You are on page 1of 7

Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper

Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

HUBUNGAN USIA IBU DAN USIA KEHAMILAN DENGAN


KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI
PERSALINAN DI POLINDES MASARAN
KECAMATAN BLUTO
Zakiyah Yasin1, Sri Sumarni2, Nina Dyah Mardiana3
1,2 Dosen Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja
3Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Wiraraja

ABSTRACT
Abstract
Pregnancy is a natural thing that happens to productive women. When the mother
learns that she is pregnant, she will feel very happy because the period is the happiest
and most eagerly awaited moment, but during the pregnancy process a mother will
experience anxiety due to pregnancy and childbirth. Labor is the process of issuing
conception results, where the results of the conception are able to live outside the
womb. The process of issuing conception results is through contractions that occur in
Keyword: a certain period of time, as well as opening and thinning of the cervix (Rohani, 2013).
The research design used in this study was a cross sectional analytic research design.
Usia, The method used in collecting primary and secondary data is by survey, questionnaire
Kehamilan, and interview. The sample used in this study were 31 pregnant women in Masaran
Persalinan, village. The results showed that mild anxiety 61.3%, moderate 22.6%, and weighed
Tingkat Kecemasan 16.1%. The results of statistical tests using Spearman showed that there was a
significant relationship between maternal age and gestational age with anxiety of
pregnant women in the Masaran Polindes, Bluto District.
Abstrak
Kehamilan adalah hal wajar yang terjadi pada wanita produktif. Ketika ibu
mengetahui bahwa dirinya telah hamil, dia akan merasa sangat gembira karena masa
tersebut merupakan saat yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu, namun
pada saat mengalami proses kehamilan seorang ibu akan mengalami kecemasan
akibat kehamilan dan persalinan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi, dimana hasil konsepsi tersebut telah mampu hidup diluar kandungan.
Proses pengeluaran hasil konsepsi yaitu melalui kontraksi yang terjadi dalam kurun
waktu tertentu, serta pembukaan dan penipisan serviks (Rohani,2013). Tujuan
penelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan usia ibu dan usia kehamilan
dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di polindes Masaran
Kecamatan Bluto. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain penelitian analitik cross sectional. Metode yang digunakan dalam
pengumpulan data primer dan sekunder yaitu dengan cara survei kuisioner dan
wawancara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang ada
di desa Masaran sebanyak 31 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecemasan ringan 61,3%, sedang 22,6%, dan berat 16,1%. Hasil uji statistik dengan
menggunakan Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
usia ibu dan usia kehamilan dengan kecemasan ibu hamil yang ada di Polindes
Masaran Kecamatan Bluto.

1. PENDAHULUAN
Kehamilan adalah hal wajar yang terjadi pada saat mengalami proses kehamilan seorang ibu akan
wanita produktif. Ketika ibu mengetahui bahwa mengalami kecemasan. Kecemasan ini timbul karena
dirinya telah hamil, dia akan merasa sangat gembira ibu khawatir dengan keadaan dirinya dan bayinya. Di
karena masa tersebut merupakan saat yang paling samping itu, calon ibu sering mendengar cerita yang
membahagiakan dan ditunggu-tunggu bagi seorang bukan–bukan mengenai bahaya kehamilan atau
ibu yang menanti kedatangan anaknya, namun pada persalianan dari orang-orang sekitarnya. Persalinan

