Professional Documents
Culture Documents
Dinda Putri Aprilia Pengantar Ilmu Pesisir Kepulauan
Dinda Putri Aprilia Pengantar Ilmu Pesisir Kepulauan
Disusun Oleh :
Dinda Putri Aprilia (J1A122022)
KESMAS A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Potensi Keanekaragaman Hayati dan Non hayati Laut” dengan baik tanpa suatu
halangan apapun.
Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
yang mana telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benerang
dengan iman Islam serta ilmu.
Dengan mencurahkan segala usaha, kemampuan penulis, makalah ini dapat terselesaikan
dengan adanya masukan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan setulus hati penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu, penulis berharap kepada seluruh pembaca untuk memberikan saran dan kritik, demi
menyempurnakan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat.
PENULIS
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................3
1.3 Tujuan..................................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................................4
3.1 kesimpulan...........................................................................................................................................4
3.2 Saran.....................................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................4
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kekayaan hayati di dunia tidak tersebar seragam,daerah tropis umumnya merupakan tempat
hidup berbagai jenis spesies dalam jumlah yang besar dibandingkan daerah lain. Secara efisien dan
efektif diperlukan target dalam usaha konversi dengan mengetahui dimana pusat keanekaragaman
hayati yang dijadikan tingkatan prioritas secara nasional maupun internasional. Dalam skala
global,secara sederhana dapat diidentifikasi daerah target yang dimasuksud dengan membuat
penilaian (scoring) antar Negara yang memiliki kekayaan spesies yang tinggi.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 km, dimana
2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan laut. Laut merupakan sumber kehidupan karena
memiliki potensi kekayaan alam hayati dan nir-hayati berlimpah. Sumber kekayaan alam tersebut,
menurut amanat Pasal 33 UUD-1945 harus dikelola secara berkelanjutan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan rakyat. Luasnya lautan Indonesia sebenarnya membawa keuntungan dan manfaat
yang baik bagi bangsa Indonesia, karena salah satu fungsi dari laut adalah sebagai sumber
kekayaan alam. Sumber kekayaan yang terkandung dilautan sangat berlimpah, sehingga bisa
digunakan atau dimanfaatkan untuk mensejahterakan bangsa Indonesia.
4
Potensi kelautan Indonesia memang kaya akan sumber daya alam yang begitu melimpah dan
berada pada posisi geografis yang strategis. Namun mayoritas penduduk di Indonesia masih belum
dapat menguasai apa yang dimilikinya tersebut. Indonesia mengatakan “memiliki” kekayaan alam
yang berlimpah, tetapi pada kenyataanya (de facto) yang “menguasai” sumber daya alam itu
adalah para pemilik modal atau kapitalis dari negara-negara lain. Alangkah tepatnya apabila
paradigma “memiliki” juga diimbangi dengan paradigma “menguasai”.Menguasai disini tentu
bukan dalam arti bersikap otoriter, sewenang-wenang terhadap alam yang dimotivasi oleh hawa
nafsu, akan tetapi “menguasai” dalam konteks berkuasa atau mampu memegang amanah sebagai
wakil Tuhan di bumi yang berkomitmen untuk berlaku adil dalam mengelola sumber daya alam
sebaik mungkin, khususnya lautan.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik keanekaragaman hayati maupun
keanekaragaman non hayati yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin,
cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya
alam yang berasal bukan dari makhluk hidup. Yang termasuk sumber daya alam nonhayati
misalnya: air, angin, tanah, dan benda tambang.
5
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun
abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.
Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati dan non hayati
5. Untuk mengetahui nilai dan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan non hayati
PEMBAHASAN
Selain itu menurut Barnes, (1997) Biodiversitas merupakan berbagai macam jenis jumlah
dan pola penyebaran dari suatu organisme atau sumberdaya alam hayati dan ekosistem.
Biodiversitas terdiri atas dua komponen, yaitu jumlah total jenis perunit area dan kemerataan
(kelimpahan, dominasi, dan penyebaran spasial individu jenis yang ada). Indeks yang
menggabungkan kedua hal tersebut dalam suatu nilai tunggal disebut indeks biodiversitas.
