You are on page 1of 18

ADAPTASI AVES DENGAN LINGKUNGAN

&
PERANAN AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Mata Kuliah : Ornitologi


Dosen Pengampuh : Dr. Apriza Fitriani, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5 :

1. Surya Gunawan (2084205018)


2. Mareta Herpi (2084205010)
3. Mike Olpa Putri Sari (2084205022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat
serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
tentang “ADAPTASI AVES DENGAN LINGKUNGAN & PERANAN AVES
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”. Dalam bentuk dan isinya yang sangat
sederhana semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan untuk
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah pilihan Ornotologi.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar kedepannya dapat lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan oleh
karna itu kami berharap saran yang positif dari pembaca sekalian.

Bengkulu, Oktober 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
A. Adaptasi Aves Dengan Lingkungan........................................................ 2
B. Bentuk – Bentuk Adaptasi Pada Aves.................................................... 3
C. Peranan Aves Bagi Kehidupan Manusia.................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................................14
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aves atau burung merupakan hewan yang tubuhnya diselaputi oleh bulu-
bulu. Anggota depannya berubah menjadi sepasang sayap. Burung merupakan
hewan yang paling banyak diketahui dan mudah di kenali, karena burung
banyak diketahui disekitar manusia dan aktif pada siang hari. Burung
memiliki ciri yang khas yaitu memiliki bulu yang menutupi dan mellindungi
tubuhnya sehingga dapat mempertahankan suhu tubuh yang berbeda dengan
suhu lingkungannya.
Selain itu bulu burung sangat berperan saat waktu terbang, selain burung
tidak ada hewan lain yang memiliki bulu. Dengan memiliki kemampuan
terbang burung dapat menghuni habitat yang tidak dapat di huni oleh hewan
lainnya. Hampir setiap bagian dari anatomi burung yang khas termodifikasi
dalam beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan terbang, dan tulang-
tulang burung memiliki struktur internal yang menyerupai sarang lebah yang
membuat mereka kuat namun ringan. Itulah salah satu bentuk adaptasi dari
aves.
Selain memiliki ciri khas dan bentuk adaptasi yang unik, aves juga
mempunyai peranan dan manfaat bagi kehidupan manusia seperti sebagai
bahan makanan, obat – obatan, industri, dan sebagainya, yang lebih lanjut
akan dibahas pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bentuk adaptasi Aves dengan lingkungan ?
2. Bagaimana pula peranan Aves bagi kehidupan manusia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk – bentuk adaptasi daripada Aves.
2. Untuk mengetahui peranan Aves bagi kehidupan manusia.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ornitologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Adaptasi Aves Dengan Lingkungan


Parsudi Suparlan dalam buku Adaptasi dalam Antropologi (1993)
menyebutkan bahwa pengertian adaptasi yaitu suatu proses untuk memenuhi
syarat-syarat dasar untuk tetap melangsungkan kehidupan dan memenuhi
syarat-syarat dasar kehidupan.
Menurut Rohadi et al. (2016) adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi dapat berupa
penyesuaian bentuk tubuh, penyesuaian tingkah laku, dan penyesuaian fungsi
tubuh. Penyesuaian tersebut dapat dilakukan melalui genetik maupun dari
habitat.
Dari pengertian adaptasi yang ada, dapat disimpulkan bahwa tujuan
adaptasi makhluk hidup adalah bertahan hidup dan mempertahankan
eksistensi spesiesnya di muka bumi. Adaptasi dilakukan agar makhluk hidup
tetap bisa hidup walau lingkungannya berubah. Adaptasi memungkinkan
makhluk hidup bertahan dari kondisi baru lingkungan (kondisi geografis),
melindungi diri dari pemangsa, mendapatkan makanan dan air, juga
bereproduksi.
Berdasarkan jenis perubahannya, adaptasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu
adaptasi morfologi, adaptasi fisiologis, dan adaptasi perilaku. Adaptasi
morfologis adalah perubahan struktur tubuh makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga sering juga disebut
dengan adaptasi struktural. Perubahan genetik dan fisik pada adaptasi
morfologi bersifat menguntungkan bagi organisme. Adaptasi fisiologis
merupakan perubahan proses tubuh yang membantu organisme untuk bertahan
hidup atau bereproduksi. Misalnya detak jantung penguin yang melambat
ketika penguin menyelam sehingga menghemat oksigen dan membuatnya bisa
menyelam lebih lama. Sedangkan adaptasi perilaku adalah perubahan yang
memengaruhi cara organisme untuk bertindak secara alami (insting atau naluri
yang dimiliki hewan).

