Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sma
Makalah Sma
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di abad ke-18, H. Cavendish menemukan komponen yang inert di udara. Ditahun
1868, suatu garis di spektrum sinar matahari yang tidak dapat diidentifikasi ditemukan
dan disarankan garis tersebut disebabkan oleh unsur baru, helium. Berdasarkan fakta ini,
di akhir abad ke-19 keberadaan unsur-unsur Gas Mulia pertama kali ditemukan oleh Sir
William Ramsey. Beliau adalah ilmuwan pertama yang berhasil mengisolasi gas Neon,
Argon, Kripton, dan Xenon dari atmosfer.
Beliau juga menemukan suatu gas yang diisolasi dari peluruhan mineral Uranium,
yang mempunyai spektrum sama seperti unsur di matahari, yang disebut Helium.
Helium terdapat dalam mineral radioaktif dan tercatat sebagai salah satu gas alam di
Amerika Serikat. Gas Helium diperoleh dari peluruhan isotop Uranium dan Thorium
yang memancarkan partikel α. Gas Radon, yang semua isotopnya radioaktif dengan
waktu paruh pendek, juga diperoleh dari rangkaian peluruhan Uranium dan Thorium.
Hadiah Nobel dianugerahkan pada Ramsay tahun 1904 atas keberhasilannya ini.
Gas mulia ditemukan di dekat golongan halogen dalam tabel periodik. Karena
unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang penuh, unsur-unsur tersebut tidak
reaktif dan senyawanya tidak dikenal. Akibatnya gas-gas ini dikenal dengan gas
inert. Namun, setelah penemuan senyawa gas-gas ini, lebih tepat untuk menyebutnya
dengan unsur gas mulia, seperti yang digunakan di sini. Walaupun kelimpahan helium di
alam dekat dengan kelimpahan hidrogen, helium sangat jarang dijumpai di bumi karena
lebih ringan dari udara. Helium berasal dari reaksi inti di matahari dan telindung di
bawah kerak bumi.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu
Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas
ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan ditemukan
kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium =0,00052%
Neon =0,00182%
Argon =0,934%
Kripton =0,00011%
Xenon =0,000008%
Radon = Radioaktif*
Gas mulia merupakan gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah
bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor
perindustrian. Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya
memiliki elektron valensi luar penuh, sehingga menjadi golongan yang paling stabil
dalam sistem periodik unsur. Unsur-unsurnya bersifat radioaktif. Karena sifat stabilnya,
unsur-unsur Gas Mulia ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik. Konfigurasi
elektron unsur-unsur Gas Mulia adalah ns2np6, kecuali He 1s2.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer.
Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur
- unsur gas mulia terdiri dari atom – atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang
terbanyak di alam semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan
sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat
radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai
gas jarang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gas mulia ?
2. Bagaimana sejarah gas mulia ?
3. Bagaimana sifat-sifat gas mulia ?
4. Bagaimana reaksi-reaksi gas mulia ?
5. Bagaimana proses pembuatan gas mulia ?
6. Apa penggunaan dari gas mulia ?
BAB II
PEMBAHASAN
Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh dan unsur-unsur gas mulia
yang lain pada kulit terluarnya terdapat 8 elektron karena kulit terluarnya telah penuh
maka gas mulia bersifat stabil dan tidak reaktif. Jadi afinitas elektronnya mendekati nol.
Sifat Fisis
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di
atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring
bertambahnya nomor atom.
Sedangkan energi pengionnya berkurang.Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa
nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi
peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi
ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami
kenaikan karena gaya london terutama pada entalpi peleburan dan entalpi penguapan.
Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet
untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai
keelektronegatifan.
Dan bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga
sekarang.
Sifat Kimia Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya,
jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan
jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga
semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif
karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa
gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik.
Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia
periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat
elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.
1) Helium
Sifat Fisis:
§ Fase gas
§ Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa) 0,1786 g/L
§ Titik lebur (pada 2,5 MPa) 0,95 K(-272,2 °C, -458,0 °F)
§ Titik didih 4,22 K (-268,93 °C, -452,07 °F)
§ Konduktivitas termal (300 K) 151,3 mW/(m·K)
§ Struktur kristal heksagonal
§ Kapasitas kalor (25 °C) 20,786 J/(mol·K)
Sifat Kimia:
§ Tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, hampir inert
§ Deret kimia gas mulia
§ Tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat hanya dengan menurunkan suhu
§ Molekul-molekul gasnya mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan.
