Professional Documents
Culture Documents
Thermodinamika Modul V Pertemuan Ke - 11
Thermodinamika Modul V Pertemuan Ke - 11
(SISTEM TERBUKA)
5.6 Proses Aliran Steadi
Sejumlah peralatan-peralatan keteknikan seperti turbin, kompresor dan nosel
dioperasikan untuk periode yang lama dan dalam kondisi yang sama. Peralatan
yang demikian disebut dengan peralatan aliran stedi.
Proses aliran stedi mempunyai pengertian sebuah proses dimana aliran
fluida ketika melalui sebuah volume atur tidak mengalami perubahan terhadap
waktu.
Sebuah proses aliran steadi bisa dikarakteristikkan sebagai berikut :
1. Tidak ada properti dalam volume atur yang berubah terhadap waktu, seperti
volume 𝑽, massa m dan total energi 𝑬.
2. Tidak ada properti pada batas volume atur yang berubah terhadap waktu.
Artinya tidak ada perubahan terhadap waktu properti pada inlet dan exit.
3. Interaksi panas dan kerja antara sistem aliran steadi dan lingkungan tidak
berubah terhadap waktu.
Beberapa peralatan siklus, seperti mesin atau kompresor reciprocating,
sebenarnya tidak bisa memenuhi ketentuan di atas karena alirannya berpulsa dan
tidak steadi. Tetapi hal tersebut dapat dianalisa sebagai proses stedi dengan
menggunakan nilai rata -rata dalam interval waktu tertentu seluruh batas sistem.
Konservasi Massa
Selama proses aliran steadi, hal yang terpenting untuk dianalisa adalah mass flow
rate 𝑚̇ . Persamaan konservasi massa untuk proses aliran steadi dengan multi inlet
dan exit dapat diekspresikan dalam bentuk rate adalah sebagai berikut :
Total massa Total massa
( )=( )
masuk VA perunit waktu keluar VA perunit waktu
atau
∑ ṁi = ∑ ṁe (kg⁄s)
dimana subskrip i dan e menunjukkan inlet dan exit. Untuk hampir semua
peralatan keteknikan seperti nosel, difuser, turbin dan kompresor umumnya hanya
mempunyai satu aliran (hanya satu saluran masuk dan keluar), sehingga umumnya
hanya disimbolkan dengan subskrip 1 untuk aliran masuk dan 2 untuk aliran
keluar.
∑ ṁ1 = ∑ ṁ2 (kg⁄s) (5.26)
atau
ρ1 V1 A1 = ρ2 V2 A2 (5.27)
atau
1 1
V1 A1 = V2 A2 (5.28)
v1 v2
dimana ρ = densitas, kg⁄m3
𝜐 = volume spesifik, m3 ⁄kg (1⁄ρ)
v = kecepatan aliran rata-rata,m⁄s
A = luas penampang (normal terhadap arah aliran), m2
Konservasi Energi
Telah disebutkan sebelumnya bahwa selama proses aliran steadi total energi
dalam sebuah volume atur adalah konstan (ECv = konstan). Sehingga perubahan
total energi selama proses adalah nol (∆ECV =0). Sehingga jumlah energi yang
memasuki sebuah volume atur dalam semua bentuk (panas, kerja, transfer massa)
harus sama dengan energi yang keluar untuk sebuah proses aliran steadi.
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑚𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑉𝐴 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑉𝐴
( )=( )=( )
𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
atau
untuk sistem aliran tunggal (satu inlet dan satu exit) persamaan di atas menjadi :
V2 2 − V1 2
Q̇ − Ẇ = ṁ [h2 − h1 + + g(z2 − z1 )] (kW) (5.30)
2
jika persamaan di atas di bagi dengan ṁ , maka :
q − w = [∆h + ∆ke + ∆pe] (kW) (5.31)
dimana :
Q̇
q= (panas persatuan massa, kJ⁄kg)
ṁ
12
Ẇ
w= (kerja persatuan massa, kJ⁄kg)
ṁ
13
Kompresor, sama seperti pompa, kipas dan blower adalah alat untuk
meningkatkan tekanan fluida. Kerja harus disuplai dari sumber eksternal melalui
poros yang berputar. Karena kerja dilakukan kepada fluida, maka kerja pada
kompresor adalah negatif.
Untuk turbin dan kompresor hal-hal penting yang berhubungan dengan
persamaan energi :
Q̇ ≅ 0. Perpindahan panas pada alat tersebut umumnya kecil jika dibandingkan
dengan kerja poros, kecuali untuk kompresor yang menggunakan
pendinginan intensif, sehingga dapat diabaikan.