2
Secara umum, Aves adalah vertebrata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu
yang berasal dari epidermis dan memiliki berbagai macam adaptasi untuk
terbang. Aves meliputi burung, ayam, angsa, dan bebek (itik). Tubuh aves
terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Pada aves terdapat sepasang sayap
yang digunakan dan berfungsi untuk terbang serta kaki yang digunakan untuk
berjalan. Tungkai belakang bersisik dengan bentuk tungkai belakang dengan
cakar yang bermacam-macam sesuai dengan jenis makanan dan cara hidup
pada aves tersebut.

B. Bentuk – Bentuk Adaptasi Pada Aves


Bentuk – bentuk daripada adaptasi aves sebagai berikut.
1. Adaptasi Morfologi Aves
a. Adaptasi Bentuk Paruh

Gambar bentuk paruh burung (sumber gambar


:https://www.websitependidikan.com/2017/08/tujuan-adaptasi-pada-hewan-
tertentu.html)
1) Paruh Tajam, Kuat, Runcing dan Melengkung yang Dipunyai Burung
Elang.

3
Burung Elang adalah salah satu burung karnivora, makanannya
adalah daging. Burung elang mempunyai paruh yang tajam, kuat,
runcing dan melengkung pada bagian ujungnya. Paruhnya yang tajam
dan runcing bisa untuk merobek dan mencabik mangsanya dengan
mudah. Kekuatan paruh burung elang sangat berfungsi untuk
mengoyak daging-daging sebagai makanannya. Paruh ini juga bisa
untuk membunuh atau melumpuhkan mangsanya.

2) Paruh Pendek dan Kuat yang Dipunyai Burung Pipit

Gambar burung pipit (sumber gambar : https://i0.wp.com/rimbakita.com/wp-


content/uploads/2020/11/burung-emprit.jpg)

Burung Pipit mempunyai paruh pendek dan juga kuat. Bentuk


paruh yang pendek dan kuat ini menyesuaikan dengan memakanan
burung pipit yaitu jenis biji- bijian. Paruh yang pendek dan kuat ini
memudahkannya untuk menghancurkan biji-bijian yang akan dimakan.

3) Paruh Pipih dan Lebar yang Dipunyai Bebek

Bebek merupakan salahh satu hewan omnivora, bebeka memakan


tumbuhan dan daging. Bebek mempunyai paruh yang berbentuk pipih

4
dan juga lebar. Bentuk paruh bebek yang pipih dan lebar seperti ini
menyesuaikan dengan jenis makananya yang lebih banyak di kubangan
air atau lumpur. Paruh yang pipih dan lebar berfungsi untuk menyaring
makanan yang ada di air atau lumpur tersebut. 

4) Paruh Panjang, Kuat dan Runcing yang Dipunyai Burung Pelatuk

Burung pelatuk merupakan salah burung pemanjat. Burung pelatuk


mempunyai paruh yang berbentuk panjang, kuat dan juga runcing.
Burung pelatuk menggunakan paruhnya untuk mencari makanannya di
batang-batang pohon. Paruh burung pelatuk yang panjang berfungsi
mencari bermbagai macam serangga yang bersembunyi di berbagai
bagian pohon. Serangga yang jadi makanannya biasa bersembunyi di
lubang-lubang pohon, di sela-sela kulit pohon, serta berbagai bagian
pohon yang lainnya.

