You are on page 1of 3

KESIMPULAN HASIL DISKUSI MODUL 3

PEMBELAJARAN INOVATIF

1. PEMBELAJARAN STEAM

Pertanyaan dari ZIYADAH

Pembelajaran STEAM terkesan sulit untuk diterapkan dalam Pembelajaran. Setujukan Anda dengan
Pernyataan tersebut? Berikan alasannya.

Tanggapan dari ENTANG

Menurut saya, kalau kita sudah memahami tahapan-tahapan dalam pembelajaran STEAM
tidak sulit bahkan pembelajaran akan menjadi lebih menyenangkan karena anak bisa
membuktikan sendiri materi yang diterimanya

Tanggapan dari NI MADE SRUTI RAHAYU

Perencanaan pembelajaran STEAM membutuhkan waktu yang relatif lebih lama


dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya, karena harus melibatkan 5 subjek
pelajaran dan tidak semua materi bisa digunakan dalam pembelajaran STEAM. Tetapi jika
sudah memahami tahapannya, di dalam pelaksanaan pembelajaran, model ini sangat
membantu dalam meningkatakan kreativitas dan motivasi peserta didik.

Tanggapan dari ERNI LISTIYANINGRUM

Tidak setuji, karena penerapan Pembelajaran STEAM kita sebagai guru akan terbantukan dalam
pelaksanaan pembelajaran, karena siswa selalu termotivasi karena siswa bisa belajar dan
mempraktekkan, peserta didik lebih komunikatif sehingga akan timbul intraksi dan empati,
Mengajarkan anak berpikir kritis, membantu peserta didik untuk berkreasi sebebas mungkin hingga
mucul ide-ide baru, membantu mengarah pada inovasi, melibatkan peran orangtua dengan
mengajarkan orangtua beraktivitas bersama anak.

2. PEMBELAJARAN BERBASIS NEUROSAINS

Pertanyaan dari MUSANNI

Bagaimana ciri khas suatu model pembelajaran sehingga bisa dikatakan sebagai model pembelajaran
berbasis Nourosains? jika ada ibu bapak yang sudah menerapkan, mohon dibagikan faktor
pendukung dan penghmbatnya, terimakasih.

Tanggapan dari MASLUCHAH

Di sekolah saya belum menerapkan model pembelajaran neurosains, tapi menurut saya kalau kita
menerapkan , tidak seutuhnya sesuai sarat yg harus kita penuhi kayaknya agak sulit, tapi kalau kita
lakukan terpadu dalam model lain mungkin bisa membantu memaksimalkan proses pembelajaran

Pertanyaan dari NI MADE SRUTI RAHAYU


Neurosains merupakan ilmu yang mempelajari sistem syaraf otak dengan seluruh fungsinya, seperti
bagaimana proses berfikir terjadi dalam otak manusia. Cara otak belajar melibatkan beberapa
langkah, mulai dari memperhatikan informasi baru, menyimpan informasi dalam memori jangka
pendek, mentransfer informasi ke memori jangka panjang, dan kemudian mengambil informasi
ketika diperlukan. Akibatnya, setiap informasi yang disampaikan harus menarik dan mudah disimpan
dan diambil. Dalam pembelajaran berbasis neurosains ini, peserta didik diberikan stimulus
mengoptimalkan sistem syarafnya sehingga dapat optimal menggunakan otak dalam berbagai hal
baik untuk memecahkan masalah maupun menemukan gagasan baru, kebaruan ide, kreativitas, dan
inovasi dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan ringkasan materi yang telah diuraikan diatas, jika diterapkan dalam pembelajaran,
model-model pembelajaran apa saja yang dapat diterapkan menggunakan prinsip-prinsip
pembelajaran neurosains tersebut?

Tanggapan dari PUTRI MARIA ANGELYA

Menurut saya model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran yang berbasis
projek. hal ini di karenakan pada model pembelajaran berbasis projek prinsip prinsip pembelajaran
berbasis neurosains dapat dilakukan.

Tanggapan dari ENTANG

Kalau menurut saya dengan melihat tahapan yang ada pada pembelajaran neurosains model
pembelajaran PBL dan PJBL bisa diterapkan karena pada tahap akuisi kegiatannya bisa berupa
eksperimen (untuk PJBL) dan diskusi (untuk PBL)

3. PEMBELAJARAN DIGITAL

Pertanyaan dari SUTRAS EKA RUSJUMAWAN

Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran Digital?

Tanggapan dari KHAERANI

Menurut saya, salah satu kendala dalam pembelajaran digital adalah mahalnya biaya dan kurangnya
koneksi internet, sehingga susah diakses oleh peserta didik juga guru

Tanggapan dari ERNI LISTIYANINGRUM

Meurut saya, kendala sekaligus tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran digital

1. Sarana dan Prasarana pendukung yang terbatas

2. Dana menjadi kendala nyata bagi guru, setidaknya dana yang disediakan untuk memenuhi
penerapan TIK, harus dibagi untuk pemleliharaan dan perbaikan.

3. Kurangnya Kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK (gagap tekhnologi)

Pertanyaan dari RAMLAN


Tiga fungsi pembelajaran digital yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu, sebagai
alat komunikasi, alat mengakses informasi, dan alat pendidikan dan pembelajaran. Menurut bapak
dan ibu apakah ketiga fungsi tersebut bisa berlaku untuk daerah pedalaman yang akses internetnya
sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali?

Tanggapan dari WIDIARNI

saya rasa tidak bisa berlaku pak tetapi mungkin bisa disiasati dengan cara gurunya kreatif dengan
cara mendownload materi pembelajaran yang ada lalu menyimpan di perangkatnya selanjutnya bisa
di tampilkan atau ditayangkan pada saat pembelajaran

4. MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Pertanyaan dari ERNI LISTIYANINGRUM

Menurut Bapak ibu guru, apa hal yang menantang dari penerapan Bleanded Learning

Tanggapan dari LAELA HIDAYATI

karena bleanded learning adalah pembelanjaran yang menggabungkan antara pembelajaran


langsung (tatap muka) dan pembelajaran tidak langsung (daring) maka tantangan yang penerapan
model ini adalah kegiatan pembelajaran akan lebih bergantung ke teknologi dan guru maupun
peserta didik harus mempunyai pengetahuan yang mumpuni tentang teknologi.

Tanggapan dari MUSANNI

tatangannya adalah bagaimana penguasaan guru terhadap perkembangan teknologi sebagai basis
pembelajaran

Pertanyaan dari WIDIARNI

Bagaimana caranya agar strategi pembelajaran blended learning berjalan dengan optimal?

Tanggapan dari LINA AGUSTIN

Dengan cara menyiapkan manejemen pembelajaran, menciptakan kelas yang menarik dan interaktif,
fokus pada strategi pembelajaran, menguasai teknologi dasar,

Tanggapan dari MUSANNI

perencanaan yang baik, pelaksanaan sesuai perencanaan, jangan lupa refleksi dan hasil refleksi
digunakan utuk menyempurnakan perencanaan selanjutnya. semoga berkenan

You might also like