You are on page 1of 12

BAB I

A. LATAR BELAKANG
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia
secara kritis dan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tapi dengan mengutarakan masalah
secara bertahan, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat
untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses
dialektika. Untuk belajar falsafi, mutlaklogika dan logika bahasa. Logika merupakan
sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan Filsafat. Hal itu membuat
filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa
khas filsafat,yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran dan ketertarikan. Filsafat juga bisa
berarti perjalanan menuju dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal. Dalam
membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama,
menanggapi, dan memperluas karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar belakang
budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu,
Filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budayanya.
Ilmu manajemenen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke-20 di benua Eropa Barat dan
Amerika Serikat. di mana di neara-negara tersebut sedang di landa revolusi indistri, yaitu
perubahan-perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efesien.hal ini
dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin
banyak dan beragam jenisnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi filsafat Manajamen
2. Bagaimana Ruang lingkup manajamen
3. Apa Dasar Manajemen
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi manajemen

2. mengetahui ruanglingkup manajemen

3. Mengetahui dasar –dasar manajemen

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI FILSAFAT MANAJEMEN

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia, philo berarti cinta dalam arti
yang luas, yaitu ingin, dan karenanya lalu berusaha untuk mencapai yang diinginkan
itu; sophia artinya kebijakan dalam arti pandai, pengertian yang mendalam, cinta pada
kebijakan.1 “Ingin”atau keinginan adalah salah satu karakter manusia yang sangat
luas, dan ini identic dengan “mau” atau “kemauan”, “hasrat” atau “kehendak” atau
“syahwat”.potensi “ingin” atau “keinginan yang ada pada manusia, menjadikannya
berusaha sekuat tenaga untuk memikirkan bagaimana mendapatkan keinginannya
tersebut. Dengan berfikir dan terus banyak berfikir maka manusia menjadi mengerti
dan pandai. Dengan kepandaiannya maka manusia akhirnya menjadi bijaksana.
Bijaksana inilah yang menjadi tujuan.

Senada dengan pendapat di atas, bahwa filsafat adalah penyelidikan atas cinta
pada kebijaksanaan serta usaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya, dan ini
merupakan kecenderunganmanusia yang akan tahu. Kebijaksanaan adalah sikap
menghargai, menghormati, simpati, empati, mengerti serta memahami, dan ini adalah
lawan dari kesewenangan atau kezaliman, apatis, egois, sombong, takabur, tidak
menghargai dan tidak mengerti orang lain, serta ingin selalu menang sendiri.

Manajemen secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata kerja to
manage yang artinya mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola.2
Manajemen secara bahasa berarti bagaimana proses mengurus, mengatur,

1
Ahmad Tafsir, Akal dan Hati dari Thales sampai Capra, (Bandung:Rosdakarya, 2001), h. 9
2
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), hlm. 372

2
melaksanakan dan mengelola kegiatan-kegiatan dalam sebuah instansi atau organisasi
untuk mencapai tujuan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.3 Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah proses kegiatan dengan
melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta dilaksanakan secara
berurutan berjalan ke arah suatu tujuan.
Filsafat manajemen menurut Frederick Winslow Taylor yaitu manajer akan lebih
banyak bertanggung iawab dalam perencanaan dan pengendalian serta dalam
menafsirkan kepandaian-kepandaian para pekerja dan mesin-mesin menurut aturan-
aturan hukum-hukum dan formula-formula, sehingga dengan jalan demikian akan
membantu pekerja-pekerja melakukan pekerjaannya dengan biaya yang rendah bagi
majikan dan penghasilan yang lebih besar bagi buruh. Filsafat manajemen adalah
kumpulan pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar atau basis yang luas
untuk menentukan pemecahan terhadap masalah-masalah manajer. Karena filsafat
manajemen adalah kerja sama yang sangat yang saling meguntungkan, pekerja efektif
dengan metode kerja yang terbaik untuk menvapai hal yang maksima. Pemempian
harus menjadi sumber kegiatan dan peanggung jawab hasil yang dicapai dalam
aktivitas proses manajemen itu. Dengan pemimpin yang inovatif, kreatif, cakap dan
berani mengambil keputusan maka aktivitas-aktivitas organisasi yang di pimpinnya
semakin dinamis. Sebaliknya pemimpin yang tidak kreatig,cakap, dan idak bsa
mengambil keputusan maka aktivitas organisasinya statis.4

