You are on page 1of 7

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN


DESA
Jalan Brigjend Katamso No. 9 Telepon/Fax (0536) 3221585
PALANGKA RAYA 73112

SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)


KONSULTAN TENAGA TEKNIS PNPM-MPd
Nomor : 412.2 / /BPMPD/VII/2015

Pada Hari ini Rabu, Tanggal Satu, Bulan Juli, Tahun Dua Ribu Lima Belas, dengan mengambil tempat
pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Tengah, masing-masing
yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Drs. SYAMSUDIN, M.Si


NIP : 19670420 199503 1 003.
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Dekonsentrasi Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Tengah .
Alamat Kantor : Jl. Brigjen Katamso No. 9 Palangka Raya.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa
Provinsi Kalimantan Tengah, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA,

Nama : MUH EFENDI R, SE. MM


Tempat/Tanggal Lahir/Umur : Raha / 25 Agustus 1974 (41 Tahun)
Alamat : Jl. Merak No. 21 Palangka Raya
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : S2 – Manajemen Tahun 2012.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA,
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sepakat untuk membuat PERJANJIAN KERJA dalam rangka
pelaksanaan kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dengan
Kecamatan dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam lampiran PASAL-PASAL YANG
DIPERJANJIKAN dari surat Perjanjian Kerja ini.

PASAL-PASAL YANG DIPERJANJIKAN


Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Yang dimaksud dengan Surat Perjanjian Kerja (selanjutnya disingkat SPK) adalah perjanjian Hukum dimana PIHAK
PERTAMA mengikat PIHAK KEDUA, sebagaimana PIHAK KEDUA mengikat diri kepada PIHAK PERTAMA dalam
hubungan kerja sebagai Konsultan Tenaga Teknis, untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dan tugas-tugas
sebagaimana tersebut dalam pasal-pasal yang diperjanjikan, serta dokumen-dokumen lain yang dirujuk sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian Kerja (SPK) ini.
-2-

2. Dalam hubungan hukum Perjanjian Kerja sebagaimana dimaksud PIHAK PERTAMA menetapkan status kepegawaian
PIHAK KEDUA sebagai Konsultan Tenaga Teknis pada Sekretariat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Perdesaan (PNPM) pada Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Kalimantan Tengah, sebagaimana
dimaksud dalam Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015 DIPA Dekonsentrasi No.DIPA-
067.03.3.350227/2015 tanggal 11 Mei 2015 Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
MAK : 5482.002.001.012.522131 - Belanja Jasa Konsultan dan Rencana Anggaran Kegiatan – Lembaran Kerja
(RKA-KL), yang selanjutnya dalam perjanjian kerja ini disebut sebagai Konsultan Tenaga Teknis pada Sekretariat
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) Tahun Anggaran 2015.

Pasal 2

Hubungan Kerja dan Jangka Waktu Ikatan Kerja

PIHAK PERTAMA memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan bidang dan keahliannya, dan PIHAK
KEDUA menerima baik penugasan dari PIHAK PERTAMA tersebut dengan menjabarkannya dalam Rencana Kerja (RK),
serta untuk bertindak sebagai Konsultan Tenaga Teknis pada Sekretariat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM MPd).

1. Perjanjian Kerja ini dapat dipersingkat atau diperpanjang waktunya dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Diperpanjang apabila :
1). PIHAK KEDUA dinyatakan layak untuk diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi kinerja, sesuai dengan
panduan evaluasi kinerja yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
2). Masih mendapatkan alokasi Anggaran pada Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Provinsi Kalimantan Tengah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri Perdesaan
(PNPM-MPd).
b. Dipersingkat apabila :
1). PIHAK KEDUA dinyatakan tidak layak untuk diperpanjang berdasarkan hasil evaluasi kinerja, sesuai dengan
panduan evaluasi kinerja yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
2). Tidak atau belum mendapatkan alokasi Anggaran pada Satuan Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Provinsi Kalimantan Tengah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat – Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd).
3). Tidak atau belum adanya dokumen Anggaran Pemerintah dan Peraturan Perundangan yang berlaku baik
melalui APBD, APBN, sebagaimana dimaksud dalam surat pemberitahuan PIHAK PERTAMA.
-3-

2. Dengan lewatnya batas waktu penugasan, maka bila mana ada sesuatu tugas (sebagaimana disebutkan dalam
Rencana Kerja) yang belum diselesaikan secara tuntas oleh PIHAK KEDUA yang semata-mata disebabkan oleh
kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan hasil kerjanya
kepada PIHAK PERTAMA sebagai Pihak Pemberi Kerja.

