You are on page 1of 38

MODUL AJAR

STATISTIKA
MATEMATIKA WAJIB KURIKULUM 2013

ASUS
[Email address]
BAB I
PENDAHULUAN

I. PENGERTIAN STATISTIK DAN STATISTIKA

Statistik dan statistika merupakan dua kata yang mempunyai pengertian dan makna
yang berbeda. Agar kalian memahami pengertian dari statistik dan statistika,
perhatikan dengan baik uraian berikut.

Statistik adalah kumpulan keterangan yang berbentuk angka-angka yang disusun,


diatur, dan disajikan dalam bentuk daftar, tabel, diagram, atau grafik agar lebih
mudah dipahami. Adapun yang dimaksud dengan statistika adalah ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, analisis, penarikan
kesimpulan, dan pembuatan keputusan berdasarkan data dan fakta yang sudah
dianalisis.

II. PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan data. Data yang
dikumpulkan sangat bergantung dari kebutuhan, sarana dan prasarana yang tersedia.
Oleh karena itu biasanya kita mendapatkan suatu informasi melalui pengumpulan
sebagian data yang diharapkan dapat mewakili keseluruhan data yang ada.
Keseluruhan data yang mungkin dapat dikumpulkan disebut populasi. Sedangkan
sebagian dari seluruh data yang diambil dari polulasi adalah sampel.

Berikut ini contoh suatu kegiatan yang berkaitan dengan statistika yang sebenarnya
banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan data.
▪ Ibu Ketua PKK RT ingin mengetahui mengapa beberapa warganya banyak
terkena penyakit demam berdarah dengan cara mengumpulkan data tentang
adanya jentik-jentik nyamuk dalam bak mandi dari warga RT setiap satu
minggu sekali selama beberapa bulan. Maka diperoleh data apakah ada atau
tidak jentik-jentik nyamuk dalam bak mandi sehingga dari pemerolehan data
tersebut dilakukan suatu tindakan yang mengupayakan agar wabah penyakit
demam berdarah tidak menyebar ke RT yang lain.
▪ Seseorang ingin membeli jeruk di toko buah, sebelum ia memutuskan untuk
membeli jeruk ia mencicipi terlebih dahulu salah satu jeruk dari satu keranjang
yang berisi jeruk, dengan tujuan agar jeruk yang ia beli sesuai dengan
seleranya. Contoh nomer 2 ini merupakan contoh tentang pengambilan sampel
dari suatu populasi. Dalam hal ini satu keranjang jeruk disebut populasi, satu
jeruk yang dicicipi rasanya adalah sampel.
▪ Seorang ibu rumah tangga sedang memasak sayur di sebuah panci (tempat
untuk memasak sayur), agar sayur tersebut mempunyai rasa yang enak, maka
perlu untuk dirasakan. Yaitu dengan mencicipi sayur dengan menggunakan satu
sendok kecil. Pengambilan sayur satu sendok kecil dari satu panci sayur
merupakan contoh pengambilan sampel dari suatu populasi. Yang dalam hal ini
satu panci sayur merupakan suatu populasi. Sedangkan satu sendok kecil
merupakan sampel. Tentunya agar mewakili satu panci sebelum dicicipi sayur
harus diaduk dulu.

III. MACAM-MACAM DATA

Dalam statistika, data adalah sesuatu yang sangat penting. Data didefinisikan
sebagai keterangan akan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian. Pada
bagian ini Anda akan diperkenalkan dengan macam-macam data, yaitu sebagai
berikut :

a. Data Ditinjau dari Sifatnya


Berdasarkan sifatnya, data dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah suatu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
2) Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah suatu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan
angka. Misalnya, warna, jenis kelamin, atau status sosial.
b. Data Ditinjau dari Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Data Intern
Data intern adalah suatu data yang diperoleh langsung dari instansi yang
bersangkutan dan diolah untuk kemajuan dan perkembagan instansi itu
sendiri.
2) Data Ekstern
Data ekstern adalah suatu data yang diperoleh dari luar instansi dan
sifatnya umum.

c. Data Ditinjau dari Cara Memperolehnya


Berdasarkan cara memperolehnya, data dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Data Primer
Data primer adalah suatu data yang dikumpulkan oleh suatu badan dan
diterbitkan oleh badan atau instansi itu sendiri.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah suatu data yang dilaporkan oleh suatu badan atau
instansi, sedangkan instansi tersebut tidak langsung mengumpulkan
sendiri, tetapi memperoleh dari pihak lain.

