Professional Documents
Culture Documents
Nursing Practice Theory (Teori Practik Keperawatan
Nursing Practice Theory (Teori Practik Keperawatan
DISUSUN OLEH : :
Kelompok 4 / Kelas 1-A
1. Rizky Amalia Putri (1130022028)
2. Febina Maslamatul Izma (1130022042)
3. Elly Arnovi Ibrahim M. (1130022075)
4. Aisha Safira Rahma (1130022083)
5. Viona Wardha Amanda (1130022085)
6. Kania Eka Desianasari (1130022099)
7. Allysa Naura Setyaputri (1130022135)
8. Lutfiana Rahmayanti N. (1130022137)
9. Sania Fernanda (1130022141)
10. Afifah Salsabillah (1130022161)
11. Tarisa Nadya Dwi Cahyani (1130022164)
DOSEN FASILITATOR :
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.Ns., M.Kep
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nursing
Practice Theory” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Yurike Septianingrum, S.Kep.Ns., M.Kep selaku dosen penanggung jawab dan
ibu Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.Ns., M.Kep selaku dosen fasilitator pada
mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai nursing practice theory bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen pada mata kuliah ini yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk memahami konsep practice theory keperawatan.
5
B. Tujuan Khusus
1. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai definisi dari
practice theory
2. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai konsep
practice theory
3. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai perkembangan
practice theory
4. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai identifikasi
dan karakteristik practice theory
5. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai contoh
practice theory
6. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai perbedaan
practice theory dengan teori yang lain
7. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai kelebihan dan
kekurangan dari practice theory
8. Dapat memahami dan menjelaskan kembali mengenai komponen
paradigma dan teori keperawatan
1.4 Manfaat
a. Bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
yang dimiliki khususnya mengenai nursing practice theory.
b. Dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
2.2 Konsep Practice Theory
Practice theory merupakan teori yang dikembangkan berdasarkan
perkembangan dari middle range theory, karenanya teori ini lingkupnya lebih
sempit dan lebih konkrit keabstrakannya dibandingkan dengan ketiga teori dalam
tingkatan teori (Nugroho, 2021a dalam Wijaya, Yudhawati, et al., 2022).
Practice theory tidak hanya berkembang dari middle range theory, tetapi juga
dapat berkembang dari pengalaman praktik keperawatan, dan uji empiris.
Pengalaman praktik klinis perawat dapat menjadi sumber utama untuk
pengembangan practice theory keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas teori
keperawatan digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam
terhadap fenomena keperawatan dan hubungan antara aspek pada situasi
keperawatan (Potter, 2021). Toney-Butler and Thayer (2020) dalam Wijaya,
Yudhawati, et al., 2022, mengatakan bahwa semua pengetahuan keperawatan
dikembangkan untuk praktik, sehingga semua teori keperawatan tanpa
menghiraukan tingkatannya maka merupakan teori praktik.
Idealnya practice theory berhubungan erat dengan konsep dari middle range
theory dan dibawah kerangka kerja dari grand theory. Contohnya tindakan
keperawatan yang dapat dikembangkan menjadi practice theory yaitu perawat
mengetahui bahwa mereka dapat mengurangi nyeri pada pasien dengan
melakukan intervensi yang spesifik dan mengurangi kerusakan kulit karena
tekanan dengan perubahan posisi yang teratur (Smith, 2019).
8
konsentrasi pada perasaan sendiri, mengevaluasi kembali melalui asosiasi,
integrasi, validasi dan ketepatan (Wijaya, Yudhawati, et al., 2022).
Untuk melakukan proses tersebut dilakukan dengan mengumpulkan data-data
pengalaman dalam bentuk jurnal tertulis, melakukan studi studi dari jurnal ilmiah,
diskusi dengan kolega. Smith (2019) menambahkan sumber-sumber dari
pengembangan practice theory ini adalah pengalaman sehari-hari dari perawat,
diskusi dengan perawat mahir berdasar kasus yang ditemuinya. Langkah kedua
yaitu konsentrasi pada perasaan, artinya tidak hanya mendeskripsikan perasaannya
saja tentang pengalaman itu tetapi mencari bukti ilmiah/pertanggungjawaban dari
perasaan itu. Kepercayaan kuno tentang situasi itu tidak boleh mempengaruhi
persepsi. Bahkan kepercayaan kuno tersebut sebaiknya diganti dengan hal yang
baru dan terbuka. Hal ini dapat dicapai dengan menulis sebuah catatan ilmiah
(Smith, 2019).
Langkah ketiga yaitu terdiri dari empat bagian. Yang pertama adalah asosiasi
atau hubungan yang memungkinkan praktisi refleksi untuk menghubungkan
situasi yang ada dengan pengetahuan yang telah ada dan tindakan yang dilakukan.
Hasil akhirnya adalah praktisi tersebut mengganti perilaku atau ilmu yang lama
dengan yang baru. Hal ini dapat dicapai dengan brainstorming dari kelompok,
diskusi terbuka untuk mengklarifikasi pikiran dan perasaan agar muncul
pendekatan baru (Smith, 2019).