55 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

adalah proses alamiah yang diaalami seoranng wanita. menjadi hyperemis, kurang tidur, his berlebihan yang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, dapat menyebabkan nyeri berlebihan yang dapat
dimana hasil konsepsi tersebut telah mampu hidup menimbulkan spasmus, otot-otot yang menyulitkan
diluar kandungan. Proses pengeluaran hasil konsepsi persalinan. Kecemasan pada ibu hamil dapat
yaitu melalui kontraksi yang terjadi dalam kurun berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
waktu tertentu, serta pembukaan dan penipisan serviks calon bayi dan dapat mengakibatkan penurunan berat
(Rohani,2013). badan lahir (BBLR) serta dapat menyebabkan
Data yang diperoleh dari WHO (World Health meningkatnya aktifitas otak yaitu hipotalamus.
Organization) pada tahun 2014 adalah angka Peningkatan aktifitas tersebut dapat menyebabkan
kematian ibu di dunia mencapai 289.000 jiwa, dengan rusaknya perilaku bersosialisasi dan fertilitas, serta
angka tertinggi terdapat pada Beberapa Negara di dapat menyebabkan terjadinya perubahan produksi
dunia yaitu Asia Tenggara dengan jumlah angka hormone steroid. Kecemasan yang terjadi pada saat
kematian ibu sebanyak 16.000 jiwa menduduki posisi ibu hamil akan berdampak pada kemampuan kognitif
ke-3, diposisi ke-2 yaitu Asia Selatan sebanyak 69.000 anak, masalah pengendalian emosi hiperaktifitas dan
jiwa, dan diposisi pertama ada Afrika Sub-Saharan desentralisasi. (Shahhoseini, dkk, 2015).
dengan angka kematian ibu mencapai 179.000 jiwa. Karakteristik ibu yang meliputi usia ibu, usia
Indonesia sendiri memili jumlah angka kematian ibu kehamilan, pendidikan, status pekerjaan dan faktor
sebanyak 190 dalam setiap 100.000 kelahiran hidup. reproduksi merupakan Faktor-faktor risiko timbulnya
Upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) kecemasan yang terjadi pada ibu hamil.Salah satu cara
yang ada pada Kebijakan Departemen Kesehatan untuk mengatasi kecemasan yang jika dibiarkan akan
tahun 2002, pada dasarnya mengacu kepada intervensi menyebabkan stress adalah dengan strategi koping.
strategis yang disebut dengan 4 pilar Motherhood Strategi koping yang dapat dilakukan adalah
yaitu KB, ANC, persalinan bersih dan aman, dan strategi koping yang berfokus pada emosi dan
pelayanan obstetric. Tujuan dari antenatal care yaitu masalah. Cara pertama yang dapat dilakukan adalah
untuk mengetahui kelainan atau komplikasi yang ada dengan cara mengatur respon emosinal sress.
pada kehamilan lebih awal agar bias ditangani secara Pengaturan emosianal stress dapat dilakukan melalui
cepat dan tepat, selain itu tujuan dari ANC adalah beberapa cara seperti menghilangkan fakta yang tidak
untuk mengetahui bagaimana perkembangan diinginkan, memberikan ruang kepada diri sendiri,
kehamilan dari trimester 1 sampai dengan trimester 3. mengontrol diri, memberikan nilai positif pada diri,
Pada ANC didapatkan bahwa ibu hamil akan bertanggung jawab dan menghindari kenyataan yang
mengalami kecemasan. Kecemasan adalah reaksi tidak menyenangkan. Cara kedua yang dapat
ketika tubuh merasakan adanya tekanan atau bahaya dilakukan adalah belajar mengenai keterampilan
baik dari luar maupun dari dalam diri yang tidak dalam menyelesaikan masalah yaitu membuat
diketahui penyebabnya. problem solving dan memperkuat dukungan dari
Berdasarkan data awal dari polindes di Desa lingkungan sosial.
Masaran Kecamatan Bluto didapatkan jumlah ibu Berdasarkan dari pemaparan masalah yang
hamil sebanyak 39. Dari hasil wawancara yang telah dijelaskan maka peneliti ingin melakukan
dilakukan, 10 ibu hamil mengatakan bahwa mereka penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang
cemas dengan kehamilan yang dialaminya. 6 dari ibu Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Dalam
hamil mengatakan Penyebab kecemasan itu Menghadapi Persalinan di Polindes Masaran
dikarenakan perasaan takut mereka akan keselamatan Kecamatan Bluto”.
anak dan dirinya, 2 dari ibu hamil mengatakan bahwa
mereka bingung akan apa yang harus dilakukan ketika 2. METODE PENELITIAN
akan menghadapi persalinan dan 2 lainnya Desain penelitian yang akan digunakan adalah
mengatakan takut dengan komplikasi yang mungkin analitik. Pendekatan yang digunakan adalah cross
terjadi pada saat persalinan setelah mendengar cerita sectional. Dalam penelitian ini sampling yang
dari orang-orang disekitarnya. digunakan adalah purposive sampling diperoleh
Ketakutan terhadap kehamilan dan persalinan jumlah sampel sebanyak 31 orang. Data yang
adalah reaksi yang fisiologis, sebagian besar orang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan
akan merasa gelisah ketika menghadapi persalinan. menggunakan uji korelasi Spearman.
Takut dalam kehamilan dan persalinan dapat berubah

