Professional Documents
Culture Documents
Desain Sistem Instruksional ..Makalah
Desain Sistem Instruksional ..Makalah
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
RATNA JUWITA SARI
NIKOLAS
3. Menurut Dlek & Carey (1978, h. 14), Tujuan Instruksional Umum adalah suatu
pemyataan yang menjelaskan mengenai kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa
setelah mereka selesai mengikuti suatu pengajar.
yang bisa kita simpulkan dari keempat definisi tersebut? Pertama ialah bahwa TIU
senantiasa mempunyai arti sebagai hasil belajar siswa setelah selesai belajar, bukan
berkenaan dengan apa yang dikerjakan oleh guru. Kedua, TIU senantiasa dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang bersifat umum.
Sesuai dengan namanya TIU merupakan pernyataan umum mengenai hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu program pengajaran.
Tujuan instruksional umum (TIU) adalah tujuan pengajaran yang perubahan prilaku
siswa yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan
diukur. Kata kerja dalam tujuan umum pengajaran masih mencerminan perubahan
prilaku yang umumnya terjadi pada manusia, sehingga masih menimbulkan beberapa
penafsiran yang berbeda-beda. Contoh TIU: “setelah melakukan pelajaran siswa
diharapan dapat memahami penjumlahan dengan benar”. Kata kerja “memahami
penjumlahan” merupakan kata kerja- yang bersifat umum karena pemahaman
penjumlahan dapat ditafsirkan berbeda.
Ada beberapa definisi yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti Robert F. Magner
(1962) yang mendefinisikan tujuan instruksional sebagai tujuan perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa sesuai kompetensi. Juga ada Eduard L.
Dejnozka dan David E. Kavel (1981) yang mendefinisikan tujuan instruksional adalah
suatu pernyataan spefisik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan serta Fred
Percival dan Henry Ellington (1984) yang mendefinisikan tujuan instruksional adalah
suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan / keterampilan yang diharapkan
sebagai hasil dari proses belajar. Setelah kita mengetahui beberapa definisi tujuan
instruksional yang dikemukakan dari beberapa tokoh kita dapat mengambil beberapa
manfaat yaitu
Dalam pembaruan sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia sekarang ini, setiap guru
dituntut untuk menyadari tujuan dari kegiatannya mengajar dengan titik tolak kebutuhan
siswa. Oleh karena itu, dalam merancang sistem belajar yang akan dilakukannya,
langkah- pertama yang ia lakukan adalah membuat tujuan instruksional. Dengan tujuan
instruksional:
Dari lima hal yang perlu diperhatikan di dalam menentukan TIU, tiga di antaanya adalah
yang teramat penting yakni (1) luas materi, (2) ahli bidang studi, (3) siswa. Oleh karena
itu, Dick & Carey (1978, h.17) menyarankan bahwa sebelum memilih dan menentukan
TIU, maka perlu diperhatikan bahwa telah tersedia:
(1)Ahli bidang studi yang akan diajarkan.
(2)Siswa yang akan mempelajarinya.
(3)Materi pelajaran yang sesuai dengan waktu yang tersedia.
Kriteria TIU yang baik.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun dan menilai TIU: (1) Apakah di dalam
merumuskan TIU digunakan kata-kata kerja yang menunjukkan tingkah laku yang harus
dilakukan oleh siswa? (2)Apakah TIU tersebut terlalu luas, terlalu sedikit atau cukup sesuai
dengan waktu yang tersedia dan kebutuhan siswa? (3) Apakah TIU tersebut jelas atau kabur?
2) Istilah yang digunakan adalah “akan dapat” bukan dapat atau sudah dapat.
3) Memilih kata kerja aktif dan dapat diamati.
4) Tujuan instruksional mengandung objek seperti penggunaan microsoft office, penyusunan
data dalam microsoft office, dan lompat tinggi.
Bagian ketiga dan keempat dari tujuan instruksional yang berupa kata kerja dan objek adalah
perilaku (behavior) yang diharapkan dikuasai peserta didik pada akhir proses belajarnya.
Itulah sebabnya tujuan instruksional sering disebut tujuan yang bersifat prilaku (behavior
objective). Ia disebut pula tujuan penampilan (performance objective) karena akan
ditampilkan peserta didik setelah proses belajar.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah sekilas pembahasan tentang Tujuan Instruksional Umum yang dapat penulis
utarakan pada kesempatan kali ini. Dan diakhir tulisan ini, ada beberapa kesimpulan yang
dapat kita rangkum, di antaranya:
1. Tujuan instruksional merupakan tujuan yang menggambarkan pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat
dari hasil pengajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku (behavior) yang
dapat diamati dan diukur. Sedangkan tujuan instruksional umum (TIU) merupakan
suatu kegiatan mengidentifikasi kebutuhan instruksional untuk memperoleh jenis
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tidak pernah dipelajari atau belum
dilakukan dengan baik oleh peserta didik, (yang mana) jenis pengetahuan,
keterampilan dan sikap tersebut masih bersifat umum atau garis besar.
2. Perumusan tujuan instruksional yang jelas, terukur, dan dapat diamati menjadi
semakin penting untuk dapat menentukan apakah suatu proses belajar-mengajar
mencapai tujuan atau tidak. Di antara cara merumuskan tujuan instruksional secara
tepat adalah sebagai berikut: (1) Menyebutkan pelaku/audience; yaitu peserta didik;
(2) Menggunakan istilah “akan dapat” yang menunjukkan bahwa peserta didik mulai
belajar; (3) Memilih kata kerja aktif dan dapat diamati.
DAFTAR PUSTAKA