yang sudah
dicabut oleh SEMA No.3/1963. Kriteria dewasa seseorang berbeda beda, sesuai dengan hukum
yang mengaturnya
Kedua orang tersebut diletakkan dibawah curatele/pengampuan. Orang yang diletakkan
dibawah curatele jika ingin melaksanakan hak dan kewajibannya harus melalui curatornya.
Menurut Hukum Perdata Barat :
1) Dewasa untuk pria adalah 18 tahun
2) Dewasa untuk wanita adalah 15 tahun
Menurut Undang – Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
1) Dewasa untuk pria adalah 19 tahun
2) Dewasa untuk wanita adalah 16 tahun
Menurut Hukum Islam :
1) Dewasa untuk pria apabila ia telah mimpi indah
2) Dewasa untuk wanita apabila ia telah haid.
2. Badan Hukum, suatu badan yang berunsurkan manusia, organisasi, dan harta
kekayaan yang juga punya hak dan kewajiban.
Badan Hukum bisa berupa :
1) Badan Hukum Publik, seperti Negara beserta bagian- bagiannya (Propinsi,

Modul Mata Kuliah Page 3


Pengantar Ilmu Hukum
Kotamadya, Kabupaten) sering disebut Badan Hukum Kenegaraan.
Ada empat teori yang digunakan sebagai syarat badan hukum untuk menjadi subyek
hukum,Yaitu :
a) Teori Fictie
b) Teori Kekayaan Bertujuan
c) Teori Pemilikan
d) Teori Organ
2) Badan Hukum Privat, seperti Perseroan Terbatas (PT), Yayasan, Koperasi, sering
sama-sama mempunyai hak dan kewajiban. Badan Hukum tak beda dengan manusia, oleh karena
disebut Badan Hukum Keperdataan.
itu sering disebut Badan Hukum. Seperti layaknya manusia bisa punya hak dan kewajiban (Recht
Seperti halnya manusia/ orang dapat menuntut dan dituntut, menagih dan ditagih,
Person).
demikian pula Badan Hukum dapat berbuat menuntut dan dituntut, menagih dan ditagih, dst. Jadi
b. Objek Hukum
Obyek Hukum ialah benda atau segala sesuatu yang dapat digunakan oleh subyek hukum
dan yang dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum, karena hal itu dapat dikuasakan oleh
subyek hukum. Obyek hukum merupakan segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum
dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. Objek hukum berupa benda atau barang
ataupun hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis. Jenis objek hukum yaitu berdasarkan
pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi menjadi 2, yakni benda yang
bersifat kebendaan (Materiekegoderen), dan benda yang bersifat tidak kebendaan
(Immateriekegoderan).
Menurut hukum benda dapat dibagi menjadi dua golongan besar:
a. Benda bergerak
b. Benda tak bergerak

Modul Mata Kuliah Page 4


Pengantar Ilmu Hukum
Pembagian benda yang demikian ini penting bagi hukum sebab mempunyai aturan-aturan
hukum sendiri.
a. Peristiwa Hukum
Peristiwa hukum, adalah berbagai kemungkinan dari perbuatan, hubungan dan kejadian
yang alamiah- kodrati yang diatur oleh aturan hukum yang menimbulkan akibat hukum tertentu.
Jadi dengan demikian peristiwa hukum dapat berupa :
a. Perbuatan Hukum
Yaitu suatu perbuatan baik dilakukan atau tidak dilakukan yang diatur oleh aturan hukum
sehingga menimbulkan akibat hukum.
Contoh: perbuatan yang dilakukan seperti membeli, menyewa, menipu, mencuci dsb.
Perbuatan yang tidak dilakukan seperti ibu yang tidak memberi minum ASI pada bayinya
sehingga mati, penjaga palang KA yang tidak menutup palang sewaktu KA lewat dsb.
Akibat hukum suatu akibat yang berupa tuntutan hukum bila perbuatan atau apabila tidak
berbuat sesuatu itu terjadi sungguh-sungguh. Akibatnya dapat dihukum bagi yang bersangkutan.
b. Hubungan Hukum
Yaitu hubungan antara subjek hukum dengan subyek hukum lainnya atau hubungan
sebyek hukum dengan objek hukumnya, yang diatur oleh aturan hukum sehingga menimbulkan
akibat hukum. Contoh: subjek hukum dengan subjek hukum dalam hubungan jual beli, subjek
hukum dengan objek hukum, seorang mempunyai hak milik tanah. Apeldoorn tidak setuju
hubungan yang terakhir ini karena benda adalah tetap sekedar objek hukum. Padahal sesuai asas
ius in re hubungan hukum itu begitu dilindungi hukum karenanya tak bisa diputuskan begitu
saja.
c. Kejadian Alamiah-Kodrati
Yaitu kejadian yang alamiah-kodrati yang diatur oleh hukum. Contoh : kelahiran anak,
kedewasaan dan kematian seseorang semua diatur hukum dan punya akibat hukum tertentu.

Modul Mata Kuliah Page 5


Pengantar Ilmu Hukum
Misal kematian berakibat hukum hak waris bagi ahli-warisnya.
Peristiwa hukum di bagi 2 yaitu
1. Karena perbuatan subjek hukum ( manusia atau badan hukum )
2. Karena bukan perbuatan subjek hukum.
Menurut hukum, peristiwa hukum dibagi menjadi dua yaitu :
1. Peristiwa hukum bersegi satu, ialah peristiwa hukum yang hanya ditimbulkan oleh
satu pihak saja. Contoh : pembuatan surat wasiat, pemberian hibah.
2. Peristiwa hukum bersegi dua, ialah peristiwa hukum yang ditimbulkan oleh dua
pihak atau lebih. Contoh : perjanjian, perikatan. Peristiwa hukum, memuat ciri- ciri peristiwa
yang dalam dirinya membawa serta akibat-akibat hukum yang ditautkan pada peristiwa itu oleh
hukum positif.
Contoh Peristiwa Hukum di antaranya, Peristiwa transaksi jual beli barang. Pada peristiwa
ini terdapat akibat yang diatur oleh hukum, yaitu timbulnya hak dan kewajiban, sebagaimana
pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa ”Jual beli adalah suatu persetujuan,
dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan
pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan”.

Modul Mata Kuliah Page 6


Pengantar Ilmu Hukum

You might also like