56 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3 Distribusi frekuensi karakteristik ibu


Gambaran umum Lokasi Penelitian hamil berdasarkan pekerjaan ibu di Desa
Berdasarkan keadaan geografis Desa Masaran Masaran Kecamatan Bluto Tahun 2019
Kecamatan Bluto merupakan salah satu dari 20 desa No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
yang ada di Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. Tidak bekerja
1 30 96,8
Jumlah penduduk yang ada di Desa Masaran sebanyak (IRT)
1.480 jiwa, jumlah penduduk berjenis kelamin 2 PNS 0 0
perempuan sebanyak 746 jiwa dan laki-laki sebanyak 3 Wiraswasta 0 0
4 Wirausaha 1 3,2
734 jiwa. Luas wilayah desa masaran sekitar 1,47
Total 31 100
kilometer persegi. Terdapat 2 dusun yaitu kembang
Sumber : data primer, April 2019
dan sorren, 9 RT dan 4 RW.
Desa Masaran Kecamatan Bluto memiliki batas- Tabel 4 Distribusi frekuensi karakteristik ibu
hamil berdasarkan usia kehamilan ibu di
batas wilayah sebagai berikut:
Desa Masaran Kecamatan Bluto Tahun
1. Sebeleh Utara : Desa Juluk 2019
2. Sebelah Selatan : Desa Palongan
3. Sebelah timur : Aeng Beje Kenek No Usia Kehamilan Frekuensi Persentase (%)
1 Trimester 1 7 22,6
4. Sebelah Barat : Desa Bungbungan
2 Trimester 2 14 45,2
Jarak antara Desa Masaran dengan Polindes 3 Trimester 3 10 32,3
Masaran sekitar 100 meter. Polindes Masaran berada Total 31 100
di dekat rumah Kepala Desa Masaran jaraknya sekitar Sumber: data primer, April 2019
10 meter. Polindes Masaran memiliki 1 bidan desa
Tabel 5 Distribusi frekuensi karakteristik
yang melayani rawat inap bersalinan dan pelayanan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
umum. Jarak Desa Masaran dengan Kota Sumenep persalinan di Desa Masaran Kecamatan
sekitar 5 km. Bluto Tahun 2019
Persentase
Karakteristik responden No Kategori Frekuensi
(%)
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik ibu 1 Kecemasan ringan 19 61,3
hamil berdasarkan usia ibu di Desa 2 Kecemasan sedang 7 22,6
Masaran Kecamatan Bluto Tahun 2019 3 Kecemasan berat 5 16,1
Total 31 100
No Kategori Frekuensi Persentase (%)
Sumber: data primer, April 2019
1 19-21 5 16,1
2 22-24 0 0 Tabel 6. Distribusi frekuensi karakteristik
3 25-27 0 0 kecemasan berdasarkan usia ibu di Desa
4 28-30 24 77,4 Masaran Kecamatan Bluto Tahun 2019
5 31-33 0 0
Tingkat kecemasan
6 34-36 2 6,5 Usia
ringan sedang berat Total
Total 31 100 ibu
Sumber : data primer, April 2019 n % N % N % N %
19-21 0 0 2 28,6 5 71,4 7 100
Tabel 2 Distribusi frekuensi karakteristik ibu 28-30 17 77,3 5 22,7 0 0 22 100
hamil berdasarkan tingkat pendidikan ibu 34-36 2 100 0 0 0 0 2 100
di Desa Masaran Kecamatan Bluto Tahun Total 19 61,3 7 22,6 5 16,1 31 100
2019
Uji korelasi spearman didapatkan nilai P value = 0,01
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%) α = 0,05
1 Tidak sekolah 0 0
2 SD 0 0 Tabel 7 Distribusi frekuensi karakteristik
3 SMP 14 45,2 kecemasan berdasarkan usia kehamilan
4 SMA 17 54,8 responden di Desa Masaran Kecamatan
5 PT 0 0 Bluto Tahun 2019
Total 31 100
Sumber: data primer, April 2019

