You are on page 1of 20

MAKALAH

KAJIAN ALIRAN SASTRA DALAM ALIRAN SASTRA BARAT DAN


TIMUR (KEPENGARUHAN SASTRA ARAB DAN INDONESIA OLEH
BARAT DAN SISI ORISINILITASNYA)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sastra Arab Bandingan Teks

Disusun Oleh :
ADAM AFLAH
21210222000001

Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag.

PROGRAM STUDI MAGISTER BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

‫بسم|اهلل|الرحمن|الرحيم‬
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan
penyayang atas Rahmat dan kehormatannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan artikel ini. Sholawat serta salam tak terhingga yang ingin penulis
limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya yang
telah menjadi panutan bagi umat manusia, semoga kita mendapatkan safa’at
beliau di akhirat kelak.
Penyusunan makalah ini meminta sebagian persyaratan-guna sebagai tugas
Sastra Arab Bandingan Teks. Makalah yang penulis kaji berjudul Kajian Aliran
Sastra Dalam Aliran Sastra Barat Dan Timur (Kepengaruhan Sastra Arab dan
Indonesia oleh Barat dan Sisi Orisinilitasnya).
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal itu
disadari dengan adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis harap artikel ini akan sangat
bermanfaat bagi penulis, dan semoga bermanfaat bagi pembaca umum juga.
Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, āmīn|yā rabbal ‘alamīn.

Jakarta, Mei 2022

Adam Aflah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sastra merupakan bagian dari masyarakat budaya yang mengamalkannya
melalui karya sastra. Semua budaya dan peradaban dunia, termasuk negara-
negara Arab secara keseluruhan, telah mengalami masa perubahan yang
mendalam 1. Penulis Arab meninggalkan jejak mereka pada peradaban
manusia dengan keterampilan dan kemampuan sastra yang luar biasa.
Peradaban adalah istilah yang mengacu pada keadaan masyarakat di mana
orang hidup dalam harmoni dan kebutuhan dasar terpenuhi 2. Salah satu ciri
masyarakat beradab adalah kemampuan untuk menciptakan budaya dan
mengekspresikannya sebagai satu kesatuan budaya yang luhur. Masyarakat
Arab memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan karya-karya budaya
berkualitas tinggi, seperti puisi, prosa, dan drama 3.
Kami akan membawa perubahan dalam budaya Arab melalui warisan
sastra dan kemampuannya untuk mengekspresikan emosi. Tidak ada
pemahaman tentang budaya dan budaya Nmanuma yang dapat ditunjukkan
oleh narator paling jujur dan unik, kecuali bahwa sastra Arab mencapai
keunggulan Arab dalam konteks keunggulan Arab. Bentuk-bentuk dan kota-
kota Arab yang dominan dibedakan dari negara-negara lain oleh keragaman
budaya dan bahasa mereka. Negosiasi ini dilaporkan karena sangat
dipengaruhi oleh sastra Arab terhadap struktur dan fungsi sastra lain seperti
sastra Persia, Turki, dan industri. Dan bahkan sastra dari luar dunia Barat.
Sastra Arab meninggalkan satu langkah sebelum dimulainya era tradisional
pizipinics 4.
Ketika Zaman Keemasan berlalu, bangsa Arab mulai mengalami masa
kemunduran. Mereka mulai menjauh dari agama karena mereka mulai
1
C.A. Peursen, Fakta, Nilai, Dan Peristiwa. Tentang Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan Dan
Etika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1990).
2
Karl J. Weintraub, Visions of Culture (Chicago and London: University of Chicago Press, 1969).
3
Fadlil Munawwar Manshur, ‘Sejarah Perkembangan Kesusastraan Arab Klasik Dan Modern’,
2007, 23–25.
4
Manshur.
menjauh dari dialek tradisional Arab. Kemudian datang masa kolonial, ketika
penguasa kolonial menghancurkan budaya Islam dan penggunaan tata bahasa
Arab standar. Mereka serius menanamkan penggunaan berbagai dialek dalam
munculnya dialek Mesir, Maglev (Afrika Utara) dan Suriah. Inilah kenyataan
yang terungkap. Hal inilah yang menjadi penyebab terpisahnya orang-orang
Arab dan rasa saling menjauh, karena ketika orang-orang Arab mengunjungi
wilayah Arab lain, komunikasi terasa sulit jika penduduk setempat berbicara
dengan dialek mereka sendiri. Komunikasi antara kedua pihak tidak dapat
berjalan dengan lancar tanpa menggunakan Bahasa Arab Standar 5.
Mengingat panjangnya sastra Arab, tentu saja berbagai lingkungan dan
peristiwa yang menyertainya sangat kompleks. Prakiraan dapat mengakses
berbagai aspek dan pelanggan potensial dengan melihat kumpulan data yang
berbeda. Artikel ini akan mengkaji aspek sejarah sebagai batasan. Aspek
sejarah dari kursus ini dirancang untuk membantu siswa belajar hanya tentang
periode modern. Meskipun Anda dapat menemukan fakta yang meyakinkan,
latar belakang pengembangan, sifat dan konsep ekstensi akan dibahas secara
lebih rinci 6.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisikan tentang tulisan singkat berupa pertanyaan
yang biasanya terletak di awal makalah dan biasanya terletak setelah latar
belakang yang dijelaskan dalam makalah ini. Rumusan masalah digunakan
untuk menjelaskan masalah yang dibahas dalam makalah tesebut kepada para
pembaca.
1. Apa pengertian dari Sastra secara Umum?
2. Apa definisi dari Sastra Bandingan?
3. Apa sejarah dari Sastra Timur khususnya Sastra Arab dan Sastra
Indonesia?