Sumber/ siklus:
§ Helium merupakan elemen kedua terbanyak di alam semesta. Helium diproses dari gas
alam, karena banyak gas alam yang mengandung gas helium
§ Secara spektroskopik helium telah dideteksi keberadaannya di bintang-bintang, terutama di
bintang yang panas. Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi proton-proton
dan siklus karbon yang memberikan bahan bakar matahari dan bintang-bintang lainnya
§ Pemfusian hidrogen menjadi helium menghasilkan energi yang luar biasa dan merupakan
proses yang dapat membuat matahari bersinar secara terus-menerus. Kadar helium di udara
sekitar 1 dalam 200,000. Walau banyak terdapat dalam berbagai mineral radioaktif sebagai
produk-produk radiasi, sebagian besar pasokan helium untuk Amerika Serikat terdapat di
sumur-sumur minyak Texas, Oklahoma, dan Kansas. Di luar AS, pabrik ekstraksi helium
hanya terdapat di Polandia, Rusia dan di India (data tahun 1984).
2) Neon
Sifat Fisis:
§ Fase gas
§ Kapasitas kalor (25 °C) 20.786 J/(mol·K)
§ Massa jenis (0 °C; 101,325 kPa) 0.9002 g/L
§ Titik lebur 24.56 K (-248.59 °C, -415.46 °F)
§ Titik didih 27.07 K (-246.08 °C, -410.94 °F)
§ Konduktivitas termal (300 K) 49.1 mW/(m·K)
§ Struktur kristal kubus berpusat badan
Sifat Kimia:
§ Tidak mudah bereaksi (inert), tak berwarna
§ Dapat bersenyawa dengan fluor
§ Dalam tabung vakum yang melepaskan muataaan listrik, Neon menyala oranye kemerahan
§ Memiliki kemampuan mendinginkan refrigerator 40 kali lipat dari helium cair dan 3 kali
lipat lebih dari hidrogen cair
Sumber/ siklus:
Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon diperoleh
denganmencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan
bertingkat.
3) Argon
Sifat Fisis:
§ Fase gas dan tidak berwarna
§ Titik lebur 83,80 K, (-189,35 °C, -308,83 °F)
§ Titik didih 87,30 K, (-185,85 °C, -302,53 °F)
§ Kapasitas kalor (25 °C) 20,786 J/(mol·K)
§ Struktur kristal kubus pusat muka
§ Konduktivitas thermal (300 K) 17,72 mW/(m·K)
Sifat Kimia:
§ Argon larut dalam air, 2.5 kali lipat daripada nitrogen
§ Memiliki kelarutan yang sama dengan oksigen
§ Merupakan campuran dari 3 isotop
§ Bukan gas yang mudah terbakar
§ Molekul argon hanya terdiri dari satu atom argon, yaitu Ar
§ Mudah larut dalam air
§ Tidak berbau dan tidak berasa
§ Argon tidak mudah ber-reaksi dengan elemen lain
Sumber:
Argon dihasilkan dari penyulingan cair karena atmosfer mengandung 0,94% argon. Atmosfer
mars mengandung 1,6 % isotop argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop argon 36.
4) Kripton
Sifat Fisis:
§ Warna spektrum hijau dan tanda spectral berwarna jingga
§ Kapasitas Kalor : (25 °C), 20,786 J/(mol·K)
§ Fase gas
§ Titik Lebur : 115,79 K
§ Titik Didih : 119,93 K
§ Massa Jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 3,749 g/L
§ Pada temperature yang rendah, krypton dapar berbentuk sebagai cairan atau padat
Sifat Kimia:
§ Krypton sebuah gas mulia yang tanpa warna, bau, dan rasa
§ Krypton memiliki sifat inert (tidak reaktif) dan stabil
§ Saat Krypton bercampur dengan Argon, ketika mengisi gas lampu penghemat energi,
Krypton dapat mengurangi voltase dan konsumsi pengeluaran dan menghemat biaya dalam
penerangan
Sumber/ Siklus:
Kripton terdapat di udara dengan kadar 1 ppm. Atmosfer Mars diketahui mengandung 0.3
ppm kripton. Kripton didapat dari hasil destilasi udara cair. Kripton akan ditemukan terpisah
dari gas-gas lain. Krypton juga dapat diperoleh dari pembelahan uranium.
5) Xenon
Sifat Fisis:
§ Fase gas
§ Struktur kristal kubus
§ Kapasitas Kalor (100 kPa, 25 °C) 20,786 J·mol-1·K-1
§ Massa Jenis (0 °C, 101,325 kPa) 5,894 g/L
§ Titik Lebur (101,325 kPa) 161,4 K (-111,7 °C, -169,1 °F)
§ Titik Didih (101,325 kPa) 165,03 K (-108,12 °C, -162,62 °F)
Sifat Kimia:
§ Tidak berwarna
§ Tidak berbau
§ Tidak beracun
§ Sifat oksidatornya yang sangat kuat.