57 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

Usia Tingkat kecemasan menghadapi persalinan dengan status kesehatan,


keham ringan sedang berat Total graviditas dan usia.
ilan n % N % N % N % Hasil penelitian alibasjah dengan menganalisis
T.1 7 100 0 0 0 71,4 7 100 data usia ibu primigravida trimester III dengan tingkat
T.2 2 85.7 2 14,3 0 0 4 100 kecemasan dalam menghadapi persalinan di wilayah
T.3 0 0 5 50 50 0 10 100 kerja Puskesmas Kepuh menggambarkan bahwa
Total 19 61,3 7 22,6 5 16,1 31 100
terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu
Uji korelasi spearman didapatkan nilai P value = 0,01
primigravida trimester III dengan tingkat kecemasan
α = 0,05.
dalam menghadapi persalinan di wilayah kerja
PEMBAHASAN Puskesmas Kepuh, (p=0,018) dengan korelasi (r=-
Tingkat Kecemasan Berdasarkan Usia Pada Ibu 0,309) negatif lemah. Semakin muda usia ibu
Hamil primigravida maka tingkat kecemasan semakin berat.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data Kecemasan yang dirasakan ibu hamil
tingkat kecemasan pada ibu hamil berdasarkan usia berhubungan dengan usia ibu. Ibu yang berusia muda
ibu. Pada kelompok ibu hamil dengan usia muda (<20 akan mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi
tahun), ibu hamil yang memiliki kecemasan sedang apabila dibandingkan dengan ibu yang berusia cukup.
sebanyak 2 orang (28,6%) dan kecemasan berat Terdapat perbedaan pada tingkat kecemasan ibu hamil
sebanyak 5 orang (71,4%). Pada kelompok ibu hamil berdasarkan usia ibu. Perbedaan kecemasan tersebut
dengan usia 28-35 tahun, ibu hamil yang tidak disebabkan karena ibu yang berusia muda memiliki
memiliki kecemasan ringan sebanyak 17 orang banyak faktor yang dapat menyebabkan dirinya
(77,3%) tingkat kecemasan sedang sebanyak 5 orang mengalami kecemasan, mulai dari system
(22,7%). Pada kelompok ibu hamil dengan usia tua reproduksinya yang beum matang dan kesiapan ibu
(>35 tahun), ibu hamil yang memiliki tingkat secara psikologis dalam menghadapi persalinan.
kecemasan ringan sebanyak 2 orang (100%). Kecemasan yang dirasakan berupa pertanyaan
Kehamilan yang terjadi pada ibu hamil muda mengenai keadaan dirinya dan apa yang akan
cenderung menimbulkan kecemasan yang lebih tinggi dilaluinya saat persalinan nanti. Ibu takut akan rasa