Selain ditinjau dari sifat, sumber, dan cara memperolehnya, ada juga macam-macam
data yang lain. Untuk lebih memahami macam-macam data yang lainnya, perhatikan
dengan baik macam-macam data berikut ini.
Data diskrit, adalah data yang mempunyai jumlah yang sangat terbatas. Misalnya,
jumlah data siswa SMP Nusa Bangsa pada tahun 2010.
a. Data kontinu, adalah data yang secara teoritis mempunyai nilai pengamatan
yang tidak terbatas (terus menerus). Misalnya, pengukuran berat, waktu, atau
volume.
c. Data statis, adalah data yang mempunyai nilai tetap dan terbatas dalam setiap
putaran/periode tertentu. Misalnya, jumlah jam dalam satu hari.

d. Data dinamis, adalah data yang mempunyai nilai naik atau turun mengikuti
situasi tertentu. Misalnya, penjualan hasil pertanian.
BAB II
PENYAJIAN DATA

1. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM


a. Diagram Batang
Dalam penyajian data dengan diagram batang, data disajikan dalam bentuk
batang yang berbentuk persegi panjang yang digambarkan vertical atau
horizontal dengan lebar sama.
b. Diagram Garis
Diagram garis digunakan untuk menyajikan data yang menunjukkan
perkembangan suatu data dari waktu ke waktu.

c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran digunakan untuk menunjukkan perbandingan antar-item data
dengan cara membagi lingkaran dalam juring-juring lingkaran dengan sudut
pusat yang sesuai dengan perbandingan tersebut.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

2. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL


Data dapat kita sajikan dalam bentuk tabel atau daftar. Jika data yang akan kita
sajikan cukup besar, maka data tersebut harus dikelompokkan, kemudian disusun
dalam bentuk tabel yang disebut daftar sebaran frekuensi atau daftar distribusi
frekuensi.
a. Daftar Distribusi Frekuensi
1) Daftar Distribusi Frekuensi Data Tunggal

2) Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok


Seringkali data tunggal yang diperoleh dari pengumpulan data merupakan
data tungal yang banyak. Untuk memudahkan membaca data tanggal yang
banyak, maka data seperti itu disajikan ke dalam daftar distribusi frekuensi
data kelompok. Berikut ini adalah data berat badan siswa kelas XIB.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Berat badan (kg) Turus Frekensi (fi)

9 – 12 IIII IIII II 12
13 – 16 IIII IIII 10
17 – 20 IIII IIII IIII 20
21 – 24 IIII 5
25 – 28 III 3

Beberapa istilah penting dari daftar distribusi frekuensi data kelompok. a)


Kelas
Kelas adalah interval suatu data yang memuat beberapa data. Tabel
diatas memuat 5 kelas, yaitu kelas pertama 9 – 12, kelas kedua 13 – 16,
dan seterusnya.
b) Batas Kelas
Pada setiap kelas, nilai terkecil disebut batas bawah kelas dan nilai
terbesar disebut batas atas kelas. Sebagai contoh, pada kelas interval 9 –
12, 9 adalah batas bawah kelas dan 12 adalah batas atas kelas.
c) Tepi Kelas
Tepi kelas adalah setengah dari jumlah batas atas dan batas bawah dua
kelas interval yang berurutan. Sebagai contoh, kelas pertama 9 – 12 dan
kelas kedua 13 – 16 , maka tepi kelas adalah ½ ( 12 + 13 ) = 12,5 yang
merupakan tepi atas (ta) kelas pertama dan juga merupakan tepi bawah
(tb) kelas kedua.
d) Panjang Kelas
Panjang kelas disebut juga lebar kelas atau interval kelas, yaitu selisih
antara tepi atas dan tepi bawah dari tiap kelas dalam kelas interval yang
sama. Sebagai contoh, data yang disajikan pada daftar distribusi
frekuensi di atas, mempunyai panjang kelas 4.