5
Amin Nasir, ‘Bahasa Arab Era Klasik Dan Modern (Tinjauan Pembelajaran Teoritis)’, Arabia,
6.Januari (2014), 21–52.
6
Oleh Taufiq A Dardiri, ‘A . PENDAHULUAN Tidak Dimungkiri Bahwa Sastra Menempati Posisi
Yang Sangat Penting Dan Istimewa Dalam Struktur Kebudayaan Arab . Jika Peradaban-Peradaban
Besar Dunia , Seperti Yunani , Romawi , Dan Mesir , Mewariskan Keagungan Artefak-Artefak
Megalitik ’, Adabiyyat, 10.2 (2011).
4. Apa sejarah dari Sastra Barat khususnya Sastra Inggris?
5. Bagaimana keterpengaruhan Sastra Arab dan Indonesia oleh Sastra
Barat?
6. Bagaimana sisi orisinalitas Sastra Arab dan Sastra Indonesia?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulis ini adalah
untuk:
1. Untuk memahami pengertian dari Sastra secara umum.
2. Untuk memahami pengertian dari Sastra bandingan.
3. Untuk memahami sejarah Aliran dari Sastra Arab.
4. Untuk memahami sejarah dari Sastra Indonesia
5. Untuk memahami sejarah Sastra Inggris
6. Untuk memahami keterpengaruhan Aliran Sastra Arab oleh Sastra
Barat.
7. Untuk memahami keterpengaruhan ALiran Sastra Indonesia oleh
Sastra Barat.
1.4. Kegunaan Penulisan Makalah
Adapun Kegunaan penulisan makalah ini:
1. Untuk menambah referensi bagi Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya program
studi Magister Bahasa dan Sastra Arab.
2. Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis dan pembaca
mengenai Islam Tradisionalisne di Indonesia.
1.5. Metodologi Penulisan Makalah
Metode dan metode adalah dua konsep yang berbeda, tetapi mereka terkait
langsung satu sama lain. Keduanya adalah upaya satu kali. Metode adalah
cara berlatih, dan teknik adalah cara menjalankan metode 7. Saat menulis
karya ilmiah, metode adalah serangkaian tindakan yang memungkinkan

7
Sudaryanto, Metode Dan Aneka Teknik Anlisis Bahasa (Yogyakarta: Duta Wacana University
Press, 1993).
penelitian dilakukan secara rasional, terarah, objektif, dan dengan hasil
terbaik. 8.
1.6. Jenis Penulisan Makalah
Penulisan artikel ini termasuk melakukan penelitian kepustakaan
dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan teknik purposive
sampling, yaitu mengumpulkan data kemudian mengklasifikasikan dan
menganalisisnya. Metode ini digunakan untuk menggambarkan,
mendeskripsikan, dan menjelaskan fenomena yang diteliti 9.

8
Ahmad Charris Zubair and Anton Bakker, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisisu,
1994).
9
Deddy Mulyana, Kajian Wacana Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Sastra
Sebagai masyarakat kita pasti pernah mendengar tentang sastra, namun
perkembangan sastra harus dilihat dari keberadaan sejarah sastra itu sendiri.
Padahal, setiap karya sastra menampilkan seorang pengarang yang aktif pada
masa itu atau beberapa tahun yang lalu. Sastra lebih terlihat dalam karya sastra
manusia daripada dalam karya sastra itu sendiri 10.
Sastra adalah cara mengkomunikasikan ide dan emosi melalui penggunaan
kata-kata. Genre sastra terdiri dari tiga jenis tulisan: puisi, prosa, dan drama.
Puisi Indonesia terbagi menjadi puisi kuno dan puisi modern. Puisi Indonesia
kuno biasanya disajikan dalam bentuk pantun atau syair.
Sastra adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran Anda tentang topik
yang berbeda dengan cara yang baru dan inovatif. Itu bisa mengarah pada
pencerahan. Karya sastra tidak dinilai dari keindahan kata atau kalimatnya,
tetapi dari isi ceritanya.
Sastra adalah produk pikiran manusia, yang merefleksikan dirinya sendiri.
Itu lahir untuk menjelaskan keberadaan manusia dan memberi banyak
perhatian pada dunia nyata selama berabad-abad. Oleh karena itu, sastra harus
memberikan kepuasan estetis dan intelektual kepada kita agar dapat lahir. Tapi
sejauh ini saya masih bertanya apa itu sastra. Apa itu sastra? Aktivis sastra
membantu kita memahami perbedaan antara karya sastra dan jenis pernyataan
lainnya. Kita bisa melihat perbedaannya dengan lebih mudah ketika kita
membaca artikel di media dan ketika kita membaca cerita pendek. Di sana,
kita dapat membandingkan ekspresi apokrif (makna utama), yang memberikan
makna keseluruhan dari sebuah kata, dengan ekspresi implisit (konotasi
khusus), yang memberikan informasi yang lebih spesifik.
Karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dipahami, dan digunakan oleh
masyarakat, oleh pengarang yang berharap dapat memberikan kesenangan

