You are on page 1of 8

KODE UNIT : ASKP : 003

JUDUL UNIT : Melaksanakan Asesmen Keperawatan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang


dibutuhkan untuk melaksanakan asesmen kompetensi
keperawatan sesuai prosedur yang spesifik.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Melaksanakan konsultasi 1.1 Konteks dan tujuan asesmen keperawatan


pra asw didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi

1.2 Konteks dan tujuan asesmen keperawatan


didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada asesi

1.3 Prosedur asesmen diklarifikasi, harapan asesor


maupun asesi disepakati.

1.4 Hal - hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung


jawab etika yang berkaitan dengan asesmen
keperawatan harus dijelaskan kepada asesi.

1.5 Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh


asesi dalam prosedur asesmen keperawatan
ditetapkan.

1.6 Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan


strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif
kepada asesi.

02 Membuat perencanaan 2.1 Kesempatan untuk memperoleh pembuktian


untuk memperoleh bukti- kompetensi dari asesi diidentifikasi berdasarkan
bukti pekerjaan sehari-hari atau kegiatan pelatihan serta
mencakup dimensi kompetensi.

2.2 Kebutuhan untuk mencari bukti-bukti assesmen


kompetensi tambahan lain yang tidak terkait dengan
pekerjaan maupun kegiatan pelatihan diidentifikasi.

2.3 Kegiatan pengumpulan bukti bukti assesmen


kompetensi direncanakan guna memenuhi prinsip
kecukupan, reliabilitas, validitas dan bukti yang adil
sesuai prosedur asesmen.

03 Mengorganisir asesmen 3.1 Semua bahan dan alat sesuai prosedur


asesmen diperoleh dan ditata di lingkungan
asesmen yang aman dan mudah dijangkau.

7
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3.2 Pihak yang berkepentingan diberitahu akan adanya


asesmen

3.3 Bahasa interaktif maupun dokumen tertulis


menggunakan bahasa, strategi maupun teknik
penulisan yang tepat agar kegiatan asesmen
dimengerti oleh asesi dan personil terkait lainnya.

04 Mengumpulkan bukti-bukti 4.1 Bahasa verbal dan non verbal disesuaikan dan
strategi digunakan untuk menciptakan suasana
asesmen yang mendukung pengumpulan bukti –
bukti assesmen kompetensi

4.2 bukti – bukti assesmen kompetensi yang tertera


dalam prosedur asesmen dikumpulkan,
menggunakan metode dan instrumen asesmen.

4.3 bukti – bukti assesmen kompetensi dikumpulkan


sesuai penyesuaian yang dibutuhkan, bila
dipandang perlu.

4.4 bukti – bukti assesmen kompetensi yang dikumpulkan


didokumentasi sesuai dengan prosedur asesmen.

05 Membuat keputusan 5.1 bukti – bukti assesmen kompetensi yang


asesmen dikumpulkan di evaluasi:
5.1.1 Validitasnya.
5.1.2 Keasliannya
5.1.3 Kecukupannya
5.1.4 Kekiniannya
5.1.5 Pencapaian yang konsisten sesuai standar
yang ditentukan.

5.2 Bukti – bukti yang dikumpulkan di evaluasi dimensi


kompetensinya yaitu mampu :
5.2.1 Melakukan tugas rutinnya
5.2.2 Mengatur / mengorganisasikan beberapa
tugas berbeda dalam pekerjaannya
5.2.3 Menghadapi situasi darurat dalam
melaksanakan tugasnya
5.2.4 Mampu menghadapi tanggungjawab dan
harapan dari lingkungan kerja
5.2.5 Mampu melakukan transfer terhadap aplikasi
pengetahuan dan Keterampilan pada situasi
maupun konteks yang baru.

8
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

5.3 Apabila mengalami keraguan, meminta bantuan


kepada asesor yang lebih berpengalaman

5.4 Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang


tercantum dalam prosedur asesmen.

06 Merekam hasil asesmen 6.1 Hasil asesmen didokumentasikan secara akurat


sesuai dengan tata cara pengarsipan.

6.2 Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses


terhadap rekaman dokumentasi hanya dapat
dilakukan oleh petugas yang berwenang.

07 Memberikan umpan balik 7.1 Umpan balik yang jelas dan bersifat
kepada asesi membangun terkait dengan unjuk kerja disampaikan
kepada orang yang diases menggunakan bahasa
serta strategi penyampaian yang tepat termasuk
nasehat untuk pencapaian sasaran selanjutnya
serta pemberian rekomendasi pelatihan tambahan.