Ẇ ≠ 0. Semua alat ini melibatkan poros berputar. Sehingga kerja sangatlah
penting. Untuk turbin Ẇ menunjukkan output power, sedangkan
kompresor dan pompa Ẇ menunjukkan power input power.
∆KE ≅ 0. Perubahan kecepatan pada alat-alat tersebut biasanya sangat kecil untuk
menimbulkan perubahan energi kinetik yang signifikan (kecuali untuk
turbin). Sehingga perubahan energi kinetik dianggap sangat kecil,
meskipun untuk turbin, dibandingkan dengan perubahan enthalpi yang
terjadi.
∆PE ≅ 0. Pada umumnya alat-alat tersebut bentuknya relatif kecil sehingga
perubahan energi potensial dapat diabaikan.
14
Oleh karena iru peralatan tersebut umumnya disebut dengan alat
isoenthalpi . Perlu diingat bahwa untuk gas ideal, maka h = h(T), jika enthalpi
selama proses tetap, maka dapat dipastikan bahwa temperaturnya juga tetap.
Mixing Chamber
Dalam aplikasi keteknikan, percampuran dua aliran tidak jarang terjadi.
Suatu tempat/ruang dimana proses percampuran terjadi dinamakan ruang
pencampuran (mixing chamber). Contoh sederhana adalah T-elbow atau Y-elbow
untuk percampuran aliran panas dan dingin.
Mixing chamber biasanya diisolasi sempurna (q ≅ 0) dan tidak melibatkan kerja
(w = 0). Juga energi kinetik dan energi potensial dapat diabaikan (∆KE ≅
0, ∆PE ≅ 0), sehingga persamaan konservasi massa dan energi adalah :
Persamaan konservasi massa
∑ 𝐦̇𝐢 = ∑ 𝐦̇𝐞
15
5.8 Proses Aliran Tidak Steady (Unsteady flow processes)
Proses tidak stedi atau proses transien adalah kebalikan dari proses stedi
dimana properti dalam volume atur berubah dengan waktu, interaksi panas dan
kerja antara sistem aliran steadi dan lingkungan juga berubah terhadap waktu.
Gambar 5.5. Aliran tidak stedi (the harging of rigid vessel from supply line)
Contoh yang paling tepat untuk menggambarkan sebuah proses aliran tidak
stedi adalah bejana/tangki pembuangan/pemasukan dari saluran suplai (the
charging of rigid vessel from supply line), yang berfungsi untuk memasukkan atau
membuang fluida dari sebuah bejana bertekanan (Gambar 5.5). Contoh lainnya
adalah proses pemompaan ban/balon dan pressure cooker dan lain-lain Perbedaan
lain dari proses aliran stedi dan tidak stedi adalah untuk proses aliran stedi
umumnya tempat, ukuran dan bentuk yang tetap. Sedangkan untuk proses aliran
tidak stedi tidak selalu demikian, karena memungkinkan ada pergeseran batas
sistem/kerja akibat pergeseran batas sistem. Konservasi massa
Tidak seperti proses aliran steadi, jumlah massa dalam volume atur
mengalami perubahan terhadap waktu. Besarnya perubahan tersebut tergantung
jumlah massa yang masuk dan keluar sistem.
