You are on page 1of 21

PERCOBAAN XII

PEMERIKSAAN KEPADATAN LAPANGAN


DENGAN SAND CONE
PB-0103-76
AASHTO T-191-61
ASTM D-1556-64

1. TUJUAN

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan di tempat dari lapisan


tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Alat yang diuraikan di sini hanya
terbatas untuk tanah yang mengandung butir kasar diameternya tidak lebih besar dari
5 cm. Kepadatan lapangan adalah berat kering per satuan isi.

2. DASAR TEORI

Percobaan sand cone merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan
dilapangan, untuk menentukan berat isi kering (kemadatan) tanah asli ataupun hasil
suatu pekerjaan pemadatan, yang dapat dilakukan pada tanah kohesif maupun non-
kohesif.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama yaitu :
a. Metoda silinder (Drive Silinder method), khusus untuk tanah kohesif.
b. Metoda balon karet (Rubber Ballon method), untuk semua jenis tanah
c. Metoda Nuclear (Nuclear method), untu semua jenis tanah.
Nilai berat isi tanah kering yang diperoleh melalui percobaan ini,
biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan dilapangan yang
dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction), yaitu perbandingan
antara γd (kerucut pasir) dengan γd maks. Hasil percobaan dilaboratorium dalam (%).

3. PERALATAN

a. Botol transparan tempat pasir dengan isi ± 4 liter.


b. Corong kerucut diameter 16,51 cm.
c. Plat untuk corong pasir ukuran 30,48 x 30,48 cm dengan lubang bergaris tengah
16,51 cm.
d. Neraca kapasitas 10 kg dengan ketelitian sampai 1,0 gram.
e. Neraca kapasitas 500 gram dengan ketelitian sampai 0,1 gram.
f. Pasir Ottawa yang bersifat bersih, kering, keras dan tidak mengandung bahan
pengikat, serta bergradasi lewat saringan No. 10 dan tertahan pada saringan
No.200.
g. Oven
h. Peralatan lain seperti : palu, sendok, pahat, mistar dan sebagainya.

4. BENDA UJI

Benda uji diambil dari lapangan yang merupakan tanah terganggu (disturb). Untuk
pengambilan dan lokasi benda uji lihat pengambilan contoh tanah di lapangan.

5. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Menentukan isi botol


- Timbanglah alat (botol + corong).
- Isi botol dengan air jernih sampai penuh.
- Timbang botol beserta air.
- Langkah tersebut dilakukan 3 (tiga) kali dan diambil harga rata-ratanya.
b. Menentukan berat isi pasir
- Isi botol dengan pasir Ottawa sampai penuh.
- Timbang alat tersebut.
c. Menentukan berat pasir dalam corong
- Isi botol perlahan-lahan dengan pasir secukupnya dan ditimbang.
- Letakkan alat dengan corong di bawah pada pelat corong.
d. Menentukan berat isi tanah
- Isi botol dengan pasir secukupnya lalu ditimbang.
- Ratakan permukaan yang akan diperiksa. Letakkan pelat corong pada
permukaan yang telah rata tersebut dan kokohkan dengan paku pada keempat
sisinya.
- Kemudian digali lubang sedalam minimal 10 cm di sekitar lubang pelat dasar.
- Seluruh tanah hasil galian dimasukkan kaleng tertutup dimana berat kaleng
tersebut sudah terlebih dahulu diketahui beratnya, lalu ditimbang kaleng
beserta tanah tersebut.
- Letakkan alat dengan posisi terbalik pada pelat dasar yang telah digali tadi,
lalu kran dibuka secara perlahan-lahan sehingga pasir masuk ke dalam lubang.
Setelah pasir berhenti mengalir, kran ditutup. Kemudian botol, corong beserta
sisa pasir ditimbang.
- Seluruh pasir yang dipakai tadi dikumpulkan dengan hati-hati agar jangan ada
bahan lain yang terbawa, karena pasir tersebut akan dipakai lagi untuk
percobaan selanjutnya.
- Ambil tanah sedikit dari kaleng untuk penentuan kadar airnya.

