Professional Documents
Culture Documents
Model Isd
Model Isd
PENDAHULUAN
berkembang secara optimal jika diberi kesempatan yang terbuka. Tidak terbatas
menanamkan kemampuan yang dimiliki kepada peserta didiknya. Lain halnya pada
saat ini, peran pendidik tidak hanya mentransfer pengetahuan yang dimilkinya
pengembangan yang berbeda-beda pula. Oleh sebab itu, pendidik perlu menyusun
kemampuan awal peserta didiknya serta hal-hal lain yang berpengaruh dalam
pembelajaran yang dibuat pun harus beragam. Selain itu, pembelajaran diharapkan
Pendidik dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta
didik. Pada tugas mata kuliah desain pembelajaran matematika ini, kami akan
System Design).
1.2 Rumusan Masalah
Ada tiga rumusan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini sebagai
berikut.
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
definisi dari istilah model. Biasanya model menggambarkan keseluruhan pola atau
konsep yang paling berkaitan. Sehingga model juga dipandang sebagai upaya
2017).
kami untuk mengidentifikasi berbagai fungsi dalam proses itu dan bagaimana
mereka berinteraksi satu sama lain. Banyak model seperti itu telah dikembangkan,
(ISDD).
Pendapat lain mengenai ISD adalah Goto (2012) yang menyatakan bahwa
upaya untuk mendesain proses pembelajaran agar menjadi sebuah kegiatan yang
efektif, efisien, dan menarik disebut dengan istilah desain system pembelajaran atau
pelatihan formal.
Model desain sistem pembelajaran biasanya menggambarkan langkah-
pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.Pada umumnya, setiap desain sistem
prosedur yang digunakan. Istilah istilah yang digunakan juga kerap kali berbeda
namun tetap memiliki dasar prinsip yang sama dalam upaya merancang program
Model ISD atau disebut juga model desain sistem pembelajaran memiliki
langkah-langkah yang sistematis. Akan tetapi, sejauh ini telah banyak ilmuan yang
mengatakan bahwa model ISD yang paling sederhana biasanya dikenal dengan
peserta didik secara individual dan kelompok, (3) hasil pembelajaran mencakup hasil
langsung dan pengiring, (4) sasaran terakhir desain sistem pembelajaran adalah
yang mempengaruhi belajar, (6) inti desain sistem pembelajaran adalah penetapan
belajar, sistem penilaian) yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
merupakan model yang dapat diaplikasikan unutk menciptakan produk dan program
pembelajran. Model ketiga adalah model desain sistem pembelajaran yang ditujukan
untuk merancang program dan desain sistem pembelajaran dengan skala besar.
Model ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pendidik dan peserta didik
akan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien, produktif dan menarik. Model-
tinggi. Pendidik, widyaiswara, instruktur, dan dosen perlu memiliki pemahaman yang
baik tentang desain sistem pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik.
belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, tugas pendidik memilih
penerapan desain sistem pembelajaran pada model ini biasanya tidak memiliki
pengguna program dan pengembang program hanya terjadi pada saat proses
empat asumsi pokok, yaitu: 1) Produk atau program pembelajaran memang sangat
atau program pembelajaran memerlukan proses uji coba dan revisi, 4) Produk atau
fasilitator.
berorientasi pada sistem memerlukan dukungan sumber daya besar dan tenaga ahli
yang berpengalaman.
secara intensif untuk mencari solusi yang akurat. Perbedaan pokok antara model
yang berorientasi sistem dengan produk terletak pada tahap atau fase desain,
pengembangan, dan evaluasi. Ketiga fase ini dilakukan dalam skala yang lebih
besar pada model desain sistem pembelajaran yang berorientasi pada sistem.
Model Instructional System Design (ISD) merupakan suatu rangkaian proses yang
yang efektif, efisien dan menarik dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa orientasi model ISD ini bergantung pada implementasi dari
model ISD itu sendiri. Model desain sistem pembelajaran yang diimplementasikan di
dalam kelas berarti model berorienasi kelas, model desain sistem pembelajaran
berorientasi produk, dan model desain sistem pembelajaran yang ditujukan untuk
pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.Pada umumnya, setiap desain sistem
prosedur yang digunakan. Istilah istilah yang digunakan juga kerap kali berbeda
namun tetap memiliki dasar prinsip yang sama dalam upaya merancang program
itu sendiri. Langkah ini memang mempunyai makna adanya penyampaian materi
pembelajaran dari guru atau instruktur kepada peserta pendidikan dan pelatihan.
Tujuan utama dari tahap implementasi, yang merupakan langkah realisasi desain
dapat mencerminkan kesiapan guru dan tenaga pendidik untuk melakukan tugas
dapat memberikan hasil sesuai dengan sumber daya yang digunakan. Program atau
aktivitas pembelajaran di sekolah harus merupakan kegiatan yang menarik sehingga
samping itu, guru juga perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang desain
yang baik tentang model-model desain system pembelajaran akan membantu gru
inovasi dalam menjalankan tugas akan menghindari guru dari kegiatan rutin yang
berkesinambungan.