10
J. Ahyar, Apa Itu Sastra; Jenis-Jenis Karya Sastra Dan Bagaimanakah Cara Menulis Dan
Mengapresiasi Sastra, 2019.
bagi pembacanya. Penulis sendiri adalah anggota masyarakat. Dia terikat pada
hierarki sosial tertentu. Sastra adalah alat yang menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi dan menciptakan adat-istiadat sosial. Bahasa itu sendiri adalah
ciptaan sosial. Sastra melukiskan gambaran kehidupan. Hidup itu sendiri
adalah realitas sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan
antara orang, orang, orang, dan peristiwa yang terjadi dalam pikiran manusia.
Akan tetapi, pemikiran yang muncul dalam benak seseorang seringkali
menjadi subyek karya sastra, yang mencerminkan hubungannya dengan orang
lain atau masyarakat 11.
2.2. Definisi Sastra Bandingan
Stalknecht dan Frenzb menyatakan bahwa sastra bandingan adalah studi
tentang sastra transnasional, sedangkan hubungan antara sastra dan bidang
pengetahuan dan kepercayaan lain seperti seni, filsafat, sejarah, dan ilmu-ilmu
sosial. Saya. Ilmu alam, agama. Sastra perbandingan memiliki dua cabang utama,
Prancis dan Amerika. Aliran Perancis diperkenalkan oleh Paul Vann Tigem, Jean-
Marie Carre dan Marius Francois Geared 12.
Sejumlah teori berbeda dapat diterapkan dalam studi sastra bandingan,
asalkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip studi banding, dan menurut
Remarque, ada pendekatan yang dianggap paling tepat dan efektif untuk masing-
masing mata kuliah studi banding. Literatur komparatif tidak menempatkan
metode penelitian pada disiplin ilmu tertentu. Weistei mengatakan studi genre
dalam sastra komparatif adalah studi yang bermanfaat. Penelitian ini harus
dilakukan melalui studi sejarah dan perspektif kritis untuk mendapatkan gambaran
sistematis dari literatur.
Menurut Awang, ada lima dimensi yang biasa digunakan dalam studi
banding. Lima bidang studi sastra adalah: teori dan kritik sastra, arus sastra, studi
tema, studi tentang bentuk atau jenis karya sastra, dan hubungan sastra dengan

11
Mohammad Affan, ‘Arab Spring Dalam Sastra Arab: Ekspresi Dan Representasi’, Al-Irfan :
Journal of Arabic Literature and Islamic Studies, 1.1 (2018), 73–96 <https://doi.org/10.36835/al-
irfan.v1i1.3222>.
12
Ira Fatmawati, ‘Frankenstein Dan Kereta Hantu Jabodetabek (Suatu Kajian Intertekstual Pada
Sastra Bandingan)’, Widyagogik, 1.1 (2013), 34–44
<http://kompetensi.trunojoyo.ac.id/widyagogik/article/view/4>.
disiplin lain. Abbas mengatakan bahwa dalam studi banding, yang
diperbandingkan adalah tema sastra, cerita (fabel), plot, karakter, latar, periode,
deskripsi, dan karakteristik keindahan dari semua aspek cerita, legenda, dll.
Hutomo mengatakan, penting untuk memahami teori intertekstualitas
untuk memahami bagaimana pengaruh bekerja. Tulisan berisi berbagai teks yang
diserap dan ditransformasikan dari teks lain. Selain itu, Hutomo mengatakan studi
banding menggunakan teori hipogram. Singkatan bisa dalam bentuk ekspansi,
ekspansi, refleksi, transformasi, modifikasi dan ekstraksi. Pengeditan dapat
melibatkan manipulasi kata dan frasa serta elemen sastra, sedangkan
penyuntingan adalah proses mengembangkan cerita oleh penulis lain.
Secara umum, studi tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok: (1) studi
tentang kesetaraan dan (2) studi tentang konsep pengaruh. Studi tentang
persamaan tidak selalu menjawab pertanyaan itu. Jika terdapat persamaan pada
dua karya sastra lagi, berarti terdapat persamaan di beberapa bidang.
2.3. Definisi Sastra Timur (Sastra Arab dan Sastra Indonesia)
Sastra Arab merupakan produk budaya sebuah negara Asia Barat dengan
sejarah yang berusia ribuan tahun, dan dari dulu hingga sekarang, bahasa Arab
telah mengalami perubahan yang signifikan, bahkan keberadaannya mampu
bersaing dengan sastra Barat sekarang. Asia. dunia. Sastra Arab memiliki dampak
yang signifikan terhadap perkembangan budaya di Timur Tengah, terutama
selama beberapa abad terakhir. Pada zaman Arab klasik, sastra merupakan
kebanggaan setiap warga negara Arab. Pujian kritis selalu pasti mengikuti buku
yang bagus, dengan banyak orang dengan bangga memajang karya sastra yang
mereka anggap kontroversial di dinding kava dengan tinta emas. Biasanya orang
datang ke pasar untuk mendengarkan dongeng atau puisi yang mereka baca 13.
Pada abad ke-6 M, Islam diperkenalkan oleh Nabi Muhammad bersamaan
dengan kitab suci yang bernilai sastra tinggi, Al-Qur'an. Kedatangan Nabi
Muhammad SAW membawa pengaruh yang besar terhadap kebudayaan Arab,
termasuk perkembangan sastra. Ini menjadi hobi bagi banyak orang Arab.