e) Titik Tengah Kelas


Nilai titik tengah kelas adalah setengah dari jumlah batas bawah kelas
dan batas atas kelas. Sebagai contoh, kelas interval 9 – 12 mempunyai
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

titik tengah ½ ( 9 + 12 ) = 10,5. Selisih tiap titik tengah kelas yang


berurutan sama dengan panjang kelas.

3) Cara menyusun daftar distribusi frekuensi kelompok


Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar distribusi
frekuensi kelompok adalah sebagai berikut.
a) Menentukan nilai data terbesar, xmaks, dan nilai data terkecil, xmin,
kemudian ditentukan jangkauannya (J) dengan rumus :

b) Menentukan banyaknya kelas (k) dari n buah data berdasarkan aturan


Sturgess, yaitu :

c) Menentukan panjang kelas ( c ) dengan rumus :

d) Menyusun daftar distribusi frekuensi dengan menetapkan kelas-kelas


sehingga nilai statstik minimum termuat dalam kelas interval terendah,
tetapi tidak harus sebagai batas bawah kelas. Selanjutnya, menetapkan
frekuensi tiap kelas yang dapat dilakukan dengan menggunakan turus.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

b. Daftar Distribusi Frekuensi Kumulatif


Daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat disusun dari daftar distribusi
frekuensi kelompok. Terdapat dua jenis frekuensi kumulatif, yaitu frekuensi
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

kumulatif kurang dari tepi atas ( fk ≤ ta ) dan frekuensi kumulatif lebih dari tepi
bawah ( fk ≥ tb ).
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

BAB III
HISTOGRAM, POLIGON, DAN OGIVE

Sebelumnya telah dipelajari cara menyajikan data ke dalam daftar distribusi data
kelompok. Kali ini akan mempelajari cara menyajikan data kelompok ke dalam
histogram, poligon dan ogive.

I. HISTOGRAM

Definisi

Histogram adalah bentuk diagram batang yang menyajikan daftar distribusi


kelompok.

Langkah-langkah untuk membuat histogram suatu data kelompok adalah sebagai


berikut.

1. Menggambar sumbu horizontal (untuk nilai) dan sumbu vertikal (untuk


frekuensi).
2. Menggambar persegi panjang untuk setiap interval. Alas persegi panjang
menunjukkan panjang kelas ( c ), yaitu dari tepi bawah kelas sampai tepi atas
kelas, sedangkan tinggi persegi panjang menunjukkan frekuensinya.
3. Di atas tiap persegi panjang dapat ditulis frekuensi masing-masing agar
histogram mudah dibaca.

Histogram adalah suatu jenis khusus dari diagram batang yang digunakan untuk
menunjukkan sebaran atau distribusi frekuensi suatu data. Dalam histogram tidak
terdapat ruang diantara batang-batangnya. Tinggi dari masing-masing batang
menunjukkan frekuensi data tersebut. Histogram digambarkan dalam sebuah bidang
yang memiliki dua sumbu yaitu sumbu tegak untuk menyatakan tingginya frekuensi
sedangkan sumbu mendatar untuk menyatakan kelas interval. Masing-masing
sumbu dibuat skala. Untuk menggambar histogram, nilai yang digunakan adalah
nilai tepi kelas. Untuk nilai tepi kelas ada dua nilai yaitu nilai tepi kelas bawah dan
nilai tepi kelas atas.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Dari contoh tentang hasil pengamatan nilai matematika 30 siswa kelas II SMP di
suatu SMP sebagai berikut :
60 55 63 74 59 49 58 65 78 68