7.2 Kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dalam


pencapaian kompetensi sebagai hasil dari asesmen,
didiskusikan dengan asesi.

7.3 Orang yang diases diberitahu akan adanya


kesempatan asesmen ulang dan atau mekanisme
gugatan untuk menolak keputusan asesmen.

08 Melaporkan pelaksanaan 8.1 Suasana positif maupun negatif yang dialami pada
asesmen kepada pihak saat melaksanakan asesmen dilaporkan kepada
yang berkepentingan dan pihak yang berkepentingan terhadap prosedur
berwenang asesmen.

8.2 Keputusan asesmen yang diperkarakan oleh asesi


didokumentasikan dan dilaporkan segera kepada
pihak yang berkepentingan terhadap prosedur
asesmen.

8.3 Saran untuk memperbaiki aspek aspek yang


menyangkut proses asesmen disampaikan kepada
pihak yang berkepentingan.

Batasan Variabel
1. Sistem asesmen dapat dikembangkan oleh:
1.1 Industri : termasuk Rumah Sakit
1.2 Perusahaan
1.3 LSP
1.4 Atau kombinasi
2. Sistem Asesmen harus menspesifikasikan/mendeskripsikan:

9
2.1 Tujuan asesmen.
2.2 Persyaratan kompetensi asesor.
2.3 Kebijakan dan prosedur penyimpanan dokumen
2.4 Toleransi terhadap penyesuaian metode asesmen yang mungkin terjadi
2.4.1 Prosedur dan mekanisme, kaji ulang atau gugatan asesi.
2.4.2 Evaluasi dan kaji ulang proses asesmen.
2.4.3 Keterkaitan antara asesmen dengan kualifikasi pelatihan, klasifikasi
kepegawaian, remunerasi, kenaikkan pangkat (bila ada).
2.4.4 Kebijakan yang relevan.
2.4.5 Mekanisme penjamin mutu.
2.4.6 Pembagian pembiayaan / honor secara merata (jika ada)
2.4.7 Pemasaran dan promosi asesmen.
2.4.8 Pengaturan tentang verifikasi.
2.4.9 Pengaturan untuk subsidi / bantuan (jika ada).
2.4.10 Pengaturan untuk kemitraan (jika ada)
3. Konteks asesmen secara spesifik dapat ditentukan oleh:
3.1 Tujuan asesmen seperti :
3.1.1 Untuk memperoleh kualifikasi atau lisensi tertentu.
3.1.2 Menentukan klasifikasi kepegawaian
3.1.3 Mengakui hasil diklat sebelumnya dan kompetensi yang dimiliki sekarang.
3.1.4 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun kemajuan yang sudah
dicapai.
3.2 Lokasi asesmen seperti:
3.2.1 Ditempat kerja atau diluar tempat kerja.
3.2.2 Kombinasi dari keduanya
3.3 Petunjuk asesmen sesuai unit kompetensi asesmen di dalam standar
kompetensi bidang asesmen dan pelatihan

4. Karakteristik orang yang diases dapat meliputi:


4.1 Kemampuan berbahasa, membaca, menulis dan berhitung.
4.2 Latar belakang budaya, bahasa dan pendidikan
4.3 Jenis kelamin.
4.4 Kemampuan fisik
4.5 Tingkat percaya diri, rasa gugup atau kegelisahan
4.6 Usia.
4.7 Pengalaman mengikuti asesmen / pelatihan.
4.8 Pengalaman sebelumnya terhadap topik yang diases.

5. Personil yang sesuai meliputi:


5.1 Asesor kompetensi
5.2 Panitia konsultatif
5.3 Pihak lain yang terkait seperti penyedia pelatihan, pemberi kerja, departemen
pengembangan Sumber Daya Manusia.
5.4 Pemerintah / Lembaga Diklat Instansi / Otoritas kompetensi.
5.5 Koordinator pelatihan dan asesmen.
5.6 Manajer / Supervisor / Team Leader yang relevan.
5.7 Tenaga spesialis.