Variabel-variabel yang disatukan kedalam suatu nilai tunggal menyangkut jumlah jenis,
kelimpahan spesies relatif, homogenitas dan ukuran petak contoh. Untuk itu, indeks biodiversitas
tergantung pada indeks kekayaan (Richnree indices), indeks keragaman (Diversity indeces) dan
indeks kemerataan (Evenness indisces).
7
dan ekosistem akuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antarspesies, dan ekosistem.
Menurut Wardah (2008) Keanekaragaman hayati, baik secara langsung atau tidak, sangat
berperan dalam kehidupan manusia berupa sandang, pangan, papan, obat-obatan, wisata,
pengembangan ilmu pengetahuan dll. Peran lain dari keanekaragaman hayati yang tidak kalah
pentingnya adalah dapat mengatur proses ekologis sistem penyangga kehidupan termasuk
menghasilkan oksigen, mencegah pencemaran udara dan air, mencegah banjir, erosi dan longsor,
dan menunjang keseimbangan hubungan pemangsa dan yang dimangsa dalam bentuk
pengendalian hama alami.
8
keanekaragaman hayati di Indonesia dapat diatasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu
dengan cara identifikasi dan inventarisasi keragaman dalam hal sebaran, keberadaan, pemanfaatan,
dan sistem pengelolaannya.
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah variasi dan variabilitas kehidupan di bumi.
Keanekaragaman hayati biasanya merupakan ukuran variasi pada tingkat genetik, spesies, dan
ekosistem. Biodiversitas daratan (terestrial) biasanya lebih besar di sekitar khatulistiwa, akibat
iklim yang hangat dan produktivitas primer (aliran energy) yang tinggi. Keanekaragaman hayati
tidak terdistribusi secara merata di Bumi, dan paling bervariasi di daerah tropis. Meskipun
ekosistem hutan tropis hanya mencakup 10 persen dari permukaan Bumi, tapi ekosistem ini
memiliki sekitar 90 persen spesies yang ada di dunia. Keanekaragaman hayati laut biasanya
tertinggi di sepanjang pantai Samudra Pasifik bagian barat, tempat suhu permukaan laut paling
tinggi, dan di pita lintang tengah di semua lautan. Keanekaragaman spesies juga dipengaruhi
gradien lintang. Keanekaragaman hayati umumnya cenderung mengelompok di titik panas dan
telah meningkat seiring waktu, tetapi kemungkinan akan melambat di masa depan.
Perubahan lingkungan yang cepat biasanya menyebabkan kepunahan massal. Lebih dari 99,9
persen dari semua spesies yang pernah hidup di Bumi, yang berjumlah lebih dari lima miliar
spesies, diperkirakan telah punah. Perkiraan jumlah spesies Bumi saat ini berkisar antara 10 juta
hingga 14 juta; sekitar 1,2 juta spesies telah dicatat, tetapi lebih dari 86 persen di antaranya belum
dideskripsikan. Pada Mei 2016, para ilmuwan melaporkan bahwa diperkirakan ada 1 triliun spesies
yang berada di Bumi saat ini, dan hanya seperseribu dari satu persen yang telah dideskripsikan.
Jumlah total pasangan basa DNA di Bumi diperkirakan 5,0 x 10 37 dengan berat 50 miliar ton.
Sebagai perbandingan, total massa biosfer diperkirakan sebanyak 4 TtC (triliun ton karbon). Pada
Juli 2016, para ilmuwan mengidentifikasi satu set yang terdiri atas 355 gen dari leluhur universal
terakhir (LUCA) dari semua organisme yang hidup di Bumi.