B. RUANG LINGKUP FILSAFAT MANAJEMEN


Filsafat sebagai induk dari segala ilmu terdiri dari berbagai ilmu khusus yan terus
mengalami perkembangan. Berdasarkan struktur pengetahuan yang berkembang
hingga saat ini, ruang lingkup filsafat dapat dibagai menjadi tiga bidang, seperti
berikut ini;
Filsafat sistemis, terdiri dari;

3
H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 2
4
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), hlm. 05

3
a. Metafisikab.
b. Epistemologi
c. Metodologi
d. Logika
e. Etika
f. Estetika
g. Filsafat khusus, terdiri dari; filsafat sni, kebudayaan,pendidikan, bahasa,
sejarah, budi pekerti, politik, agama,kehidupan dan filsafat nilai.
h. Filsafat keilmuan, terdiri dari; filsafat ilmu pasti, psikologi dan ilmu
sosial.5
Berdasarkan klasifikasi di atas dapat dicermati bahwa filsafat ilmu mencakup
berbagai disiplin ilmu sesuai dengan pembidangannya. Dan termasuk perkembangan
disiplin ilmumanajemen pendidikan Islam.

Ruang lingkup filasafat manajemen berpijak dari teori yang dikembangkan dalam
manajemen, misalnya teori oraganisasi klasik yang pertama kali diperkenalkan oleh
B.I. Fayol yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen,
yaitu sebagai berikut.

1. Planning (Perencanaan) . yaitu menentukan langkah-langkah yang


memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Dalam perencanaan dikaji
hakikat perencanaan, cara menyusun rencana, alasan perencanaan, dan
manfaat perencanaan.
2. Organizing (Pengorganisasian), yaitu pengaturan bahan materil dan sumber
daya manusia dalam melaksanakanrencan organisasi. Dalam prinsip
organisasi secara filosofis tidak akan terlepas dari berbagai komponen yang
integral.
3. Coordinating (pengkoordinasian), yaitu memastikan sumber daya dan
kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
Hakikat pengkoordinasian pada organisasi adalah proses memudahkan
5
M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Konemporer, (Jakarta: Amzah, 2006), h. 58

4
evaluasi dan pengawasan, sehingga upaya memperbaiki dan menghilangkan
keemahan-kelemahan organisasi mudah ditangulangi.
4. Commanding (pengarahan), yaitu memberi arahan kepada karyawan untuk
menunaikan tugasnya. Secara filosofis, pengarahan berkaitan dengan hakikat
kepemimpinan dan fungsi-fungsinya pada organisasi.
5. Controlling (Pengawasan), yaitu memantau rencana untuk membuktikan
apakah rencana sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Falsafah
pengawasan menjadikan fungsi kepemimpinan berjalan efektif. Jadi, kontrol
organisasi dalam prespektif filsafat merupakan system pembinaan dan
penilaian structural.

Dengan demikian, ruang lingkup filsafat manajemen secara materil mengkaji


(Pengawasan), yaitu memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana
sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Falsafah pengawasan menjadikan
fungsi kepemimpinan berjalan efektif. Jadi, kontrol organisasi dalam prespektif
filsafat merupakan system pembinaan dan penilaian structural.

Dengan demikian, ruang lingkup filsafat manajemen secara materil mengkaji


keberadaan organisasi dalam perspektif manajemen, hakikat, fungsi, dan nilai
kesejatian dari organisasi dalam konteks manajemen.