6. Prosedur asesmen yang tepat mencakup:


6.1 Prosedur asesmen dikembangkan dan disahkan oleh personil yang
bertanggungjawab terhadap asesmen di:
6.1.1 Industri TERMASUK Rumah Sakit
6.1.2 Perusahaan
6.1.3 Lemdiklat
6.1.4 kombinasi di antaranya

10
6.2 Prosedur asesmen menjelaskan tentang :
6.2.1 Prosedur pendokumentasian
6.2.2 Mekanisme untuk mengkaji ulang
6.2.3 Metode asesmen yang dipergunakan
6.2.4 Instruksi dan bahan yang disediakan untuk orang yang diuji/diases
6.2.5 Kriteria untuk menilai kompeten atau belum kompeten
6.2.6 Jumlah asesor yang dibutuhkan
6.2.7 Bukti-bukti yang dipersyaratkan
6.2.8 Tempat atau lokasi asesmen
6.2.9 Waktu asesmen
6.2.10 Jumlah asesi / kelompok asesi yang diuji
6.2.11 Penyesuaian terhadap prosedur asesmen didasarkan atas
karakteristik asesi yang diuji

7. Metode asesmen mencakup:


7.1 Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan
proyek dan latihan simulasi
7.2 Kaji ulang logbook atau bukti portfolio
7.3 Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi
yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya
7.4 Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti assesmen
kompetensi sebagai dasar didalam memberikan asesmen

8. Instrumen asesmen mencakup:


8.1 Perintah yang spesifik untuk diberikan yang terkait dengan kriteria unjuk
kerja dari tugas praktek, proses atau latihan simulasi
8.2 Instruksi spesifik terkait dengan hasil proyek maupun latihan.
8.3 Satu set soal tertulis / lisan / yang dihasilkan komputer.
8.4 Daftar cek dan log book
8.5 Deskripsi kriteria unjuk kerja kompetensi
8.6 Kombinasi dari beberapa instrumen uji
Instrumen tersebut diatas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti – bukti untuk
dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan.

9. Penyesuaian yang diperbolehkan mencakup:


9.1 Pengadaan tenaga / jasa pendukung (seperti pembaca, penterjemah, pemandu
karir, penulis).
9.2 Penggunaan peralatan berteknologi adaptif / peralatan khusus (word processor,
lifting gear)
9.3 Rancangan waktu asesmen yang lebih singkat untuk memberi kesempatan
beristirahat maupun dalam rangka pengobatan.
9.4 Penggunaan huruf yang diperbesar.

10. Lingkungan asesmen dan sumber daya asesmen mencakup:


10.1 Waktu
10.2 Lokasi
10.3 Personil
10.4 Anggaran / Biaya
10.5 Peralatan
10.6 Bahan
10.7 Persyaratan keselamatan, keamanan, kesehatan kerja
10.8 Alat bantu/ OHP, LCD
10.9 SOP dari industri / perusahaan.

11
11. Prosedur pencatatan mencakup :
11.1 Formulir yang dirancang untuk keperluan hasil asesmen (dokumen cetak /
dokumen elektronik).
11.2 Daftar yang berisi rekaman kegiatan observasi / proses yang dipakai
(dokumen cetak / dokumen elektronik).
11.3 Kombinasi diantara keduanya.

12. Pelaporan asesmen :


Hasil asesmen akhir harus menyebutkan kode unit, judul unit dan tanggal pengesahan.
Laporan asesmen secara sumatif yang dicetak harus menyebutkan unit – unit kompetensi
yang di ases dan tambahan pelatihan yang dibutuhkan.

Panduan Penilaian

1. Keterampilan dan Pengetahuan yang harus dikuasai :


Untuk membuktikan kompetensi, bukti – bukti terhadap Keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan adalah :
1.1 Pengetahuan tentang standar kinerja industri, perusahaan dan pedoman
asesmen.
1.2 Pengetahuan akan aspek legalitas serta tanggungjawab etika termasuk
didalamnya peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja, hak
mendapatkan kesempatan kerja, dan tidak bersifat diskriminatif yang relevan
dengan konteks asesmen.
1.3 Memahami prosedur dan kebijaksanaan perusahaan maupun ruang lingkup
pekerjaan serta peraturan pemerintah yang berlaku
1.4 Memahami prinsip-prinsip asesmen, yaitu reliabilitas, validitas, fleksibilitas,
keaslian, kecukupan dan konsistensi
1.5 Memahami unit kompetensi yang terkait dengan standar kompetensi
asesmen dan pelatihan lainnya
1.6 Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan
asesmen sesuai tempat kerja
1.7 Perencanaan kerja mandiri termasuk kemampuan memprediksi konsekuensi
yang akan terjadi serta mampu membuat perbaikan
1.8 Keterampilan berbahasa, pemahaman tulisan dan angka yang diperlukan
untuk :
1.8.1 Memberikan informasi yang tepat dan jelas baik secara lisan maupun
tertulis
1.8.2 Meminta konfirmasi dari asesi agar semua proses dapat dimengerti
1.8.3 Menggunakan bahasa yang efektif agar dimengerti oleh para
pendengar
1.8.4 Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan
tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif.
1.8.5 Menggali kompetensi asesi melalui pertanyaan pertanyaan menjurus,
mampu mendengar serta memahami jawaban – jawabannya
1.8.6 Carilah tambahan informasi untuk mengklarifikasi hal – hal yang
dianggap meragukan.
1.8.7 Gunakan komunikasi verbal maupun non verbal yang mendukung
suasana pelaksanaan asesmen.
1.8.8 Gunakan bahasa yang biasa digunakan dalam bernegosiasi atau
menyelesaikan konflik agar meminimalisir terjadinya konflik.
1.8.9 Kemampuan berkomunikasi efektif sesuai dengan budaya ditempat
kerja dan kebiasaan asesi