6. ANALISA DATA
SAND CONE
PB-0103-76

1. Menentukan Berat Isi Tanah Pasir γd ps gr/cc


Berat Container + pasir 7868 gr/cc
Berat Container 1687 gr
Berat pasir dalam Container 6178 gr
Volume Container 4120 cc
Berat Isi Kering Pasir 1,52 gr/cm3

Analisa Perhitungan :
 Berat pasir dalam Container : (1)-(2)
: 7865 -1687
: 6178 gr
 Volume Botol : 4120 cm3
Ws 7691 gr
 Berat isi kering pasir : V = 4120 cm3 =1,866 gr/cm3

II. Menentukan Berat Pasir dalam Corong


Berat Botol + Corong + pasir 8300 gr
Berat Botol + Corong + Sisa Pasir 4205 gr
Berat Pasir dalam Corong 1695 gr
Berat Pasir dalam Lubang 3003 gr

Analisa Perhitungan :
 Berat pasir dalam ( Corong + Lubang ) : 3003 gr + 1695 gr
: 4698 gr

III Menentukan Volume Lubang = Vcc


Berat Botol + Corong + pasir 8300 gr
Berat Botol + Corong + Sisa Pasir 4205 gr
Berat Pasir dalam (Corong+Lubang) 4698 gr
Berat Pasir dalam Corong 1695 gr

Berat Pasir dalam Lubang = Wl 3003 gr

Wi 1573.89 cm3
V=
Volume Lubang γ dps

Analisa Perhitungan :
Wi 3003 gr
 Volume Lubang : : :1573.89 cm3
γdpasir 1.908 gr /cm3

IV Menentukan Berat Isi Tanah Kering ( lap ) γ d lap gr/cc


Berat Tanah Basah + tempat 2480 gr
Berat Tempat 218 gr
Berat Tanah Basah = Wtb 2262 gr
Wtb
γ=
Berat Isi Tanah Basah = V 1.437 gr/cm3
Berat Isi Tanah Kering

γD=
γ 1.20 gr/cm3
100+W x 100

Analisa Perhitungan :
 Berat tanah basah : 2480 gr – 218 gr
: 2262 gr
W
= 2262 gr
 Berat Isi Tanah Basah () : V 1573.89 cm = 1,473 gr/cm
3 3

γ
x 100 %
 Berat Isi Tanah Kering (d lap) : 100+W
1. 473
x 100 %
: 100+22 .62
: 1.20 t/m3

Catatan: Kadar air (W) = 22,62 %


V. Menentukan Berat Pasir dalam Corong
100 % γ D max 95% γ D max

Berat Isi Kering Laboratorium γ d lab 1.52 gr/cm3 1.44 gr/cm3

Berat Isi Kering Lapangan = γ d lap 1.20 gr/cm3 1.14 gr/cm3

γ dlap 78.94 % 78.94 %


x 100 %
Derajat Kepadatan lab = γ dlab

Catatan : Berat Isi Kering (γd maks lab) = 1,52 gr/cm3 (diperoleh dari data percobaan 11)
Analisa Perhitungan :
γ dlap
x 100 %
 Derajat Kepadatan lab = γ dlab
1.20
= x 100 %=78,94 %
1.52
VI. Menentukan Kadar Air

Berat Tanah Basah + Krus 31.9 gr


Berat tanah Kering + Krus 28.95 gr
Berat Air 2.95 gr
Berat Krus 3.72 gr
Berat tanah Kering 25.23 gr
Kadar Air =W % 11.69 %

Analisa Perhitungan :
 Berat Air : 31.9 gr – 28.95 gr
: 2.95 gr
 Berat Tanah Kering : 28.95 gr – 3.72 gr
: 25.23 gr
BeratAir
x100 %
 Kadar Air : BeratTanahKering
2.95gr
x100%
: 25.23 gr
: 11.69 %

7. KESIMPULAN

Berat Isi Kering (d lab) = 1.52 gr/cm3


Berat pasir dalam corong = 1695 gr
Volume lubang = 1573.89 gr
Berat Isi Kering lab 95% (d lab)max = 1.44 gr/cm3
Berat Isi Kering lab 100% (d lap)max = 1.52 gr/cm3
γ dlap
x 100 %
Kepadatan lab = γ dlab
Derajat

= 78.94 %
Kadar air (w%) = 11.69 %

8. NOTASI & KETERANGAN

γ = berat isi tanah basah (gr/cm3)


w = kadar air (%)
γ D, laboratorium
= berat isi kering dari pemeriksaan PB-0113-76 (gr/cm3)
PERCOBAAN XIII
PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM
PB-0113-76
AASHTO T-193-74
ASTM D-1663-73

1.TUJUAN

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing


Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar
air tertentu. CBR ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap
bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.