Sejak kehidupan dimulai di Bumi, lima kepunahan massal besar dan beberapa peristiwa kecil
telah menurunkan keanekaragaman hayati secara besar dan mendadak. Eon Fanerozoikum (540
juta tahun terakhir) ditandai dengan pertumbuhan keanekaragaman hayati yang cepat melalui
letusan Kambrium, sebuah periode ketika mayoritas filum organisme multiseluler pertama kali
muncul Selama 400 juta tahun berikutnya terjadi beberapa kali kepunahan massal, yaitu hilangnya
keanekaragaman hayati secara besar-besaran. Pada periode Karbon, hancurnya hutan hujan
9
menyebabkan hilangnya kehidupan tumbuhan dan hewan. Peristiwa kepunahan Perm–Trias yang
berlangsung 251 juta tahun lalu merupakan kepunahan terburuk; organisme vertebrata
memerlukan waktu 30 juta tahun untuk kembali pulih dari peristiwa ini. Kepunahan terakhir, yaitu
peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen yang terjadi 65 juta tahun lalu, lebih menarik perhatian
dibandingkan peristiwa kepunahan lainnya karena mengakibatkan kepunahan dinosaurus non-
avian.
keanekaragaman hayati laut dan pesisir secara global telah diatur melalui konvensi
keanekaragaman hayati pasal 8 tentang konservasi IN-SITU (konservasi di dalam habitat aslinya)
yang menekankan pentingnya pembentukkan dan pengelolaan kawasan konservasi bersama sama
dengan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan dan prakarsa inisiatif di area daratan laut yang
berdekatan dengannya.
10
7. Undang-undang No. 27/2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya:
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad
renik). Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang berasal bukan dari makhluk
hidup. Yang termasuk sumber daya alam nonhayati misalnya: air, angin, tanah, dan benda
tambang.
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun
abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.
Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.
Keanekaragaman hayati atau sumber daya alam yang terbentuk oleh proses alamiah dan
membutuhkan jangka waktu yang lama disebut sumber daya alam terbatas atau sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam ini akan habis suatu saat dan sulit atau tidak
mungkin dibuat kembali. Contohnya minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
11
Sumber daya alam kekal adalah sumber daya alam yang tak akan habis dan selamanya ada di
bumi. Contohnya, air, udara, sinar matahari, angin, gelombang, pasang surut, dan panas bumi.
Udara yang kita hirup merupakan salah satu jenis sumber daya alam, lebih tepatnya sumber
daya alam non-hayati. Secara ringkas, sumber daya alam non hayati itu merupakan sumber daya
alam non hayati itu selain makhluk hidup.
Biodeversitas atau keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,
mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup. Keanekaragaman dari makhluk hiudp dapat
terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tesktur, penampilan dan sifat.
Secara umum, keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3. Secara garis besar keanekaragaman
hayati ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu, keanekaragaman gen, keanekaragaman spesies, dan
keanekaragaman ekosistem.
Keanekaragaman gen merupakan variasi genetik dalam satu spesies. Tingkat tersebut timbul
karena setiap individu mempunyai bentuk gen yang khas. Gen adalah mateti dalam kromosom
makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Gen pada setiap individu meskipun
perangkat dasar penyusunannya sama tapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-
masing induknya. Penyebab terjadinya gen adanya perkawinan antara dua individu makhluk hidup
sejenis dari kedua induk. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang
berasal dari kedua induk. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan
menyebabkan keanakaragaman individu dalam satu spesies berupa varietes-varietes secara alami
atau buatan. Beberapa contoh antara lain:
12
1. variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
2. variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya
3. variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan
sebagainya
4. variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan
faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut :
F=G+L
L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan berubah maka akan
terjadi perubahan di Fenotip.
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil
(mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup
tersebut merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat spesies ini menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang
terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang
sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat. Hal ini dapat dilihat pada
contoh berikut ini:
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-
ciri lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik.
Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam
tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman
seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara,
suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotic
menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem untuk mengetahui adanya keanekaragaman
hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di
tempat tersebut.
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem
terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa
bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma
hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup
di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki
karakteristik komponen biotik dan abiotik. Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi
ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem
terumbu karang.
14
Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat
digambarkan suatu urutan berikut :
a. Ekosistem Lumut
Lumut (dalam bahasa yunani : bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup
didarat, umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa),
dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm. Lumut hidup di batu, kayu
gelondongan, pepohonan, dan ditanah. Lumut tersebar hampir diseluruh belahan dunia, terkecuali
didalam laut.
Ekosistem lumut adalah ekosistem yang mayoritas lingkungannya ditumbuhi oleh lumut.
