You are on page 1of 34

PERTUMBUHAN

BAKTERI &
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI

1
Pengertian

• Pertambahan secara teratur semua


komponen-komponen sel:
• Organisme multiseluler: menyebabkan
peningkatan ukuran organisme
• Organisme uniseluler: pertambahan
jumlah sel sama artinya dengan
peningkatan jumlah organisme

2
Cara pertumbuhan
bakteri
• Pembelahan biner
• Zat makanan yang diserap
bakteri dari medium
digunakan untuk
membangun protoplasma
sampai mencapai ukuran
tertentu.
• Setelah ukuran optimal
tercapai, sel akan membelah.
3
waktu generasi/ waktu berganda/ generation time/
doubling time
Bakteri Waktu generasi
• Selang waktu yang (menit)
dibutuhkan sel untuk Escherichia coli 15 – 24
membelah diri menjadi 2
kali lipat Salmonella typhi 23 – 24
1  21  22  23  24 Staphylococcus aureus 27 – 30
 25  dst
1  2  4  8  16  Mycobacterium tuberculosis 792 - 932
32  dst Treponema palidum 2040
• Berbeda antara bakteri Bacillus megaterium 35
satu dengan bakteri lain
Saccharomyces cerevisiae 120
4
Contoh pertambahan jumlah bakteri yang membelah tiap 30
menit (secara teoritis):

Waktu Jumlah sel


Pk. 09.00 1 – 30 menit pertama : 1 sel  2 sel
Pk. 09.30 2 – 60 menit : 2 sel  4 sel
Pk. 10.00 4 – 90 menit : 4 sel  8 sel
Pk. 12.00 64 – 24 jam :
Pk. 24.00 17.000.000
2(24 X 60 /30) = 248 sel
Pk. 09.00 280 triliun
= 280 triliun
hari berikut
5
• Pengukuran pertumbuhan bakteri = pengukuran jumlah
bakteri dalam suatu koloni
• Pertumbuhan bakteri adalah pertumbuhan satu koloni,
bukan satu individu sel bakteri.
• Digambarkan dalam kurva sigmoid:
• dalam bentuk log jumlah vs waktu

6
7
1. Fase I: fase adaptasi/ fase inisial/
fase lag
2. Fase II: fase pertumbuhan awal/
fase permulaan pembiakan
3. Fase III: fase pertumbuhan
logaritmik/ fase eksponensial/
fase pembiakan cepat
4. Fase IV: fase pertumbuhan
lambat/ fase pembiakan
diperlambat
5. Fase V: fase pertumbuhan tetap/
statis/ stasioner
6. Fase VI : fase kematian/ deklinasi

8
Fase I: fase adaptasi/ fase inisial/
fase lag
• mikroba menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
• belum terjadi pembelahan sel (karena beberapa enzim belum
terbentuk), hanya terjadi peningkatan ukuran atau besar sel
• jumlah sel tetap atau berkurang karena matinya sel-sel yang
terlalu tua/ terlalu muda
• lamanya fase adaptasi dipengaruhi oleh
a) medium dan lingkungan sebelumnya
b) jumlah inokulum
c) keadaan faali sel sewaktu dipindahkan

9
Fase II: fase pertumbuhan awal/ fase permulaan
pembiakan
• sel telah mampu beradaptasi
• sel mulai membelah dengan kecepatan
rendah

10
Fase III: fase pertumbuhan logaritmik/ fase eksponensial/
fase pembiakan cepat

• pertambahan jumlah bakteri mengikuti kurva logaritmik


• membutuhkan energi lebih banyak daripada fase yang lain
• sel paling sensitif terhadap keadaan lingkungan
• sangat mudah terpengaruh keadaan pH, nutrisi, suhu,
kelembaban udara

11
Fase IV: fase pertumbuhan lambat/ fase pembiakan
diperlambat
• pertumbuhan mulai melambat karena:
– Nutrisi sudah berkurang
– Ada zat hasil metabolisme yang bersifat racun
• jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak daripada
yang mati

12
Fase V: fase pertumbuhan tetap/ statis/ stasioner

• jumlah sel yang mati = jumlah sel baru, sehingga seolah


jumlahnya tetap
• ukuran sel menjadi lebih kecil karena tetap membelah
meskipun nutrisi mulai habis
• sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrem

13
Fase VI : fase kematian/ deklinasi

• jumlah sel makin berkurang karena


banyak yang mati
• merupakan kebalikan dari fase
eksponensial
• sebab kematian:
– nutrien dalam medium habis
– energi cadangan dalam sel habis
– enzim otolitik
14
Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan bakteri

1. Faktor Fisik: 2. Faktor Kimia:


1. Suhu 1. Nutrisi
2. pH 2. Air
3. Tekanan osmosis 3. Komponen
4. Oksigen antimikroba
5. Radiasi
15
SUHU

• Suhu menentukan aktivitas enzim yang terlibat dalam


aktivitas kimia.
• Peningkatan suhu sebesar 10C dapat meningkatkan aktivitas
enzim sampai 2X lipat.
– Suhu sangat tinggi: denaturasi protein secara ireversibel
– Suhu sangat rendah: aktivitas enzim berhenti
– Suhu optimal: kecepatan pertumbuhan optimal, dihasilkan jumlah
sel maksimal
16
SUHU

• Suhu pertumbuhan mikroorganisme bisa dibedakan


menjadi:
– suhu minimum:
– suhu optimum:
– suhu maksimum:

