Professional Documents
Culture Documents
NJ K4 Menentukan Peralatan Ipal
NJ K4 Menentukan Peralatan Ipal
MENENTUKAN PERALATAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
UNIT KOMPETENSI
E.370000.006.01
MENENTUKAN PERALATAN IPAL
Unit Kompetensi
E.370000.006.01
Aeration tank
PENGOLAHAN SEKUNDER
Kolam oksidasi
• Prinsip pengolahan sederhana, kolam oksidasi biasanya digunakan di daerah-daerah yang lebih hangat.
• Metode ini menggunakan cara kerja badan air alami seperti laguna. Air limbah dialirkan ke dalam kolam selama
jangka waktu tertentu dan ditahan selama 2-3 minggu untuk mengurangi kadar pencemar yang ada di dalam air limbah.
• Ketentuan kolam:
• kedalaman tidak lebih dari 1m
• dekat permukaan air untuk pembuangan
• lahan bebas banjir dan tidak miring
• tidak terdapat sumber air tanah saat penggalian
Lagun-oxidation
pond
PENGOLAHAN TERSIER
• PENGOLAHAN TERSIER MERUPAKAN TAHAP AKHIR PADA
PENGOLAHAN AIR LIMBAH. Pada pengolahan tersier, pada dasarnya
dilakukan untuk mengurangi kadar fosfat dan nitrat. Bahan yang
digunakan untuk memurnikan air limbah bisa karbon aktif atau pasir.
• Pengolahan air limbah bisa saja dilakukan lebih dari tiga tahapan
penglahan, tergantung kebutuhan penggunaan air limbah yang
Water filter dengan
dihasilkan. carbon aktif
Sand filter
PENGOLAHAN TERSIER
• Air limbah dari tangka sedimentasi biasanya
didisinfeksi dengan chlorine sebelum dibuang ke
badan air penerima. Chlorine berfungsi untuk
membunuh bakteri pathogen dan mengurangi bau.
Jika dilakukan dengan benar, klorinasi dapat
membunuh lebih dari 99% bakteri berbahaya di
dalam air limbah.
• Larutan/gas klorin dapat diproduksi di tempat/lokasi
pengolahan untuk menghindari resiko yang terjadi
selama transportasi.
• Kelebihan klorin pada air limbah dapat dikurangi
dengan dechlorination.
• Alternative disinfeksi dengan klorin, antara lain cahaya
ultraviolet atau ozone, bisa diberikan jika pengolahan
dengan klorin dianggap berbahaya bagi ikan dan
kehidupan akuatik pada badan air penerima.
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
TERIMA KASIH