Umumnya ekosistem ini terdapat di kawasan dengan temperatur rendah, seperti puncak gunung,
perbukitan, lembah dan daerah dekat kutub. Hewan yang hidup di ekosistem lumutnya biasanya
mempunya ciri berbulu tebal dan toleran terhadap suhu dingin.
Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem, diantaranya sebagai peresap air (sifat
selnya menyerupai spon), untuk memepertahankan kelembaban, penghasil oksigen melalui proses
fotosintesis yang cepat dan sebagai penyerap polutan.
Ekosistem berdaun jarum terdapat di kawasan beriklim sub tropis. Daerah subtropis
adalah daerah dengan iklim subtropis yang terletak pada garis lintang di antara 23'50 LS/LU-
400 LS/LU 3. Daerah ini cenderung dijadikan sebagai perantara antara daerah tropis dan daerah
iklim sedang. Ekosistem ini biasanya berada di lingkungan bersuhu rendah atau dingin.
Hutan berdaun jarum sendiri biasanya disebut sebagai hutan konifer. Konifer merupakan
jenis tumbuhan yang banyak yang memiliki runjung sebagai organ pembawa biji.
15
Menurut Mucharommah Sartika Ami, M.Pd dan Puardmi Damayanti, M.Pd dalam buku
yang berjudul Ilmu Alamiah Dasar, hutan berdaun jarum atau hutan konifer adalah jenis bioma
hutan yang paling luas di dunia. Menurut Mucharommah Sartika Ami, M.Pd dan Puardmi
Damayanti, M.Pd dalam buku yang berjudul Ilmu Alamiah Dasar, hutan berdaun jarum atau
hutan konifer adalah jenis bioma hutan yang paling luas di dunia.
Dengan kondisi cuaca dan iklim tertentu, hutan berdaun jarum hanya dapat ditinggali
oleh hewan atau tumbuhan yang bisa beradaptasi dengan baik. Jenis fauna atau hewan yang
dapat mendiami hutan berdaun jarum adalah hewan-hewan yang berbulu lebat dan biasanya
berukuran raksasa. Contohnya, seperti beruang, harimau, rusa, serigala merah, burung hantu,
burung-burung imigran, serangga berbahaya seperti laba-laba. Untuk jenis floranya sendiri telah
dijelaskan sebelumnya bahwa tumbuh-tumbuhan yang hidup di hutan berdaun jarum adalah
tumbuh-tumbuhan yang berjenis konifer. Contoh tumbuhan jenis konifer adalah pinus, cemara
cedar, larches, sequoia dan sebagainya.
Ekosistem hutan hujan tropis adalah suatu sistem ekologi yang biasanya mendiami
wilayah luas tertentu dengan di dalamnya terdapat pepohonan tinggi serta spesies hewan yang
aneka ragam. Antara hutan biasa dengan hutan satu ini terdapat perbedaan yang cukup
mencolok. Yakni terletak pada jenis tumbuhan dan hewannya. Umumnya, hutan ini biasanya
berada di daerah yang terletak di dataran rendah hingga mencapai ketinggian 1200 meter dari
bawah permukaan laut.
Selain itu, letak geografis hutan di daerah tropis ini terletak antara 23 derajat 27 Lintang
Utara dan 23 derajat 27 Lintas Selatan. di mana wilayah yang diliputinya yakni Asia Selatan
dan Asia Tenggara. Australia bagian utara, sebagian Afrika, Amerika Tengah, sebagian besar
16
wilayah Amerika Selatan, dan Kepulauan Pasifik pun jadi bagian yang terdapat hutan dengan
iklim tropis.
Hutan satu ini pun memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu
memproduksi oksigen dalam jumlah besar. Ekosistem hutan hujan tropis pun bermanfaat
sebagai tempat penyimpanan air.
Ekosistem padang rumput atau sabana merupakan wilayah yang didominasi oleh
rerumputan yang terhampar luas. Ekosistem ini terdapat di kawasan kering, seperti hutan-hutan
Afrika.
ekosistem padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah padang rumput.
