You are on page 1of 12

4.

PATHWAY

Aterosklerosis (elastisitas Kepekatan darah Pembentukan thrombus


pembuluh darah meningkat
menurun)

Obstruksi thrombus di
otak

Penurunan darah ke otak

Hipoksis cerebri

Infark jaringan otak

Kerusakan pusat Kelemahan pada Perubahan


gerakan motorik Nervus II, VII dan XI persepsi
sensori

Gangguan mobilitas Mobilitas Penurunan kemampuan


fisik menurun neuromuscular

Tirah baring
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan dalam penelitian ini menggunakan diagnosa
keperawatan Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) yang didapatkan setelah dilakukan
analisa masalah sebagai hasil dari pengkajian kemudian dicari etiologi permasalahan
sebagai penyebab timbulnya masalah keperawatan tersebut. Perumusan diagnosa
keperawatan disesuaikan dengan sifat masalah keperawatan yang ada, apakah bersifat
aktual, potensial maupun resiko. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
pasien Cerebrovascular Accident (CVA) adalah :
1) Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
2) Gangguan komunikasi verbal b.d penurunan sirkulasi serebral
3) Gangguan persepsi sensori b.d hipoksia serebral
2. LUARAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi


.

2. Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Ambulansi


mobilitas fisik b.d tindakan keperawatan
Observasi
penurunan selama 3x24 jam,
kekuatan otot mobilitas fisik 1. Identifikasi adanya nyeri atau
meningkat. Dengan keluhan fisik
kriteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik
melalui ambulansi
1. Pergerakan
3. Monitor frekuensi jantung dan
ekstremitas
tekanan darah sebelum
meningkat
memulai ambulansi
2. Kekuatan otot
4. Monitor kondisi umum selama
meningkat
melakukan ambulansi
3. Rentang gerak
Terapeutik
meningkat
4. Gerakan terbatas 1. Fasilitasi aktivitas ambulansi
menurun dengan alat bantu (mis tongkat,
5. Kelemahan fisik kruk)
menurun 2. Fasilitasi melakukan mobilisasi
fisik, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulansi

Edukasi

1. Jelaskan tujuan dan prosedur


ambulansi
2. Anjurkan melakukan
ambulansi dini
3. Anjurkan ambulansi sederhana
yang harus dilakukan (mis
berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda, dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai
toleransi)
2. Gangguan Setelah dilakukan Promosi Kesehatan : Defisit Bicara
komunikasi verbal tindakan keperawatan
Observasi
b.d. penurunan 3x24 jam, komunikasi
sirkulasi serebral verbal meningkat. 1. Monitor kecepatan, tekanan,
Dengan kriteria hasil : kuantitas, volume, dan diksi
bicara
1. Aktivitas fisik
2. Monitor proses kognitif,
yang di
anatomis, dan fisiologis
rekomendasikan
berkaitan dengan bicara (mis
meningkat
memori, pendengaran, dan
2. Aktivitas yang
bahasa)
tepat meningkat
3. Monitor frustasi, marah,depresi
3. Strategi untuk
atau hal lain yang mengganggu
menyeimbangkan
bicara
aktivitas dan
4. Identifikasi perilaku emosional
istirahat
dan fisik sebagai bentuk
meningkat
komunikasi
4. Teknik
konservasi energi
meningkat Terapeutik
5. Teknik
1. Gunakan metode komunikasi
pernapasan yang
alternatif (mis menulis, mata
efektif meningkat
berkedip, papan berkomunikasi
dengan gambar dan huruf,
isyarat tangan, dan komputer)
2. Sesuaikan gaya komunikasi
dengan kebutuhan (mis berdiri
didepan pasien, dengarkan
dengan seksama tunjukkan
satu gagasan atau pemikiran
sekaligus, gunakan komunikasi
tertulis, atau meminta keluarga
pasien untuk memahami
ucapan pasien)
3. Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bantuan
4. Ulangi apa yang disampaikan
pasien
5. Berikan dukungan
psikologisnya
6. Gunakan juru bicara, jika perlu

Edukasi

1. Anjurkan berbicara perlahan


2. Ajarkan pasien dan keluarga
proses kognitif, anatomis, dan
fisiologis yang berhubungan
dengan kemampuan berbicara
Kolaborasi

1. Rujuk ke ahli patologi bicara


atau terapis
3. Gangguan Setelah dilakukan Manajemen Halusinasi
persepsi sensori tindakan keperawatan
Observasi:
b.d hipoksia selama 1x24jam
serebral diharapkan gangguan 1. Monitor perilaku yang
persepsi sensori mengindikasi halusinasi.
penglihatan menurun 2. Monitor dan sesuaikan tingkat
dengan aktivitas dan stimulasi
lingkungan.
Kriteria Hasil:
3. Monitor isi halusinasi
1. Verbalisasi (mis:kekerasan/membahayakan
merasakan diri)
sesuatu melalui Terapeutik:
indra perabaan
1. Pertahankan lingkungan yang
membaik
aman.
2. Verbalisasi
2. Lakukan tindakan keselamatan
merasakan
ketika dapat mengontrol
melalui indra
perilaku (mis: limit setting,
penciuman
pembatasan wilayah,
membaik
pengekangan fisik, seklusi)
3. Verbalisasi
3. Diskusikan perasaan dan
merasakan
respons terhadap halusinasi.
melalui indra
4. Hindari perdebatan tentang
perabaan
validitas halusinasi.
membaik
Edukasi :
4. Verbalisasi
merasakan 1. Anjurkan memonitor sendiri
sesuatu melalui situasi terjadinya halusinasi.
indra 2. Anjurkan bicara oada orang
pengecapan yang dipercaya untuk memberi
membaik dukungan dan umpan balik
5. Distorsi sensori karektif terhadap halusinasi.
membaik 3. Anjurkan melakukan distraksi
(mis: mendengarkan musik,
melakukan aktivitas dan teknik
relaksasi)
4. Ajarkan pasien dan keluarga
cara mengontrol halusinasi.
Kolaborasi :

1. Kolaborasi pemberian obat


antipsikotropik dan
antiansietas, jika perlu.