2. DASAR TEORI

(Lihat referensi yang terkait tentang CBR)

3. PERALATAN

a. Mesin penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton

(10.000 lb) dengan kecepatan penetrsi sebesar 1,27 mm (0,05) per menit.
b. Cetakan logam yang berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4  0,6609
mm (6  0,0026) dengan tinggi 117,8  0,130 mm. Cetakan harus dilengkapi
dengan leher sambung dengan tinggi 50, 8 mm (2”) dan keping atas logam yang
berlubang-lubang dengan tebal 9, 53 mm (3/8”) dan diameter lubang tidak lebih
dari 1, 59 mm (1/16”).
c. Piring pemisah dari logam (spacer disk) dengan diameter 150, 8 mm (5 15/16”)
dan tebal 61, 4 mm.
d. Alat penumbuk sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan PB-0111-76 atau
PB-0112-76.
e. Alat ukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping pengembangan yang
berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripot logam dan arloji penunjuk.
f. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8) dengan

lubang tengah diameter 54 mm (2 1/8).


g. Torak penetrasi dari logam berdiameter 49,5 mm (1,95") luas 1935 mm 2 (3
sqinchi) dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm.
h. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi peralatan lain
seperti talam, alat perata, alat untuk merendam.
i. Alat timbang sesuai dengan PB - 0111 - 76 atau PB - 0112 - 76.

4. BENDA UJI

Benda uji disiapkan sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan PB-0111-76 dan
PB-0112-76.

a. Ambil contoh kira-kira sebesar 5 kg atau lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk
campuran tanah agregat.
b. Kemudian campur bahan tersebut dengan air sampai kadar air optimum atau kadar
air lain yang dikehendaki.
c. Pasang cetakan pada keping alas dan timbang. Masukkan piring pemisah, di atas
keping alas dan pasang kertas saring diatasnya.
d. Padatkan bahan tersebut didalam cetakan sesuai dengan cara B dan cara D dari
pemeriksaan pemadatan PB-0111-76 atau PB-0112-76. Bila benda uji akan
direndam periksa kadar air sebelum dipadatkan. Bila benda uji tersebut tidak
direndam pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji dikeluarkan dari
cetakan.
e. Buka leher sambungan dan ratakan dengan alat perata, tambal lubang-lubang yang
mungkin terjadi pada permukaan karena lepasnya butir kasar dengan bahan yang
lebih halus. Keluarkan keping atau piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali
cetakan berisi benda uji pada keping alas dan timbang.
f. Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji ini telah siap untuk diperiksa. Bila
dikehendaki CBR yang direndam (Soaked CBR) harus dilakukan langkah sebagai
berikut :
 Pasang mesin pengembangan diatas benda uji dan kemudian pasang keping
pemberat yang dikehendaki sebesar 4,5 Kg (10 lb) atau sesuaidengan keadaan
beban perkerasan. Rendam cetakan beserta beban didalam air sehingga air
dapat meresap dari atas maupun dari bawah .
 Pasang tripot beserta arloji pengukur pengembangan, catat pembacaan pertama
dan biarkan benda uji selama 96 jam. Permukaan air selama perendaman harus
tetap (kira-kira 2,5 cm di atas permukaan benda uji). Tanah berbutir halus atau
berbutir kasar, perendaman dapat dilakukan lebih singkat sampai pada
pembacaan arloji tetap. Pada akhir perendaman catat pembacaan arloji
pengembangan.
 Keluarkan cetakan dari bak air dan miringakan selama 15 menit sehingga air
bebas mengalir habis, jagalah agar selama pengeluaran air permukaan benda
uji tidak terganggu.
 Ambil beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya di timbang.
Benda uji CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa.