Artinya, interaksi yang dilakukan oleh organisme- organisme padang rumput dengan
komponen- komponen biotik dan abiotik yang berada di lingkungannya. Ekosistem padang
rumput ini adalah salah satu jenis dari ekosistem daratan atau ekosistem terestial yang terbentuk
secara alami. Ekosistem padang rumput ini juga disebut dengan nama lain, yakni grassland atau
stepa.
Ekosistem ini dipenuhi dengan hamparan rumput yag hijau, sehingga apabila kita
memandangnya, maka sejauh mata memandang kita akan melihat warna hijau yang segar dan
mendamaikan. Ekosistem padang rumput ini hanya ada di lingkungan wilayah yang memiliki
iklim tropis.
Salah satu ciri ekosistem padang pasir adalah adanya tumbuhan kaktus dengan sifat
membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan-hewan yang hidup di kawasan ini
contohnya adalah reptil, mamalia kecil serta berbagai jenis burung.
17
Ekosistem ini dipenuhi dengan hamparan rumput yag hijau, sehingga apabila kita
memandangnya, maka sejauh mata memandang kita akan melihat warna hijau yang segar dan
mendamaikan. Ekosistem padang rumput ini hanya ada di lingkungan wilayah yang memiliki
iklim tropis.
Ekosistem gurun adalah salah satu daerah yang memiliki curah hujan yang sangat rendah,
dengan curah hujan yang seperti itu di daerah gurun pun juga mempunyai pola sebaran yang
tidak teratur sehingga ada di sebagian gurun yang tidak terkena hujan. tetapi dengan curah
hujan yang rendah gurun pasir memiliki tingkat penguapan yang sangat tinggi. sehingga daerah
gurun menjadi sangat gersang dan kering tentu sangat tidak cocok untuk di jadikan tempat
tinggak oleh beberapa jenis makhluk hidup.
f. Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai merupakan salah satu ekosistem yang ada di Bumi. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwasannya Bumi mempunyai jenis ekosistem, yakni ekosistem daratan dan
juga ekosistem air. Ekosistem pantai ini merupakan salah satu jenis dari ekosistem daratan.
Meskipun bersebelahan dengan ekosistem laut, namun ekosistem pantai adalah termasuk
ekosistem daratan. Ekosistem pantai diartikan sebagai ekosistem yakni sebuah kesatuan
komponen baik biotik maupun abiotik yang berada di sekitar pantai dan saling berinteraksi
antara satu dengan lainnya, serta saling mempengaruhi dan terbentuknya sebuah aliran energi.
Selain membentuk suatu energi, interaksi antara komponen- komponen tersebut juga
membentuk sebuah struktur biotik dan juga siklus materi.
Ekosistem pantai terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera.
Contoh hewan yang berhabitat di wilayah ini adalah kepiting, serangga, serta burung-burung
pantai.
Keanekaragamaan non hayati atau sumber daya alam non hayati dapat berupa sumber
daya fosil, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya mineral, sumber daya matahari,
serta sumber daya angin.
18
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan
dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan
hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan
tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang,
sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda
mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya alam
yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat
dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi, batu bara, timah, gas alam. sumber daya
alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan
lain lain.
Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan
untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
19
2.3 Manfaat keanekaragaman hayati dan non hayati
Keanekaragaman hayati sejatinya telah menjadi menjadi bagian penting dalam rantai
kehidupan manusia, yaitu sebagai sistem pendukung kehidupan. Keragamanan hayati ini
merupakan life support system yang mana menjadikan keberadaannya mutlak ada karena
kerusakan terhadap keanekaragaman hayati dapat mengancam kehidupan manusia. Peran
keanekaragaman hayati sangat penting bagi manusia, jadi menjaga keanekaragaman hayati
berarti menjaga kehidupan, sebab memiliki manfaat sebagai berikut:
Manfaat pertama yang bisa diambil dari keanekaragam hayati adalah sebagai sumber
pangan. Manusia membutuhkan energi untuk bisa beraktivitas (baca : Energi Dalam
Ekosistem). Energi tersebut diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh manusia.
