Professional Documents
Culture Documents
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Salin (AutoRecovered)
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah - Salin (AutoRecovered)
Pd
NO. UKG : 201699708526
UNIT KERJA : UPT SMAN 9 WAJO
Masalah yang
Hasil eksplorasi penyebab masalah (Hasil Kajian Riset Analisis eksplorasi
No. telah
Sederhana) penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnyanya Kajian Literatur
motivasi belajar Menurut pendapat Yusuf (Rismawati dan Khairiati, 2020)
siswa yang menyatakan bahwa motivasi belajar timbul karena
adanya faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor internal meliputi: faktor fisik (kondisi
kesehatan, kebutuhan nutrizi), faktor psikologis
(kondisi jasmani dan rohani)
b. Faktor eksternal meliputi faktor sosial (hubungan
siswa dengan guru, konselor, teman sebaya, orang
tua, tetangga), faktor non sosial (keadaan cuaca,
waktu, tempat, fasilitas)
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah dan Guru
a. Metode, model dan media pembelajaran yang kurang
variatif
b. Tidak adanya niat untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang berikutnya.
c. Lingkungan sosial siswa (pergaulan)
d. Siswa tidak paham dengan konsep dasar matematika
e. Siswa lebih memilih kesenangan semata daripada
belajar untuk kesuksesan masa depannya
f. Kurangnya perhatian orang tua
Siswa
a. Pembelajaran yang kurang menarik
b. Tidak menyukai mata pelajaran matematika
c. Kondisi jelas yang tidak kondusif
d. Tidak tahu manfaat untuk apa mempelajari
matematika
e. Tidak ada keinginan untuk melanjutkan pendidikan.
Orang Tua
a. Kondisi ekonomi
b. Waktu belajar yang lama
c. Siswa tidak menyukai pelajaran yang berhitung
d. Siswa lebih senang main gadget
Pakar, Dosen
a. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak
membuat siswa aktif
b. cara guru menyampaikan materi pembelajaran
c. Siswa tidak menyukai materi yang diajarkan oleh
gurunya
d. Guru jarang memberikan motivasi dan reward atas
usaha siswa dalam belajar
e. Guru jarang menyentuh ranah afektif peserta didik
dalam proses pembelajaran
f. Kondisi lingkungan siswa
2 Rendahnya hasil Kajian Literatur
belajar siswa Nabilla dan Prasetyo (2019) mengemukakan bahwa tinggi
rendahnya hasil belajar matematika yang menimbulkan
banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya (1) faktor internal yaitu yang berasal dari
dalam diri siswa, seperti kurangnya minat dan motivasi
peserta didik saat pembelajaran matematika (2) faktor
eksternal yaitu yang berasal dari luar diri siswa, seperti
metode guru yang tidak menarik bagi peserta didik.
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah dan Guru
a. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran
b. Kurangnya konsentrasi siswa selama proses
pembelajaran
c. Rendahnya pemahaman konsep siswa
d. Beberapa siswa tidak memenuhi kriteria untuk
mencapai ketuntasan belajar
e. Kurangnya dukungan orang tua dalam perkembangan
anaknya
f. Kurangnya perhatian guru maupun orang tua kepada
siswa yang malas
g. Mengabaikan tugas dan tanggung jawab sebagai
siswa
Siswa
a. Tidak bisa mengejar ketertinggalan materi
b. penjelasan guru yang kurang di pahami.
c. Materi matematika dianggap sulit untuk dipelajari
d. Malas belajar dikarenakan kecanduan bermain HP
Orang Tua Siswa
a. Faktor ekonomi karena beberapa siswa yang
membantu orang tua bekerja
b. Siswa malas ke sekolah
c. Motivasi siswa untuk belajar masih rendah
Pakar, Dosen
a. Rendahnya pemahaman konsep siswa
b. Kurangnya minat siswa terhadap pelajran matematika
c. Kurangnya konsentrasi siswa selama proses
pembelajaran
d. Kurangnya kedisiplinan siswa
3 Kurangnya Hasil kajian literatur:
komunikasi Isnadie (2012) faktor-faktor penghambat komunikasi guru
antara guru dengan orang tua/wali siswa adalah:
dengan orang a. Faktor dari orang tua yang meliputi: sulit mencari
tua siswa orang tua dan rumah jauh, orang tua tidak perhatian,
kesibukan orang tua, dan kemampuan ekonomi orang
tua.
b. Faktor dari guru yang meliputi kurangnya motivasi
guru untuk melakukan kunjungan kepada wali siswa
(home visit), kurangnya respon dari orang tua dalam
proses komunikasi, dan sulitnya menyesuaikan waktu
dengan orang tua siswa.
Hasil wawancara :
Kepala Sekolah dan Guru
a. Orang tua sulit ditemui
b. Orang tua tidak mengetahui perkembangan belajar
anak di sekolah
c. Orang tua sibuk bekerja
d. Guru jarang berkunjung ke rumah siswa
e. Guru sibuk dengan urusan lain di luar jam mengajar
Orang Tua Siswa
a. Sibuk bekerja
b. Jarang memenuhi undangan pertemuan orang tua
c. Memercayakan urusan belajar anaknya kepada
sekolah
d. Siswa jarang membicarakan masalah sekolah dengan
orang tuanya
e. Alat komunikasi yang terbatas bagi beberapa orang
tua siswa
Pakar, Dosen
a. Program pengembangan karakter siswa belum
berjalan dengan baik
b. Kesibukan dan kurangnya pemahaman orang tua
terkait perlunya koordinasi tentang perkembangan
siswa
c. Pihak sekolah belum merangkul tokoh masyarakat
sekitar
d. Orang Tua belum memahami perannya di lingkungan
sekolah
e. Orangtua siswa jarang dilibatkan untuk
kegiatan sekolah
f. Guru jarang melakukan komunikasi dengan orang tua
terkait prestasi anaknya
4 Guru belum Khodijah (2022) mengemukakan bahwa faktor yang
maksimal mempengaruhi penerapan model-model pembelajaran
menerapkan inovatif, yaitu rendahnya pemahaman guru tentang
model-model model-model pembelajaran inovatif, rendahnya kualitas
pembelajaran pelatihan/workshop yang diikuti, rendahnya komitmen
yang inovatif dan motivasi guru untuk menerapkan model-model
pembelajaran inovatif.