2. Konteks asesmen :

12
Asesmen sebaiknya dilaksanakan di tempat kerja atau ruang simulasi. Calon asesor
seharusnya menggunakan kompetensi yang sesuai dengan keahlian dibidangnya.

3. Aspek Penting Penilaian :


Carilah:
3.1 Gambaran dari konteks asesmen yang spesifik, termasuk tujuan asesmen.
3.2 Kompetensi dan standar kompetensi yang relevan terhadap prosedur
asesmen
3.3 Gambaran bahwa pengumpulan bukti memenuhi prinsip validitas, otentik,
cukup, adil serta dapat diandalkan untuk memastikan kompetensi
3.4 Pelaksanaan asesmen sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan
3.5 Pencatatan hasil asesmen sesuai dengan prosedur asesmen dan prosedur
pencatatannya
3.6 Laporan tentang jalannya asesmen termasuk didalamnya laporan mengenai
hal – hal baik yang positif maupun negatif serta saran saran untuk
perbaikkan dalam pelaksanaan asesmen di masa yang akan datang.

4. Asesmen mempersyaratkan bukti-bukti yang harus tersedia terhadap proses


berikut :

4.1 Bagaimana proses tercapainya kesepakatan antara kandidat yang akan


diases terhadap pelaksanaan asesmen.
4.2 Bagaimana kesempatan dalam pengumpulan bukti – bukti merupakan hasil
dari pekerjaan sehari hari asesi atau hasil diklat.
4.3 Bagaimana proses pengumpulan bukti sesuai dengan prosedur asesmen.
4.4 Bagaimana proses pengumpulan bukti bukti memenuhi dimensi kompetensi.
4.5 Bagaimana sumber – sumber yang dikelola dalam rangka pengumpulan
bukti – bukti sesuai dengan prosedur asesmen.
4.6 Bagaimana proses konsultasi dengan petugas yang berwenang.
4.7 Bagaimana dalam proses pengumpulan bukti bukti telah terjadi penyesuaian
terhadap metode asesmen karena dinilai perlu
4.8 Bagaimana bukti – bukti yang dikumpulkan dievaluasi agar memenuhi prinsip
validitas, otentisitas, cukup, terkini (currency) serta konsisten didalam
pencapaian suatu standar.
4.9 Bagaimana proses asesmen dilaksanakan untuk memastikan bahwa :
4.9.1 Segala penyelenggaraan kegiatan dipahami oleh semua pihak
4.9.2 Asesi dibuat agar tidak nervous dan lingkungan asesmen dibuat
senyaman mungkin
4.9.3 Kemampuan bahasa, pemahaman tulisan dan angka telah
dipertimbangkan
4.10 Bagaimana proses umpan balik yang bersifat membangun diberikan kepada
asesi termasuk kemungkinan asesi dinyatakan belum kompeten.
4.11 Bagaimana memberikan arahan kepada asesi dan bagaimana mengisi celah
didalam kompetensi yang dia miliki.

5. Dampak terhadap sumber daya:


5.1 Akses terhadap kompetensi yang relevan, sumber informasi mengenai metode
asesmen, instrumen dan prosedur asesmen.
5.2 Akses terhadap asesi, peralatan sesuai dengan tempat kerja, informasi dan
personil pendukung assesmen yang sesuai

6. Konsistensi dalam melaksanakan tugas:

13
Kompetensi dalam unit ini harus diases secara berkala, dalam aneka konteks pada
kesempatan yang berbeda berulangkali, melibatkan kombinasi bukti langsung, tidak
langsung maupun bukti pendukung.

7. Keterkaitan dengan unit – unit lainnya:


Unit kompetensi ini dapat diases dengan unit-unit lain sesuai fungsi dalam pekerjaan

Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 3
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

14

You might also like