Makanan tersebut bisa berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Indonesia mempunyai sekitar seribu spesies tanaman obat. Tanaman obat tersebut dapat
ditanam di rumah sebagai tanaman obat keluarga (toga). Selain itu, teknologi yang terus
berkembang membantu industri jamu atau obat tradisional untuk mengetahui manfaat dari
setiap bagian tanaman yang berkhasiat. Penggunaan tanaman sebagai obat ini lebih aman
dan mengurangi efek samping. Contoh beberapa tanaman obat yang sering digunakan yaitu
tanaman jahe, kencur, temulawak, daun sirih, kayu putih, buah mengkudu dan alang- alang.
Seseorang harus mengetahui ilmu anatomi hewan dan tumbuhan agar bisa
mengembangkan potensi dari tumbuhan dan hewan tersebut.Dengan meneliti flora dan
manusia bisa mendalami berbagai ilmu terutamanya adalah biologi. Penelitian tersebut akan
20
menghasilkan berbagai metode keilmuan, misalnya perkembangbiakan vegetatif buatan pada
hewan maupun tumbuhan. Ilmu pengetahuan bisa terus berkembang dan berguna bagi
manusia jika keanekaragaman hayati sebagai sumber ilmu itu sendiri terus dijaga
eksistensinya.
21
yang lebih baik. Contohnya adalah tanaman-tanaman bakau di pantai yang dapat menjaga
bibir pantai dari abrasi air laut. Manfaat ini dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
sehingga keberlanjutan alam akan terjaga.
Keanekaragaman hayati menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan taraf hidup
manusia. Karena kehidupan manusia tidak bisa lepas dari sumber daya alam, yang berasal
dari keanekaragaman dalam tiap tingkatan.
Disamping manfaatnya bagi alam dan kehidupan, keanekaragaman hayati juga memiliki
manfaat lainnya di bidang edukasi dan hiburan. Keberadaannya bisa dijadikan objek
penelitian dan pendidikan, serta pariwisata.
22
Air dan udara merupakan dua contoh SDA non hayati yang berperan sebagai sumber kehidupan
makhluk hidup. Tanpa kedua elemen tersebut, makhluk hidup tidak akan bisa bernafas dan
melangsungkan hidupnya.
Disektor ekonomi, SDA non hayati banyak sekali manfaatnya. Contohnya pada bahan tambang, ini
akan memberikan dampak ekonomi bagi para penambang yang menjual hasil tambang. Para
penambang ini bukan saja mereka yang sekelas perusahaan, tapi penambang tradisional yang
menambang diarea tebing atau sungai juga termasuk. Selain itu air juga memberikan manfaat
ekonomi apabila dijual didaerah yang mengalami kelangkaan air bersih.
Ada banyak sekali SDA non hayati yang bisa diubah menjadi energi listrik contohnya sebagai
berikut:
Energi yang terkandung pada air mengalir dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga air
Aliran udara dimanfaatkan untuk memutar kincir angin yang mampu menghasilkan listrik
Sinar matahari ditangkap oleh panel surya untuk menghasilkan listrik
Geothermal dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
Batubara banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati
tinggi. Indonesia terletak di daerah tropis, ini menyebabkan memiliki tingkat curah hujan yang
cukup tinggi. Sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan
daerah yang subtropis (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman
hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia.
23
Dalam buku Melestarikan Indonesia (2008) karya Jatna Supriatna, Indonesia dikenal
sebagai salah satu negara yang mempunyai "mega diversity" jenis hayati dan merupakan "mega
center" keanekaragaman hayati dunia. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati sebanding
dengan Brazil yang mempunyai daratan lebih dari lima kali besarnya.
Keanekaragaman hayati Indonesia yang jumlahnya sangat tinggi, baru sekitar 6.000 spesies
tumbuhan, 1.000 spesies hewan, dan 100 spesies jasad renik yang telah diketahui potensinya
dan dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk menunjang kebutuhan hidupnya.
Flora (tumbuhan)
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan
tinggi. Didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang
menghasilkan biji bersayap. Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis
atau hutan basah. Cirinya dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana
(tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian
(Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia
tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Sementara itu di Indonesia bagian
timur tipe hutannya berbeda. Mulai dari Sulawesi hingga Papua terdapat hutan non-
Dipterocarpaceae.