5. PROSEDUR PERCOBAAN

a. Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 4, 5 kg


(10 pound) atau sesuai dengan beban perkerasan.
b. Untuk benda uji yang direndam beban harus sama dengan beban yang
dipergunakan waktu perendaman. Letakkan pertama-tama keping pemberat 2, 27
kg (5 pound) untuk mencegah pengembangan permukaan benda uji pada bagian
lubang keping pemberat. Pemberat selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan
pada permukaan benda uji.
c. Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji beban
menunjukkan beban permukaan sebesar 4,5 kg (10 pound). Beban permulaan ini
diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan
permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji pengukur
penetrasi di nolkan.
d. Berikan pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati
kecepatan 1, 27 mm/menit (0, 05” per menit). Catat pembacaan pembebanan pada
penetrasi 0, 312 mm (0, 0125”) ; 0, 62 mm (0, 025”) ; 1,25 mm (0,05") ; 1,87 mm
(0,075") ; 2,5 mm (0,10") ; 3,75 mm (0,15") ; 5 mm ( 0,20") ; 7,5 mm (0,30") ; 10
mm (0,40") ; dan 12,5 mm (0,50").
e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12, 50 mm (0, 05”).
f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atas benda uji
setebal 25, 4 mm.
g. Pengambilan benda uji untuk kadar air dapat diambil dari seluruh kedalaman bila
diperlukan kadar air rata-rata. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-
kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500
gram untuk tanah berbutir kasar.

6. DATA
Form.No.12

PEMERIKSAAN
CBR LABORATORIUM
PB-0113-76
Pengembangan :

Tanggal 25-05-2010 26-05-2010 27-05-2010 28-05-2010

Jam 11.50 11.35 13.15 13.30

Pembebanan 5 28 28 28

Perobahan 25 0 0 0

Berat isi kering yang dikehendaki : ………………………………………. ……. gr/cm3

Kadar air yang dikehendaki : ……………………………………………… %

sebelum Sesudah

Berat tanah + cetakan 12027 12275

Berat cetakan 8462 8462

Berat tanah basah 3565 3813

Berat cetakan 2147.75 2147.75

Berat isi basah

Berat isi kering

Penetrasi :
Waktu Penurunan Dial reading Beban

(menit) (inchi) (lb)

0 -

1/4 0,0125 30

1/2 0,025 70

1 0,05 11

1,5 0,075 160

2 0,1 170

3 0,15 210

4 0,2 260

6 0,3 360

8 0,4 440

10 0,5 530

Kadar air :

Sebelum Sesudah

Berat tanah + cawan 23.6 20.65

Berat kering + cawan 19.2 19.2

Krus no. 3.89 3.89

Air 4.4 1.45

Tanah kering 15.31 15.31

Kadar air
7. ANALISA DATA

PEMERIKSAAN CBR
PB-0111-76/PB0112-76

Pengembangan Standart
Tanggal 25-05-2010 26-05-2010 27-05-2010 28-05-2010
Jam 11.50 11.35 13.15 13.30
Pembacaan 5 28 28 28
Perubahan 25 0 0 0

No Analisa Sebelum Sesudah


1 Berat tanah + mould ( gram ) 12027 12275
2 Berat mould ( gram ) 8462 8462
3 Berat tanah basah ( gram ) 3565 3813
4 Isi mould ( cm3 ) 2147.75 2147.75
5 Berat isi basah ( gr/cm3 ) 1.16 1.77
6 Berat isi kering ( gr/cm3 ) 1.289 1.616

Analisa Perhitungan :
 Berat Tanah Basah = (1) – (2)
= 12027 – 8462
= 3565 gr
1
π
 Isi Cetakan = 4 .d2.t
1
π
= 4 .15,242.11.78
= 2147.75 cm3
W 3655
= =
 Berat Isi Tanah Basah () = V 2147 .75 1.66 gr
γ 1.66
x100= x 100
100+W 100+28 .73
 Berat Isi Tanah Kering (d lap) =
= 1.289 gr/cm3
Waktu Penurunan Pembacaan Arloji Beban ( gram )
( menit ) ( inchi )
Atas bawah atas bawah
0.0 - - - - -
¼ 0.0125 30 - 60.69 -
½ 0.025 70 - 141. -
1 0.05 11 - 222.53 -
1.5 0.075 160 - 323.68 -
2 0.1 170 - 343.91 -
3 0.15 210 - 424.83 -
4 0.20 260 - 525.98 -
6 0.30 360 - 728.28 -
8 0.4 440 - 890.12 -
10 0.5 530 - 1072.19 -
Harga CBR :
Cbr 0.1 0.2
Atas 343 .91 525 .98
x100 % x100 %
3 x 1000 3 x 1500
= 11.464 % = 11.688%

