Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2 Umi Maulidya Kurikulum
Tugas 2 Umi Maulidya Kurikulum
NIM : 837308309
Tugas Tutorial 2
Jawab
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai
dengan kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk:
• a. Perubahan sebagian-sebagian Perubahan yang terjadi hanya pada komponen (unsur) tentu
saja dari kurikulum kita sebut perubahan yang sebagian-sebagian. Perubahan dalam metode
mengajar saja, perubahan dalam itu saja, atau perubahan dalam sistem penilaian saja, adalah
merupakan contoh dari perubahan sebagian-sebagian. Dalam perubahan sebagian-sebagian ini,
dapat terjadi bahwa perubahan yang berlangsung pada komponen tertentu sama sekali tidak
berpengaruh terhadap komponen yang lain. Sebagai contoh, penambahan satu atau lebih bidang
studi kedalam suatu kurikulum dapat saja terjadi tanpa membawa perubahan dalam cara (metode)
mengajar atau sistem penilaian dalam kurikulum tersebut.
• Kurikulum merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah. Pelaksanaan kurikulum langsung
berpengaruh terhadap hasil pendidikan. Kurikulum sangat menentukan proses dan hasil suatu
sistem pendidikan. Kurikulum juga bisa berfungsi sebagai media untuk mencapai tujuan sekaligus
sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran, pada semua jenis dan semua tingkat
Pendidikan Jika Tidak Adanya Perubahan Maka kurikulum sekolah Tidak akan mengalami
perbaikan jika mutu guru Tidak ditingkatkan Alhasil Negara Kita Menjadi Negara Yang Tertinggal.
• 1. Mengamati
Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau fenomena yang ada
di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan menemukan berbagai masalah untuk
dipecahkan dalam pembelajaran. Agar tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus
jeli dalam menyediakan objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan diajarkan.
Sebagai contoh, misalnya ketika ingin mengajarkan tentang materi virus, maka sebaiknya guru
menyiapkan gambar virus, data perkembangan virus, video pertumbuhan virus, dll, untuk diamati
siswa.
• 2. Menanya
Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang telah diamati.
Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya dan/atau membuat rumusan
masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa. Sebagai contoh, setelah mengamati berbagai
media tentang virus, maka siswa akan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan proses
pertumbuhan virus, dampak virus bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Peran guru dalam tahap
menanya ini adalah menyemangati dan tidak mendesak siswa untuk bertanya serta memberikan
pujian terhadap pertanyaan sesuai ukuran bahasa siswa.
• 3. Mencoba
• 4. Menalar
Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain.
Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber referensi-baik secara manual
maupun digital Sumber referensi yang ada digunakan untuk mengolah data hasil percobaan. Pada
akhirnya akan diperoleh sebuah kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesa yang
sebelumnya sudah dibuat. Peran guru pada tahap menalar ini sebagai pemantau dari satu
kelompok ke kelompok siswa yang lain untuk memberikan scaffolding.
• 5. Mempresentasikan
Mempresentasikan berarti mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang telah diolah dan
disimpulkan. Dalam mempresentasikan, siswa dapat menggunakan produk teknologi, seperti lcd
projektor laptop, dan powerpoint. Peram guru dalam tahapan ini adalah memberikan penghargaan
serta memperkuat konsep yang telah ditemukan siswa, Meskipun kelima tahapan tersebit di atas
terurut sesuai 5M (Mengamati, Menanya Mencoba Menalar, dan Mengkomunikasikan ), namun
dalam pelaksanaannya boleh dikondisikan.
A. STANDAR KOMPETENSI
I. Memahami ciri-ciri makhluk hidup dan kubutuhannya.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup.
2. Mengidentifikasi kebutuhan makhluk hidup.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk
hidup.
2. Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat menyebutkan kebutuhan
makhluk hidup.
E. Materi Pemebelajaran
Memahami ciri-ciri makhluk hidup dan kubutuhannya.
F. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Saintifik.
Strategi : Kooperatif Learning. Teknik
: Discovery Learning. Metode :
Discovery Learning.
