You are on page 1of 2

silahkan Dalam kehidupan sehari-hari kita telah mengetahui tentang administrasi.

Terdapat beberapa
aspek didalam administrasi dimana diantaranya adanya kegiatan kerjasama, sekelompok orang serta
adanya pemanfataan sumber daya guna mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Pertemuan sesi satu
saudara akan mempelajari mengenai administrasi pertanahan. Dalam berbagai pemberitaan kita dapat
menjumpai berbagai permasalahan di bidang administrasi pertanahan, salah satunya yang dimuat pada
portal kontan.co.id di bawah ini:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. (Sabtu, 28/09/2020). Hingga saat ini, sengketa dan konflik pertanahan
masih saja terjadi akibat sejumlah faktor. Pasalnya, Kebutuhan akan tanah mendorong tanah
diperebutkan dan dimanipulasi karena mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sebab itu perlu upaya
pencegahan sengketa dan konflik pertanahan melalui penertiban administrasi pertanahan di tingkat desa
dan kecamatan. Demikian disampaikan Surya Tjandra, Wakil Menteri ATR/BPN dalam webinar
bertema pencegahan sengketa dan konflik pertanahan. Untuk menyelesaikan sengketa dan konflik
pertanahan, Kementerian ATR/BPN melakukan penertiban administrasi dan peningkatan kapasitas
SDM dan transformasi digital pelayanan. Transformasi pelayanan digital dijalankan lewat aplikasi e-
office, Sentuh Tanahku, Hak Tanggungan Elektronik, Aplikasi Sengketa Konflik Perkara, Sistem
Informasi Pengawasan Teknis (Siwastek), Sigtora, Protaru, Peta bidang, Sistem Informasi Pengaduan
bersama World Resources Institute (on progress). Surya menambahkan, dari pendekatan ini diharapkan
outputnya adalah Pelayanan pertanahan menjadi transparan dan sistematis, peningkatan kapasitas SDM
baik di Kementerian ATR/BPN maupun di tingkat perangkat desa/kecamatan dalam hal pengelolaan
administrasi pertanahan. Kemudian, mendorong kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat maupun
pihak ketiga untuk peningkatan pelayanan publik.

Sumber:https://nasional.kontan.co.id/news/penertiban-administrasi-di-desa-cegah-sengketa-dan-
konflik-pertanahan

Dari pemberitaan diatas saudara diskusikan:

1. Mengapa dalam aspek administrasi pertanahan masih menjadi salah satu sumber sengketa
dalam bidang pertanahan?
2. Bagaimanakah pedoman Aparatur Pemerintah dalam penyelenggaraan tugas-tugas pengelolaan
dan pengembangan administrasi pertanahan?
3. Bagaimanakah peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bidang penyelenggaraan
administrasi pertanahan?

IJIN MENJAWAB:
1. Mengapa dalam aspek administrasi pertanahan masih menjadi salah satu sumber sengketa
dalam bidang pertanahan?

Karena dengan laju pembangunan sekarang ini, kebutuhan akan tanah semakin meningkat.
misalnya pembangunan gedung-gedung pemerintah dan swasta, kawasan industri jalan raya,
atau permukiman dan prasarana kehidupan lainnya, memerlukan tanah sebagai sarana
utamanya. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan akan tanah tersebut tidak terlalu mudah untuk
dipenuhi, karena kebutuhan akan tanah terus meningkat, sedangkan persediaan tanah sudah
semakin terbatas. Dengan makin terbatasnya tanah yang tersedia dan di lain pihak kebutuhan
akan tanah, baik untuk keperluan pembangunan maupun masyarakat, makin meningkat,
meningkat pulalah frekuensi terjadinya masalah-masalah pertanahan. Tanah berkembang pesat
menjadi masalah lintas sektoral yang mempunyai dimensi ekonomi, sosial budaya, politik,
bahkan pertahanan keamanan. Oleh sebab itu, pengelolaan tanah dalam arti pengaturan
penguasaan tanah, penatagunaan tanah, pengurusan hak-hak tanah, serta pengukuran dan
pendaftaran tanah perlu ditata dan diatur sedemikian rupa sehingga tanah dapat digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat seperti yang ada dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 3.
Sehingga permasalahan lainya seperti informasi dan administrasi pertanahan yang belum baik,
pencatatan riwayat tanah yang tidak tertib, tidak jelasnya batas-batas tanah, keenggananwarga
untuk mengurus sertifikat karena faktor biaya dan birokrasi yang dianggap mahal dan sulit, hal-
hal tersebut yang kemudian memicu terjadinya berbagai konflik diantaranya terbitnya sertifikat
ganda, munculnya sengketa batas tanah, penyerobotan tanah, dan lain sebagainya.
2. Bagaimanakah pedoman Aparatur Pemerintah dalam penyelenggaraan tugas-tugas pengelolaan
dan pengembangan administrasi pertanahan?

A. Tertib hukum yaitu tiap-tiap bidang tanah diberikan jaminan kepastian hukum tentang
kepemilikan hak atas tanah yang memiliki hubungan hukum yangsah dengan tanah yang
bersangkutan menggunakan dokumen yang dibuat menurut peraturan perundangan yang
berlaku.
B. Tertib administrasi yaitu berupa upaya memperlancar usaha masyarakat terkait pelayanan di
bidang agraria agar pelayanan dapat lancar, tertib, murah, cepat, dan tidak berbelit-belit dengan
berdasarkan pelayanan umum yang adil dan merata.
C. Tertib Penggunaan Tanah yaitu memastikan bahwa tanah harus benar-benar digunakan sesuai
dengan kemampuannya untuk sebesar-besarnya kemamkuran rakyat, dalam hal ini terkait
peruntukannya yang tidak terlepas dengan memperhatikan kondisi kesuburan dan potensi
pengembangan kemampuan tanah.
D. Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup yaitu mengupayakan keterkaitan tanah dalam
kelangsungan lingkungan hidup, memastikan pemberian hak pemanfaatan/penggunaannya
melaksanakan kewajiban terkait pemeliharaan dan lingkungan hidup.

3. Bagaimanakah peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bidang penyelenggaraan
administrasi pertanahan?

Dalam hal pengambil kebijakan di bidang pertanahan secara nasional tetap berada di tangan pemerintah
pusat, sementara pemerintah daerah hanya melaksanakan kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah
pusat di bidang pertanahan tersebut, sehingga otonomi daerah di bidang pertanahan tidak sepenuhnya
diserahkan kepada daerah, dalam arti pemerintah daerah menerbitkan aturan, tetapi hanya pada tahap
pelaksanaan saja, atau lebih pada tataran teknis administrasi di lapangan.

You might also like