41 55 45 47 50 65 74 68 88 68

90 63 79 58 85 65 95 81 69 85
Dengan penyajian tabel distribusi frekuensinya sebagai berikut :
Nilai Frek. Nilai tepi bawah Nilai tepi atas
kelas kelas
Matematika

40 – 49 4 39,5 49,5
50 – 59 6 49,5 59,5
60 – 69 10 59,5 69,5
70 – 79 4 69,5 79,5
80 – 89 4 79,5 89,5
90 – 99 2 89,5 99,5

Jika digambarkan dengan histogram maka dicari nilai tepi kelas bawah dan nilai
tepi kelas atas seperti berikut ini :

12

10
fre 8
ku
en 6
si 4

0
39,5 49,5 59,5 69,5 89,5 99,5
nilai

II. POLIGON
Jika titik-titik tengah dari sisi atas tiap persegi panjang yang berdekatan pada
histogram dihubungkan, maka akan diperoleh grafik garis yang disebut dengan
poligon distribusi frekuensi.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Definisi

Poligon distribusi frekuensi kumulatif atau ogive adalah bentuk kurva dari
daftar distribusi frekuensi kumulatif.

Poligon distribusi frekuensi merupakan penyajian data dalam bentuk diagram garis
tetapi dari tabel suatu frekuensi kelompok. Garis memiliki fungsi menghubungkan
titik-titik tengah dari masing-masing interval kelas. Diagram garis tersebut
dinamakan polygon frekuensi. Untuk menggambar grafik poligon, nilai yang
digunakan adalah nilai tengah masing-masing kelas. Dari tabel frekuensi kelompok
ini dicari nilai tengah kelas interval yaitu

NILAI MATEMATIKA FREKUENSI NILAI KELAS INTERVAL


TENGAH

40 – 49 4 44,5
50 – 59 6 54,5
60 – 69 10 64,5
70 – 79 4 74,5
80 – 89 4 84,5
90 – 99 2 94,5
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Nilai Matematika
12
10
Fre
ku 8
en 6
si
4
2
0
44,5 54,5 64,5 74,5 84,5 94,5
Nilai

III. OGIVE

Dari suatu daftar distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat suatu diagram. Diagram
baru ini disebut sebagai kurva ogive yang akan Anda pelajari pada bagian ini.
Kurva ogive terbagi atas dua, yaitu sebagai berikut :
1) Kurva ogive positif adalah kurva ogive yang diperoleh dari frekuensi kumulatif
kurang dari.
2) Kurva ogive negatif adalah kurva ogive yang diperoleh dari frekuensi kumulatif
lebih dari.
Apabila diketahui data, cara menentukan kurva ogive positif dan kurva ogive negatif
adalah sebagai berikut.
INTERVAL KELAS FREKUENSI

120 – 128 3
129 – 137 5
138 – 146 10
147 – 155 13
156 – 164 4
165 – 173 3
174 - 182 2

Berdasarkan data pada tabel dan dengan menambahkan kolom titik tengah, batas
bawah, serta frekuensi kumulatif kurang dari dan frekuensi kumulatif lebih dari
diperoleh tabel berikut ini.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Frek. Kumulatif
Interval Titik Tengah Batas
Frel. (fi)
Kelas (xi) Bawah < ˃

119,5 0 40
120 – 128 3 124 128,5 3 37
129 – 137 5 133 137,5 8 32
138 – 146 10 142 146,5 18 22
147 – 155 13 151 154,5 31 9
156 – 164 4 160 164,5 35 5
165 – 173 3 169 173,5 38 2
174 - 182 2 178 182,5 40 0

Jumlah 40

Dengan menghubungkan pasangan titik batas bawah dengan frekuensi kumulatif


kurang dari ( < ) diperoleh kurva ogif positif dibawah ini.

fi Kurva Ogive Positif


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
119,5 128,5 137,5 146,5 154,5 164,5 173,5 182,5 xi