Contoh soal:
Sebuah bathtub, dimana massa didalam bathtub awalnya adalah m1 = 150 kg,
kemudian ada massa yang masuk sebesar mi =50 kg, massa yang keluar melalui
saluran drainase me = 30 kg, sehingga massa akhir dari bathtub adalah :
Dari persamaan (5.7);
mmasuk − mmasuk = ∆msystem (kg)
16
mi − me = (m1 − m2 )bathtub
50 kg − 30 kg = m2 − 150 kg = 170 kg
sehingga prinsip konservasi massa adalah
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
( 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑉𝐴 ) − ( 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑉𝐴 ) = ( 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 )
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ∆𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ∆𝑡 𝑉𝐴 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ∆𝑡
Atau
dimana subskrip i dan e menunjukkan inlet dan exit dan subskrip 1 dan 2
menunjukkan kondisi awal dan akhir volume atur. Dalam bentuk umum persatuan
waktu :
dmCV
∑ mi − ∑ me = (kg⁄s) (5.35)
dt
Konservasi Energi
Perhatikan contoh sebuah bathtub, dimana energi dalam volume atur
(bathtub) awalnya adalah E1 = 500 kJ, kemudian ada panas yang keluar ke tanah
sebesar Q = -150 kJ. Jika ketinggian air dalam bathtub naik, berarti sistem
melakukan kerja, katakan sebesar Wb =10 kJ dan energi yang masuk sistem akibat
pertambahan massa katakan sebesar Θi = 300 kJ dan energi yang keluar akibat
massa yang terbuang melalui saluran drainase katakan sebesar Θe = 100 kJ, maka
persamaan energi sistem :
Q − W + Θi − Θe = (E2 − E1 )bathtub
−150 kJ − 10kJ + 300kJ + 100kJ = E2 − 500kJ
E2 = 740kJ
Sehingga persamaan konservasi energi untuk sebuah volume atur selama
proses tidak stedi selama interval waktu ∆t adalah :
17
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑦 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑚𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
( )+( ) − ( 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 )
𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑢𝑗𝑢 𝑉𝐴 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑉𝐴
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 ∆𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ∆𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ∆𝑡
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖
=( )
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑉𝐴
𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 ∆𝑡
atau
Q − W + ∑ Θi − ∑ Θe = ∆ECV (5.36)
dimana Θ menunjukkan total energi ditransfer bersama massa masuk dan keluar
volume atur. Jika persamaan diatas dituliskan dalam bentuk persatuan waktu :
ECV
Q̇ − Ẇ + ∑ Θ̇i − ∑ Θ̇e = ∆ (kW) (5.37)
dt
Energi total dari suatu fluida yang mengalir untu massa δm adalah θδm, dimana
θ = h + ke + pe adalah energi total fluida persatuan massa. Kemudian energi
total yang ditransfer oleh massa melalui inlet dan exit Θi atau Θe dapat diperoleh
melalui integrasi : Untuk inlet misalnya :
Vi
Θi = ∫ θi δmi = ∫ (hi + + gzi ) δmi (5.38)
mi mi 2
atau
Vi
Θ̇i = ṁi (hi + + gzi ) (5.39)
2
substitusikan persamaan untuk inlet dan exit, maka didapat :
Ve Vi
Q − W = ∑ ∫ (he + + gze ) δme − ∑ ∫ (hi + + gzi ) δmi
me 2 mi 2
+ ∆ECV (5.40)
atau dalam bentuk laju :
Ve Vi dECV
Q̇ − Ẇ + ∑ ṁe (he + + gze ) − ∑ ṁi (hi + + gzi ) + (5.41)
2 2 dt
18
sebagai suatu proses aliran seragam. Sebuah proses aliran seragam adalah sebuah
proses idealisasi untuk memudahkan dalam sebuah analisa :
1. Pada waktu tertentu selama proses, state dari volume atur adalah seragam.
State dari 𝑽𝑨 bisa merubah terhadap waktu, tetapi harus seragam.
Konsekuensinya, state dari massa yang keluar 𝑽𝑨 pada setiap saat adalah sama
dengan massa yang masuk 𝑽𝑨. (Asumsi ini bertentangan dengan asumsi aliran
stedi yang state dari 𝑽𝑨 berubah terhadap lokasi tetapi tidak berubah terhadap
waktu.
2. Properti fluida mungkin berbeda dari satu inlet yang satu ke exit yang lain.
Tetapi aliran fluida pada inlet dan exit seragam dan stedi.
Untuk idealisasi tersebut, integrasi dari persamaan sebelumnya dapat lebih mudah
dilakukan, sehingga persamaan konservasi energi :
Ve
Q − W = ∑ me (he + + gze )
2
Vi
− ∑ mi (hi + + gzi ) + (me ee − mi ei )CV (5.42)
2
Jika energi kinetik dan potensial diabaikan maka :
Meskipun proses stedi dan uniform merupakan sebuah idealisasi, tetapi beberapa
proses aktual dapat diperkirakan dengan alasan diatas dengan hasil yang
memuaskan.
Soal Tugas :
1. Udara memasuki sebuah nozel adiabatik secara stedi pada tekanan 300 kPa,
temperatur 200 ℃, kecepatan 30 𝑚⁄𝑠 dan pada saluran keluar pada tekanan
100 kPa, kecepatan 180 𝑚⁄𝑠. Luas penampang masuk 80 𝑐𝑚2 . Tentukan laju
aliran massa, temperatur udara keuar, dan luas penampang saluran keluar
nozel.
2. Uap Mengalir stedi secara adiabatik dalam turbin. Kondisi uap masuk adalah
10 MPa, temperatur 450 ℃ dan kecepatan 80 𝑚⁄𝑠. Kondisi keluar tekanan 10
kPa, kualitas uap 92 % , dan kecepatan 50 𝑚⁄𝑠. Tentukan :
a. Perubahan energi kinetik
b. Daya output
19