13
Asriyah Asriyah, ‘Jurnal Rihlah Vol. V No. 2/2016’, Jurnal Rihlal, V.2 (2016), 91–99.
Islam adalah sejarah ilmiah dan komprehensif tentang transformasi sistem
kehidupan manusia selama perjalanan sejarah. Perubahan tersebut tidak terbatas
pada bangsa Arab, tetapi mencakup semua yang dipengaruhi oleh dakwah.
Semoga bangsa ini dibimbing oleh cahaya dan kebaikan iman.
Perkembangan lain yang penting dari puisi Arab sebagai akibat dari
perluasan geografis wilayah Islam adalah perkembangan dan perluasan
pengetahuan bahasa Arab. Dalam hal ini, ada dua hal yang perlu diperhatikan.
Yang pertama adalah munculnya genre deskriptif, khususnya dalam puisi
Abunawa dan model puisi alam yang menggambarkan pemandangan gurun pasir
yang biasa ditemukan di Spanyol Islam, Sisilia dan Afrika Utara. Kedua,
perkembangan puisi sufi memuncak pada karya penyair Mesir Ibn Farid (1182-
1235) dan penyair Andalusia Ibn Arab (1165-1240). Antara Mamluk dan
Kekaisaran Ottoman, penyair menjadi lebih fokus pada bentuk dan struktur kata-
kata mereka, akhirnya kehilangan kemampuan bahasa mereka dan kembali ke trik
kata belaka 14.
Beberapa sejarawan sastra percaya bahwa sastra Arab seperti yang kita
kenal dimulai dari Suriah dan Mesir masing-masing pada tahun 1510 dan 1517.
Namun, ini hanya generalisasi dan tidak memperhitungkan perbedaan gaya dan
periode sastra Arab. Saya setuju denganmu. Namun, sementara periode ini bukan
tanpa bagian dari kemunduran, itu tidak berarti kegagalan total. Sangat tidak
rasional bagi Gibbs dan Boben (Gibbs) dan Boben (Bahalor) untuk menolak
semua nilai esensial sastra Arab abad ke-18. Bahkan Gibbs dan Bowen mengakui
bahwa dokumen-dokumen berbahasa Arab tetap menarik meski masyarakat dalam
kondisi kelelahan. Saya mencoba menghidupkan kembali sastra Arab melalui
gerakan luas yang dikenal sebagai Nabda atau Alinbisme. Ini dimulai pada
Renaisans yang penting, Libanon pertama, Suriah dan Mesir. Di negara ketiga,
gerakan itu menyebar ke belahan dunia Arab lainnya 15.
2.4. Sejarah Sastra Indonesia