G. Pengorganisasaian kelompok
a. Individu
b. Kelompok
H. Langkah-Langkah Model pembelajaran Discovery Learning SIKLUS I
Pertemuan 1
Sintaks DL Kegiatan pembelajaran Siswa Waktu
PenarikanKesi Penutup
mp ulan 1. Guru dan siswa menyimpulkan tentang Klasikal
(Generalization materi yang dipelajari.
)
2. Guru mengingatkan siswa untuk Klasikal
mempelajari materi pelajaran berikutnya.
3. Guru menutup Klasik
pelajaran, al
danmengucapkansalam. Klasik
al
Pertemuan 2
Sintaks DL Kegiatan pembelajaran Siswa Waktu
Kelomp
ok
Pengumpulan 4. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan Kelompo
data (Data k
hasil temuan di lapangan.
collection)
Pengolahan 5. Guru menyuruh siswa untuk Kelomp
data (Data menganalisis, dan mengelompokkan
prossesing) data temuannya sesuai dengan
masalah. ok
6. Guru menyuruh siswa memeriksa
kembali hasil yang didapat selama
berada di lingkungan sekolah. Kelomp
ok
Pembuktian 7. Guru menyuruh siswa mencocokkan Kelomp
(Verificatio hasil temuannya dengan hipotesis
n) yang dibuat, mengkonsultasikan
hasilnya dengan guru. ok
8. Guru mengarahkan setiap siswa
membagi temuannya kepada kelompok
lainnya untuk saling memberi Kelomp
masukan.
ok
Klasikal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami ciri-ciri makhluk hidup dan kubutuhannya.
B. KOMPETENSI DASAR
1.2. Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
C. Indikator
1. Mengklasifikasikan makhluk hidup.
2. Menyebutkan macam-macam klasifikasi makhluk hidup
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat mengklasifikasikan
makhluk hidup.
2. Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat menyebutkan
macam- macam klasifikasi makhluk hidup.
G. Pengorganisasaian kelompok
1. Individu
2. Kelompok
H. Langkah-Langkah Model pembelajaran Discovery Learning SIKLUS II
Pertemuan 1
Sintaks DL Kegiatan pembelajaran Siswa Waktu
PemberianRan 15. Guru mengingatkan
Kegiatan awal siswa untuk Klasikal
gs angan 1. mempelajari materi pelajaran
Guru mempersiapkan berikutnya.dan
perlengkapan Klasikal
(Stimulasi) 16. Guru
media yang menutup
digunakanpelajaran,
selama proses Klasik
dan mengucapkansalam.
pembelajaran, seperti: laptop, proyektor, al
lembar kerja siswa, dan alat tulis. Klasik
2. Guru memeriksa memeriksa kesiapan al
Klasik
siswa. al
3. Guru membuka pelajaran dengan Klasik
melakukan doa bersama, dan al
menngucapkan salam.
4. Guru melakukan apersepsi tentang materi Klasikal
pelajaran yang akan disampaikan melalui
penggunaan media
PowerPoint.
PernyataanMas Kagiataninti
al ah (Problem 5. Guru membagi siswa Kelomp
steatment) menjadi 10
kelompoksecaraheterogen. ok
6. Guru membagikan lembar kerja siswa
untuk setiap kelompok. Kelomp
7. Guru mengajak siswa di lingkungan
sekolah untuk mencari sumber yang ok
tepat.
Kelomp
ok
Pengumpul 8. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan hasil Kelompo
an data temuan di lapangan. k
(Data
collection)
Pengolahan 9. Guru menyuruh siswa untuk menganalisis, Kelompok
data (Data dan mengelompokkan data temuannya
prossesing) sesuai dengan masalah.
10. Guru menyuruh siswa memeriksa kembali Kelompok
hasil
yang didapat selama berada di lingkungan
sekolah.
Pembuktian 11. Guru menyuruh siswa mencocokkan hasil Kelompo
(Verificatio temuannya dengan hipotesis yang dibuat, k
n) mengkonsultasikan hasilnya dengan guru.
12. Guru mengarahkan setiap siswa membagi
Kelompo
temuannya kepada kelompok lainnya untuk k
saling memberi masukan.
