Professional Documents
Culture Documents
Rangkuman Penyakit THT
Rangkuman Penyakit THT
Tumor Palpebra
Hemangioma Jinak Capillary Permukaan kulit, kelopak Pertumbuhan tunggu 2-6 bulan →
Hemangioma : mata, permukaan bola abnormal pembuluh bertambah besar →
“strawberry mata darah observasi →
birthmarks” berkurang
menjelang 1 tahun
→ jika tidak,
intervensi → injeksi
Cavernous Lapisan lebih dalam pada intralesi
Hemangioma kulit atau sekitar mata kortikosteroid →
“kebiruan/keunguan konsultasi ke bag.
” anak → propanolol
→ hati” efek
samping bradikardi
Karsinoma Ganas - Lokal Destruktif - Palpebra inferior - Basal lapisan epitel - Jika masih di
Sel Basal - Diagnosis : Biopsi - Palpebra superior kulit palpebra : Wide
- Kantus internus Eksisi
- Kantus eksternus - Jika mengenai
kantus : buang
jaringan bola mata
Tipe Nodular - Permukaan licin termasuk adneksa
dan berbatas tegas - Radioterapi
- Nodul seperti
mutiara - Non Bedah
- Dilatasi pembuluh - Radioterapi
darah - Kemoterapi
- Interferon
- Bedah
- Wide Eksisi
- Bedah
mikrografi cara
MOHS
- Bedah dengan
Tipe Nodul - Bagian tepi seperti Histopatologis : infiltrasi laser CO2
Ulseratif mutiara sel basaloid seperti - Eksisi tanpa
- Pelebaran sarang burung potong beku
pembuluh darah - Terbatas pada
- Telangiektasis adneksa : Eksisi
- Menginvasi orbita :
Tipe - Kista, Berbentuk Histopatologis : agresif Eksentrasi &
Morpheafor sarang Radioterapi
m - Invasi Intrakranial
: Konsultasi bedah
syaraf
Tumor Intraokular
NEVUS KOROID
Angioma Jinak - Lesi orange – - Autosomal Terapi :
Retina merah dominan - Fotokoagulasi
- Pembuluh darah (lesi kecil)
besar – - Cryoterapi : lesi
berkelok-kelok lebih besar
- Proton beam
radiotheraphy+
Cryoterapi : lesi
ekstensif
Hemangioma Jinak
Koroid
Melanoma Ganas
Maligna
Retinoblasto Ganas
ma
Tumor Orbita
Koristoma Primer
’
Hamartoma Primer
Tumor Primer
Mesenkimal
Tumor Saraf Primer
Telinga Luar
Telinga Tengah
Telinga Dalam
Tuli Prenatal
Kongenit - Hereditary : autosomal
al dominant/recessive, riwayat
keluarga (+)
- Chromosomal : riwayat keluarga
(-)
- Virus : CMV, rubella, HIV-AIDS
→ masa perkembangan koklea
minggu 6 kehamilan dan organ
Corti minggu 12 kehamilan
Perinatal
- Anoksia : kerusakan koklea dan
SSP
- Prematur
- Trauma kelahiran
Postnatal
- Otitis media
- Meningitis bakterial
- Labirinitis
- Infeksi virus (rubella, mumps)
- Infeksi ginjal
- Diabetes
Klasifikasi
- Noise induced temporary threshold
shift (NITTS)
- Noise induced permanent threshold
shift (NIPTS)
Kokleotoksik
- Antibiotik: dihidrostreptomisin,
viomisin, neomisin, kanamisin
- Antimalaria: quinin
- Kemoterapi: cisplatin, carboplatin,
metotreksat, vinkristin
- Obat lain: aspirin, furosemide,
nikotin, alkohol
Presbikus Tuli sensorineural bilateral progresif Amplifikasi dengan alat bantu dengar
i terutama frekuensi tinggi.
Onset dewasa muda hingga tua (40-60
tahun).
Gejala:
- orang disekitar seperti bergumam
- meminta lawan bicara mengulang
percakapan
- dapat mendengar suara tetapi tidak
mengerti
- sulit mengikuti percakapan di
lingkungan bising
- sulit mendengar suara wanita dan
anak
- meminta suara radio/TV diperkeras
- sulit mendengar suara nada tinggi
(bel,burung)
Tipe:
- sensoris: atrofi organ corti, dimulai
dari daerah basal koklea, tanpa
gangguan diskriminasi wicara
- neural: atrofi sel saraf auditori dan
jalur auditori sentral, sloping down
diagram, penurunan diskriminasi
wicara lebih jelek
- metabolic: atrofi stria vaskularis
akibat proses metabolik, flat
audiogram, tanpa gangguan
diskriminasi wicara pada awalnya
- mekanik: kekakuan dan penebalan
membran basiler koklea, penurunan
melandai mulai frek. rendah-tinggi
perlahan, tanpa gangguan
diskriminasi wicara
Vertigo Suatu ilusi dimana seseorang merasa Perbedaan vertigo vestibuler dan non vestibuler
tubuhnya bergerak terhadap lingkungannya,
atau lingkungan bergerak terhadap dirinya.
Perifer
- BPPV (Benign Paroxysmal
Positional Vertigo)
- Infeksi (Neuritis Vestibuler,
OMSK) Perbedaan Vertigo Vestibuler Perifer dan Sentral
- Meniere’s diseases
- Ototoksik
- Oklusi A.labirin
- Trauma
- Tumor (neuroma akustik)
- Degeneratif (Presbiastasia)
Sentral
- Tumor
- Trauma
- Migren basilaris
- Multipel sclerosis
- Epilepsi
Hematom Trauma → pembuluh darah submukosa Drainase (pungsi kemudian insisi bagian
a Septum pecah → darah terkumpul antara yang menonjol)
perikondrium dan tulang rawan → Antibiotika
hematoma septum.
