You are on page 1of 7

TUGAS 7

BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR


” Career Development in Childhood”

Dosen Pengampu
Dra. Zikra, M.Pd., Kons.

Oleh :
Amanda aulia putri
21006002

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
carrer development in
childhood

career development in
aspek perkembangan karir
the childhood

Pelajari informasi karir, Berbicara tentang


karir dengan orang dewasa, Mengikuti
pendidikan tambahan (kursus), Ikut serta
dalam kegiatan ekstrakurikuler, Mengikuti
pelatihan yang berhubungan dengan
pekerjaan yang diinginkan, Mengetahui
Career
kondisi kerja yang diinginkan, Ketahui
persyaratan pendidikan untuk karir yang
diinginkan

Menurut Super (dalam Sukardi, 1997)


Menurut Frank Parson dalam Winkel &
perencanaan karir adalah serangkaian
Hastuti (2010) merumuskan perencanaan
pekerjaan, jabatan dan jabatan yang
karir sebagai cara untuk membantu siswa
mengarah pada kehidupan di dunia kerja.
memilih bidang karir yang sesuai dengan
Perencanaan adalah suatu proses untuk
keinginannya. potensinya, sehingga dapat
merencanakan tujuan yang ingin dicapai dan
berhasil dalam bidang pekerjaan.
bagaimana cara mencapainya
A. Career
Perencanaan mengenai masa depan dalam jangka panjang harus direncanakan
terlebih dahulu. Menurut Super (dalam Sukardi, 1997) perencanaan karir adalah
serangkaian pekerjaan, jabatan dan jabatan yang mengarah pada kehidupan di dunia
kerja. Perencanaan adalah suatu proses untuk merencanakan tujuan yang ingin dicapai
dan bagaimana cara mencapainya. Hal ini tentunya dengan perencanaan yang matang,
maka seseorang akan dapat menentukan langkah dan cara untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Frank Parson dalam Winkel & Hastuti (2010) merumuskan perencanaan
karir sebagai cara untuk membantu siswa memilih bidang karir yang sesuai dengan
keinginannya. potensinya, sehingga dapat berhasil dalam bidang pekerjaan. Perencanaan
karir perlu dipersiapkan sebelum mahasiswa terjun langsung ke dunia karir. Perencanaan
karir didasarkan pada potensi siswa agar tidak terjadi konflik antara karir yang dipilih
dengan potensi yang dimiliki siswa. Sementara itu, Simamora (2011) mengemukakan
bahwa perencanaan karir adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan
mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan karir. Dimana dalam proses
perencanaan karir individu akan memperoleh pengetahuan tentang potensi yang ada pada
diri siswa yang meliputi keterampilan, minat, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik
yang dijadikan dasar dalam pemilihan karir untuk dapat menentukan tahapan yang dapat
dipilih.
Berdasarkan pendapat di atas menjelaskan bahwa perencanaan karir adalah suatu
proses pemilihan tujuan karir dan cara atau tahapan untuk mencapai tujuan karir tersebut
berdasarkan potensi yang dimiliki. Target karir yang dipilih adalah pilihan siswa itu
sendiri. Proses pemilihan tujuan karir harus mempertimbangkan potensi yang ada pada
diri sendiri meliputi bakat, minat, kepribadian, kemampuan dalam diri siswa sehingga
mampu menentukan tujuan karir, kemudian cara yang harus ditempuh untuk mencapai
karir yang dipilih dapat ditentukan.
Suherman (2009) menyatakan bahwa aspek perencanaan karir terdiri dari
indikator sebagai berikut:
a. Pelajari informasi karir. Informasi karir mencakup semua informasi yang berkaitan
dengan karir. Informasi karir dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti media
elektronik, media cetak atau sumber langsung. Mahasiswa yang memiliki perencanaan
karir akan memanfaatkan informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber untuk
dipelajari sehingga dapat memiliki pemahaman tentang karir.
b. Berbicara tentang karir dengan orang dewasa. Mahasiswa yang memiliki perencanaan
karir akan menganggap bahwa orang dewasa adalah orang yang memiliki banyak
pengalaman dan pengetahuan termasuk salah satu pengalaman dan pengetahuan karir.
c. Mengikuti pendidikan tambahan (kursus). Mengikuti kursus atau pendidikan tambahan
diharapkan agar mahasiswa memiliki keterampilan yang berkaitan dengan karir yang
telah dipilih dalam perencanaan karir. Memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam
berkarir akan memudahkan siswa untuk berhasil dalam karir yang direncanakan.
d. Ikut serta dalam kegiatan ekstrakurikuler. Siswa yang memiliki perencanaan karir akan
memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sebagai media untuk menambah
keterampilan yang akan digunakan dalam pencapaian karir sesuai dengan aspirasi
masing-masing siswa.
e. Mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan yang diinginkan. Mengikuti
pelatihan terkait pekerjaan yang diinginkan akan menambah keterampilan yang ada pada
siswa dan dapat menambah pengetahuan tentang karir.
f. Mengetahui kondisi kerja yang diinginkan. Mahasiswa yang memiliki perencanaan karir
akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap kondisi kerja yang diinginkan.
g. Ketahui persyaratan pendidikan untuk karir yang diinginkan. Untuk memasuki karir,
diperlukan kondisi tertentu.