14
M.M. Badawi, Modern Arabic Poetry (Cambridge: Cambridge University Press, 1975).
15
Badawi.
Tentu saja, ketika kita berbicara tentang sejarah sastra Indonesia, pertama-
tama kita harus memahami konsep pemahaman sastra Indonesia. Banyak
komentar menafsirkan beberapa arti secara berbeda. Oleh karena itu, definisi ini
memerlukan kesepakatan normatif lain.
Umar Junus membahas kelahiran sastra Indonesia modern dalam sebuah
esai yang diterbitkan di Medan Sains (1960). Dia berpendapat bahwa sastra
mendahului bahasa. Sastra Indonesia baru ada setelah adanya bahasa Indonesia.
Dan karena bahasa Indonesia baru ada pada tahun 1928 (bersama dengan Sumpah
Pemuda), Omar Junus juga berpendapat bahwa “sastra Indonesia baru ada pada
tanggal 28 Oktober 1928”.
Ajip memilih tahun 1920/1921 bukan karena tahun terbitnya Azab,
Sengsara dan Siti Nurbai, tetapi karena tahun itu juga tahun anak-anak muda
Indonesia (Muhammad Yamin, Mohammad Hatta, Sanusi Pane dan lain-lain)
menerbitkan puisi etnik mereka. Jong Sumatra (diterbitkan oleh Yayasan Jong
Sumatra). Jika Azab, Sengsara, dan Siti Nurbaya dianggap sesuai dengan fitrah
kebangsaan (yang harus dipahami, karena penerbitnya adalah Balai Pustaka,
lembaga negara kolonial), maka puisi-puisi para pujangga kita. . disebutkan
sebelumnya. Karakternya jelas berbeda dengan temuan-temuan sastra Melayu
pada umumnya, baik secara substansi maupun bentuk. Kita sering menemukan
puisi liris bertema tanah air dan kolonialisme dalam sastra Melayu,” kata Ajip 16.
Sastra Indonesia modern yang menjadi ciri sastra Malaysia kuno adalah
sastra Barat atau Eropa. Baik dalam bidang prosa, yang kemudian dikenal sebagai
novel dan cerpen, puisi, drama, dan drama di bawah pengaruh Eropa, makna
sastra asli Indonesia dan salinan Melayu seperti nenek moyang kini telah berubah.
Meskipun sastra Indonesia dikenal sebagai sastra Indonesia terkini, hampir semua
jenis karya sastra yang dihasilkan adalah karya sastra Barat. Penyair Indonesia
telah mengadopsi gaya puisi yang lebih Eropa, menghindari sajak dan perangkat
puitis lainnya yang umum dalam bahasa ibu mereka 17.

16
Ajip Rosidi, Kapankah Kesusasraan Indonesia Lahir (Jakarta: Haji Masagung, 1988).
17
Nurhadi, ‘Sekilas Sastra Asing Di Indonesia’, 1926, 1–10.
Penulis prosa Indonesia, baik novelis maupun cerpenis, tidak lagi memiliki
idiom dan gaya bercerita yang lucu, melainkan memiliki berbagai unsur prosa
Eropa. Demikian pula dalam bidang teater atau lebih khusus lagi bidang teater
(seni pertunjukan) saat ini menggunakan unsur-unsur berupa teater Barat dan
konsep teater. Meskipun seni pertunjukan tradisional masih dibudayakan di
beberapa daerah, jenis pertunjukan yang dominan cenderung teater prosedural
(baca: barat); lebih banyak berupa teater arena (baca: teater tradisional).
2.5. Sejarah Sastra Barat (Sastra Inggris)
Asal usul bahasa Inggris Kuno dapat ditelusuri kembali ke kedatangan tiga
suku Jermanik yang menyerbu atau menjajah Inggris pada abad ke-5 Masehi.
Jerman menyeberangi Laut Utara dari tempat yang sekarang menjadi Denmark
dan Jerman utara. Bahasa Sheltine masih digunakan oleh penduduk Inggris pada
waktu itu. Tetapi sebagian besar penutur bahasa Cheltine sebenarnya diperkosa
oleh pemukim barat dan timur di Wales, Skotlandia, dan Irlandia saat ini. Pada
saat itu, mereka disebut "Englisc", berasal dari bahasa Inggris dan kata bahasa
Inggris "England" 18.
Sastra Inggris Kuno disebut juga sastra Anglo-Saxon karena dibawa oleh
suku-suku Jermanik dari tanah airnya di benua Eropa 19. Selain itu, berkat para
biksu Kristen yang mengumpulkan dan menuliskan karya-karya sastra ini, sastra
Anglo-Saxon dapat dilestarikan dalam bentuk tulisan. Sastra Inggris Kuno dapat
dibagi menjadi dua jenis: prosa dan puisi.
Hampir semua puisi Inggris Kuno ditulis dalam satu meter, empat stres
dengan sintaksis, atau penggalan antara tekanan kedua dan ketiga, dan dengan
aliterasi yang menghubungkan kedua bagian baris. Pola ini kadang-kadang
divariasikan dengan garis enam stres. puisi adalah rumusan yang menggambarkan
pada seperangkat frase saham dan pola kalimat, menerapkan julukan standar
untuk berbagai kelas karakter, dan menggambarkan pemandangan dengan gambar
seperti berulang sebagai elang dan serigala, yang menunggu selama pertempuran