Langkah berikutnya yaitu integrasi. Dalam langkah ini praktisi mulai
mengelompokkan beberapa ide, perasaan, dan isu yang muncul dalam langkah
asosiasi. Hasil dari pengelompokkan ini didapatkan suatu hubungan lagi dan suatu
kesimpulan. Disini konsep baru, proposisi awal, dan asumsi dapat terlihat. Dapat
juga hal tersebut berhubungan dengan teori yang sudah ada. Validasi berarti
membandingkan hasil pendekatan baru dengan pengalaman, pengetahuan dan
pendekatan dari praktisi lain untuk mengetahui keaslian dari ide praktisi. Validasi
juga berarti mencoba hasil pendekatan praktisi di situasi lain. Cara terbaik untuk
mevalidasi hasil pendekatan baru adalah mengembalikan pendekatan tersebut ke
praktik klinik dan diuji disana (Wijaya, Yudhawati, et al., 2022).
Ketepatan adalah langkah terakhir dalam proses refleksi yaitu menggabungkan
perilaku dan pendekatan baru dengan dasar pengatahuan kita. Sebagai hasilnya
9
pengetahuan baru tersebut dapat digunakan di masa depan pada situasi yang sama
saat pertama kali refleksi dilakukan (Foth et al., 2018 dalam Wijaya, Yudhawati,
et al., 2022).
10
frekuensi aplikasinya dibatasi dengan sebuah kejadian. Contoh teori yang ada
hubungannya dengan perawatan luka dekubitus atau perawatan kateter.
2. Level II / Lower Level : Mendesain sebuah hipotesis
Practice theory pada lower level didefinisikan sebagai satu set hipotesa kerja
atau proposisi. Para ilmuan dan praktisi menggunakan proposisi kerja secara
sementara, menjelaskan atau melakukan test hipotesa kerja yang ada kaitannya
dengan kesehatan sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan
11
2.5 Contoh Practice Theory
Practice theory dapat mencakup unsur-unsur khusus tertentu, seperti
keperawatan onkologi, keperawatan kebidanan, atau keperawatan ruang operasi,
atau mungkin berhubungan dengan aspek keperawatan lainnya, seperti
administrasi keperawatan atau pendidikan keperawatan. Teori-teori tersebut
biasanya menggambarkan unsur-unsur tertentu dari asuhan keperawatan, seperti
pereda nyeri kanker, atau pengalaman khusus, seperti menjelang kematian dan
perawatan akhir hayat (McEwen, 2018).
Contoh practice theory yaitu bonding attachment theory, therapeutic touch,
exercise as selfcare, caring for patient with chronic skin disease, quality of care,
theory of parental attachment with preterm infants in neonatal intensive care
units, theory of fatigue associated with pregnancy, dll (Smith, 2019).
12
sepenuhnya di uji cobakan.
d. Tidak memberikan panduan terhadap intervensi
keperawatan yang spesifik, namun memberikan kerangka
kerja struktural dan ide yang abstrak.
e. Diturunkan dari teori filosofi.
Middle Range a. Cakupannya lebih terbatas dan kurang abstrak.
Theory b. Menjelaskan fenomena spesifik atau konsep dan
mencerminkan praktek keperawatan.
c. Lebih mudah diaplikasikan dalam praktek.
d. Dapat diturunkan dari Grand theory
e. Dapat diuji secara empiris
Practice a. Lebih tidak abstrak, lebih spesifik dan cakupannya lebih
Theory / sempit di bandingkan dengan middle range theory.
Microtheory b. Berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk tujuan yang
spesifik.
c. Fokus kepada fenomena keperawatan spesifik yang
mencerminkan praktek klinis dan hanya terbatas kepada
populasi atau bagian dari situasi pada teori.
d. Sangat mudah untuk di aplikasikan dalam praktik
keperawatan.
e. Dapat diuji secara empiris.
f. Dapat diturunkan dari grand dan middle theory
Tabel 1 Perbedaan Tingkatan Pengembangan Teori Keperawatan
13
2.7.2 Kekurangan Practice Theory
Karena dikembangkan berdasarkan perkembangan dari middle range
theory membuat practice theory memiliki ruang lingkup yang lebih sempit, lebih
tidak abstrak dibandingkan dengan ketiga teori lain, dan hanya terbatas kepada
populasi atau bagian dari situasi pada teori.
14
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, practice theory
adalah teori yang sudah dapat diaplikasikan langsung atau dipraktekkan dengan
pasien atau dapat diuji secara empiris. Practice theory/micro theory merupakan
teori yang dikembangkan berdasarkan perkembangan dari middle range theory,
karenanya teori ini lingkupnya lebih sempit dan lebih konkrit keabstrakannya
dibandingkan dengan ketiga teori dalam tingkatan teori. Practice theory
merupakan hasil dari sebuah proses refleksi dari dunia nyata keperawatan klinis,
dimana didalamnya dibutuhkan engaging, intuiting, dan envisioning.
4.2 Saran
Demikian atas ulasan dari makalah ini dari penulis untuk memperjelas dalam
pembahasan "Nursing Practice Theory". Apabila ada kekeliruan atau tidak
jelasnya dalam makalah ini dapat menghubungi penulis, dan apabila ada
kekurangan dari materi ini diharapkan pembaca dapat membantu dalam
memperbaiki makalah ini terimakasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
16