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah dan guru
a. Rendahnya kualitas pelatihan/workshop yang diikuti
b. Rendahnya komitmen dan motivasi guru untuk
menerapkan model-model pembelajaran inovatif
c. Guru merasa masih nyaman dengan menggunakan
model pembelajaran yang konvensional
d. Kurangnya memahami langkah-langkah dari model
pembelajaran yang sesuai dengan materi
e. Terkadang guru dihadapkan dengan kondisi siswa yang
lebih nyaman dengan belajar pasif sehingga kurang
berpikir untuk lebih inovatif
Dosen, Pakar
a. Guru kurang memahami langkah-langkah pembelajaran
sesuai sintak yang ada pada model pembelajaran
b. Guru kurang mengikuti pelatihan/workshop untuk
meningkatkan komptensi guru
c. Guru belum maksimal dalam berkolaborasi dengan
guru lain dalam hal merancang dan menunjang
kemampuan dalam mengembangkan pembelajaran
yang inovatif.
d. Guru tidak menjadikan refleksi dalam pembelajaran
yang lampau
e. Pengimplementasian model-model pembelajaran
inovatif yang dilakukan guru sudah dilakukan namun
belum maksimal
f. Guru belum siap mempelajari dengan model-model
pembelajaran yang baru
5 Siswa kesulitan Najahah, dkk (2022) diperoleh jenis kesalahan yang
dalam dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS berupa
memecahkan kesalahan membaca (reading errors), kesalahan
masalah yang memahami (comprehension errors), kesalahan penulisan
berkaitan rumus (transformation errors), kesalahan keterampilan
dengan soal proses (process skill errors), dan kesalahan penentuan
HOTS jawaban akhir (encoding error). Faktor yang
mempengaruhi kesalahan siswa adalah tidak paham
konsep, kesalahan proses berpikir, lupa, kurang teliti, tidak
mengetahui rumus dan langkah penyelesaian soal, dan
pengaruh dari kesalahan pada tahapan sebelumnya
Hasil Wawancara
Kepala Sekolah dan Guru
a. Siswa terbiasa mengerjakan soal LOTS
b. Kurangnya berpikir siswa yang masih rendah
c. Kurangnya pemahaman guru dalam penyusunan soal
HOTS
d. Kurangnya minat belajar siswa pasca pandemi
sehingga merasa sulit untuk mengerjakan soal HOTS
Siswa
a. Siswa tidak dibiasakan mengerjakan soal HOTS
b. Kurangnya pemahaman dalam menganalisi soal-soal
HOTS
Pakar, Dosen
a. Kurangnya pemahaman konsep yang digunakan oleh
siswa
b. Siswa tidak mampu memahami soal berupa narasi
c. Kurangnya pembiasaan yang diberikan oleh guru
dalam mengerjakan soal HOTS
6 Guru belum Kajian Literatur
maksimal Nurvitasari dan Poerwandar (2018) mengemukakan
mengoptimalkan bahwa kendala yang dihadapi oleh guru dalam
pemanfaatan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran menjadi
aplikasi TIK kurang lancar dan maksimal diantaranya adalah
dalam proses terbatasnya fasilitas TIK seperti komputer, LCD
pembelajaran proyektor, dan jaringan internet. Selain itu, kurangnya
pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa dalam
pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran.
Hasil wawancara:
Kepala Sekolah dan Guru
a. Minimnya fasilitas untuk mendukung proses
pembelajaran berbasis TIK
b. Guru jarang mengikuti pelatihan tentang penggunaan
aplikasi TIK dalam proses pembelajaran
c. Guru kurang terampil dalam memanfaatkan aplikasi
platform pembelajaran seperti google classroom,
quizizz dan aplikasi lainnya.
d. Keterbatasan koneksi internet
e. ketakutan dan pertimbangan dampak negatif dari
penggunaan alat berupa handphone (HP) dan laptop di
sekolah menjadi kendala guru memanfaatkan TIK
dalam pembelajaran di kelas
Siswa
a. Jarang menggunakan aplikasi TIK
b. Siswa hanya memanfaatkan HP sebagai sarana
hiburan bukan untuk belajar
c. Akses internet di sekolah tidak stabil
d. Wifi sekolah hanya bisa digunakan untuk tempat-
tempat tertentu
Pakar, Dosen
a. Kurangnya motivasi guru untuk belajar dan
mengembangkan diri
b. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam
penggunaan aplikasi TIK
c. Guru tidak memahami manfaat penggunaan aplikasi
TIk
d. Kurangnya dorongan atau daya dukung dari sekolah
e. Kurangnya kolaborasi antar guru, terutama guru
muda dan guru senior dalam pemanfaatan TIK dalam
proses pembelajaran.