Kadar Air
No Analisa Sebelum Sesudah
1 Berat tanah basah + cawan ( gram ) 23.6 20.65
2 Berat tanah kering + cawan ( gram ) 19.2 19.2
3 Krus No.1 3.89 3.89
4 Berat air ( gram ) 4.4 1.45
5 Berat tanah kering (gram ) 15.31 15.31
6 Kadar air (%) 28.73 9.47

Analisa Perhitungan :
 Berat Tanah Kering = (2) - (3)
= 19.20 – 3.89
= 15.31 gr
 Berat Air = (1) – (2)
= 23.60– 19.20
= 4.4 gr
BeratAir
x100 %
 Kadar Air (%) = BeratTanahKering
4 .4
x100%
= 15.31
= 28.73 %
12 Chart Title

10

8
Beban (Gram)

525,98

343,91

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6

Penurunan (Inchi)
Kesimpulan :
 Dengan harga CBR 11.464 % untuk penetrasi (0.1”) dan harga CBR 11.688%
untuk penetrasi (0.2”) maka dapat disimpulkan nilai CBR paling mendekati
bahan standart.

CBR Penetrasi
1” = 11.464 %
2” = 11.688 %

PERCOBAAN XIV
PEMERIKSAAN

KEKUATAN TANAH DENGAN SONDIR

PB-0101-76

1. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus
dan hambatan lekat tanah dengan menggunakan alat sondir. Perlawanan penetrasi
konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya
persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung
bikonus dalam gaya persatuan panjang.

2. DASAR TEORI
Merupakan salah satu jenis pengujian langsung dilapangan yang sejak lama
telah dikembangkan, dan sangat luas penggunaannya.
Percobaan Penetrasi Konus (Cone Penetration Test – CPT) yang secara umum
dikenal sebagai Pengujian Sondir, adalah uji statis berkaitan dengan cara memasukkan
konus melalui penekanan dengan kecepatan tertentu.
Alat yang digunakan adalah Sondir mekanis tipe Begemann Friction Sleeve –
Cone (Bikonus), dengan luas proyeksi ujung konus 10cm, dan luas bidang geser
100cm. Pemberian gaya menggunakan system hidrolis dengan luas Torak (piston)
10cm. Pembacaan gaya (tegangan)pada setiap interval kedalaman 20cm,
menggunakan 2 (dua) buah manometer masing-masing berskala 0-60kg/cm dan 0-
250cm.
.Hasil dari percobaan ini dapat digunakan untuk merencanakan daya dukung
ujung (end bearing) dan perlawanan keliling permukaan tiang (friction/adhesion
resistance) dari pondasi tiang, maupun daya dukung pondasi dangkal. Selain itu
percobaan ini sangat praktis untuk mengetahui dengan cepat letak kedalaman lapisan
tanah keras, dengan mengevaluasi nilai rasio gesekan (friction ratio), dapat pula
dilakukan deskripsi jenis lapisan tanah.
Percobaan ini dapat dilakukan pada semua jenis tanah berbutir halus maupun
kasar (pasir), namun tidak dapat dilaksanakan jika pada lapisan tanah tersebut terdapat
banyak kerikil.

3. PERALATAN
a. Mesin sondir ringan (kapasitas 2 ton) atau mesin sondir berat (kapasitas 10 ton)
b. Satu set pipa sondir (sesuai kebutuhan dengan panjang masing-masing 1 meter)
lengkap dengan baja kanal.
c. Manometer masing-masing 2 (dua) buah dengan kapasitas :
- Sondir ringan ; sampai 60 kg/cm2
- Sondir berat ; sampai 250 kg/cm2
d. Mata sondir berupa konus biasa dan bikonus (lihat gambar terlampir).
e. Empat (4) buah angker dengan baut (angker daun atau spiral).
f. Stang pemutar angker
g. Penyambung bikonus ± 10 buah/ unit-unit penyambung pipa
h. Minyak hidrolik/ oli
i. Perlengkapan/ alat bantu ; kunci plunyer, kunci-kunci pipa, kunci Inggris, Linggis,
rol meter / kopua, pipa untuk mengisi minyak hidrolik, alat penggeser untuk
mengunci sekrup pada waktu menekan dan menarik.

