You are on page 1of 4

Judul :

Tokoh utama : Fajar, Fadhil, Sani

Tokoh Tambahn: All

Sutradara : Aniqa Dila Azzahra

Khaira Fauziyah Syafni

Penulis Naskah : Ilma Zahra

Ide Cerita : Aniqa Dila Azzahra

Narator : Ayu Rengganis

Di sebuah sekolah ada 3 remaja yang terkenal dengan kejahilannya yang membuat guru-guru dan
para murid geleng-geleng kepala mereka adalah Fadhil, fajar, dan Sani. Di sinilah mereka. Ya mereka
sedang berada di ruang BK mereka di sini untuk bertanggung jawab Karena telah membuat kegaduhan
di sekolah

Rizqo : sudah berkali-kali kalian bertiga bermasalah dengan saya! Mulai dari membolos
pelajaran, membully, Dan sekarang apa yang kalian lakukan?! Kalian bahkan berantem
di lingkungan sekolah! (marah-marah)

Fadhil : yaelah pak, udah biasa kali namanya remaja (menyilang tangan di dada)

Fajar : betul, bapak seperti tidak pernah muda saja

Rizqo : Kalian sungguh tidak sopan! Sekarang pergi bersihkan perpustakan! ( tunjuk keluar)

Sani : lets go gusy! (sambil berjalan keluar kelas)

Mereka pun pergi meninggalkan ruangan tersebut, dan berjalan pergi ke perpustakaan. Mereka berada
di meja paling ujung, entah bermaksud apa pak Rizqo menetapkan mereka di perpustakaan, bukannya
bekerja mereka malah berleha-leha, gimana mau bekerja jika di perpustakaan itu sangat sepi, dingin dan
jaringan wifi sekolah lancar?

Fadhil : ah, pak RIzqo tau aja apa yang kita inginkan (berselesehan di lantai)

Fajar : biarkanlah. (Sambil memainkan game di hpnya)

1
Jam istirahat telah berbunyi. Trio jahil pun pergi dari perpustakaan dan melanjutkan jalan ke kantin. Di
meja depan tempat mie ayam mereka duduk.

Sani : eh sini kau! (panggil nya kepada seorang cowo)

Duma : i - iya kak a - ada apa? (sambil menunduk takut)

Fajar : beliin kita mie ayam tanpa ayam

Fadhil : heh dongo! Mana ada mie ayam tanpa ayam cogh! (Sambil memukul pundak fajar)

Fajar : sorry bro kilap, beliin bakso sono tanpa mie kuning! (bentak)

Duma : u - uang nya mana k- kak?

Fadhil : pake uang kau lah

Sani : nih uang nya (memberi uang)

Fajar : udah sana kau pergi!

Cowo itu pun pergi meninggalkan meja bagian Fadhil cs.)

Duma : ini kak pesanan nya (membawa 3 mangkuk bakso)

Fajar : (Fajar pun mengambil salah satu mangkuk bakso itu) Aku bilang engga usah pake mie
kuning bukan bihun! (Berdiri dari duduknya)

Fadhil : ga becus kau kerja (ikut berdiri)

Sani : gusy, this is the game (tersenyum miring)

Fajar : (menumpahkan air jus ke atas kepala duma)

Fadhil : (membuang mangkuk berisi bakso di depan Duma)

Sani : (Manarik rambut duma dari belakang)

Saat sedang melakukan kekerasan tersebut. Seorang pria menghampiri mereka.

Damas : HEH KAU! jangan bertingkah di sekolah. Ingat kau di sini cuma seorang murid bukan
anak pemilik sekolah (sambil membantu duma yang terduduk di lantai)

Damas : bangun kau, kalau mereka bully kau di bales jangan diam aja (sambil menepuk keras
punggung Duma)

Damas pun membantu duma keluar dari kantin dan pergi ke toilet.

2
Damas : kau tenang aja, ada aku di samping kau (sambil membantu duma membersihkan
kotoran yang ada)

Duma : makasih bro.

Di ruang guru, pak Rizqo mendapatkan laporan dari anak osis telah terjadi nya pembullyan yang di
lakukan Fadhil cs

Rizqo : astaghfirullah mereka melakukan apa lagi, ya Allah hamba sudah lelah menghadapi
mereka.'panggilan kepada Fadhil, Fajar, Sani sekali lagi panggilan kepada Fadhil,
Fajar, dan Sani untuk keruang bk sekarang!'

Ketika bagian Fadhil cs memasuki ruang Bk

Rizqo : kalian ini! Udah berapa kali saya harus jelaskan ha! Sekali aja tidak membuat kesalahan
bisa! (Bentak)

Fadhil Fajar Sani: maaf pak kilap (serempak)

Rizqo : kalian ini seperti panduann suara saja! Sudah kerena hari ini kalian membuat dua
kesalahan dengan berat hati kalian saya skor 3 hari!

Fadhil Fajar Sani : baiklah (keluar dari ruangan)

Rizqo mendatangi kelas Duma ia pun meminta izin pada wali kelas untuk berbicara kepada Duma.

Rizqo : maaf kan sifat ke 3 pria itu ya? Saya selaku guru BK di sini ingin minta maaf Karena
tidak mengetahui apa yang telah fadhil Fajar dan sani lakukan ke kamu. Maaf juga saya
baru mengetahui apa yang telah terjadi kepada mu.

Duma : iyaaa pak, gapapa saya juga udah memafkaan mereka kok.

di sore harinya, duma melihat 3 pria yang sangat ia kenali, ya mereka adalah Fadhil Fajar dan sani,
segerombolan remaja sedang mengeroyoki mereka, karena duma tau kalo dia mambantu mereka, itu
bakal sia” saja

Duma : (menghidupkan serunai polisi)

Abeey : woi polisi woi polisi! (Teriak dia)

Setelah mendengar teriakkan sang ketua mereka pun berhamburan pergi meninggalkan lokasi tersebut.

Duma : kalian tidak apa apa? (Sambil menunduk melihat mereka)

Fadhil : d - duma? terimakasih banyak

Duma pun memanggil ambulance untuk membawa tiga orang tersebut ke rumah sakit terdekat. Selesai
nya di periksa Duma pun memasuki ruangan mereka, kebetulan ruangan mereka bertiga satu kamar.

3
Fajar : dum, Sorry selama ini aku berbuat kasar kepada mu, maaf atas kesalahan yang kami
perbuat selama ini. (Sambil menunduk menyesa)

Sani : iyaa maafkan kami, kami berjanji akan menjaga diri mu seperti keluarga kami sendiri

Fadhil : gua juga minta maaf

Duma : tidak apaa santuii saja kita kan teman sekelas. Aku juga udah memafkaan kalian
semua.

END

Tidak semua kekerasan harus kita balas keras. Dan tidak ada kata membenci di dalam pertemanan,
inilah endingnya setiap permalasahan pasti ada solusinya.

Saya selaku penulis/Narator ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dan ke
khilafan

You might also like