3. PIHAK KEDUA wajib bertempat tinggal di Wilayah Kota Palangka Raya sebagai lokasi tugas, dalam rangka efesiensi
pelaksanaan pekerjaan dan apabila terjadi perubahannya tempat tinggal berkewajiban memberitahukan alamat lengkap
kepada PIHAK PERTAMA.
4. Selama Perjanjian Kerja ini berlangsung, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengadakan ikatan kerja dengan pihak
lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. PIHAK KEDUA wajib bekerja purna/penuh waktu ; Mengingat lingkup pekerjaan meliputi jasa fasilitasi, asistensi,
konsultasi dan pelayanan kepada masyarakat, maka jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan tugas dan layanan
masyarakat, dengan jumlah waktu kerja minimal 8,5 jam/hari dan 5 hari/minggu.

Pasal 3
Kewajiban dan Tanggung Jawab

1. Kewajiban atau tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus mengikuti petunjuk yang
berlaku, yaitu melaksanakan Kerangka Acuan Kerja (TOR), Pedoman Umum (Pedum), Petunjuk Pelaksanaan (Juklak),
Petunjuk Teknis Operasional (PTO) termasuk Kode Etik Konsultan, Standar Operasional Prosedur (SOP), dokumen-
dokumen rujukan lain, surat perintah atau bentuk surat formal lainnya yang diterbitkan oleh atau dari PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dalam suatu Rencana Kerja Individu
yang disahkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalimantan Tengah Cq. Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dengan segala kemampuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya.
3. PIHAK KEDUA apabila diperlukan wajib bersedia melakukan tugas perbantuan untuk pendampingan teknik maupun
adminstrasi, yang ditegaskan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA dengan tidak menuntut dan tidak berakibat pada
perubahan honorarium dan atau tunjangan lainnya.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyusun laporan atas tugas kesehariannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat 3, untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAK PERTAMA dan atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan memberikan kewajiban/tugas dan tanggung jawab yang diterimanya dari PIHAK
PERTAMA kepada pihak lain, kecuali atas persetujuan PIHAK PERTAMA.
-4-

6. Apabila dalam melaksanakan kewajiban/tugas dan tanggung jawab seperti tercantum dalam Pasal 3 ayat 1,2 dan 3 tersebut
diatas terjadi kesalahaan yang semata-mata dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka atas kesalahan tersebut menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA, termasuk didalamnya kesalahan prosedural program dan profesional, meliputi :
a. Pelaksanaan Rencana Kerja dan Perubahannya;
b. Penyusunan Laporan Bulanan dan Perubahannya, serta;
c. Pelanggaran lain yang timbul dari kesengajaan dan atau kelalaian profesional yang berakibat pada terjadinya sebab
pidana atau sebab gugatan perdata.
7. PIHAK KEDUA berkewajiban menyimpan semua tanda bukti atau kwitansi biaya operasional untuk sewaktu-waktu
dilakukan pemeriksaan oleh PIHAK PERTAMA atau pihak lain yang ditunjuknya serta pihak lain karena jabatan yaitu
instansi pemerintah bidang perpajakan, pengawasan fungsional, serta penyidikan.
8. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas realisasi pengadaan fasilitas operasional pekerjaan, dimana jenis, jumlah dan
besarannya ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 4