Dengan menghubungkan pasangan titik batas bawah dengan frekuensi kumulatif


lebih dari ( ˃ ) diperoleh kurva ogif negatif dibawah ini.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

fi Kurva Ogive Negatif


50

40

30

20

10

0
182,5 173,5 164,5 154,5 146,5 137,5 128,5 119,5 xi
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

BAB IV
UKURAN PEMUSATAN DATA

Nilai statistik yang dapat menggambarkan keadaan suatu data antara lain adalah mean
(rataan hitung), modus, dan median dengan menyatakan ukuran pemusatan data.
I. UKURAN PEMUSATAN UNTUK DATA TUNGGAL
a. Rataan Hitung (Mean)

Definisi

Rataaan hitung, , dari data tunggal adalah

CONTOH 7

Tentukan rataan hitung dari data : 4, 3, 2, 5, 6, 7, 8, 5

Jawab :

Jadi, rataan hitungnya adalah .

b. Modus

Definisi

Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang
mempunyai frekuensi terbesar.

CONTOH 8

Data : 4, 7, 7, 7, 5, 4, 9 mempunyai modus 7.


Data : 3, 9, 8, 7, 9, 7, 4, 7, 5, 9 mempunyai modus 7 dan 9.
Data : 2, 5, 6, 8, 9, 12, 15, 7 tidak mempunyai modus.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

c. Median (Me)

Definisi

Median adalah suatu nilai yang membagi data menjadi dua bagian yang
sama banyakya setelah data tersebut diurutkan dari yang terkecil hingga
yang terbesar.

Misalnya terdapat data dengan .


Jika n ganjil, maka :

Jika n genap, maka :

CONTOH 9
Tentukan median dari data berikut :
a. 2, 4, 3, 3, 7, 2, 6, 12, 8
b. 4, 8, 7, 3, 6, 7, 9, 8, 2, 1
Jawab :
a. n = 9
Data yang telah diurutkan : 2, 2, 3, 3, 4, 6, 7, 8, 12

Jadi, mediannya adalah 4.


b. n = 10
Data yang telah diurutkan : 1, 2, 3, 4, 6, | 7, 7, 8, 8, 9

Jadi, mediannya adalah 6,5.


MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

II. UKURAN PEMUSATAN DATA UNTUK DATA KELOMPOK


a. Rataan Hitung (Mean)
Untuk data yang disajikan dalam daftar distribusi frekuensi, maka rataan
hitungnya dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan :
= titik tengah kelas interval
= frekuensi dari
= banyaknya kelas interval
Selain menggunakan cara diatas , kita dapat menentukan rataan dari
sekumpulan data dengan terlebih dahulu menentukan rataan sementaranya.
Rataan sementara biasanya diambil dari nilai tengah yang mempunyai
frekuensi terbesar. Terdapat dua cara dalam menghitung rataan setelah
ratarata sementara ditentukan, yaitu cara simpangan rataan dan cara
pengkodean (coding).

1) Cara Simpangan Rataan


Rataan hitung dengan cara simpangan rataan dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut.

Keterangan :
= rataan sementara
= simpangan terhadap
=

2) Cara Pengkodean (Coding)


Rataan hitung dengan cara pengkodean dapat ditentukan dengan rumus
berikut.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

CATATAN
Keterangan :
Cara coding dimaksudkan
= panjang kelas interval
untuk menghindari perkalian
= kode yang besar (fi.xi atau fi.di)

b. Modus
Nilai modus untuk data yang disajikan dalam daftar distribusi frekuensi
kelompok tidak dapat tepat, tetapi hanya merupakan nilai pendekatan. Cara
yang dapat kita gunakan untuk menentukan modus dari data distribusi
frekuensi kelompok adalah dengan menggunakan rumus.