Filsafat manajemen juga mengkaji subtansi manajemen dengan semua unsur


keilmuan dalam manajemen, misalnya setiap organisasi harus membuat
perencanaan jadi pertanyaannya, apa hakikat perencanaan, Dan apa keguanaan
perencanaan. Pertanyaan tersebut harus dijawab secara filosofis, sehingga
berkaitan dengan tiga pendekatan filsafat, yaitu :
1. Ontologi,(mencari sumber/ilmu pengetahuan) mempertanyakan dan
mengkaji hakikat manajemen atau disebut dengan teori hakikat
manajemen;

5
2. Epistimologi(aksinya/pelaksanaannya), mempertanyakan dan mengkaji
teori manajemen dan penerapannya, atau disebut teori pengetahuan
manajemen;
3. Aksiologi,(nilai kegunaan) mempertanyakan dan mengkaji fungsi dan
manfaat manajemen, atau disebut teori nilai manajemen.

Dengan tiga pendekatan filsafat tersebut, manajemen dapat dikatakan sebagai


pengetahuan yang dilahirkan dan dikembangakan oleh filsafat. Oleh karena itu,
kajian ilmu manajemen dan ilmu administrasi selalu melibatkan filsafat karena
prinsip-prinsip dan fungsi-fungsi manajemen seluruhnya mengandung subtansi
filosofis bagi pengembangan system organisasi, baik dari segi kepemimpinan
maupun aspek administrasinya.

C. Dasar Filsafah Manajemen

Dasar filsafat manajemen dibedakan dalam tiga jenis hakikat, yaitu hakikat
tujuan, hakikat manusia, dan hakikat kerja.
1. Hakikat tujuan manajemen

Manajemen sebagai bagian dari suatu proses tentu memiliki tujuan,


Menurut Shrode dan Voich, tujuan utama manajemen adalah produktifitas dan
kepuasan. Menurut beliau, kedua hal inilah yang menjadi tujuan utama dalam
setiap manajemen. Kedua hal ini tentu memerlukan suatu kerjasama yang baik
antara unsur-unsur yang ada di manajemen itu. Menurut Sutermeister dalam buku
landasan manajemen pendidikan yang dikarang Nanang Fattah menyatakan
bahwa berdasarkan pengertian teknis produktifitas dapat di ukur dengan dua
standar utama, yaitu produktifitas fisik dan dan produktifitas nilai.

2. Hakikat manusia
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang paling sempurna diantara
makhluk lainnya. Manusia mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya:

a. Mampu bergerak dalam berbagai ruang, baik di darat, di laut maupun


diluar

6
b. Mempunyai potensi untuk berbuat baik (akal) dan berbuat tidak baik
(nafsu).

c. Memegang amanah sebagai khalifah di bumi.

Jadi, hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang sempurna,


dalam manajemen hakikat manusia itu mengtur kegiatan dan
memadukan sumberdaya yang ada sehingga tercipta pembahasan
yang terdahulu kita telah melakukan eksplorasi terhadap
Organisasi, Administrasi, Manajemen, serta Kepemimpinan.

3. Hakikat kerja

Kerja merupakan kegiatan dalam melakukan sesuatu dan orang yang


bekerja ada kaitannya dengan mencari nafkah atau bertujuan untuk
mendapatkan imbalan atas prestasi yang diberikan atas kepentingan
organisasi. Prestasi kerja atau penampilan kerja (performance) diartikan
sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap,
keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Masalah kerja
selalu mendapatkan perhatian dalam manajemen karena berkaitan dengan
produktifitas organisasi. Pada hakikatnya, orang bekerja untuk memenuhi
kebutuhan atas dorongan atau motifasi tertentu. Kebutuhan dipandang
sebagai penggerak atau pembangkit prilaku, sedangkan tujuan berfungsi
mengarahkan prilaku. Proses motifasi sebagian besar untuk memenuhi dan
mencapai kebutuhan.6

Dalam filsafat manajemen, terkandung dasar pandangan hidup yang


mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan
efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen. Untuk
merealisasikan tujuan diperlukan beberapa faktor penunjang sehingga
merupakan kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu maupun
kepentingan umum. Hal ini dimaksudkan adanya keseimbangan di

6
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 15

7
diantara faktor-faktor yang diperlukan dalam mencapai suatu kekuatan
untuk mengejar hasil yang maksimum.