Hak atas Balas Jasa dan Cara Pembayarannya

1. PIHAK KEDUA akan memperoleh Hak atau menerima imbalan Belanja Jasa Konsultan Teknis berupa Gaji yang telah
ditetapkan besarannya sesuai dengan rincian yang tertuang dalam Lembaran Kerja (LK) pada Petunjuk Operasional
(PO) selama 6 (Enam) bulan sebesar Rp. 25.410.000,- (Dua Puluh Lima Juta Empat Ratus Sepuluh Ribu Rupiah) yang
telah disepakati/disetujui oleh PIHAK KEDUA dengan rincian yang diterima per bulan sebesar Rp. 4.235.000,- (Empat
Juta Dua Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah).
2. Belanja Jasa Konsultan (Gaji) akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada setiap tanggal 1 – 7
(satu sampai dengan tujuh) awal bulannya melalui Pembayaran Langsung (LS) melalui Rekening Bank PIHAK KEDUA.
3. Pembayaran Belanja Jasa Konsultan (Gaji) berlaku efektif terhitung sejak PIHAK KEDUA melaksanakan tugas /
pekerjaan di lokasi tugas yang dibuktikan dengan kehadiran (Absensi) dari PIHAK PERTAMA.
4. Apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri, maka pembayaran Belanja Jasa Konsultan (Gaji) bulan terakhir bertugas
akan diperhitungkan sesuai dengan jumlah hari lamanya bertugas.
5. Pembayaran Belanja Jasa Konsultan (Gaji) dilakukan PIHAK PERTAMA melalui Kwitansi dan Daftar Belanja Jasa
Konsultan (Gaji). PIHAK KEDUA wajib mengikuti mekanisme yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
6. Pajak Penghasilan PIHAK KEDUA dan atau pajak-pajak lain yang timbul jika ada harus ditanggung dan dibayar sendiri
oleh PIHAK KEDUA sebagai wajib pajak, sesuai dengan Peraturan Perundangan Pajak Republik Indonesia maka PIHAK
KEDUA wajib mematuhi dan mengetahui atas pemberlakuan Pajak tersebut..

-5-
7. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti dengan ketentuan :
a. Hak cuti tahunan, sejumlah 12 (dua belas) hari kerja setelah PIHAK KEDUA bekerja selama 12 (dua belas) bulan
secara terus-menerus, dan sisa cuti tahunan tidak dapat diakumulasikan pada tahun berikutnya (jika terjadi
perpanjangan kontrak kerja).
b. Cuti bersama, yaitu cuti yang ditetapkan oleh pemerintah Pusat, Daerah. Cuti bersama diberikan kepada PIHAK
KEDUA yang sudah mempunyai hak cuti tahunan. Pengambilan hak cuti bersama mengurangi hak cuti tahunan.
c. Atas permintaan Hak Cuti Tahunan dan Ijin Alasan Penting yang dibuktikan dengan surat atau dokumen pendukung
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.

Pasal 5

Penyelesaian Perselisihan

1. Jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak maka pada dasarnya akan diselesaikan secara musyawarah.
2. Apabila dengan cara musyawarah tidak dapat diselesaikan maka kedua belah pihak akan menyelesaikan perselisihan
melalui Pengadilan Negeri Wilayah Hukum Kota Palangka Raya, yang anggotanya terdiri atas :
- Seorang wakil PIHAK PERTAMA
- Seorang wakil PIHAK KEDUA
- Seorang wakil yang dipilih oleh kedua wakil tersebut.
3. Biaya penyelesaian termasuk dalam ayat (2) pasal ini, akan ditanggung secara bersama-sama yang sama besarnya.

Pasal 6

Pemutusan Perjanjian Kerja atau Hubungan Kerja

1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak Perjanjian Kerja ini bila:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
b. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja, setelah mengajukan pemberitahuan dan
permohonan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya satu bulan sebelumnya, dan yang bersangkutan wajib
mentransfer atau memindahkan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pengganti yang
ditunjuk PIHAK PERTAMA.
c. PIHAK KEDUA menderita sakit tetap yang berakibat tidak mungkin melaksanakan pekerjaan.
d. PIHAK KEDUA tidak menjalankan tugas tanpa keterangan (mangkir) atau absen karena sebab – sebab lain selama
10 (sepuluh) hari kerja berturut-turut atau 20 (dua puluh) hari kerja dalam satu tahun.