Meminimalisasi Rangsangan

Observasi:

1. Monitor waham yang isinya


membahayakan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan.
2. Monitor efek terapeutik dan
efek samping obat.
Terapeutik:

1. Bina hubungan interpersonal


saling percaya.
2. Tunjukan sikap tidak
menghakimi secara konsisten.
3. Diskusikan waham dengan
berfokus pada perasaan yang
mendasari waham ("anda
terlihat seperti sedang merasa
ketakutan")
4. Hindari perdebatan tentang
keyakinan yang kliru, nyatakan
keraguan sesuai fakta.
5. Hindari memperkuat gagasan
waham.
6. Sediakan lingkungan aman dan
nyaman.
7. Berikan aktivitas reakreasi dan
pengalihan sesuai kebutuhan.
8. Lakukan intervensi
pengontrolan perilaku waham
(mis. limit setting, pembatasan
wilayah, pengekangan fisik,
atau seklusi)
Edukasi:

1. Anjurkan mengungkapkan dan


memvalidasi waham(uji
realitas) dengan orang yang
dipercaya (pemberi
asuhan/keluarga)
2. Anjurkan melakukan rutinitas
harian secara konsisten
3. Latih manajemen stress.
4. Jelaskan tentang waham serta
penyakit terkait(mis.
delirium,skizofrenia, atau
depresi) cara mengatasi dan
obat yang diberikan.
Kolaborasi:

1. Kolaborasi pemberian obat,


sesuai indikasi.

3. IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan. Terdapat
tindakan yang bisa dilakukan untuk mengubah gangguan integritas kulit/jaringan dan
pasien paham mengenai Cerebrovascular Accident (CVA) sesuai dengan intervensi
yang direncanakan. Implementasi lebih ditujukkan pada upaya perawatan dalam
meningkatkan kenyamanan, upaya pemberian informasi yang akurat, upaya
mempertahankan kesejahteraan.
4. EVALUASI
Evaluasi keperawatan diobservasi terkait subjek, objektif, assesgment,
planning SOAP yang ditulis perawat pada catatan perkembangan setelah dilakukan
tindakan keperawatan maupun setelah batas waktu asuhan keperawatan diberikan.
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M UMUR

20 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT

DENGAN DIAGNOSA MEDIS KOLIK RENAL DI RUANG RAWAT INAP

AL-WARDAH C5 RSU LIRBOYO KOTA KEDIRI

Pembimbing Akademik Kepala Ruang/CI Rawat Inap

Norma Risnasari, S.Kep. Ns., M.Kes Bambang Suharmoko, Amd.Kep.


NIDN. 0708088001 NIP.12080058

Kepala Bidang Keperawatan

Mengetahui,

Kota Kediri

Marwanto, Amd.Kep.
NIP.13120083
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. Q UMUR

18 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT NUTRISI

DENGAN DIAGNOSA MEDIS DYSPEPSIA DI RUANG RAWAT INAP

AL-WARDAH D1 RSU LIRBOYO KOTA KEDIRI

Pembimbing Akademik Kepala Ruang/CI Rawat Inap

Norma Risnasari, S.Kep. Ns., M.Kes Bambang Suharmoko, Amd.Kep.


NIDN. 0708088001 NIP.12080058

Kepala Bidang Keperawatan

Mengetahui,

Kota Kediri

Marwanto, Amd.Kep.
NIP.13120083
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S

DENGAN DIAGNOSA CEREBROVASCULAR ACCIDENT (CVA)

DENGAN MASALAH MOBILISASI DI RUANG IGD

RSU LIRBOYO KOTA KEDIRI

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruang/CI IGD

Siti Aizah, S.Kep. Ns., M.Kes Ns. Endry Darma S., S.Kep.
NIDN. 0714047701 NIP.15040115

Kepala Ruang IGD

Mengetahui,

Kota Kediri

Nur Rohmad Hadi Santoso, Amd.Kep.


SIPP:503/0686/SIP-SIK/419.104/2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA

NN. N UMUR 20 TAHUN YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN

DEFISIT NUTRISI DENGAN DIAGNOSA MEDIS VOMITING DI RUANG IGD

RSU LIRBOYO KOTA KEDIRI

Pembimbing Akademik Pembimbing Ruang/CI IGD

Siti Aizah, S.Kep. Ns., M.Kes Ns. Endry Darma S., S.Kep.
NIDN. 0714047701 NIP.15040115

Kepala Ruang IGD

Mengetahui,

Kota Kediri

Nur Rohmad Hadi Santoso, Amd.Kep.


SIPP:503/0686/SIP-SIK/419.104/2019

You might also like