daripada yang cukup usia. Dalam periode ini, seorang sakit, robeknya vagina dan kemungkinan komplikasi
wanita akan menghadapi resiko komplikasi media yang terjadi ketika menghadapi persalinan. Cerita
yang paling rendah. kehamilan pada usia belasan tetangga sekitar mengenai proses persalinan membuat
tahun dapat menambah tekanan jiwa. Permasalahan ibu semakin merasa cemas. Semakin matang usia ibu
medis yang mungkin terjadi adalah anemia, tekanan maka semakin rendah tingkat kecemasan yang akan
darah tinggi, persalinan prematur dan bedah cesar saat dirasakannya karena ibu dengan usia cukup/matang
melahirkan bayinya. Sebaliknya, kehamilan di atas akan lebih siap baik dari segi mental dan segi fisik. Ibu
usia 35 tahun dapat menimbulkan resiko yang tinggi dengan usia tua juga memiiki tingkat kecemasan yang
terhadap jiwa ibu maupun anak yang akan tinggi. Kecemasan tersebut terjadi karena ibu khawatir
dilahirkannya. Meningkatkan angka kematian ibu mengenai kondisinya. Apakah dia akan mampu
(AKI), kesulitan persalinan dan cacat kromosom. melewati proses persalinan mengingat usianya sudah
Hasil yang di dapat dari hasil penelitian yang memasuki usia tua dan rentang mengalamai
dilakukan oleh Rahmitha Nurul (2017) tidak jauh komplikasi.
berbeda, yaitu Kelompok usia muda lebih banyak
mengalami cemas berat yaitu 13,5%, usia cukup lebih Tingkat Kecemasan Berdasarkan Usia Kehamilan
banyak mengalami cemas ringan yaitu 29,7%, dan Pada Ibu Hamil
usia tua 2,7% tidak mengalami kecemasan. (Rahmitha Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data
Nurul, 2017). tingkat kecemasan Pada kelompok ibu hamil dengan
Hasil penelitian yang di dapatkan oleh Dorsinta usia kehamilan trimester 1, ibu hamil yang memiliki
dan Dwi Lestari menunjukkan tingkat kecemasan tingkat kecemasan ringan sebanyak 7 orang (100%).
menghadapi persalinan didapatkan sebanyak 87% ibu Pada kelompok ibu hamil dengan usia kehamilan
hamil mengalami cemas ringan dan 13% ibu hamil trimester 2, ibu hamil yang memiliki tingkat
mengalami cemas sedang. Analisis bivariat kecemasan ringan sebanyak 12 orang (85,7%),
menggunakan uji Chi-Square. Terdapat Status sedangkan tingkat kecemasan sedang sebanyak 2
hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan orang (14,3%). Pada kelompok ibu hamil dengan usia

