You are on page 1of 2

1.

Asessement gizi
Pasien dengan asupan baik ( 80%) termasuk kategori tidak beresiko dan untuk selanjutnya
dilakukan reassessment / re-skrining.

2. Diagnosa Gizi

N0-1.1 : tidak ada diagnose atau masalah gizi untuk saat ini  Untuk pasien yang tidak memiliki masalah
gizi atau hasil skrining 0 / tidak beresiko.

Contoh penulisan / pendokumentasian pasien tidak beresiko. :

D: Tidak ada dagnosa / masalah gizi untuk saat ini

I: Tujuan intervensi : mempertahankan / mengoptimalkan asupan gizi mencapai kebutuhan total sehari.

ME : Asupan gizi mencapai 100 % KET

3. Intervensi Gizi

Intervensi gizi merupakan Aktivitas untuk menanggulangi masalah gizi yang teridentifikasi melalui
perencanaan dan implementasi tindakan.

Intervensi gizi terdiri dari :

a. Tujuan Intervensi  menjawab dari problem / masalah gizi


b. Rencana intervensi / implementasi  menjawab dari Etiologi (Penyebab masalah) dan
Sign&symptom (Tanda dan gejala masalah gizi)

Terminologi intervensi gizi terdiri dari :

1. Preskripsi gizi  rekomendasi khusus mengenai makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
mengacu kepada standard an diagnose gizi
2. Pemberian makanan dan zat gizi  Bentuk makanan, modifikasi menu, frekuensi pemberian,
rute pemberian, makanan enteral/parenteral, medical food suplemen, fasilitas dan tatalaksana
lingkungan makan serta interaksi obat dan makanan.
3. Edukasi Gizi \
a. Edukasi Konten  bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait gizi
b. Edukasi Aplikasi  bertujuan untuk meningkatkan keterampilan terkait gizi.
4. Konseling Gizi  kolaborasi antara konselor dan pasien untuk mendorong adanya perubahan
perilaku dan bagaimana melakukannya dengan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak.
5. Koordinasi asuhan oleh profesi lain (PPA)
6. Kegiatan gizi berbasis masyarakat (tingkat komunitas/masyarakat).

4. Monitoring dan Evaluasi

MONEV  Menjawab Sign & Symptomps dengan mengkaji ulang dan membandingkan
capaian/outcome intervensi saat ini dengan sebelumnya dan menargetkan capaian selanjutnya.

a. Monitoring  Mengkaji ulang secara terjadwal indicator asuhan gizi.

b. Evaluasi  Membandingkan secara sistematik data saat ini dengan status sebelumnya.

Sumber data Monev

a. Data yang tercantum dalam rekam medis  hasil lab, hasil fisik dari dokter
b. Data pengkajian ulang  asupan makan, pengetahuan gizi, antropometri

Intrumen MONEV

1. Pengukuran antropometri
2. Hasil test biokimia atau test medis
3. Instrumen asupan makanan dan gizi
4. Pemeriksaan fisik terkait gizi

Pertanyaan

1. Bagaimana penulisan diagnose gizi untuk pasien dengan kondisi klinis beresiko namun asupan
sudah maksimal ?

Jawab :
Gangguan kesulitan menelan berkaitan dengan kondisi klinis pasien (ex: sesak/ kesadaran
pasien) ditandai pasien terpasang NGT.

Hasil diskusi :

Perbaikan realisasi NCP di RS Sentra Medika Cibinong :

1. Lebih terarah dalam melakukan pengkajian gizi dengan menyesuaikan pada diagnose medis
pasien.
2. Melakukan improvement
3. Membuat panduan tertulis dalam bentuk buku saku dengan mengelompoklan berdasarkan jenis
penyakit / diagnose medis.

You might also like