18
English Bbingline, Sejarah Bahasa Inggris Dan Perkembangannya Sehingga Menjadi Bahasa
Internasional, 2017.
19
Suharno, Periode Inggris Kuno (Old English) Dan Pertengahan (Middle English) (Semarang,
1981).
untuk berpesta bangkai, dan es dan salju, yang muncul dalam lanskap untuk sinyal
kesedihan. Dalam puisi terbaik formula tersebut, jauh dari membosankan,
memberikan kesan kuat dari kekayaan budaya yang bisa digambarkan seorang
penyair. perangkat standart lainnya puisi ini adalah kenning, nama kiasan untuk
hal itu, biasanya dinyatakan dalam kata benda majemuk; dan variasi, mengulangi
dari satu ide dalam kata-kata yang berbeda, dengan masing-masing pengulangan
menambahkan tingkat baru makna. Bahwa teknik ayat ini berubah sedikit selama
400 tahun produksi sastra menunjukkan konservatisme ekstrim budaya Anglo-
Saxon.
Sastra prosa dari pertengahan hingga akhir abad ke-10 diasosiasikan
dengan Reformasi Benediktin, sebuah gerakan yang bertujuan untuk menegakkan
ketertiban dan disiplin di biara-biara yang konon melemah. Penulis terbesar dan
paling produktif pada periode itu adalah muridnya Alfred, seorang biarawan di
Cerne dan kemudian Kepala Biara Eynsham, yang karyanya terdiri dari tiga siklus
masing-masing 40 ceramah (Homili Katolik, Dua Volume, dan Kehidupan Orang-
Orang Suci), juga sebagai khotbah yang tidak diminta. Termasuk dalam siklus ini;
tata bahasa Latin; risalah tentang waktu dan sejarah alam; katalog pastoral;
beberapa terjemahan Latinnya dikumpulkan dalam bahasa Inggris Kuno oleh
glosarium anonim, yang memberikan wawasan menarik tentang kelas monastik
Anglo-Saxon.
2.6. Keterpengaruhan Sastra Arab oleh Sastra Barat
Perdebatan tentang teori-teori sastra, seperti yang terjadi di Barat, juga
muncul di dunia sastra Arab karena banyak penulis Arab yang mempersepsikan
teori-teori sastra Barat. Hal ini terlihat dalam Syafi` asyid (2005) Nazhariyatul
Adab, Dirdsatun dalam Maddrisin Naqdijyatil Chaditsah, yang secara gamblang
dan ekstensif membahas perdebatan antara mazhab sastra tentang maksud penting
pengarang dan mazhab yang menganggap niat tidak perlu dalam analisis.
“Menerima dan memberi” antara tradisi Arab dan Barat dalam dunia sastra
merupakan topik yang menarik, termasuk perkembangan teori sastra Arab. Pada
awalnya, Barat menerima banyak karya sastra Arab sebagai mahakarya, yang
kemudian ditiru oleh para penulis Barat. Kemudian ada karya sastra Barat yang
dianggap mahakarya dan diterima dengan baik oleh para penulis Arab.
Perdebatan tentang teori-teori sastra, seperti yang terjadi di Barat, juga
muncul di dunia sastra Arab karena banyak penulis Arab yang mempersepsikan
teori-teori sastra Barat. Hal ini terlihat dalam Syafi` asyid (2005) Nazhariyatul
Adab, Dirdsatun dalam Maddrisin Naqdijyatil Chaditsah, yang secara gamblang
dan ekstensif membahas perdebatan antara mazhab sastra tentang maksud penting
pengarang dan mazhab yang menganggap niat tidak perlu dalam analisis.
“Menerima dan memberi” antara tradisi Arab dan Barat dalam dunia sastra
merupakan topik yang menarik, termasuk perkembangan teori sastra Arab. Pada
awalnya, Barat menerima banyak karya sastra Arab sebagai mahakarya, yang
kemudian ditiru oleh para penulis Barat. Kemudian ada karya sastra Barat yang
dianggap mahakarya dan diterima dengan baik oleh para penulis Arab 20.
Berkenaan dengan masalah kesusastraan Arab ini, kita harus kembali ke
isu-isu yang dibahas pada periode Helenistik, yaitu tradisi Aristotelian karena
pengaruhnya yang besar terhadap inisiasi, dan mengembangkan teori puisi Arab.
Seperti diketahui, banyak karya penting Aristoteles disalin dalam bahasa Arab.
Namun, jika diamati lebih dekat, karya-karya besar Aristoteles yang disukai dan
disalin oleh orang-orang Arab bukanlah karya sastra, melainkan karya filosofis
dan ilmiah. Disiplin puisi Arab telah dikembangkan dan diturunkan dari banyak
pendekatan yang berbeda, dan pada dasarnya merupakan hasil dari upaya para
filolog yang telah meneliti dan mempelajari struktur puisi Arab. Namun, di bawah
pengaruh tradisi Aristotelian, para penulis Arab menjadi lebih mahir dalam
mengembangkan definisi puisi dan membangun pengamatan mereka sendiri
dengan cara yang berbeda dengan kosakata gaya. Menurut Cantarino (1975),
meskipun pandangan mereka tentang realisme puitis sangat tidak biasa, kadang-
kadang kesimpulannya meninggalkan sedikit kesan, kehilangan karakter
tradisionalnya, terjebak dalam retorika dan mengkonkretkan puisi yang terlalu
terbentuk.