24
Fauna (hewan)
Sementara itu hewan-hewan yang berada di Indonesia bagian timur, yakni Irian,
Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australi memiliki ciri sebagai
berikut:
Mamalia berukuran kecil
Banyak hewan terkantung
Tidak terdapat spesies kera
Jenis jenis burung memiliki warna yang beragam
25
Sumber daya alam yang tidak dapat pulih berarti sumber daya yang ketersediaannya
tidak bisa berkesinambungan, meski ketersediaan sumber daya alam ini cukup
melimpah tapi apabila digunakan maka akan suatu saat akan menemui kelangkaan.
Penyebab sumber daya alam ini tidak bisa berkesinambungan, karena proses
pembentukannya cukup lama sehingga tidak mampu menjamin ketersediaannya apabila
dipakai secara terus menerus. Contohnya adalah bahan-bahan tambang dan bahan bakar
fosil yang bisa terbentuk secara alami selama ratusan juta tahun.
3. sumber daya alam dengan sifat gabungan
sumber daya alam ini sebenarnya dapat pulih namun apabila proses pemulihannya
tidak berlangsung atau terganggu maka akan menyebabkan rusaknya sumber daya alam
tersebut sehingga tidak dapat digunakan kembali.
Contohnya tanah, apabila tidak dipulihkan tanah yang subur bisa menjadi tanah yang
tandus atau padang pasir yang tidak subur.
Oleh sebab itu air merupakan sumbe daya inti yang dibutuhkan semua
makhluk hidup. Untung saja air masuk kedalam sumber daya alam non hayati
yang bisa diperbaharui.
2. Udara
Di dalam atmosfer bumi terkandung beberapa jenis udara, contohnya
oksigen dan karbondioksida yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Oksigen dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk bernafas, sementara
karbondioksida dibutuhkan tumbuhan untuk berfotosintesis. Baik oksigen dan
karbondioksida, sama-sama tersusun dari material tak bernyawa yang bisa
diperbaharui. Karena manusia memproduksi karbondioksida dari oksigen,
sementara tumbuhan memproduksi oksigen dari karbondioksida.
26
3. Tanah
Tanah merupakan media yang paling mudah untuk bercocok tanam, apalagi
jika tanah tersebut sangat subur maka tumbuhan yang ditanam bisa tumbuh
dengan subur pula. Sehingga dengan memanfaatkan tanah, manusia bisa
menanam padi untuk memastikan ketersediaan sumber makanan.
Selain untuk bercocok tanam, tanah juga punya manfaat lain yakni sebagai
tempat berpijak dan membangun bangunan. Sehingga bisa dikatakan segala
aktifitas manusia berada diatas tanah.
4. Sinar matahari
Sinar matahari juga merupakan sumber energi, karena sinar matahari ini
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis.
Selain itu sinar matahari juga berguna bagi manusia karena sinar matahari
mengandung vitamin D. Di sektor energi alternatif, sinar matahari juga berguna
sebagai pembangkit listrik tenaga surya. Sinar matahari ini masuk kedalam
sumber daya alam non hayati karena merupakan pancaran sinar yang notabene
tidak bernyawa. Lalu apakah matahari masuk ke sumber daya alam yang bisa
diperbaharui atau tidak ?. Ini masih diperbedatkan, pasalnya matahari berkobar
untuk menghasilkan sinar. Para ilmuan pun memprediksi kalau kapanpun
waktunya matahari bisa padam apabila bahan bakar yang menyebabkan matahari
berkobar itu habis. Hanya saja, prediksi matahari akan padam tersebut cukup
lama yakni sekitar 10 milyar tahun lagi. Sehingga meski tidak bisa diperbaharui,
matahari memiliki energi yang sangat amat melimpah.
5. Angin
Angin dan udara itu berbeda, angin merupakan udara yang berhembus. Jadi
angin itu memiliki aliran sementara udara kadang tidak. Angin masuk kedalam
sumber daya alam karena angin ini bermanfaat bagi mahkluk hidup. Contohnya
untuk para nelayan, angin dijadikan energi untuk menggerakan perahu,
sementara di sektor energi alternatif angin dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik tenaga angin.