5) Paruh Berkantong yang Dipunyai Burung Pelikan.

Burung pelikan adalah salah satu burung pemakan ikan atau


disebut juga burung fishivora. Burung pelikan mempunyai paruh yang
berkantong. paruh yang berkantong ini memudahkannya  untuk
menangkap ikan pada tempat berair, seperti sungai, danau, pantai dan
tempat dengan genangan air lainnya.

5
6) Paruh Panjang dan Runcing yang Dipunyai Burung kolibri

Burung kolibri adalah salah satu burung yang makanannya adalah


nektar pada bunga-bunga. Untuk bisa menghisap nektar bunga ini
burung kolibri menggunakan paruhnya yang runcing dan Ppnjang itu.
Bentuk panjang dan runcin berfungsi untuk memudahkan burung
kolibri menghisap nektar pada bunga.

b. Adaptasi Bentuk Kaki atau Cakar

1) Kaki burung elang berbentuk pendek dan bercakar tajam yang


berfungsi untuk mencengkeram mangsanya.

6
2) Kaki burung kakatua berbentuk panjang dan bercakar tajam berfungsi
untuk memanjat pohon dan memegang makanan.
3) Kaki bebek mempunyai selaput renang di antara jari kakinya berfungsi
memudahkan saat berenang dan berjalan di lumpur.
4) Kaki ayam berbentuk panjang dan tegak berfungsi untuk berjalan di
darat dan memudahkan ayam dalam mengais makanan.
5) Kaki burung pelatuk memiliki dua jari ke depan dan dua jari ke
belakang berfungsi untuk memanjat.
6) kaki itik yang berselaput untuk berenang di air

c. Adaptasi Bentuk Sayap


1) Burung yang bisa Terbang (Burung Elang).

Gambar burung elang (sumber : psikindonesia.org)

Sayap burung juga ditumbuhi oleh bulu-bulu yang ringan, namun


kuat. Sebagian burung memiliki sayap yang panjang dan lebar, seperti
yang dimiliki oleh burung elang. Dengan sayapnya yang panjang dan
lebar, elang tidak perlu susah payah mengepak-ngepakkan sayapnya,
bahkan mereka sering kali membentangkannya untuk tetap melayang
di udara. Sedangkan burung yang memiliki sayap pendek harus terus-
menerus mengepakkannya. Misalnya, burung madu yang
mengepakkan sayapnya hingga .70 kali kepakkan per detik.

2) Burung Yang Tidak Bisa Terbang


a) Burung Unta (Pelari)

7
Gambar burung unta (sumber : https://magetan.satujam.com)

Meskipun memiliki bulu tubuh yang cukup lebat, namun burung


unta tidak mampu terbang. Merupakan burung pelari tercepat yang
pernah terlahir di dunia. Burung unta mampu berlari hingga 70 km/jam
atau dalam sekali langkah mampu menjangkau 5 meter. Sayap pada
burung unta berfungsi untuk mengatur arah saat berlari, dan menarik
pasangan saat masa kawin. Sayapnya jika direntangkan mencapai 2
meter. Memiliki kaki besar yang berfungsi untuk menendang musuh
bahkan manusia, hanya saja biasanya burung unta memilih berlari
menghindari musuh.

b) Penguin (Perenang)

Gambar Penguin (sumber : Sastognuti/Wikimedia)

8
Penguin juga mempunyai sayap dan ekor. Namun, penguin tidak
bisa menggunakan sayapnya untuk terbang karena ukuran sayapnya
terlalu kecil sehingga tidak bisa mengangkat berat badannya. Sayap
penguin dimodifikasi untuk berenang dan mendayung di air. Selaput
pada sayap dan kaki penguin berfungsi untuk membantu penguin
berenang dan menyelam untuk mencari makan dalam air. Penguin
mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan
pernah tercatat hingga 27km/jam. Penguin yang berukuran kecil
biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air
untuk menangkap makanan. Penguin yang berukuran lebih besar, yaitu
penguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama
20 menit.