58 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

kehamilan trimester 3, ibu hamil yang memiliki ibu akan mengalami perubahan hormone dan beberapa
tingkat kecemasan sedang sebanyak 5 orang (50%), ibu mengalami gejala seperti mual dan muntah.
sedangkan yang memiliki tingkat kecemasan berat Gejala tersebut membuat ibu merasa tidak nyaman dan
sebanyak 5 orang (50%). akan mengalami sedikit kecemasan mengenai keadaan
Hasil penelitian yang di dapatkan oleh Dorsinta dirinya. Namun seiring dengan pertambahaan usia
dan Dwi Lestari menunjukkan tingkat kecemasan kehamilan ibu dan semakin dekat pada hari persalinan
menghadapi persalinan didapatkan bahwa Terdapat yaitu pada usia kehamilan trimester 3, ibu akan
Status hubungan yang signifikan antara tingkat mengalami kecemasan yang lebih tinggi. Dengan
kecemasan menghadapi persalinan dengan status adanya perubahan pada fisik ibu yaitu perut ibu yang
kesehatan, graviditas dan usia. makin membesar dan pergerakan janin yang ada
Hasil penelitian yang didapatkan diatas serupa dikandungan ibu membuat ibu tidak hanya akan cemas
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alibasjah akan keadaan dirinya namun juga keadaan calon anak
(2014), yaitu pada kelompok usia muda lebih banyak ibu. Pertambahan berat bada ibu membuatnya merasa
ibu hamil primigravida trimester ketiga yang memiliki tidak nyaman. Ibu juga takut apabila nanti akan
tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 10 melalui proses persalinan sendirian dan takut apabila
responden (17,2%), dan pada kelompok usia cukup anaknya akan terahir cacat atau mengalami kelainan.
lebih banyak ibu hamil primigravida yang mengalami
kecemasan sedang yaitu sebanyak 17 orang (29,3%). Hubungan usia ibu dan usia kehamilan dengan
Sedangkan, untuk kelompok usia tua, ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
hasil penelitian, dimana lebih banyak ibu hamil persalinan
primigravida trimester ketiga yang memiliki Berdasarkan data pada hasil penelitian tingkat
kecemasan sedang yaitu sebanyak 5 orang (98,6%). kecemasan ibu hamil berdasarkan usia ibu dilakukan
(Alibasjah, 2014). uji analisis statistic korelasi spearma’s. Hasil uji
Menjelang persalinan pada trimester ketiga analisis statistic korelasi spearman’s menunjukkan
biasanya muncul pertanyaan apakah bisa melahirkan bahwa nilai significancy value = 0,000 ( <
dan bagaimana nanti akan menghadapi persalinan, 0,05), dengan Correlation Coefficient menunjukkan
ketika perut dan payudara membesar, cemas yag hasil -0,760. artinya terdapat hubungan antara usia ibu
dirasakan timbul lagi, hal tersebut juga akan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
menimbulkan kecemasan tersendiri. Pada usia persalinan dan memiliki korelasi yang lemah.
kehamilan 7 bulan, tingkat kecemasan ibu akan Sedangkan pada data hasil penelitian tingkat
meningkat dan intensif seiring dengan mendekatnya kecemasan ibu hamil berdasarkan usia kehamilan
saat-saat persalinan bayi pertamanya. Pada trimester didapatkan bahwa nilai significancy value = 0,000
2, kehidupan psikologis ibu hamil tampak lebih ( < 0,05) dengan Correlation Coefficient
tenang, tetapi perhatian mulai beralih pada perubahan menunjukkan hasil 0,944, artinya terdapat hubungan
bentuk tubuh, keluarga, dan hubungan psikologis antara usia kehamilan dengan tingkat kecemasan
dengan janin. Pada fase ini, sifat ketergantungan ibu dalam menghadapi persalinan dan memiliki korelasi
hamil terhadap pasangannya semakin meningkat yang sangat kuat. Dapat ditarik kesimpulan bahwa H0
seirig dengan pertumbuhan janin. (Janiwarty dan ditolak dan H1 diterima.
Pieter, 2013). Hasil penelitian yang didapatkan diatas serupa
Hasil Penelitian yang dilakukan Rizqika P.H dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alibasjah
menunjukkan bahwa Responden dengan cemas ringan (2014), yaitu pada kelompok usia muda lebih banyak
sebanyak 85%, cemas sedang sebanyak 14%, dan ibu hamil primigravida trimester ketiga yang memiliki
cemas berat sebanyak 1% mengalami kecemasan tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 10
berat. Kesimpulannya Kecemasan ibu primigravida responden (17,2%), dan pada kelompok usia cukup
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain usia ibu, lebih banyak ibu hamil primigravida yang mengalami
usia kehamilan, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. kecemasan sedang yaitu sebanyak 17 orang (29,3%).
Usia kehamilan ibu dapat menyebabkan Sedangkan, untuk kelompok usia tua, ada perbedaan
perbedaan tingkat kecamasan yang dirasakan ibu hasil penelitian, dimana lebih banyak ibu hamil
hamil. Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester 1 primigravida trimester ketiga yang memiliki
akan merasakan bahagia karena kehamilan yang kecemasan sedang yaitu sebanyak 5 orang (98,6%)
selama ini dinantikannya sudah tiba. Pada trimester 1 (Alibasjah, 2014).