Instruktur dalam melakukan tugasnya secara efektif dan efisien yaitu sebagai
berikut:
hukuman
aktivitas pembelajaran. Hal ini merupakan langkah awal dari merencanakan desain
dipelajari. Disamping itu. Lulusan perguruan tinggi juga dituntut untuk mampu
- Tahap evaluasi, dapat dilakukan baik secara sumatif maupun formatif. Jenis
untuk mengatasi masalah kinerja yang disebabkan oleh kurang terampilnya peserta
dalam melakukan suatu jenis pekerjaan. Selain untuk mengatsi masalah kinerja,
tugas dan pekerjaan. Apapun tujuan yang akan dicapai, implementasi desain system
dalam suatu instansi atau organisasi, proses analisis kebutuhan (need analysis)
membandingkan antar kinerja actual dengan kinerja ideal. Selisih antara keduanya
dapat dianggap sebagai gap atau kesenjangan yang sekali gus merupakan masalah
kinerja yang perlu dicari solusinya. Seorang perancang program pelatihan yang juga
adanya proses desain yang holistic. Model desain system pembelajaran yang
dikemukakan oleh Dick dan Carey (2006), terdiri atas sepuluh langkah sistematis,
dapat digunakan untuk merancang program pendidikan dan pelatihan yang efektif,
need analysis (TNA). Selain analisis kebutuhan, analisis tugas dan analisis
akan di capai oleh peserta atau trainee setelah mengikuti program pelatihan. Variasi
metode pelatihan dapat digunakan untuk menyampaikan isi atau materi pelatihan
kepada peserta. Demonstrasi, simulasi, role play, permainan, dan presentasi dapat
digunakan untuk melatih peserta agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
pendidikan luar sekolah diarahkan pada upaya untuk mengajarkan peserta agar
berbahasa asing, music, dan lain-lain. Model desain system pembelajaran dengan
aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien, dan menarik dalam program kursus
dan penyelenggaraan kursus dan pendidikan luar sekolah biasanya ditujukan agar
suatu jenis pekerjaan. Oleh karena itu, metode dan media pembelajaran yang
play sangat diperlukan dalam proses pembelajaran pada program kursus dan
pendidikan luar sekolah. Media yang bersifat nyata atau realia dan model dapat
menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini, dalam setiap poses memiliki dasar yang
terpisah dalam teori maupun praktek seperti halnya pada proses ISD secara
keseluruhan.
a. Analisis
Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau
perbaikan manajemen.
b. Desain
Pada langkah desain, pusat perhatian perlu difokuskan pada upaya untuk
experience yang perlu dimiliki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran.
yang seharusnya dimiliki oleh siswa. Dengan kata lain, kenejangan yang
modifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai tujuan yang ditentukan
dan memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk
d. Implementasi
Langkah implementasi dimaknai adanya penyampaian materi pembelajaran
dari guru atau instruktur kepada siswa. Tujuan dari tahap ini adalah membimbing
dihadapi oleh siswa, memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran siswa
e. Evaluasi
Evaluasi dapat didefinisikan sebagai proses yang dilakukan untuk
dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil pembelajaran yang telah
dicapai oleh siswa dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.
2.3.1 Kelebihan
Kelebihan model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang
sistematis. Seperti kita ketahui salah satu model sederhana seperti model ADDIE ini
yang terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis
yang artinya dari tahapan yang pertama sampai tahapan yang kelima dalam
pengaplikasiannya harus secara sistematik, tidak bisa diurutkan secara acak atau
kita bisa memilih mana yang menurut kita ingin di dahulukan. Karena kelima tahap/
langkah ini sudah sangat sederhana jika dibandingkan dengan model desain yang
lainnya. Sifatnya yang sederhana dan terstruktur dengan sistematis maka model
2.3.2 Kekurangan
Kekurangan model desain ini adalah dalam tahap analisis memerlukan
waktu yang lama. Dalam tahap analisis ini pendesain/ pendidik diharapkan mampu
menganalisis dua komponen dari siswa terlebih dahulu dengan membagi analisis
menjadi dua yaitu analisis kinerja dan alisis kebutuhan. Dua komponen analisis ini
tahap pembelajaran dilaksanakan. Dua komponen ini merupakan hal yang penting
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik dalam mencapai tujuan tertentu.
Orientasi model ISD ini bergantung pada implementasi dari model ISD itu sendiri.
dan model desain sistem pembelajaran yang ditujukan untuk merancang program
dan desain sistem pembelajaran dengan skala besar berorientasi pada sistem.
Model ISD atau disebut juga model desain sistem pembelajaran memiliki
langkah-langkah yang sistematis. Akan tetapi, sejauh ini telah banyak ilmuan yang
Model ISD terdiri dari 5 tahapan yaitu mulai dari tahap analisis, desain,
Kelebihan dari model ISD ini adalah tahapan yang terstruktur secara
adalah pada tahap analisis yang membutuhkan waktu yang cukup lama.
3.2 Saran
Untuk kesempurnaan tulisan ini, maka diperlukan suatu tulisan atau karya
ilmiah lebih lanjut untuk menjelaskan secara lebih mendetail mengenai model ISD
ini.
DAFTAR PUSTAKA