4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. i. Pasang dan aturlah mesin sondir vertikal dilokasi tanah yang akan diperiksa
dengan menggunakan angker yang dimasukkan secara kuat kedalam tanah.
ii. Isi minyak hidrolik (saat pengisian minyak hidrolik harus bebas dari gelembung
udara) kedalam mesin sondir.
b. Pasang konus dan bikonus sesuai dengan ujung pipa pertama.
c. Pasang rangkaian pipa pertama beserta konus tersebut pada mesin sondir.
d. Tekan pipa untuk memasukkan konus atau bikonus sampai kedalaman tertentu,
biasanya setiap 20 cm.
e. Tekanlah batang
i. Jika digunakan bikonus maka penetrasi ini pertama-tama akan menggerakkan
ujung konus kebawah sedalam 4 cm, dan bacalah manometer sebagai
perlawanan penetrasi konus (PK). Penekanan selanjutnya akan menggerakkan
konus beserta selubung kebawah sedalam 8 cm; bacalah manometer sebagai
hasil jumlah perlawanan (JP) yaitu penetrasi perlawanan konus (PK) dan
hambatan lekat (HL).
ii. Jika dipergunakan konus maka pembacaan manometer hanya dilakukan pada
penekanan pertama (PK).
f. Tekanlah pipa bersama batang sampai kedalaman berikutnya yang akan diukur.
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm.
5. ANALISA DATA
PENYONDIRAN
PB-0101-76
Hambata Hambatan
Kedalaman pk jp hi jhl
n (HL) Setempat (HS)
0 0 0 0 0 0 0
0,2 10 22 12 24 12 1,2
0,4 15 20 5 10 17 0,5
0,6 25 30 5 10 16 0,5
0,8 30 40 10 20 26 1
1 22 35 13 26 37 1,3
1,2 36 43 7 14 48 0,7
1,4 55 62 7 14 55 0,7
1,6 65 93 28 56 62 2,8
1,8 89 112 23 46 69 2,3
2 120 152 32 64 89 3,2
2,2 177 254 77 26 102 7,7
2,4 211 312 101 202 112 10,1

Contoh Perhitungan :
Diketahui : Jumlah konus ( PK ) = 10 kg/cm2
Jumlah Perlawanaan (JP) = 22 kg/cm2
 Jadi hambatan lekat ( HL) = JP-PK
= 22-10
= 12 kg/cm2
20 20
 Hambatan Lunak ( HI ) = HL x 10 = 12 x 10
= 24 kg/cm2

 Jumlah Hambatan Lekat ( JHL )


= Komulatif dari HL = 0 + 12
= 12 kg/cm2
HL 12
 Hambatan setempat ( HS ) = = =1,2 kg/cm 2
10 10
Grafik Uji Penetrasi Konus

GRAFIK UJI PENETRASI KONUS


0 50 100 150 200 250 300
0

0.5

1
PK
HL
PK

1.5

2
KEDALAMAN

2.5

3
6. KESIMPULAN:

 Jadi perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat tanah sangat mempengaruhi
dalam hal penyondiran, dimana perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan
terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas ( F/A ).
Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung
bikonus dalam satuan panjang. Nilai konus dan hambatan lekat diukur bersama-
sama , nilai hambatan pelekat didapatkan kemudian dengan mengurangkan
besarnya nilai konus dari nilai jumlah keseluruhan.
 Pada lapisan tanah bagian atas ( seperti terlihat pada data ) adalah jenis tanah
keras ( kadar airnya sedikit ) kemudian semakin ke dalam kondisi tanah
bertambah lunak dan smoking dalam lagi bertambah keras sampai pada batas
kemampuan pengeboran. Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa tanah
memiliki lapisan yang berbeda-beda dengan kadar air yang berbeda pula.
 Nilai perlawanan penetrasi konus ( PK ) = 20 Kg/ Cm2
Nilai hambatan lekat ( HL ) = 5 Kg/ Cm2

7. NOTASI & KETERANGAN


HL = hambatan lekat (kg/cm)
JP = jumlah perlawanan konus (kg/cm2)
PK = penetrasi konus (kg/cm2)
A = tahap pembacaan ( = 20 cm)S
Luas konus
B = faktor alat, atau Luas torak = 10

You might also like