2. Adaptasi Fisiologi Aves


a. Ekolokasi
Ekolokasi pada burung dilakukan dengan cara mengeluarkan bunyi dengan
frekuensi yang tinggi (bunyi ultrasonik, bunyi yang mempunyai frekuensi
>20.000 Hz. Kemudian, ia mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan indra
pendengarannya. Dengan cara itu, burung dapat mengetahui letak suatu benda
dengan tepat, sehingga dapat terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak
benda-benda di sekitarnya.

b. Pernafasan burung (Kantong udara)


Sebagian besar udara langsung memasuki kantong udara atau pundi-pundi
udara yang terletak pada bagian caudal (bawah) dan sisanya masuk ke paru-
paru. Kantong udara hanya dimiliki oleh kelompok burung (aves). Kantong
udara ini memiliki dinding/lapisan yang tipis dan beberapa pembuluh darah,
serta terhubung dengan paru-paru. Jadi, sebenarnya kantong udara ini bukan
sebagai tempat terjadinya pertukaran udara (seperti layaknya paru-paru)
namun berfungsi membantu mengefisienkan aliran udara ke paru-paru dan
keluar paru-paru. Selain itu, fungsi kantong udara juga dapat mempengaruhi
tubuh saat terbang dan menjaga suhu tubuh.

9
3. Adaptasi Perilaku
a. Migrasi
Kata migrasi diturunkan dari kata migrat (Latin) yang berarti pergi
dari satu tempat ke tempat lain atau juga bermakna bepergian ke berbagai
tempat (Peterson, 1986). Migrasi dalam kehidupan hewan dapat didefinisikan
sebagai pergerakan musiman yang dilakukan secara terus menerus dari satu
tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula, biasanya dilakukan
dalam dua musim yang meliputi datang dan kembali ke daerah
perkembangbiakan.
Di antara penanggalan biologis tersebut terdapat kelenjar endokrin,
alat yang dapat merangsang burung jantan untuk bernyanyi dan burung betina
untuk bertelur. Burung mengalami perubahan biologis berhubungan dengan
reproduksi di saat sebelum dan sesudah musim bersarang, sehingga kelenjar
endokrin menjadi sangat aktif. Dalam periode inilah kebanyakan burung
bermigrasi.
Dengan demikian kegiatan periodik kelenjar endokrin tampaknya
merupakan salah satu penyebab burung memulai perjalanan panjangnya.
Penyebab migrasi yang lain erat kaitannya dengan penambahan populasi baru.
Ledakan populasi akibat menetasnya anak burung menyebabkan tuntutan
makanan dalam jumlah besar secara tiba-tiba, tetapi hal ini bersifat sementara.
Keadaan ini menyebabkan burung terbang ke daerah musim semi untuk
memenuhi kebutuhan makanan berlimpah yang juga bersifat sementara.
Penanggalan biologis yang diatur oleh rangsangan dari luar dapat
menyiapkan burung untuk bermigrasi, tetapi saat yang paling tepat untuk
memulai migrasi ditentukan oleh cuaca. Semua faktor lain dapat
memungkinkan keberangkatan, tetapi migrasi jarak jauh biasanya menunggu
kondisi terbang yang baik. Burung memerlukan angin yang sesuai agar dapat
membantu pergerakan selama perjalanan. Banyak burung-burung migran
berjuang dalam keadaan yang paling tidak aman untuk mencapai tujuannya.
Selama penerbangan jauh yang berbahaya dari tempat asal ke tempat tujuan,

10
burung menggunakan berbagai macam kemampuan untuk
menentukan arahnya.
Burung dapat menentukan arah terbangnya dengan tepat dalam
berbagai keadaan, seperti siang hari, malam hari, cuaca mendung, maupun
cuaca berkabut. Pedoman utama yang dijadikan patokan arah oleh burung
selama terbang bermigrasi adalah kompas matahari pada siang hari dan pola
bintang pada malam hari. Selain itu pedoman lain yang dipakai adalah
penglihatan visual, tanda magnet bumi, indera penciuman dan rasa,
kemampuan untuk mendeteksi variasi gravitasi, dan gaya Coriolis.

