You are on page 1of 10

MIKROBIOLOGI

PERTANIAN Laporan Akhir


Pratikum
Sterilisasi Alat

DISUSUN OLEH:
FAATIH ASSABILI
2102005

DOSEN PENGAMPU: SALMIYATI , M.Pd., Ph.D

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

INSTITUT TEKNOLOGI PERKEBUNAN PELALAWAN


INDONESIA

PELALAWAN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I.................................................................................................................................
PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................
1.2 Tujuan Pratikum..............................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................
BAB III..............................................................................................................................
PELAKSANAAN PRAKTIKUM.....................................................................................
3.1 Alat Dan Bahan.................................................................................................
3.2 Cara Kerja.........................................................................................................
BAB IV..............................................................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................
4.1 Hasil....................................................................................................................
Table 4.1 hasil pratikum............................................................................................
4.2 Pembahaan........................................................................................................
BAB V...............................................................................................................................
KESIMPULAN.................................................................................................................
5.1 Kesimpulan........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas
mikrobaatau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik
untukmembunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam
bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan
steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita di
laboratorium. Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat sehingga terbebas dari
kontaminasi mikroorganisme lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi
mikroba lain akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan karena
kontaminan meningkatkan persaingan di dalam mengkonsumsi substrat sehingga
akan mengurangi perolehan, kontaminan dapat menghambat turbiditas sehingga
dapat mengacaukan pengukuran terhadap jumlah sel setiap saat, kontaminan dapat
menghambat proses metabolisme sel sehingga akan mengurangi perolehan.
Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat sehingga terbebas dari
kontaminasi mikroorganisme lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi
mikroba lain akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan karena
kontaminan meningkatkan persaingan di dalam mengkonsumsi substrat sehingga
akan mengurangi perolehan, kontaminan dapat menghambat turbiditas sehingga
dapat mengacaukan pengukuran terhadap jumlah sel setiap saat, kontaminan dapat
menghambat proses metabolisme sel sehingga akan mengurangi perolehan (Volk
& Wheeler, 1993).
Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang penting dalam bekerja dalam
laboratorium. Teknik labarotorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluk
laboratorium. Sebelum melakukan praktikum didalam laboratorium diperlukan 
pengenalan mengenai beberapa pengetahuan pokok dan Teknik-teknik
laboratorium ini untuk mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh alat
dan bahan dalam laboratorium maupun kesalahan dalam penggunaan peralatan.
Dengan sterilisasi, maka kontaminasi dapat dihindari, baik itu kontaminasi agen
biologis, bahan kimia, dan lain-lain. Kontaminasi dapatmenyebabkan terjadinya
positif/negatif palsu yang dapat membuat hasil riset sia-sia dan tersebarnya agen
biologis berbahaya seperti mikroorganisme patogen yangdapat membahayakan
pekerja di laboratorium.
1.2 Tujuan Pratikum
Mahasiswa mengetahui dan memehami prinsip kerja sterilisasi alat,
medium dan dapat melakukan sterilisai alat, medium dan melakukan kerja aseptis.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sterilisasi merupakan teknik yang bertujuan untuk membuat bahan dan
peralatan laboratorium dari berbagai gangguan mikroorganisme. Bahan dan
peralatan dapat disebut steril jika terbebas dari mikroorganisme patogen baik
vegetatif maupun non vegetatif berupa spora (Subaghdja, 2010).
Proses dapat membunuh seluruh jasad renik yang ada atau apabila renik
tersebut ditumbuhkan melalui suatu media maka tidak ada jasad renik yang
berkembang. Proses sterilisasi dikatakan baik apabila dapat membunuh jasad
renik yang tahan panas tinggi yakni spora (Fardiaz, 1992). Ketika mikroorganisme
masih tumbuh, maka proses sterilisasi belum sempurna sehingga bakteri masih
dapat tumbuh. Ketika terjadi sterilisasi secara sempurna, maka spora bakteri akan
luluh (Lay dan Hatowo, 1992). Macam-macam sterilisasi (Machmud, 2008) pada
prinsip sterilisasidapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi.
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga mikroba terhenti
padasar tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang
peka panas,misalnya solusienzim dan antibiotik. Sterilisasi secara mekanik,
digunakan untuk beberapa bahan yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan
tinggi akan mengalami perubahan, misalnya adalah dengan saringan/filter. Filter
sistem kerja, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi terhadap
partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (Suriawiria, 2005).
Sterilisai pemanasan biasanya dilakuakan dengan cara:
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api
secaralangsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.)

b. Panas kering Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap,
paling baik disterilkan dengan panaskering. Misalnya petrolatum jeli,
minyak mineral, lilin. Pemaparan lama dan suhu tinggi
dibutuhkan. Rentang luas waktu inaktivasi dalam suhu bervariasi telah
diterapkan berdasarkan tipe indicator steril yang digunakan.

