You are on page 1of 2

Halo! Perkenalkan nama saya Dewi, Ibu 3 anak yang juga pemilik toko online dan penulis.

Penggunaan TIK sudah menjadi hal yang familiar bagi saya sejak remaja. Riset untuk penyelesaian
tugas sekolah (thank you google), berkirim pesan dengan teman yang sedang menyelesaikan studi di
luar negri (remember yahoo messenger?), hingga hiburan di kala jenuh dengan menonton film dan
mendengarkan lagu (napster, yes!).

Akan tetapi, tidak pernah terbayang sama sekali kalau TIK mengambil peran yang sangat besar dalam
hidup saya. Bahkan bagi keluarga saya. Terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini.

Pekerjaan saya sebagai pemilik toko online dan penulis mungkin merupakan suatu profesi yang ideal
bagi seorang ibu, karena tetap dapat berpenghasilan tanpa harus keluar rumah. Modalnya hanya 3,
smart phone/laptop, wifi dan imajinasi. Bahkan berjualan pun butuh imajinasi, barang mana yang
akan laku di pasaran atau sebaliknya. Yah, berbisnis memang dimulai dari imajinasi. You can’t
depend on your eyes when your imagination is out of focus (anonymous).

Sebagai ibu dari 3 anak yang sangat cerdas, kegiatan tambahan saya selama pandemi adalah
menemani anak-anak belajar online. Menguasai beberapa aplikasi baru yang diminta pihak sekolah
dengan cepat merupakan suatu keharusan. Sehingga anak-anak bisa mudah belajar tanpa gangguan
yang berarti. Zoom, google meet, google class, beraneka aplikasi edit foto dan video. Install semua
sampai smart phone melambat dan rasanya ingin meledak.

Tentunya mengikuti perkembangan TIK sangat penting bagi seorang ibu, karena anak-anak generasi
alpha - generasi yang dilahirkan oleh milenial - sangat mahir menggunakan alat-alat TIK seperti
smart phone, tablet, laptop. Mereka lahir bersamaan dengan pesatnya perkembangan TIK atau biasa
disebut dengan gadget.

Untuk melarang penggunaan gadget akan sangat sulit, karena gadget sudah menjadi bagian dari
hidup mereka, bagian dari kehidupan sosial dan sekolah. Karena itu, orang tua perlu
mengimbanginya dengan pengetahuan yang cukup tentang gadget. Bagaimana menggunakan
aplikasi blokir, pembatas waktu sosial media, mengawasi sosial media yang digunakan anak-anak
dan masih banyak lagi.

Pada akhirnya, kita harus menerima penggunaan TIK dalam hidup kita termasuk sisi positif dan
negatifnya. Memanfaatkan penggunaan TIK yang dapat memudahkan kehidupan sehari-hari, dan
menekan sisi negatifnya sebisa mungkin. Jangan sampai tertinggal oleh dinamika TIK, tapi juga
jangan sampai terlena dengan penggunaan TIK yang berlebihan.

Oh ya! No – orang tua joget-joget di tiktok sangat tidak cool dan tidak membanggakan generasi
alpha.

Penulis:

Dewi Asmorowati

Jln Bambu Ori 2 Blok AD No 6

Pondok Bambu Duren Sawit

Jakarta Timur 13430


0812 5374 9942

You might also like