Sumber/ siklus:
Ditemukan dalam residu yang tersisa setelah menguapkan udara cair. Xenon adalah anggota
gas mulia atau gas inert. Terdapat di atmosfer kita dengan kandungan satu bagian per dua
puluh juta bagian atmosfer. Xenon terdapat dalam atmosfer Mars dengan kandungan 0.08
ppm. Unsur ini ditemukan dalam bentuk gas, yang dilepaskan dari mineral mata air tertentu,
dan dihasilkan secara komersial dengan ekstraksi udara cair.
6) Radon
Berasal dari peluruhan panjang unsur radioaktif uranium dan peluruhan langsung radium. Rn
bersifat radioaktif dan mempunyai umur pendek sehingga setelah terbentuk, Rn akan kembali
meluruh menjadi unsur lainnya.
Rata-rata, satu bagian radon terdapat dalam 1 x 1021 bagian udara. Pada suhu biasa, radon
tidak berwarna, tetapi ketika didinginkan hingga mencapai titik bekunya, radon memancarkan
fosforesens yang teerang, yang kemudian menjadi kuning seiring menurunnya suhu. Radon
berwarna merah sindur pada suhu udara cair. Telah dilaporkan bahwa fluor bereaksi dengan
radon, membentuk senyawa fluorida. Radon klathrat juga telah ditemukan.
2.4 Reaksi-Reaksi Gas Mulia
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang
tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak
semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit d
jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak
bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat
persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol,
harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe
dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia
tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan
mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin
dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi
langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2 dan RnF2 bersifat
(tidak stabil).
Tabel 3. Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Senyawaan Bentuk Titik Didih Struktur Tanda-tanda
Oksidasi (˚C)
II XeF2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis menjadi Xe
berwarna + O2; sangat larut dalam
IV XeF4 Kristal tak 117 Segi-4 HF
berwarna Stabil
VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi
Cs2XeF8 Padatan Archim. Stabil pada 400˚
XeOF4 kuning Antiprisma
XeO3 Cairan tak -46 Piramid Stabil
berwarna segi-4 Mudah meledak,
Kristal tak Piramidal higroskopik; stabil dalam
berwarna larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedral Mudah meledak
berwarna
XeO6 4- Garam tak Oktahedral
Anion- anion HXeO63-,
berwarna H2XeO62-,
H3XeO6- ada juga
Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia
Tabel 4. contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia
Fluorida XeF2, XeF4, dan XeF6diperoleh dengan mereaksikan xenon dengan flouor
dalam kuantitas yang makin bertambah. Dalam senyawa-senyawa ini, xenon mempunyai
bilangan oksidasi genap +2, +4, dan +6, yang khas bagi kebanyakan senyawaan xenon.
Fluorida-fluorida adalah lahan permulaan untuk mensintesis senyawaan xenon lainnya.
Satu-satunya produk yang diperoleh bila krypton bereaksi dengan fluor adalah
difluoridanya, KrF2. Tak dikenal lain-lain keadaan oksidasi selain +2. Dari kira-kira selusin
senyawaan krypton yang dikenal, semuanya merupakan garam kompleks yang diturunkan
dari KrF2. Karena radon bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paruh empat hari,
kekimiawiannya sukar dipelajari. Namun, eksistensi radon fluorida, baik yang mudah
menguap maupun yang tak mudah menguap, telah didemonstrasikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik karena sifat stabilnya. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat
stabil, berfasa gas pada suhu ruang dan bersifat inert (sukar bereaksi dengan unsur
lain). Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
Gas mulia adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama: di kondisi
standar, mereka semua tidak berbau, tidak berwarna, dan monoatomik dengan
reaktivitas yang sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari tebel
periodik (sebelumnya dikenal dengan grup 0), yaitu helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan dengan baik dengan teori modern tentang
struktur atom: valensi elektron kulit luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka
sedikit sekali kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya
beberapa ratus senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia
mempunyai nilai yang dekat, berbeda kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan
mereka berbentuk cairan dalam jangkauan suhu yang pendek. Jari-jari atom unsur-
unsur Gas Mulia dari atas ke bawah semakin besar karena bertambahnya kulit yang
terisi elektron. Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti
atom terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas Elektron unsur-unsur Gas
Mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia
berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.