Professional Documents
Culture Documents
BAB III Krisis Tiroid
BAB III Krisis Tiroid
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
Seorang perempuan Sdr.N umur 20 tahun belum menikah, suku jawa, agama islam,
Tempat tanggal lahir aceh timur, 13 april 1994, alamat tegal turi Gewangan. Sdr.N seorang
mahasiswa. Pasien memgatakan tubuhnya terasa lemas, setahun yang lalu klien mengeluh
nafsu makan meningkat, terasa lemas, banyak berkeringat meskipun di malam hari.
Kemudian terjadi penurunan berat badan secara berangsur. Dan sebulan yang lalu pasien
memeriksakan diri kedokter dengan diagnose medis Hipetiroid. Pada tanggal 29 desember
2014 pasien memeriksakan diri ke SDMC karena badanya semakin lemas dan pusing. Sdr.N
mengatakan pernah menderita penyakit maag, panas, batuk. Ibu klien pernah menderita
hipertensi, asam urat dan ayah klien pernah menderita penyakit gatal - gatal.
Nafsu makan klien bertambah tetapi berat badan klien berkurang, klien sering beli
makan diluat dan klien mengalami gangguan pada sistem metabolism, pasien mengatakan
terkadang eliminasi klien terganggu, terkadang klien mengalami diare. Masalah utama yang
sering terjadi selama klien sakit, klien sering lemas dan sehingga tidak mampu mengerjakan
pekerjaan secara menyeluruh, klien optimis untuk sembuh, saat pengkajian klien dalam sadar,
bicara kurang jelas, pendengaran dan penglihatan normal hasil pemeriksaan yang di dapatkan
yaitu suhu : 390 C, Nadi : 110 x/ menit, RR : 27x/ menit, BB/TB : 48 Kg/ 150 cm. TD :
130/80 mmHg
3.2 PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN ABCDE
1. AIRWAY (A) :
Tidak ada sumbatan jalan nafas pada mulut dan hidung, tidak ada suara nafas
tambahan.
2. BREATING (B) :
Suara pernafasan normal, RR 24x/menit,Resonan
3. CIRCULATION (C) :
S : 27x/menit, suara perkusi pada lapang paru resonan dan saat di auskultasi normal
4. DISABILITY (D)
GCS : 14 E:4 M:5 V:5
Kesadaran : Compos mentis
Ukuran Pupil : pupil isokor kiri dan kanan, refleks cahaya (+)
5. EXPOUSURE (E) :
Tidak ada sumbatan jalan nafas pada mulut dan hidung, tidak ada suara nafas
tambahan.
6. FOLEY CATETER (F)
pasien tidak terpasang kateter.
7. GASTRIC TUBE (G)
Pasien tidak terpasang NGT
8. HEART MONITOR (H) :
TD : 130 / 80 mmHg MAP : -mmHg
N : 110 x/ menit RR : 27 X/menit
S: 39 °C,
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas.
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dengan menggunakan alat bantu
2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas
D. PEMERIKSAAN FISIK
a) Tanda – tanda vital
Suhu : 39ºC
Nadi : 110 x / menit
RR : 27 x / menit
BB / TB : 48 kg / 150 cm
TD : 130/80 mmHg
b) Keadaan umum
Keadaan umum tergantung berat ringannya penyakit yang dialami oleh pasien.
c) Pemeriksaan Head to toe
1. Kulit dan rambut
Inspeksi
Warna kulit : merah muda (normal), tidak ada lesi
Jumlah rambut : sedikit, rontok
Warna rambut : hitam
Kebersihan rambut: bersih
Palpasi
Suhu >37ºC
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada edema, tidak ada lesi.
2. Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Bentuk kepala lonjong tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
3. Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata lonjong, simetris antara kanan
dan kiri, sclera berwarna putih, mata normal.
4. Telinga
Inspeksi : Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri,
Tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada
Benjolan.
5. Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada benjolan.
6. Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih.
7. Leher
Inspeksi : Bentuk leher simetris
Palpasi : Ada pembesaran kelenjar tyroid
8. Paru
Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri
Palpasi : getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri
Auskultasi : normal
Perkusi : resonan
9. Abdomen
Inspeksi : perut datar simetris antara kanan dan kiri.
Palpasi : tidak ada nyeri
Perkusi : resonan
10. Ekstremitas
Inspeksi : tangan kanan dan kiri normal
FORMAT ANALISA DATA
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan OUTCOME INTERVENSI
(SLKI) (SIKI)
( SDKI )
Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan asuhan 1.anjurkan klien untuk
kurang dari kebutuhan tubuh, keperawatan selama …..x 24 jam meningkatkan konsumsi vitamin C,
berhubungan dengan tidak diharapkan : protein dan Fe
mampu mengabsorbsi makanan - - Klien tidak mual - 2. Berikan makanan yang terpilih
- - Klien tidak lemah dan lemas - 3. Kolaborasi dengan ahli gizi
- Berat badan untuk menentukan jumlah kalori
menunjukkan peningkatan yang dibutuhkan klien
- 4. Kolaborasi pemberian obat anti
mual
5. Berikan makanan kesukaan
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. monitor frekuensi, ritme,
berhubungan dengan keperawatan selama …..x 24 jam kedalaman pernafasan
hiperventilasi diharapkan klien : - 2. Monitor pola nafas
- - RR : 18-24 x/menit - Posisikan pasien ntuk
- - Bernafas mudah memaksimalkan ventilasi
- - Tidak ada dispnea - 3. Monitor suhu, warna dan
- - Tidak didapat nafas pendek kelembaban kulit
4. Catat adanya fluktasi tekanan
darah
4. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan asuhan 1. Evaluasi adanya nyeri dada
berhubungan dengan keperawatan selama …..x 24 jam
perubahan denyut/irama diharapkan klien : - 2.Monitor status Kardiovaskular
jantung - - Pompa jantung efektif dengan - 3. Monitor status pernafasan yang
kriteria menandakan gagalnya jantung
- - Td : Sitole>105 dan Diastole <60 - 4. Monitor adanya perubahan TD
mmHg - 5. Anjurkan klien untuk
- - ND >100x /menit menurunkan stress
- - Tidak kelelahan - 6. Monitor TTV
- 7. Identifikasi penyebab perubahan
TTV
8. Monitor jumlah dan irama
jantung