C. Peranan Aves Bagi Kehidupan Manusia


Burung merupakan satwa yang mempunyai mobilitas tinggi dan memiliki
kemampuan penyebaran yang luas pada area terbuka, banyak hidup dikawasan
hutan, perdesaan, perkotaan bahkan dikawasan padat penduduk (Kurniawan et
al., 2019).
Burung merupakan komponen ekosistem yang memiliki peranan penting
dalam mendukung berlangsungnya suatu siklus kehidupan organisme. Ayat
( 2011, hlm.2) mengatakan, “Burung memiliki peran penting dalam ekosistem
antara lain sebagai penyerbuk, pemencar biji, pengendali hama”. Iskandar
(2017, hlm. 73-77) menjelaskan sebagai berikut:
1. Penyerbuk tumbuhan
Burung dari Famili Nectarinidae dikenal sebagai burung mencari
pakan madu dan serangga, burung-burung ini kerap medatangi karangan
bunga dan dapat membantu penyerbukan jenis-jenis tumbuhan, yaitu dapat
membantu memindahkan serbuk benang sari pada putik tumbuhan.

2. Penyebar biji-biji tumbuhan


Burung dari Famili Bucerotidae gemar memakan biji tumbuhan
hutan, sehingga dapat membantu menyebarkan biji tumbuhan di hutan,
membantu regenerasi hutan secara alami, akibat buah-buahan hutan
menyebar dimanamana terbawa oleh burung.
3. Pemangsa hama pertanian

11
Famili burung elang, gemar melayang-layang dikawasan hutan dan
luar hutan, mencari mangsa berupa satwa lain, seperti tikus dan bajing.
Famili Picidiae mempunyai fungsi gemar memakan ulat dan semut yang
menjadi hama di pepohonan.

Aves memiliki banyak manfaat dalam kehidupan terutama bagi manusia.


Beberapa jenis burung, seperti kalkun, ayam, angsa, dan bebek telah di
domestikasi sebagai sumber protein yang penting, selain itu dapat dijadikan
sebagai peliharaan, pembasmi hama, dan masih banyak lagi. Karena
burung/aves merupakan indicator yang memiliki peran yang sangat baik untuk
kesehatan lingkungan dan nilai keanekargaman hayati, dan dengan adanya
burung dilingkungan dapat menjelaskan bahwa lingkungan tersebut masih
bagus/baik (IUCN, 2007).
Menurut Chambers (2018) dalam Widodo (2013) mengatkan bahwa ada
delapan hal bahwa burung berperan sebagai spesies indicator lingkungan,
yaitu:
1. Burung mudah dideteksi dan diobservasi
2. Taxonomi burung sudah mudah diidntifikasi dilapangan
3. Burung tersebar luas dan menepati habitat dan relung ekologi yang
bervariasi
4. Distribusi, ekologi, biologi dan sejarah hidup burung diketahui dengan
baik dibandingkan taxa yang lain
5. Burung dalam rantai pakan menepati posisi pada bagian top sehingga lebih
sensitive terhadap perubahan adanya kontaminasi lingkungan
6. Banyak burung berfungsi sebagai pollinator dan penyebar biji tanaman
7. Teknik survey burung lebih simple
8. Untuk memonitor relative lebih tidak mahal dari pada taxa lain seperti
reptile dan mamalia

Selain itu terdapat manfaat lain dalam bidang kesehatan burung walet bisa
dijadikan berbagai jenis obat, bidang seni dijadikan inspirasi yang dapat
membuat hasil karya yang luar biasa, jadi hewan percobaan dalam bidang ilmu

