Professional Documents
Culture Documents
478-Article Text-2254-1-10-20220609
478-Article Text-2254-1-10-20220609
moch.hasan@yahoo.co.id
Abstrak
Berdasarkan data tahun 2016 dari International Labour Organization (ILO), sekitar
32% pekerja di seluruh dunia mengalami kelelahan terkait pekerjaan. Tingkat keparahan
kelelahan parah pada pekerja di seluruh dunia berkisar antara 18,3 hingga 27% dengan
prevalensi kelelahan industri sebesar 45%. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas
hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Tri
Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang. Merupakan penelitian kuantitatif analitik serta
menggunakan metode penelitan cross sectional, agar dapat memperjelas hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner sebagai data primer. Metode pengambilan sampel yaitu dengan cara accidental
sampling dengan jumlah 60 orang pekerja di PT. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang
Tahun 2021. Hasil yang telah diuji statistik menggunakan uji chi-square mendapatkan hasil (p-
value=0,000, α: 0,05) yang menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dengan
kelelahan kerja pada pekerja bagian produksi di PT. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota
Tangerang. Dari hasil penelitian ini diharapkan memungkinkan perusahaan untuk
menyesuaikan beban kerja mereka dengan kemampuan mereka, dan memungkinkan pekerja
produksi agar bisa mengatur waktu mereka untuk beristirahat dengan baik serta regangkan otot
diantara waktu kerja.
E-ISSN 2798-7442| 1
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
dari International Labour Organitation kerja yang buruk, dan daya tahan tubuh,
(ILO), sekitar 32% pekerja di seluruh dunia (Tarwaka dan Bakri, 2004). Penelitian yang
mengalami kelelahan terkait pekerjaan. dilakukan oleh Reppi et al (2019),
Tingkat keparahan kelelahan parah pada menunjukkan bahwa terdapat hubungan
pekerja di seluruh dunia berkisar antara 18,3 bermakna antara beban kerja dengan
hingga 27% dengan prevalensi kelelahan kelelahan kerja pada pekerja industri
industri sebesar 45%. (ILO, 2016). pembuatan mabel kayu di Desa Leilem Satu.
International Labour Organization Penelitian lainnya yang dilakukan oleh
(ILO) memperkirakan bahwa hingga 2,78 Safitri, (2017) menunjukkan bahwa terdapat
juta pekerja meninggal tiap tahunnya yang hubungan bermakna antara beban kerja
disebabkan oleh kecelakaan kerja dan dengan kelelahan kerja pada pekerja industri
penyakit akibat kerja. Dari kematian rumah tangga rambak kering Desa Doplang
tersebut, sekitar 2,4 juta pekerja (86,3%) Kecamatan Teras Boyolali.
berasal dari penyakit akibat kerja dan lebih Berdasarkan hasil studi pendahuluan
dari 380.000 pekerja (13,7%) berasal dari berupa wawancara dengan pekerja bagian
kecelakaan kerja, (ILO, 2018). Menurut K3 pada tanggal 22 September 2021, para
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia pekerja bagian produksi sering mengalami
Nomor 88 Tahun 2019 pasal 1 tentang kelelahan akibat beban kerja yang diterima
kesehatan, kesehatan kerja adalah upaya terlalu berat atau karena pekerjaan yang
yang ditujukan untuk melindungi setiap mereka kerjakan dilakukan berulang setiap
orang yang berada di tempat kerja agar hidup harinya dan juga mereka masih
sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan menggunakan sistem manual material
serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari handling untuk proses pengangkatan barang,
pekerjaan. Kelelahan adalah mekanisme memindahkan barang, pengepakan barang,
perlindungan di mana tubuh hindari dll. Para pekerja juga pernah mengeluh
keparahan lebih jauh dan akan pulih setelah seperti merasakan pusing, ngantuk, dan haus
periode istirahat. Secara terpusat kelelahan pada saat bekerja. Keluhan yang sering
dapat diatur. Istilah kelelahan umumnya terdengar yaitu berada di area packaging
mengacu pada suatu situasi yang berbeda karena pekerjaan mereka yang terus menerus
dari orang ke orang, yang semuanya dilakukan. Diketahui pada PT tersebut
menghasilkan kinerja yang buruk, kapasitas terdapat 2 orang pekerja pernah mengalami
E-ISSN 2798-7442| 2
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
E-ISSN 2798-7442| 3
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
responden variabel usia kategori dewasa (60.0%), dan variabel kelelahan kerja
akhir yaitu sebanyak 54 (90%), variabel kategori sedang yaitu sebanyak 43 (71.7%).