20
Syafi’ As-Sayyid, Nazhariyyatul-Adab, Dirdsatun Fil-Maddrisin-Naqdiyyatil-Haditsah (Kairo:
Maktabah al-Adab, 2005).
Selain itu, Cantarino (1975) mengkritik bahwa di bawah pengaruh tradisi
Aristotelian, kemudian menggunakan sarjana Barat sebagai referensi, esai sastra
Arab sering menyebut keragaman hanya oleh Aristoteles. Probabilitas pandangan
ini sangat kecil karena akan menyangkal atau mengabaikan fakta bahwa para
sarjana Arab mencoba menganalisis kualitas komposisi puisi Arab dari sudut
pandang terminologi Aristotelian yang mereka pahami dengan cara yang sama.
Menyangkal fakta ini menyangkal kecerdasan dan prestasi sebagian besar penulis
dan filsuf Arab terkemuka. Dia menolak kontribusi berharga yang telah dibuat
dalam analisis puisi, terutama dalam hal memahami maknanya.
2.7. Keterpengaruhan Sastra Indonesia oleh Sastra Barat
Masuknya pengaruh Eropa ke dalam sastra kita terasa antara akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20. Berdasarkan catatan sejarah sastra, penulis
transgender Eropa atau Indo-Eropa memainkan peran utama dalam
memperkenalkan bentuk sastra Eropa atau Barat ke Indonesia atau Hindia
Belanda. Saat ini. F. Wiggers adalah pengarang Raden Beij Soerio Retno pada
tahun 1901, yang merupakan serial televisi Indonesia kontemporer pertama
(bukan lakon Freeari yang ditulis oleh Rustam Effendi pada tahun 1926). Saidjah
dan Adinda yang termuat dalam Nyai Dasima atau Multatuli karya Max Havelar
karya G. Francis pada tahun 1896 merupakan sebuah prosa atau bentuk
romantisme yang memiliki pengaruh cukup besar tidak hanya di Hindia Belanda
tetapi juga di Belanda sendiri. Saat ini, Nyai Dasima telah menjadi bacaan wajib
bagi anak-anak sekolah di Belanda, yang ironisnya sering dilupakan di Indonesia.
Mereka (penulis Eropa atau Indo-Eropa) menulis karya sastra ala Eropa dengan
tema lokal Hindia Belanda.
Masuknya karya sastra asing ke Indonesia, terutama melalui terjemahan
atau adaptasi, menjadi semakin umum dalam beberapa tahun terakhir. Dalam
sejarah sastra Indonesia, setidaknya ada tiga penulis yang berjasa besar dalam
pengenalan karya sastra asing. Ketiganya adalah Trisno Sumardjo, Asrul Sani dan
Sapardi Djoko Damono. Meskipun sebagian besar penulis bahasa asing memiliki
peran dalam memperkenalkan sastra asing ke dunia berbahasa Inggris, perlu
dicatat bahwa banyak dari mereka telah berkontribusi pada sastra dalam bahasa
mereka sendiri terlebih dahulu. Ketiga penerjemah ini sungguh istimewa karena
merekalah yang pertama kali memperkenalkan karya sastra asing kepada
masyarakat Indonesia dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Trisno Somargo paling dikenal sebagai penerjemah karya-karya penulis terkenal
Inggris William Shakespeare. Asrul Sani adalah seorang penerjemah yang telah
bekerja dengan banyak penulis asing yang berbeda, termasuk penulis Rusia seperti
Anton Chekov. Sabardi Djoko Damono adalah seorang pengarang yang juga
berdedikasi untuk memperkenalkan sastra asing, termasuk dari Timur Tengah, ke
dalam bahasa Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan anaslisis pada bab-bab sebelumnya, Sastra adalah cara
mengkomunikasikan ide dan emosi melalui penggunaan kata-kata. Genre sastra
terdiri dari tiga jenis tulisan: puisi, prosa, dan drama. Puisi Indonesia terbagi
menjadi puisi kuno dan puisi modern. Puisi Indonesia kuno biasanya disajikan
dalam bentuk pantun atau syair. Sastra bandingan adalah studi tentang sastra
transnasional, sedangkan hubungan antara sastra dan bidang pengetahuan dan
kepercayaan lain seperti seni, filsafat, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial. Saya. Ilmu
alam, agama. Sastra perbandingan memiliki dua cabang utama, Prancis dan
Amerika. Aliran Perancis diperkenalkan oleh Paul Vann Tigem, Jean-Marie Carre
dan Marius Francois Geared. Sastra Arab merupakan produk budaya sebuah
negara Asia Barat dengan sejarah yang berusia ribuan tahun, dan dari dulu hingga