59 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

Hasil yang di dapat dari hasil penelitian yang mengenai persalinan yang akan dilaluinya. Mereka
dilakukan oleh Rahmitha Nurul (2017) tidak jauh akan mendengar cerita-cerita dari tetangga sekitarnya
berbeda, yaitu Kelompok usia muda lebih banyak yang menceritakan mengenai proses persalinan dan
mengalami cemas berat yaitu 13,5%, usia cukup lebih komplikasi yang mungkin dihadapi dalam proses
banyak mengalami cemas ringan yaitu 29,7%, dan persalinan. Kecemasan yang dirasakan ibu berupa
usia tua 2,7% tidak mengalami kecemasan. (Rahmitha kesulitan untuk tidur karena ibu terbayang-bayang
Nurul, 2017). mengenai proses persalinan yang akan dilaluinya
Hasil Penelitian yang dilakukan Rizqika P.H nanti. Ibu takut akan adanya komplikasi dan ibu juga
menunjukkan bahwa Responden dengan cemas ringan cemas mengenai kondisi dirinya beserta bayi yang
sebanyak 85%, cemas sedang sebanyak 14%, dan akan dilahirkannya. Hal tersebut membuat ibu hamil
cemas berat sebanyak 1% mengalami kecemasan mengalami kecemasan ringan, sedang sampai berat.
berat. Kesimpulannya Kecemasan ibu primigravida
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain usia ibu, 4. KESIMPULAN
usia kehamilan, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada
ibu yang ada di wilayah kerja polindes Masaran dari
Usia dapat mempengaruhi psikologi seseorang,
bulan April sampai dengan Mei 2019 dapat ditarik
semakin tinggi usia semakin baik tingkat kematangan kesimpulan sebagai berikut:
emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi 1. Hampir seluruhnya usia ibu hamil yang ada di
berbagai persoalan. (Setyaningrum, 2013) Pada ibu Desa Masaran adalah usia cukup (matang) dan
hamil yang berusia kurang dari 20 tahun memiliki hampir setengahnya usia kehamilan ibu desa
perasaan cemas dan takut karena kondisi fisik yang Masaran adalah trimester 2.
belum siap, sedangkan ibu hamil yang berusia lebih 2. Tingkat kecemasan yang dirasakan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan yang ada di desa
dari 35 tahun beresiko lebih tinggi mengalami penyulit
Masaran hampir saparuhnya adalah kecemasan
obstetrik dan mordibilitas dan mortalitas perinatal ringan.
(Heriani, 2016). 3. Ada hubungan antara usia ibu dan usia
Masa kehamilan dibagi menjadi 3 trimester dan kehamilan dengan kecemasan ibu hamil dalam
mempunyai pengaruh psikologis yang berbeda pada menghadapi persalinan di polindes masaran pada
ibu hamil. Pada awal kehamilan, umumnya ibu hamil tahun 2019.
menunjukkan rasa cemas, panik dan takut karena Bagi peneliti diharapkan dapat membantu ibu
hamil dalam mengetahui kondisinya yang dapat
adanya pendapat bahwa hamil merupakan ancaman
menyebabkan ibu mengalami kecemasan dan dapat
maut yang menakutkan serta membahayakan bagi mengurangi kecemasan yang dirasakan ibu setelah
dirinya. Ketika perut dan payudara membesar, cemas mengetahui penyebabnya.
yag dirasakan timbul lagi. Menjelang persalinan pada Kepada pihak instansi pendidikan diharapkan
trimester ketiga biasanya muncul pertanyaan apakah dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam
bisa melahirkan dan bagaimana nanti, juga akan penerapan penyuluhan kesehatan terutama pada ibu
hamil, sehinggan mahasiswa dapat memberikan
menimbulkan kecemasan tersendiri. Pada usia
informasi menegenai penyebab kecemasan yang
kehamilan 7 bulan, tingkat kecemasan ibu akan dirasakan ibu hamil dan dapat menguranginya.
meningkat dan intensif seiring dengan mendekatnya Perlunya mengadakan penyuluhan kesehatan
saat-saat persalinan bayi pertamanya. kehamilan agar tingkat kecemasan pada ibu hamil
Kecemasan yang dirasakan ibu dalam dapat diturunkan. Perlunya untuk melakukan edukasi
menghadapi persalinan berhubungan dengan usia ibu. mengenai masalah kecemasan pada ibu hamil saat
Semakin matang usia ibu maka semakin kecil melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC). Bagi
peneliti selanjutnya diharapakan lebih memperhatikan
kecemasan yang dirasakan. Usia yang baik begi
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi
seorang ibu untuk hamil adalah 20-25 tahun. Ibu hamil kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi
usia muda lebih banyak memiliki pertanyaan persalinan.
mengenai keadaan dirinya, keadaan tersebut membuat
ibu hamil khawatir akan keadaannya yang akan DAFTAR PUSTAKA
menimbulkan kecemasan. Pada usia yang cukup, fisik [1] Evayanti Y. 2015. Hubungan Pengetahuan Ibu
dan mental ibu sangat baik dan sudah siap menghadapi dan Dukungan Suami pada Ibu Hamil Terhadap
Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
kehamilan yang nantinya akan melalui proses
di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun
persalinan. ibu hamil dengan usia kehamilan yang 2014. Jurnal Kebidanan. 1 (2): 81-90.
sudah memasuki trimester 3 akan lebih khawatir