PenarikanKesi 13. Guru menyuruh masing-masing kelompok Kelompo
m p ulan mempresentasikan hasil di depan kelas. k
( Generalizatio
n)
PenarikanKesi Penutup
mp ulan 14. Guru dan siswa menyimpulkan tentang Klasikal
(Generalization materi yang dipelajari.
)
Pertemuan 2
Sintaks DL Kegiatan pembelajaran Siswa Waktu
Kelomp
ok
Pengumpulan 8. Guru menyuruh siswa untuk menuliskan Kelompo
data (Data k
hasil temuan di lapangan.
collection)
Pengolahan 9. Guru menyuruh siswa untuk Kelomp
data (Data menganalisis, dan mengelompokkan
prossesing) data temuannya sesuai dengan
masalah. ok
10. Guru menyuruh siswa memeriksa
kembali hasil yang didapat selama
berada di lingkungan sekolah. Kelomp
ok
Pembuktian 11. Guru menyuruh siswa mencocokkan Kelomp
(Verificatio hasil temuannya dengan hipotesis
n) yang dibuat, mengkonsultasikan
hasilnya dengan guru. ok
12. Guru mengarahkan setiap
siswa membagi temuannya kepada
kelompok lainnya untuk saling Kelomp
memberi masukan.
ok
Klasik
al
Kisi-kisi observasi kegiatan guru
Pra Pembelajaran
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan tanda (X).
1. Batu bukan makhluk hidup. Ciri makhluk hidup yang tidak ada pada batu
adalah....
a. berkembang biak
b. berukuran besar
a. mobil-mobilan makan
a. akuarium
b. sangkar
c. pot
a. bertunas
b. bertelur
c. Beranak
a. Makan.
b. Bernapas.
c. Diam.
1. Agar tubuh kita tumbuh besar dan tinggi, kita harus makan makanan yang...
1. A
2. C
3. A
4. C
5. C
Isai
1. (Bergizi)
2. (Bernafas
4. (Energi)
5. (Berkembang Biak)
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional
terkait dengan kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk
menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?
• penyederhanaan kurikulum ini akan membuat beban belajar mengajar antara guru dan
siswa dapat berkurang dan lebih fokus pada pembelajaran serta penilaian yang
bermakna dan esensial.
• “Selain itu kesejahteraan psikososial antara guru dan siswa pun juga akan meningkat.
Dan yang tidak kalah penting bagi orang tua siswa juga dapat memudahkan mereka
dalam melakukan pendampingan belajar bagi putra-putrinya,”
• Proses dari penyederhanaan kurikulum itu sendiri adalah, terlebih dulu dilakukan
analisis dan pemetaan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum
2013. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan jabaran cakupan lingkup dan urutan
materi atau pembahasan.
• “Hasil dari penyederhanaan kurikulum adalah jabaran kompetensi yang lebih sederhana
berorientasi pada kompetensi prasyarat yang penting untuk keberlanjutan belajar dan
kompetensi inti,” imbuhnya.
• Ada dua teknik kegiatan dalam penyederhanaan kurikulum Sekolah Dasar dalam kondisi
khusus, yaitu kegiatan untuk kelas awal dan kegiatan untuk kelas tinggi. Teknik kegiatan
kelas awal ini diikuti dari berbagai unsur antara lain guru, kepala sekolah, pengawas,
praktisi pendidikan baik negeri maupun swasta
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti
sekarang ini!
• Project Based Learning. Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil
implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini
memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa
berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Menurut Mendikbud, metode
project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan
membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.
Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada zona kuning
atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga
harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
• Daring Method. Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring
bisa dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari
Kumparan, Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa mengantasi
permasalahan yang terjadi selama pandemi ini berlangsung. Metode ini rupanya bisa
membuat para siswa untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik.
Seperti halnya membuat konten dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah
maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem online. Nah, metode
daring ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona
merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang
disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah
masingmasing dalam keadaan aman.
• Luring Method. Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar
jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan
memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat
pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protocol ketat new
normal. Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model)
agar menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini
disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa
darurat pendemi ini. Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar
tidak berbelit saat disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini
juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana
mendukung untuk sistem daring.