pendidikan kategori SMA/SMK yaitu Berdasarkan hasil uji bivariat menunjukkan
sebanyak 56 (93.3%), variabel lama jam bahwa adanya hubungan yang signifikan
kerja kategori delapan jam yaitu sebanyak antara beban kerja dengan kelelahan kerja
59 (98.3%), variabel masa kerja kategori >5 dengan nilai p-value yaitu 0,000 (p-value
tahun yaitu sebanyak 60 (100.0%), variabel <0,05).
beban kerja kategori berat yaitu sebanyak 36
Tabel 1. Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bagian
Produksi di PT. Tri Teguh Manunggal Sejati Kota Tangerang
Kelelahan Kerja
Total
Beban Kerja Sedang Rendah Nilai p
F % F % N %
Berat 34 56.7 2 3.3 36 60.0
E-ISSN 2798-7442| 4
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
yaitu pekerjaan dengan masa kerja antara 2 Hasil uji statistik yang didapatkan
hingga 6 tahun, dan semakin lama waktu menunjukkan dari 60 responden sebagian
Anda bekerja, semakin pula Anda terpapar besar sampel yang mengalami kelelahan
berbagai penyakit (Suma’mur, 1996). Masa kerja pada kategori beban kerja berat adalah
kerja dapat memberikan dampak positif sebanyak 34 responden (25,8%).
apabila seorang pekerja berpengalaman Berdasarkan hasil analisis bivariat variabel
dalam pekerjaannya. Melainkan juga dapat beban kerja dengan variabel kelelahan kerja
berdampak negative jika lama bekerja didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara
bertambah akan merasa lelah, bosan, serta beban kerja dengan kelelahan kerja pada
terpapar bahaya yang diakibatkan dari pekerja bagian produksi di PT. Tri Teguh
lingkungan kerja, (Setyawati, 2010). Manunggal Sejati dengan hasil P-Value =
Individu menerima beban kerja harus 0,000 (α=<0.05). Penelitian yang telah
seimbang dari segi kebugaran fisik, dilakukan ini sejalan dengan penelitian yang
kompetensi kognitif, maupun keterikatan dilakukan oleh (Permatasari, 2019) yang
mereka yang menampung beban kerja, menunjukkan nilai p-value = 0,000 (p=
(Tarwaka & Bakri, 2004). Bahkan, terdapat <0,05) berarti Ha diterima, artinya terdapat
peristiwa kelelahan kerja akibat dari beban hubungan antara beban kerja dengan
kerja yang besar (Budiono, 2003 dalam kelelahan kerja pada pekerja besi di PT.
Delima, 2018). Kelelahan umum biasanya Tatamulia Nusantara Indah Proyek
ditandai dengan kerja monoton, intensitas Pembangunan Mall Ciputra Citra Raya
dan durasi kerja fisik, kondisi lingkungan, Cikupa Tangerang. Penelitian ini juga
penyebab psikologis, status kesehatan, dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
keadaan gizi seseorang (Tarwaka & Bakri, oleh Herdiyati (2016) dengan menggunakan
2004). Kelelahan sendiri merupakan bentuk uji pearson dengan nilai r = 0.575 berarti Ha
dari perlindungan tubuh yang dapat diterima, artinya terdapat hubungan yang
mencegah tubuh dari kerusakan lebih lanjut signifikan antara beban kerja mental dengan
dan memungkinkan untuk pulih setelah kelelahan kerja pada karyawan di bagian
istirahat. Pemaksaan yang terus menerus claim analis PT. Asuransi Sinar Mas.
dapat meningkatkan kelelahan dapat Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
bertambah menggangu aktivitas. yang dilakukan oleh Dewi (2018) yang
menunjukkan nilai p-value = 0,039 (p= 0,05)
E-ISSN 2798-7442| 5
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
E-ISSN 2798-7442| 6
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
E-ISSN 2798-7442| 7
JOURNAL OF HEALTH RESEARCH SCIENCE Ciptaan disebarluaskan di bawah
VOL. 2 NO. 01, JUNI 2022 Lisensi Creative Commons Atribusi-
DOI: 10.34305/JHRS.V2I1.478 NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0
Internasional.
E-ISSN 2798-7442| 8