60 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019
Prosiding 1st Seminar Nasional dan Call for Paper
Arah Kebijakan dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Fakultas Ilmu Kesehatan
ISBN 978-602-0791-41-8

[2] Handayani R. 2012. Faktor-Faktor yang [12] Said N, Kanine E, Bidjuni H. 2015. Hubungan
Berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Kecemasan Ibu
Menjelang Persalinan pada Ibu Primigravida Primigravida di Puskesmas Tuminting. Ejournal
Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Keperawatan (e-Kep). 3(2): 1-8.
Buaya Padang Tahun 2012. Ners Jurnal
Keperawatan. 11(1): 62-70. [13] Saifuddin, AB dkk. 2006. Buku Acuan Nasional:
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
[3] Heriani. 2016. Kecemasan Dalam Menjelang Jakarta : YBP-SP.
Persalinan Ditinjau Dari Paritas, Usia dan
Tingkat Pendidikan. Jurnal Ilmu Kesehatan [14] Saseno, Kriswoyo PG, Handoyo. 2013.
Aisyah. 1(2): 1-7. Efektifitas Relaksasi Terhadap Tingkat
Kecemasan pada Lansia di Posyandu Lansia
[4] Hernanto FF. 2016. Pengetahuan Tentang Adhi Yuswa RW. X Kelurahan Kramat Selatan.
Kehamilan, Dukungan Keluarga dan Kecemasan Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. 9(3)
Ibu Primigravida Trimester III. Jurnal Psikologi
Indonesia. 5(3):235. [15] Shodiqoh ER, Syahrul F. 2014. Perbedaan
Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi
[5] Kusumawati F dan Hartono Y. 2012. Buku Ajar Persalinan Antara Primigravida dan
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika. Multigravida. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2
(1): 141-150.
[6] Maimunah, S. 2012. Kecemasan Ibu Hamil
Menjelang Persalinan Pertama. Jurnal [16] Stuart GW. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Humanity. 5(1): Hlm. 61-67. Edisi 5. EGC. Jakarta.

[7] Murray, Michelle L & Huelsmann, GM. 2013. [17] Suhron, Muhammad. 2017. Asuhan
Persalinan & Melahirkan: Praktik Berbasis Keperawatan Jiwa Konsep Self Esteem. Bekasi :
Bukti. Jakarta: EGC. Mitra Wacana Media.

[8] Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu [18] Usman FR, Kundre RM, Onibala F. 2016.
Keperawatan Pendekatan Praktis Edisi 4. Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Jakarta: Salemba Medika. Menghadapi Persalinan Dengan Kepatuhan
[9] Rohani dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Antenatal Care (ANC) Di Puskesmas Bahu Kota
Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp). 4 (1): 1-
7.
[10] Rosyidah NN. 2017. Gambaran Tingkat
Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III [19] Videbeck, SL. 2015. Buku Ajar Keperawatan
dalam Menghadapi Persalinan di BPS Ny. Jiwa. Jakarta : EGC.
Roidah, SST, M.Kes Desa Dlanggu Mojokerto.
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan. pp: 81-86 [20] Zamriati WO, Hutagaol F, Wowling F. 2013.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
[11] Sadock BJ dkk. 2015. Kaplan Sadock’s Synopsis Kecemasan ibu Hamil Menjelang Persalinan di
of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Poli KIA PKM Tuminting. Jurnal Keperawatan.
Psychiatry Edisi 11. New York-USA: Wolters 1(1)
Kluwer Health.

61 | U n i v e r s i t a s M u h a m m a d i y a h P o n o r o g o
22-23 Agustus 2019

You might also like