17
pembagian mikroba berdasarkan
kisaran suhu pertumbuhan
Minimum Optimum Maksimum
Kelompok Contoh
(0C) (0C) (0C)
Bakteri yang diisolasi
PSIKROFIL 0–5 5 – 15 15 – 20 dari Arktik dan
Antartik
PSIKROFIL
Bakteri penyebab
FAKULTATIF/ 0 20-30 30 kerusakan makanan
PSIKOTROF
Hampir semua
MESOFIL 15 – 20 20 – 45 45 mikroba patogen
Bakteri di sumber air
TERMOFIL 45 45 - 65 80 panas 18
KONSENTRASI ION HIDROGEN (pH)

• peningkatan dan • Berdasar kebutuhan pH optimum


penurunan konsentrasi pertumbuhan, mikroorganisme bisa
ion hidrogen dapat dibedakan menjadi:
menyebabkan: – Asidofil: tumbuh baik pada medium
asam (1,0-5,5)
– Ionisasi gugus-gugus
– Asidura: dapat mentoleransi kondisi
dalam protein, amino
asam
dan karboksilat yang
– Neutrofil: tumbuh baik pada pH netral
berakibat pada
(5,5-8,0)
denaturasi protein
– Alkalofil: tumbuh baik pada medium
basa (8,5-11,5)
– Alkalofil ekstrem: tumbuh baik pada pH
ekstrem tinggi (≥10)
19
Kebutuhan pH mikroba

Mikroorganisme pH optimum
Bakteri 6.5 – 7.5
Bakteri asam asetat < 5.0
(acidofilik) > 8.5
Bakteri sulfur (alkalofilik)
Khamir 4.0 – 5.0 (2.5 – 8.5)
Kapang 5.0 – 7.0 (3.0 – 8.5)

20
TEKANAN OSMOTIK

• Osmosis: perpindahan molekul air melalui membran


semipermeabel karena ketidakseimbangan material
terlarut antara media dengan cairan sel.
• Mikroorganisme memerlukan kondisi lingkungan yang
memiliki tekanan osmotik sama dengan tekanan osmotik
dalam sel (isotonik), karena jika tidak akan terjadi:
–Plasmolisis
–Plasmoptisis
21
22
23
TEKANAN OSMOTIK

• Tekanan osmosis dalam medium ditentukan oleh kadar


gula/ garam dalam medium tersebut, karena itu dikenal
ada mikroorganisme:
– Normal:
– Osmofil:
– Osmotoleran:
– Halofil:
– Halofil ekstrem: Halobacterium halobium

24
KETERSEDIAAN OKSIGEN

• Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, mikrooorganisme


bisa dibedakan menjadi:
1. Aerob
2. Anaerob
3. Anaerob fakultatif
4. Mikroaerofil
5. Aerotoleran

25
Oksigen dan pertumbuhan bakteri

26
27
RADIASI
1. Radiasi pengionisasi
– Radiasi panjang gelombang sangat pendek berenergi tinggi yang
menyebabkan atom kehilangan elektron (terion):
level rendah: mutasi, level tinggi: letal
2. Radiasi sinar UV
– Menyebabkan terbentuknya dimer timin dalam DNA (yaitu 2
timin yang berdekatan saling terikat secara kovalen),
menghambat replikasi DNA
3. Radiasi sinar tampak
– Merusak/ membunuh mikroba melalui mekanisme eksitasi
pigmen yang bersifat fotosensitiser menghasilkan oksigen singlet 28
29
NUTRIEN/ NUTRISI
• Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk
biosintesis dan pembentukan energi.
1. Makroelemen:
• C, O, H, N, S, P: diperlukan dalam jumlah besar untuk
pembentukan KH, protein, lemak, asam nukleat
• K, Mg, Ca, Fe: diperlukan jumlah kecil, berperan sbg
kation dalam sel, misal: K+ diperlukan dalam aktivasi
enzim, Ca2+ berperan dalam resistensi endospora bakteri
terhadap panas

30
NUTRIEN/ NUTRISI
2. Mikroelemen: Mn, Zn, Co, Mo, Ni, Cu
Diperlukan sebagai bagian dari enzim atau kofaktor yang
membantu katalisis dan pembentukan protein
Contoh:
• Zn2+ berada pada sisi aktif beberapa jenis enzim dan
terlibat dalam pengaturan dan katalisis enzim aspartat
karbamoiltransferase
• Co diperlukan dalam biosintesis vitamin B12

31
NUTRIEN/ NUTRISI
3. Acessory nutrient (growth factor)
Bagian yang diperlukan oleh sel namun tidak dapat
disintesis oleh sel tersebut.
Meliputi:
– Vitamin (molekul organik kecil yang umumnya
merupakan bagian kofaktor enzim
– Asam amino (diperlukan untuk sintesis protein)
– Purin dan pirimidin (diperlukan untuk sintesis asam
nukleat)

32
AIR

• Air yang tidak dapat digunakan:


– mengandung ion yang mengikat air (gula/ garam)
– koloid hidrofilik (gel) lebih dari 3%
– dalam bentuk kristal es
• Yang bisa dimanfaatkan :
– air bebas dalam larutan yang dinyatakan sebagai aw
– perbandingan antara tekanan uap air larutan dengan tekanan
uap air murni.
• Bakteri dan ragi/ khamir memerlukan air lebih banyak daripada
kapang.
33
KOMPONEN ANTIMIKROBA

• Yaitu senyawa-senyawa yang bersifat


membunuh/ menghambat pertumbuhan
mikroorganisme, bisa dihasilkan oleh
mikroba itu sendiri atau berasal dari
lingkungan.

34

You might also like