sekarang, bahasa Arab telah mengalami perubahan yang signifikan, bahkan
keberadaannya mampu bersaing dengan sastra Barat sekarang. Asia. dunia. Sastra
Arab memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan budaya di Timur
Tengah, terutama selama beberapa abad terakhir. Pada zaman Arab klasik, sastra
merupakan kebanggaan setiap warga negara Arab. Pujian kritis selalu pasti
mengikuti buku yang bagus, dengan banyak orang dengan bangga memajang
karya sastra yang mereka anggap kontroversial di dinding kava dengan tinta emas.
Biasanya orang datang ke pasar untuk mendengarkan dongeng atau puisi yang
mereka baca. Sastra Indonesia modern yang menjadi ciri sastra Malaysia kuno
adalah sastra Barat atau Eropa. Baik dalam bidang prosa, yang kemudian dikenal
sebagai novel dan cerpen, puisi, drama, dan drama di bawah pengaruh Eropa,
makna sastra asli Indonesia dan salinan Melayu seperti nenek moyang kini telah
berubah. Meskipun sastra Indonesia dikenal sebagai sastra Indonesia terkini,
hampir semua jenis karya sastra yang dihasilkan adalah karya sastra Barat.
Penyair Indonesia telah mengadopsi gaya puisi yang lebih Eropa, menghindari
sajak dan perangkat puitis lainnya yang umum dalam bahasa ibu mereka. Sastra
Inggris Kuno disebut juga sastra Anglo-Saxon karena dibawa oleh suku-suku
Jermanik dari tanah airnya di benua Eropa. Selain itu, berkat para biksu Kristen
yang mengumpulkan dan menuliskan karya-karya sastra ini, sastra Anglo-Saxon
dapat dilestarikan dalam bentuk tulisan. Sastra Inggris Kuno dapat dibagi menjadi
dua jenis: prosa dan puisi.
DAFTAR REFERENSI
Affan, Mohammad, ‘Arab Spring Dalam Sastra Arab: Ekspresi Dan
Representasi’, Al-Irfan : Journal of Arabic Literature and Islamic Studies,
1.1 (2018), 73–96 <https://doi.org/10.36835/al-irfan.v1i1.3222>
Ahyar, J., Apa Itu Sastra; Jenis-Jenis Karya Sastra Dan Bagaimanakah Cara
Menulis Dan Mengapresiasi Sastra, 2019
As-Sayyid, Syafi’, Nazhariyyatul-Adab, Dirdsatun Fil-Maddrisin-Naqdiyyatil-
Haditsah (Kairo: Maktabah al-Adab, 2005)
Asriyah, Asriyah, ‘Jurnal Rihlah Vol. V No. 2/2016’, Jurnal Rihlal, V.2 (2016),
91–99
Badawi, M.M., Modern Arabic Poetry (Cambridge: Cambridge University Press,
1975)
Dardiri, Oleh Taufiq A, ‘A . PENDAHULUAN Tidak Dimungkiri Bahwa Sastra
Menempati Posisi Yang Sangat Penting Dan Istimewa Dalam Struktur
Kebudayaan Arab . Jika Peradaban-Peradaban Besar Dunia , Seperti Yunani ,
Romawi , Dan Mesir , Mewariskan Keagungan Artefak-Artefak Megalitik ’,
Adabiyyat, 10.2 (2011)
English Bbingline, Sejarah Bahasa Inggris Dan Perkembangannya Sehingga
Menjadi Bahasa Internasional, 2017
Fatmawati, Ira, ‘Frankenstein Dan Kereta Hantu Jabodetabek (Suatu Kajian
Intertekstual Pada Sastra Bandingan)’, Widyagogik, 1.1 (2013), 34–44
<http://kompetensi.trunojoyo.ac.id/widyagogik/article/view/4>
Manshur, Fadlil Munawwar, ‘Sejarah Perkembangan Kesusastraan Arab Klasik
Dan Modern’, 2007, 23–25
Mulyana, Deddy, Kajian Wacana Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip
Analisis Wacana. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005)
Nasir, Amin, ‘Bahasa Arab Era Klasik Dan Modern (Tinjauan Pembelajaran
Teoritis)’, Arabia, 6.Januari (2014), 21–52
Nurhadi, ‘Sekilas Sastra Asing Di Indonesia’, 1926, 1–10
Peursen, C.A., Fakta, Nilai, Dan Peristiwa. Tentang Hubungan Antara Ilmu
Pengetahuan Dan Etika (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1990)
Rosidi, Ajip, Kapankah Kesusasraan Indonesia Lahir (Jakarta: Haji Masagung,
1988)
Sudaryanto, Metode Dan Aneka Teknik Anlisis Bahasa (Yogyakarta: Duta
Wacana University Press, 1993)
Suharno, Periode Inggris Kuno (Old English) Dan Pertengahan (Middle English)
(Semarang, 1981)
Weintraub, Karl J., Visions of Culture (Chicago and London: University of
Chicago Press, 1969)
Zubair, Ahmad Charris, and Anton Bakker, Metodologi Penelitian Filsafat
(Yogyakarta: Kanisisu, 1994)

You might also like