3
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. bahan
yangmengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya
tidakterjadi dehidrasi. Sterilisasi uap sangat efektif digunakan
meskipun pada suhu yang tidak begitutinggi, karena ketika uap
udara berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan dilepaskan
panas sebesar 686 kalori per gram uap air pada suhu 121 derajat C.
Panas ini mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada
organis mehidup dan dengan demikian mematikannya. Biasanya alat
yang digunakan yaitu autoklaf. Autoklaf adalah alat untuk
mensterilkan berbagai macam alat bahan yang menggunakan tekanan
15 lbs(2 atm) dan suhu121°C. Suhu dan tekanan tinggi yang diberikan
kepada alat dan media yang disterilisasi memberikan kekuatan yang
lebih besar untuk membunuh sel.

d. Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk


proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel
pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.

e. Sterilisasi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan


antara alkohol lain.

Proses sterilisasi dalam bidang mikrobiologi merupakan suatu upaya atau


metode yang bertujuan untuk membebaskan alat atau bahan dari kontaminasi
berbagai macam bentuk kehidupan organisme (Saputera et al., 2018). Proses
sterilisasi penting bagi kita. Proses sterilisasi dalam bidang mikrobiologi
merupakan suatu upaya atau metode yang bertujuan untuk membebaskan alat atau
bahan dari kontaminasi berbagai macam bentuk kehidupan organisme (Saputera et
al., 2018). Tujuan sterilisasi adalah membunuh semua bentuk mikroorganisme
hidup termasuk sporanya pada alat-alat yang disterilkan (Meliawaty, 2012).

4
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Alat Dan Bahan
Oven, Autoclave, Laminar, Lampu Bunsen, Sabun, Pena, Kertas, Modul,
dan Spatula

3.2 Cara Kerja


Semua alat dari kaca yang akan digunakan dicuci menggunakan sabun dan
dibilas air mengalir sampai bersih selanjutnya dikeringkan. Setelah kering, untuk
cawan Petri dibungkus kertas sampul coklat, tabung reaksi dan Erlenmeyer
disumbat kapas / aluminium foil / tutup karet. Tahapan ini dilakukan dengan
tujuan mengurangi kontaminan yang masuk ke cawan Petri, tabung reaksi dan
Erlenmeyer. Semua alat yang telah siap disterilkan menggunakan autoclave dan
oven dengan cara kerja seperti diuraikan pada materi I yaitu cara pemakaian
autoclave dan oven.
Selain sterilisasi alat dan media, pada prosedur kerja mikrobiologi dikenal
teknik aseptik yang bertujuan untuk mengurangi keberadaan mikroba kontaminan.
Teknik aseptik digunakan setiap akan melakukan pekerjaan yang berhubungan
dengan mikroba seperti menyemprot seluruh bagian dalam LAF menggunakan
alkohol 70%, memijarkan jarum Ose ketika akan digunakan di atas lampu
Bunsen, memutar cawan Petri saat dibuka dan mulut tabung reaksi saat dibuka
sebelum atau sesudah digunakan di dekat lampu Bunsen.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Table 4.1 hasil pratikum
No Nama alat Gambar Keterangan

Laminar alat yang berguna untuk bekerja secara


Air Flow aseptis karena mempunyai pola
1 pengaturan dan penyaring aliran udara
sehingga menjadi steril dan aplikasi
sinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.

Autoclave Autoclave adalah alat untuk


mensterilkan berbagai macam alat dan
2 bahan yang digunakan dalam
mikrobiologi, menggunakan uap air
panas bertekanan.

Oven Oven adalah alat untuk mensterilkan


alat-alat dari kaca yang digunakan
3 dalam mikrobiologi, menggunakan
udara kering.