Faktor-faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan


memiliki hubungan satu sama lain antara lain :

1. Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu
organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi berbagai
kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan,
maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
2. Tujuan usaha
Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari
organisasi, baik organasi yang bertujuan mencari laba maupun
organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada
umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu contoh
kopma kampus tujuan utama(laba), tujuan kedua,
(menyejahterakan kampus) dan tujuan tambahan.(sejahteraan
petugas kopma)
Tujuan usaha : keuntungan, pelanggan.(semakin banyak
pelanggan semakin banyak keuntungan)
3. Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang diberikan kepercayaan
untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakkan otoritas yang
telah diberikan kepadanya.
Manajer hanya mengelola,dan menjalankan,kalua pemimpin
perubahan pemimpin bisa merubah bawahannya.
4. Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntut
atau menyalurkan pemikitan menjadi pengambil keputusan oleh
bawahan, serta memberikan arah ke mana organisasi tersebut akan
dikemudikan.

8
5. Fungsi
Fungsi adalah aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan
dicapai setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti
memiliki tujuan yang ingin dicapai
6. Faktor dasar
Faktor dasar meliputi faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik
berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan
elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasu.
Factor dasar dalam pendidikan ya yg ada di struktur sepertp
guru, TU, kepala sekolah dll.
7. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukkan hubungan
kerja antara menajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan
yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta
kesanggupan untuk tanggung gugat/mempertanggungjawabkan
(accountability).
8. Prosedur
Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan suatu pekeraan tertentu
9. Moral kerja(
Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok
yang memnentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan
dalam mengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
tujuan akhir. Akhlak( perilaku yang di lakukan di bawah alam
sadar)menurut imam ghozali

Untuk memperoleh efektivitas dari deskripsi filsafat maupun


manajemen yang dapat memberikan petunjuk pemikiran bagi suatu
aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan tertentunya, faktor-
faktor diatas dapat digunakan sebagai daftar pengecek terhadap
analisis aktivitas yang menjadi norma tindakan dan aktivitas
manajemen.

9
Kesembilan faktor diatas sangat berperan penting dalam
mendorong penerapan tujuan. Sembilan faktor diatas merupakan
kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu maupun
kepentingan umum.

Dengan adanya keseimbangan di diantara faktor-faktor yang


diperlukan kita dapat memperoleh suatu kekuatan untuk mengejar
hasil yang maksimum.

Pada akhirnya kita harus mengingat bahwa Filsafat Manajemen


memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.7

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan yang


memberikan dasar atau basis yang luas untuk menentukan pemecahan
terhadap masalah-masalah manajer. Dan Ruang lingkup filasafat manajemen
berpijak dari teori yang dikembangkan dalam manajemen, misalnya teori
oraganisasi klasik yang pertama kali diperkenalkan seperti: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengkoordinasian (coordinating),
pengarahan (commanding).

Filsafat manajemen juga mengkaji subtansi manajemen dengan semua unsur


keilmuan dalam manajemen, sehingga berkaitan dengan tiga pendekatan
filsafat, yaitu : Antologi, Epistimologo,dan Aksiologi. Dan memiliki Dasar
filsafat manajemen dibedakan dalam tiga jenis hakikat, yaitu hakikat tujuan,
hakikat manusia, dan hakikat kerja.

7
Muzairi. Filsafat Umum, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal.5-7.

10
11
DAFTAR RUJUKAN

Ahmad Tafsir, Akal dan Hati dari Thales sampai Capra, (Bandung:Rosdakarya, 2001)

John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia, 2005)

H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen,Dasar, Pengertian, Dan Masalah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2007)

Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, (Jakarta : Bumi Aksara,
2007)

M. Yatimin Abdullah, Studi Islam Kontemporer, (Jakarta: Amzah, 2006)

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009)

Muzairi. Filsafat Umum, (Yogyakarta: Teras, 2009)

12

You might also like