Gejala: sumbatan hidung, nyeri, bentuk
bulat, licin, berwarna merah.
Abses Etiologi: trauma pada septum. Insisi dan drainase pus
Septum Trauma → hematoma septum → infeksi → Antibiotika dosis tinggi
abses septum Analgetik
Gejala:
- hidung tersumbat progresif
- nyeri terutama di puncak hidung
- demam dan sakit kepala
- pembengkakan septum bulat, licin
Inflamasi Laring
Faringitis - Bakteri : S. beta hemolitikus, S. - Bakteri :
Akut viridans, S. piogenes, Gonorea - Antibiotik
- Virus : influenza, adenovirus, EBV, Streptococcus beta
coxsachievirus hemolitikus : Penicilin G
- Jamur : Candida sp Benzatin 50.000
U/KgBB IM / amoxicillin
Gejala 50 mg/kgBB dibagi 3x
- Nyeri tenggorok, nyeri kepala. sulit sehari selama 10 hari,
menelan. demam, mual, pada virus atau eritromisin 4x500
→ jarang batuk mg/hari
- Faring hiperemis, udem, disertai - Kortikosteroid
eksudat Deksametason 8-16 mg,
- Pembesaran KGB leher anterior IM, 1 kali,
Pada anak 0,08-0,3
mg/kgBB IM
- Virus : isoprenosine (herpes
simplex)
- Jamur : nystatin 2x100 ribu unit
Simptomatis : analgetik-antipiretik, anti
inflamasi
Faringitis Gejala : gatal, kering, batuk beriak Terapi : koreksi faktor disposisi
Kronis
Hiperplast
ik
Abses Biasanya anak usia < 5 tahun Pungsi dan insisi abses melalui
Retrofarin Ruang retrofaring masih berisi kelenjar laringoskopi direk.
g limfa yang menampung aliran limfa dari
hidung, sinus, nasofaring, faring,
eustachius.
Riwayat ISPA atau trauma.
Gejala:
- rasa nyeri dan sulit menelan
- demam
- sesak napas
- stridor
- perubahan suara
- benjolan di dinding belakang faring
- mukosa bengkak dan hiperemis
Abses Etiologi - Antibiotik spektrum luas dosis
Parafarin - tusukan jarum tinggi parenteral
g - supurasi kelenjar limfe leher bagian - Insisi abses
dalam gigi, tonsil, faring, hidung,
sinus paranasal, mastoid, vertebra
servikal
- infeksi dari peritonsil, retrofaring,
submandibula
Gejala:
- trismus
- pembengkakan di sekitar angulus
mandibula
- demam tinggi
- pembengkakan dinding lateral
faring → menonjol ke medial
Abses Etiologi: infeksi dari gigi, dasar mulut, - Antibiotik dosisi tinggi terhadap
Submandi faring, kelenjar liur, kelenjar limfa kuman aerob dan anaerob secara
bula submandibula. parenteral
Gejala: - Evakuasi abses → insisi di tempat
- demam dan nyeri leher paling berfluktuasi atau setinggi
- pembengkakan di bawah mandibula os. Hyoid.
dan/atau di bawah lidah - Abses dangkal/terlokalisasi →
- trismus anestesi lokal
- - Abses dalam dan luas →
eksplorasi dalam narkosis
Abses Terkumpulnya material purulen yang Aspirasi jarum, insisi dan drainase atau
Peritonsil terbentuk di luar kapsul tonsil dekat kutub tonsilektomi segera.
atas tonsil. Insisi → daerah paling menonjol dan
Komplikasi tonsilitis akut atau infeksi dari lunak atau pertengahan garis yang
kelenjar mukus Weber di kutub atas tonsil. menghubungkan dasar uvula dengan
Mulut berbau, pembengkakan KGB, molar atas terakhir pada sisi yang sakit.
otalgia, trismus.
Inflamasi Laring
Laringitis Etiologi → Bakteri (lokal), virus (sistemik) - Istirahat berbicara dan bersuara
Akut < 3 2-3 hari
minggu Gejala - Menghirup udara lembab
- Demam subfebris, malaise, suara - Menghindari iritasi faring &
parau, nyeri menelan/berbicara, laring
stridor inspirasi, sesak saat - Antibiotik jika peradangan
inspirasi, retraksi supraclavicula, berasal dari paru
intercostal, epigastrical - Jika sumbatan laring (+) →
- Batuk kering → lama” disertai ETT/trakeostomi
dahak kental
- Mukosa laring hiperemis dan
edema
- Tanda radang akut di hidung / sinus
paranasal / paru
Gejala
- Suara parau yg menetap
- Rasa tersangkut di tenggorok
- Mukosa menebal, permukaan tidak
rata, hiperemis
Karsinom Berhubungan dengan merokok dan alkohol. Tujuan utama terapi: menghilangkan
a Laring Gejala: tumor, mempreservasi suara, kemampuan
- suara serak/disfonia menelan dan mencegah adanya
- rasa tidak nyaman di tenggorok trakeostomi.
- disfagia Radioterapi, Kemoterapi, Operasi.
- odibofagia (nyeri telan)
- sensasi sesuatu di tenggorok
- obstruksi jalan nafas
- hemoptisis
- nyeri alih pada telinga ipsilateral