6. Bahan tambang
27
Ada banyak sekali sumber daya alam yang terkandung dibawah tanah. Salah
satunya, gas bumi dan minyak bumi yang sampai sekarang masih menjadi
kebutuhan utama meski sudah ada biofuel. Selain bahan bakar, sumber daya
alam lain yang didapat dari proses penambangan adalah emas, tembaga, nikel,
batubara dan lainnya.
Bahan tambang ini masuk kedalam sumber daya alam non hayati yang tidak
bisa diperbaharui, alasannya bahan-bahan tersebut terbentuk secara alamiah
selama ratusan juta tahun. Sehingga meski ketersediaannya melimpah, tidak
akan mampu untuk berkelanjutan.
7. Iklim
Ada beberapa tanaman yang memanfaatkan iklim agar bisa tumbuh dengan
efektif. Contohnya padi yang banyak ditanam saat musim hujan karena
pengairan padi akan lebih efektif saat musim hujan. Selain itu, produksi garam
tradisional akan meningkat saat musim kemarau karena sinar matahari lebih
lama dibandingkan musim hujan. Dari hal itulah iklim masuk kedalam sumber
daya alam non hayati karena berguna bagi manusia.
29
salah satu ada hewan berkurang bahkan punah akan mengganggu keseimbangan rantai
makanan.
5. Nilai Religius
Keanekaragaman hayati juga memiliki fungsi untuk mengingatkan kita akan kebesaran
Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini dengan berbagai macam keindahan. Manfaat
keanekaragaman hayati mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dengan memenuhi
kebutuhan primer maupun sekunder.
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi atau mutlak meliputi
sandang, pangan, papan, dan udara segar. Sedangkan kebutuhan sekunder bertujuan untuk
memenuhi kenikmatan hidup meliputi rekreasi dan transportasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati yaitu memiliki nilai ekonomi sebagai sumber
bahan pangan, obat-obatan, kosmetik, sandang, papan dan memiliki aspek budaya.Selain itu
keanekaragaman hayati juga memiliki nilai pendidikan dan ekologi.
31
Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di suatu daerah
disebabkan oleh hilangnya habitat, pencemaran tanah, udara dan air, perubahan iklim, eksploitasi
tanaman dan hewan, masuknya spesies pendatang dan industrilisasi pertanian dan hutan.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya:
tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad
renik). Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya alam yang berasal bukan dari makhluk
hidup. Yang termasuk sumber daya alam nonhayati misalnya: air, angin, tanah, dan benda
tambang.
Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang.
Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan
keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun
abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam.
Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus
diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas
3.2 Saran
Didalam kehidupan ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman baik hewan maupun
tumbuhan.Untuk mencegah kepunahan maka diperlukan usaha bersama antara pemerintah dan
masyarakat dalam upaya untuk melestarikannya, dan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-
pihak yang bertanggung jawab atas perusakan tersebut.
32
Sebagai kader bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan tentang
keanekaragaman hayati dan nilai pentingnya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian
mahasiswa akan memeliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan
keanekaragaman hayati dan non hayati Indonesia secara berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Nunung Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. (cetakan ke-
1).Bandung : Yrama Widya.
Henny Riandari. 2014. Biologi untuk Kelas X SMA dan MA.Solo : Global
Mochamad Indrawan. 2007. Biologi Konservasi.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia
Supardi. 1994. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya.Bandung : Alumni
Anonim. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pus
Widodo, dkk. 2007. Alamku Sains 3 Untuk Sekolah Dasar kelas III. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Widodo, dkk. 2007. Alamku Sains 4 Untuk Sekolah Dasar kelas IV. Jakarta: PT Bumi Aksara.
UCN-UNEP, WWF, Bumi Wahana,
Strategi Menuju Kehidupan yang Berkelanjutan. Jakarta: PT. Gramedia.
Salim, E. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES
33
Soemarwoto, O. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Penerbit
Djambatan.
Soerjani, M., Rofiq, M. Dan M. Rozy, M. 1987. Lingkungan Sumberdaya Alam dan
Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press.
Tim Penyusun Bahan Ajar PLH. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup Semarang: UNNES Press
34