12
pengetahuan. Selain itu dapat dijadikan sebagai alat peringatan jika dalam
bahaya seperti bencana alam, karena burung memiliki indra pendengar yang
baik. Pada beberapa burung ada yang bisa mendengar suara yang paling kecil
sekalipun (Kamal, 2014, hlm 47).
Aves juga memiliki peranan dan memberikan banyak keuntungan bagi
kehidupan manusia, berikut adalah Telur dan daging dapat dikonsumsi karena
memiliki kandungan protein yang tinggi.
1. Sebagai hiburan, contohnya Anda dapat memelihara burung yang
memiliki kemampuan untuk mengeluarkan atau menghasilkan suara yang
merdu.
2. Sebagai predator alami untuk memangsa serangga dan ulat.
3. Sebagai bahan pembuat obat, contohnya telur itik dan sarang burung
wallet.
4. Sebagai bahan industri.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi dapat berupa penyesuaian bentuk
tubuh, penyesuaian tingkah laku, dan penyesuaian fungsi tubuh. Penyesuaian
tersebut dapat dilakukan melalui genetik maupun dari habitat. Pada Aves
adaptasi morfologi berupa macam – macam bentuk paruh, sayap, kaki,
sedangkan adaptasi fisiologinya seperti kemampuan penglihatan dimalam hari
yang dimiliki kelompok aves dan bentuk adaptasi tingkah laku seperti migrasi
berkelompok.

Burung memiliki peran penting dalam ekosistem antara lain


1. Sebagai penyerbuk,
2. Pemencar biji,
3. Pengendali hama,
4. Telur dan daging burung dapat dikonsumsi karena memiliki kandungan
protein yang tinggi,
5. Sebagai hiburan, contohnya Anda dapat memelihara burung yang
memiliki kemampuan untuk mengeluarkan atau menghasilkan suara yang
merdu,
6. Sebagai bahan pembuat obat, contohnya telur itik dan sarang burung
wallet,
7. Sebagai bahan industri.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat dipahami dan menambah pengetahuan bagi
pembaca, sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata

14
yang kurang berkenan, karena kami menyadari makalah ini makalah ini
belumlah sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Aditiya, S. (2022, Juli 08). 7 Fakta Menarik Tentang Penguin yang Bikin
Penasaran. Dipetik Oktober 2022, 29, dari viva.co.id:
https://www.viva.co.id/edukasi/1494733-7-fakta-menarik-tentang-
penguin-yang-bikin-penasaran
Kaharudin, Z. (2016, Maret 04). Ciri-Ciri dan Fakta Menarik Burung Unta.
Retrieved Oktober 29, 2022, from satujam.com: https://satujam.com/fakta-
burung-unta/
Kurnia, R. (2019). Ensiklopedia Dunia Hewan untuk Pelajar dan Umum :
Burung. Buana Ilmu Populer.
Septyan, A. R. (n.d.). Retrieved Oktober 17, 2022, from foresteract:
https://foresteract.com/adaptasi/#:~:text=Menurut%20Rohadi%20et
%20al.,melalui%20genetik%20maupun%20dari%20habitat.
Sri Maya S.Pd, M., & Rizki Amalia Nur S.Pd, M. (2021). zoologi vertebrata.
Bandung, Jawa Barat: Widina Bhakti Persada Bandung.
TODA, M. L. (2021, Maret 27). Organ pernapasan pada burung. Dipetik
Oktober 29, 2022, dari
http://50304476.siap-sekolah.com/2020/03/27/organ-pernapasan-pada-
burung/#.Y16ENHZBzIU
Utami, S. N. (2021, Juli 29). Dipetik Oktober 17, 2022, dari kompas:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/29/152859669/adaptasi-
pengertian-para-ahli-tujuan-dan-jenisnya?page=all

15

You might also like