4.2 Pembahaan
Pada pratikum ini mahasiswa harus mengetahui bagai mana cara kerja
menggukan alat sterilisasi di laboratorium, ada 3 alat yang di gunakan yaitu
laminar, autoclave, dan oven, sebelum menggukan alat – alat sterilisasi cuci
terlebih dahulu alat – alat yang ingin disterilkan menggukan sabun.
Pada penggunaan laminar, laminar hurus disemprotkan alcohol agar lebih
steril, kemudiam mahasiswa diharuskan menyemprot tangan menggukan alcohol
70% agar mikroorganisme yang berada di tangan mati, kemudian mahasiswa
mengidupkan lampu Bunsen sebagai penetralisir alat didalam laminar. Alat yang
disterilkan dalam laminar adalah spatula dan cawan petri. Untuk mensterilkan
spatula pertama - tama ujung spatula dibakar menggunakan lampu Bunsen
kemudian spatulanya di putar - putar pada api Bunsen, kemudian untuk

6
mensterilkan cawan petri pertama tama bakar permukaan cawan dan tutupnya ke
lampu Bunsen dengan cara di putar putar, lalu tutup cawan kemudian dibakar sisi
cawan sambil diputar - putar.
Untuk Penggunaan alat autoclave, pertama tama buka pengencang
autoclave, kemudian masukkan air dengan batas yang sudah ditentukan dalam
autovlave, kemudian masukka alat - alat yang ingin disterilkan, lalu tutup kembali
penutup autoclave dengan erat, kemudian colokkan kabel aliran listrik, kemudian
atur suhu dan waktu yang di inginkan, ketika yang ditentukan sudah selesai cabut
colokan listrik lalu buka penguat tutup autoclave kemudian ambil alat - alat yang
sudah steril, lalu tutup kembali penguat autoclave.
Kemudian untuk menggunakan alat sterilisasi oven, pertama – tama
asukkan alat-alat yang telah dicuci ke dalam oven, lalu tutup oven dan tutup
tombol pengatur tekanan dan nyalakan tombol, kemudian atur suhu pada
termometer dengan cara memutar pengatur suhu sesuai suhu oven, lalu tentukan
waktu sterilisasi selama 1,5-2 jam dan dimulai ketika suhu sudah mencapai 170-
1800C, dan yang terhir matikan tombol setelah 1,5-2 jam, tunggu sampai suhu
turun dan oven dingin selanjutnya alat-alat dapat dikeluarkan.

7
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada partikum ini dapat disimpulkan bahwa untuk prinsip dasar yang
dilakukan pada saat sterilisasi adalah suatu proses mematikan mikroorganisme
yang mungkin ada pada suatu benda. Pemilihan teknik sterilisasi didasarkan pada
sifat alat dan bahan yang akan disterilkan. Pada pratikum ini ada 3 alat yang
digunakan sebagai pensetril alat – alat labor yaitu, laminar, oven dan autoclave
dengan cara yang berbeda – beda seoerti yang telah dijelaskan pada pembahasa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S. 1992. Penuntun Laboratorium Mikrobiologi Pengolahan Pangan.


Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lay dan Hatowo, 1992. Mikroorganisme; Sterilisasi Alat Kimia. Perlakuan
Perlepaan Mikroorganisme. 28 (2), 30-34.
Machmud, 2008. Teknik Penyimpanan Dan Pemeliharaan Mikroba. Balai
Penelitian Bioteknologi Tenaman Pangan. Bogor.
Meliawaty, Florence., 2012. Efisiensi Sterilisasi Alat Bedah Mulut melalui
Inovasi Oven dengan Ozon dan Infrared. JKM. Vol.11 No.2, pp.147-167.
Saputera, Noor, Rif’at, Nurkamalia, Zuraidah, Qamariah dan Roy
Hidayatullah.2018. Rancang Bangun Alat Sterilisasi Kesehatan Berbasis
Smart Relay  Zelio SR2 B121JD.  Prosiding  SNRT (Seminar
Nasional Riset Terapan),7 November 2018, Banjarmasin.
Subaghdja. 2010. Sterilisasi Dan Pengenalan Alat Mikrobiologi. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Suriawiria U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti; Jakarta.
Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Jasad V, Penerbit Erlangga.
Jakarta.

You might also like