-6-
e. PIHAK KEDUA tidak memenuhi pelaksanaan kewajiban/tugas dan tanggung jawab sebagaimana Rencana Kerja
(dan perubahan jika ada) yang telah disahkan oleh PIHAK PERTAMA.
f. PIHAK KEDUA tidak memenuhi standar nilai evaluasi kinerja reguler.
g. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang menyebabkan berkuranganya kemampuan dana dan atau terganggunya
pelaksanaan pekerjaan yang ditanganinya.
h. PIHAK KEDUA tidak menunjukkan kemampuan dalam pelaksanaan kewajiban/tugas dan tanggung jawabnya
sebagaimana dituntut oleh PIHAK PERTAMA setelah diadakan evaluasi kinerja.
i. PIHAK KEDUA dinyatakan pernah dan terbukti melakukan Pelanggaran Kode Etik Konsultan pada pelaksanaan
program sejenis yang diterbitkan oleh Pihak Kepolisian setempat.
j. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran Kode Etik Konsultan atau menjalani pemeriksaan PIHAK YANG BERWAJIB
sebagai TERSANGKA akibat dari penyimpangan, kelalaian atau tindakan kejahatan serta pelanggaran hukum
terkait atau lainnya.
2. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelumnya
dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja.
3. PIHAK KEDUA dapat mengajukan surat pemutusan hubungan kerja secara sepihak dalam hal sebagai berikut :
a. Apabila PIHAK PERTAMA tidak melakukan kewajiban balas jasa sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dari
Perjanjian Kerja ini, dan PIHAK KEDUA telah melakukan klarifikasi dengan PIHAK PERTAMA secara tertulis.
b. Jika PIHAK PERTAMA tidak memberikan dukungan administrasi yang diperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam
melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya, sedangkan PIHAK KEDUA sudah memberikan pernyataan tertulis
kepada PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali berturut–turut dan tidak diperhatikan oleh PIHAK PERTAMA.
4. Selain dari yang tersebut dalam ayat (1) dan (3) pasal ini, maka Perjanjian Kerja ini dapat dibatalkan dengan persetujuan
tertulis kedua belah pihak.
5. PIHAK PERTAMA dapat melakukan gugatan perdata dan atau sekurang-kurangnya permintaan denda/ganti rugi kepada
PIHAK KEDUA, jika terjadi pembatalan perjanjian kerja sepihak oleh PIHAK KEDUA melalui pengunduran diri secara
lisan atau tulisan, tanpa sebab-sebab yang dapat diterima/disetujui PIHAK PERTAMA.

Pasal 7

Berakhirnya Hubungan Kerja

Dengan terjadinya pembatalan perjanjian atau berakhirnya hubungan kerja antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA,
maka :

a. PIHAK KEDUA tidak akan mendapatkan uang pesangon dan status kepegawaian dari PIHAK PERTAMA, kecuali hal-hal
yang memang sudah menjadi hak PIHAK KEDUA dan belum diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA.

-7-
b. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh tugas dan tanggung jawabnya kepada PIHAK PERTAMA atau pihak lain
yang ditunjuknya.
c. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan seluruh barang inventaris Sekretaiat PNPM-MP kepada PIHAK PERTAMA atau
pejabat yang ditunjuk.

Pasal 8

Penutup

Surat Perjanjian Kerja ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak dan diketahui oleh Kepala Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Tengah selaku Kuasa Pengguna Anggaran Tahun
Anggaran 2015 pada tanggal, bulan, dan tahun tersebut diatas, dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) lembar asli dan bermaterai
secukupnya, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, Biaya Materai dan
Penggadaan Salinan Surat Perjanjian Kerja ini menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Demikian Surat Perjanjian Kerja Konsultan Tenaga Teknis ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONSULTAN TENAGA TEKNIS,
(PPK),

Drs. SYAMSUDIN, M.Si


PEMBINA MUH EFENDI R, SE. MM
19670420 199503 1 003
MENGETAHUI / MENYETUJUI :

KEPALA BADAN,

Ir. YUREN S BAHAT, MM. MT


PEMBINA UTAMA MADYA
NIP: 19630510 199003 1 014

You might also like