Keterangan :
= tepi bawah kelas modus
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
= panjang kelas interval

c. Median
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, median
dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :
= tepi bawah kelas modus
= banyaknya data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas median
= frekuensi kelas median
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

BAB V
UKURAN LETAK DATA

I. KUARTIL DAN DESIL UNTUK DATA TUNGGAL


a. Kuartil (Q)

Definisi

Kuartil adalah nilai yang membagi data menjadi empat bagian yang
sama banyak, setelah data diurutkan dari yang terkecil hingga yang
terbesar.

Terdapat 3 buah kuartil, yaitu kuartil bawah atau kuartil pertama


dilambangkan Q1, kuartil tengah atau kuartil kedua atau median
dilambangkan Q2, dan kuartil atas atau kuartil ketiga dilambangkan Q3.
Kuartil-kuartil suatu data dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
1) Mengurutkan data dari nilai yang terkecil hingga yang terbesar.
2) Menentukan median atau kuartil kedua, Q2.
3) Menentukan Q1 (median dari semua data yag kurang dari Q2) dan Q3
(median dari semua data yag lebih dari Q2).

b. Desil

Definisi

Desil adalah nilai yang membagi d ata menjadi sepuluh bagian yang
sama banyak setelah data diurutkan dari data terkecil hingga yang
terbesar.

Untuk data yang tidak dikelompokkan, letak desil dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.

terletak pada nilai ke -


MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

II. KUARTIL DAN DESIL UNTUK DATA KELOMPOK


a. Kuartil (Q)
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, kuartil
dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan :
= tepi bawah kelas kuartil
= banyaknya data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
= frekuensi kelas kuartil
= panjang kelas interval
= 1, 2, 3

b. Desil
Sedangkan, nilai desil dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.

Keterangan :
= desil ke-i
= ukuran data
= frekuensi kumulatif sebelum kelas
= frekuensi kelas yang memuat
= panjang kelas interval
= 1, 2, 3, 4, …, 9
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

BAB VI
UKURAN PENYEBARAN DATA

Sejauh ini kita hanya mempetimbangkan satu nilai tunggal untuk mewakili data,
misalnya rataan, median, atau modus. Hasilnya biasanya merupakan nilai tunggal,
walaupun di beberapa kasus berupa interval kelas. Perhatikan dua data berikut.

Data 1 : 8 8 8 9 9 10 11 11 12 12 12

Data 2 : 1 5 6 6 9 10 10 14 15 15 19

Kedua data di atas memiliki rataan yang sama, yaitu 10. Tapi jelas bahwa penyebaran
kedua data di sekitar rataan jauh berbeda. Jika demikian untuk lebih memahami data,
selain ukuran pemusatan data kita perlu juga ukuran penyebaran data. Salah satu
ukuran penyebaran data yang telah kita kenal adalah Jangkauan. Dari dua data di atas
kita ketahui bahwa jangkauan data pertama adalah 4, sedangkan jangkauan data kedua
adalah 18 . Jelas bahwa penyebaran data kedua lebih luas daripada data pertama.
Ukuran penyebaran data lainnya yang akan kita bahas adalah Simpangan rata-rata,
Ragam dan Simpangan baku.

I. UKURAN PENYEBARAN UNTUK DATA TUNGGAL


a. Rentang, Hamparan, dan Simpangan Kuartil

Definisi

Jangkauan data atau rentang data atau range data, J adalah selisih
antara data terbesar, xmaks, dengan data terkecil, xmin.

Definisi

Jangkauan antar kuartil atau hamparan, H adalah selisih antara kuartil


ketiga dengan kuartil pertama.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Definisi

Jangkauan semi antar kuartil atau simpangan kuartil, Q d adalah


setengah kali panjang hamparan.