B. Career Development in the Childhood


Menurut Donald Super tentang pengembangan karir itu sangat luas cakupannya,
karena pengembangan jabatan dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak
faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat dari individu itu sendiri dan lingkungan yang
saling berinteraksi dan bersama-sama membentuk proses pengembangan karir seseorang.
Pilihan posisi merupakan kombinasi dari berbagai faktor dalam diri individu itu sendiri
seperti kebutuhan, sifat kepribadian, dan kemampuan intelektual, dan ada juga faktor di
luar individu, seperti standar hidup sosial, ekonomi, dan keluarga, variasi dalam tuntutan
pekerjaan. Lingkungan budaya dan peluang atau peluang yang muncul. Penekanannya
terletak pada faktor individu itu sendiri (Rahmad, 2013).
Teori konsep diri karir (Career Self Concept Theory) dikemukakan oleh Donald
Super yang menyatakan bahwa konsep diri individu berperan penting dalam pilihan karir
seseorang. Super percaya bahwa masa remaja adalah ketika seseorang membangun
konsep diri tentang karir, pengembangan karir terdiri dari lima fase yang berbeda, yaitu:
a. Fase kristalisasi umur 14-18 tahun. Remaja membangun gambaran pekerjaan yang
masih bercampur dengan konsep diri yang ada pada umumnya.
b. Tahap spesifikasi usia 18-22 tahun. Mereka mempersempit pilihan karir mereka dan
mulai mengarahkan perilaku mereka sehingga mereka dapat bekerja di bidang karir
tertentu.
c. Fase implementasi usia 21-24 tahun, dewasa muda, menyelesaikan sekolah atau
pelatihan dan memasuki dunia kerja.
d. Fase stabilisasi usia 25- 35 tahun. Membuat keputusan khusus karir. Fase konsolidasi
usia 35 tahun ke atas. Seseorang akan memajukan karirnya dan akan mencapai posisi
yang lebih tinggi.

Pengelompokan usia ini merupakan perkiraan dan tidak mutlak. Selama masa
perkembangan karir sekolah berpengaruh terhadap kehidupan anak, maka akan lebih baik jika
pengaruh yang diberikan oleh sekolah ditingkatkan secara intensif melalui bimbingan karir yang
telah diberikan. Akhirnya, sekolah adalah langkah pertama individu menuju pendidikan,
pelatihan dan pekerjaan. Kebutuhan bimbingan karir di sekolah dasar semakin penting dan
esensial bila dikaitkan dengan apa yang dipelajari atau apa yang gagal dipelajari anak tentang
kehidupan, kehidupan, dan pencarian kebahagiaan. Proses pemilihan karir tidak hanya sesekali.
Tetapi mengalami proses perkembangan yang meliputi periode waktu. Secara umum, mencakup
periode enam sampai sepuluh tahun, dimulai dari sekitar usia 11 tahun dan berakhir setelah usia
17 tahun atau dewasa awal.

Masa kanak-kanak merupakan masa awal perkembangan vokasional yang meliputi aspek
perkembangan, transisi dan perubahan tugas. Saat itu, anak harus mencapai dasar kemampuan
beradaptasi karir untuk mencapai masa depan, membuat keputusan pendidikan dan kejuruan,
mengeksplorasi diri dan pekerjaan, dan memecahkan masalah. Berkenaan dengan masa kanak-
kanak, perlu diperkenalkan kesadaran karir bagi anak-anak di tingkat Taman Kanak-Kanak atau
Sekolah Dasar. Diskusi ini sebenarnya menjadi tantangan besar bagi para pendidik bangsa,
khususnya para praktisi yang berkecimpung di dunia pendidikan anak TK dan SD. Berdasarkan
uraian tersebut dapat dipahami bahwa jika siswa berhasil memahami tentang karir sejak sekolah
dasar, maka hal ini akan mendukung keberhasilan karirnya di masa depan dan akan mendukung
keberhasilan perkembangannya di bidang lain dan periode berikutnya.
DAFTAR RUJUKAN

Rahmad. 2013. Bimbingan Karir di Sekolah. Pekanbaru: Riau Creative Multimedia.

Simamora. 2011. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suherman. 2009. Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.
Sukardi, D.K. 1997. Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.

Winkel & Hastuti. 2010. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, edisi ketujuh.
Yogyakarta: Penerbit Media Abadi.

You might also like