Jangkauan dari sekumpulan data adalah nilai yang diperoleh jika nilai data
terbesar dikurangi nilai data terkecil. Misalnya data hasil observasi banyak
siswa yang absen pada hari Senin pada suatu kelas dalam periode waktu 7
minggu.
5 4 5 2 1 0 3

Jangkauan = nilai terbesar – nilai terkecil


= 5–0
= 5

Semakin besar jangkauan maka penyebaran data semakin tinggi

Meskipun mudah diperoleh, dalam statistik lanjut jangkauan jarang digunakan


sebagai ukuran penyebaran data, dan pada data berukuran kecil cenderung
dipergunakan untuk memperkuat modus atau median.
Konsep jangkauan ini diperluas pada kuartil untuk mengetahui seberapa besar
penyebaran 50% data paling tengah. Kita ketahui bahwa jangkauan bisa
memberikan petunjuk yang sangat bias jika pada data terdapat nilai-nilai
ekstrim, misalnya pada data berikut.
1 1 2 3 5 6 8 8 100
Jangkauan data adalah 99 dan mediannya 5. Tapi jelas data tidak menyebar
sebesar itu. Ukuran penyebaran yang melibatkan kuartil adalah jangkauan
antarkuartil dan simpangan kuartil.
Untuk data di atas, diperoleh Q1 =2 dan Q3 = 8.. Dengan demikian H = 6 dan Qd
= 3. Tampaknya untuk data di atas lebih memberikan informasi yang baik jika
dikatakan median data 5 dan 50% data terletak antara 3 dan 8 (selang Qd dari
median).
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

b. Simpangan Rata -Rata

Definisi

Simpangan rata -rata menyatakan jarak rata -rata suatu data terhadap
rataannya.

Jika x adalah rataan hitung dari data x1, x2, x3, …, xn, maka :

• Simpangan dari x1 adalah x1 - x , nilai mutlaknya adalah x,

• Simpangan dari x2 adalah x2 - x , nilai mutlaknya adalah x,


MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

• Simpangan dari x3 adalah x3 - x , nilai mutlaknya adalah x,

• Simpangan dari xn adalah xn - x , nilai mutlaknya adalah x.


Jumlah nilai mutlak itu adalah
n

xi x = x+ x+ x +…+
i 1

Nilai simpangan rata-rata (SR) untuk data tunggal dapat ditentukan dengan
rumus:

Keterangan :

= banyaknya data
= nilai data ke-i
= rataan hitung

CONTOH 11
Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut :
3 4 6 8 9
Jawab :

Simpangan rata-rata :

Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 2.


MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

c. Ragam dan Simpangan Baku

Definisi

Ragam menyatakan rata-rata kuadrat jarak suatu data terhadap


rataannya.

Misalnya data mempunyai rataan , maka ragam atau varians


(S2) dapat ditentukan dengan rumus :

Sementara itu, simpangan baku atau standar deviasi (S) dapat ditentukan dengan
rumus :

Keterangan :
= banyaknya data
= nilai data ke-i
= rataan hitung

II. UKURAN PENYEBARAN UNTUK DATA KELOMPOK


a. Rentang Antarkuartil dan Simpangan Kuartil
Rentang antarkuartil disebut juga hamparan atau jangkauan antarkuartil,
sedangkan simpangan kuartil disebut juga jangkauan semi antarkuartil.
Seperti halnya untuk data tunggal, rentang antar kuartil (H), dan simpangan
kuartil (Qa), untuk data kelompok dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut.
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

b. Simpangan Rata-Rata, Ragam, dan Simpangan Baku


Untuk data kelompok, nilai simpangan rata-rata ditentukan dengan rumus :

Keterangan :
= banyaknya data
= titik tengah kelas ke-i

Untuk data kelompok, nilai ragam dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan :
= frekuensi kelas ke - i
= titik tengah kelas ke-i
= banyaknya kelas
= rataan hitung
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

UJI KOMPETENSI
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Nilai rata-rata dari data : 4, 10, 7, x, 10, 6, 11, adalah 8. Nilai x adalah …
2. Jangkauan antar kuartil dari sekelompok data : 16, 7, 10, 14, 9, 14, 11, 12, 9,
12 adalah …
a. 2,5
b. 4
c. 4,5
d. 5
e. 9
3. Rata-rata tinggi badan 9 siswa adalah 155 cm. jika ditambah seorang siswa
baru, maka rataan hitung tinggi badan menjadi 156 cm. Tinggi badan siswa
baru itu adalah … a. 156 cm
b. 159 cm
c. 162 cm
d. 165 cm
e. 168 cm
4. Nilai rata-rata pelajaran matematika dalam suatu kelas adalah 5,5. Jika
ditambah nilai seorang siswa baru dengan nilai 7,5 maka nilai rata-rata
menjadi 5,7. Banyaknya siswa dalam kelas tersebut adalah … a. 9
b. 18
c. 32
d. 36
e. 48
5. Nilai simpangan kuartil dari data : 16, 7, 10, 14, 9, 14, 11, 12, 9, 12 adalah …
a. 2
b. 4
c. 4,5
d. 5
e. 9
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

6. Nilai rata-rata dari data berikut adalah 34. Nilai p adalah …


Nilai Frekuensi

21 – 25 2 -15
26 – 30 89 -10
31 – 35 p3 -5
36 – 40 2 0
41 – 45 5
46 - 50 10

a. 6
b. 9
c. 13
d. 11
e. 21
7. Median dari data tabel frekuensi dibawah ini adalah …
Nilai Frekuensi

50 – 54 4
55 – 59 8
60 – 64 14
65 – 69 35
70 – 74 27
75 – 79 9
80 – 84 4

a. 67
b. 67,9
c. 68
d. 68,4
e. 68,9
8. Diketahui kelas modus pada data berikut adalah 51 – 60 dan nilai modusnya
56,5. Nilai p adalah …
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

Nilai Frekuensi

31 – 40 2p
41 – 50 12
51 – 60 10
61 – 70

a. 9
b. 8
c. 7
d. 6
e. 5
9. Nilai modus dari data yang dinyatakan dalam histogram berikut adalah …
12
10
8
6
4
2
0
41-45 46-50 51-55 56-60 61-65
NIlai

a. 47,50
b. 47,75
c. 48,25
d. 49,25
e. 49,75
10. Simpangan rata-rata dari data : 6 4 8 2 10 adalah …
a. 2,0
b. 2,4
c. 2,5
d. 3,0
e. 3,5
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

II. Jawablah pertanyaan berikut secara teliti!


1. Jumlah nilai rapor Semester I di kelas XIA yang terdiri dari 40 siswa adalah
sebagai berikut.
76 77 78 78 79 79 79 79 80 81
82 82 82 83 83 83 84 85 86 81
87 89 90 90 91 91 91 92 92 92
92 92 92 93 93 94 94 95 96 96
a) Buatlah tabel distribusi frekuensi kelompok dari data tersebut.
b) Tentukan nilai mean, median, dan modus!
2.
Nilai 52 – 56 57 – 61 62 – 66 67 – 71 72 – 76 77 – 81

Frekuensi 4 6 10 12 8 8

Berdasarkan data tersebut, buatlah : a)


Poligon frekuensi, dan
b) Ogive positif
3.
Hasil 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44
Ukur

Frekuensi 6 8 16 20 22 18 10

Tentukan rataan hitungnya dengan cara : a)


Simpangan
b) Pengkodean
4. Berdasarkan data pada nomor 3 diatas hitunglah ragam, simpangan baku,
desil ke-3, dan desil ke-5.
5. Umur rata-rata dari suatu kelompok yang terdiri dari dokter dan jaksa adalah
40 tahun. Jika umur rata-rata para dokter adalah 35 tahun dan umur rata-rata
para jaksa adalah 50 tahun, tentukan banyaknya dokter dan jaksa tersebut!
MODUL – Statistika SMAN Satu Atap Klumpu

DAFTAR PUSTAKA
Anggota Ikapi. 2009. Mathematics For Senior High School Year XI Science Program
(Bilingual). Jakarta: Yudhistira.

Spiegel M.R. 1989. Matematika Dasar. Jakarta: Erlangga.

You might also like