You are on page 1of 3

KEJAKSAAN NEGERI SIMALUNGUN

“ UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
NO.REG.PERK. : PDS-01/SSA/Ft.1/IV/2022

I. TERDAKWA

Nama lengkap : Esterlan Sihombing


Tempat lahir : Samosir
Umur/Tanggal lahir : 80 Tahun/10 Februari 1940
Jenis kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Huta III Simangonai Nagori Jawa Baru Kecamatan
Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Bertani

II. PENAHANAN

Terdakwa Esterlan Sihombing tidak ditahan;


Hakim Pengadilan Terdakwa Esterlan Sihombing tidak ditahan
Telah dilakukan penahanan sebagaimana terlampir.

III. DAKWAAN

Bahwa ia Terdakwa Esterlan Br Sihombing, pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira
pukul 08.30 Wib atau pada suatu waktu dalam bulan April tahun 2019, bertempat di perladangan
sawit milik saksi korban Edy Ronald Simbolon, SE yang terletak di Huta III Simanginai Nagori Jawa
Baru Kecamaan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun atau pada suatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Simalungun, mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang
dilakukan Terdakwa dengan cara dan dalam keadaan sebagai berikut :
Bermula pada hari Kamis tanggal 25 April 2019 sekira pukul 08.30 Wib, Terdakwa Esterlan
Br Sihombing menyuruh Saksi Toni Apul Tambunan untuk memanen buah kelapa sawit milik saksi
korban Edy Ronald Simbolon, SE yang berada di perladangan di Huta III Simanginai Nagori Jawa
Baru Kecama tan Hutabayuraja Kabupaten Simalungun kemudian saksi Toni Apul Tambunan
menyuruh pekerjanya untuk memanen buah kelapa sawit yakni diantaranya saksi Sarno, saksi
Supriono, saksi Widianto dan saksi Saut Parulian Manurung dimana peranan masing-masing adalah
saksi Sarno, saksi Supriono dan saksi Widianto Als Togo berperan mengegrek buah kelapa sawit
yang ada dipohon dengan menggunakan alat egrek sebanyak 4 (empat) buah sementara saksi Saut
Parulian Manurung berperan melangsir/ memindahkan buah kelapa sawit dengan menggunakan alat
beko dan setelah buah kelapa sawit selesai dipanen sebanyak 120 (seratus dua puluh) tandan
kemudian Terdakwa memberikan upah sebesar Rp.600.000,- (enam ratus ribu rupiah) kepada saksi
Toni Apul Tambunan untuk diserahkan kepada anggota pekerjanya sebesar Rp.100.000,-
(seratus ribu rupiah) lalu Terdakwa dengan dibonceng saksi Nurmala Br
Marbun yang merupakan cucunya mendatangi saksi Arifin Marbun (Dalam penuntutan
terpisah) dan Terdakwa mengatakan kepadanya ”alapma kalapa sawit nga dipanen” (artinya
bawalah buah kelapa sawit sudah dipanen) selanjutnya setelah mengatakan hal tersebut kepada
saksi Arifin Marbun lalu Terdakwa dengan saksi Nurmala Br Marbun kembali keladang sawit dan
tidak berapa lama saksi Arifin Marbun bersama dengan supirnya yang bernama Hatorangan Als
Golap (merupakan pekerja saksi Arifin Marbun) datang keperladangan sawit milik saksi korban Edy
Ronald Simbolon, SE dengan mengendarai 1 (satu) unit mobil langsir warna hijau milik saksi Arifin
Marbun dan sesampainya diperladangan sawit tersebut kemudian Terdakwa menjual buah kelapa
sawit milik saksi korban Edy Ronald Simbolon, SE kepada saksi Arifin Marbun tanpa sepengetahuan
dan seijin dari saksi korban selaku pemiliknya kemudian buah kelapa sawit ditimbang oleh pekerja
Terdakwa yang bernama Hatorangan Als Golap dan mengangkatnya kedalam mobil langsir tersebut
seterusnya saksi Arifin Marbun menjual buah kelapa sawit ke Pabrik Kelapa Sawit HBM di Bahal
Batu dan pada hari Minggu tanggal 26 April 2019 sekira pukul 10.00 Wib, saksi Arifin Marbun
membayar uang pembelian buah kelapa sawit kepada Terdakwa sebesar Rp.2.910.000,- (dua juta
sembilan ratus sepuluh ribu rupiah) dengan rincian 3 (tiga) ton buah kelapa sawit dikalikan dengan
Rp.970,- (sembilan ratus tujuh puluh rupiah)
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Esterlan Br Sihombing sehingga saksi saksi korban Edy
Ronald Simbolon, SE mengalami kerugian sebesar Rp.3.960.000,- (tiga juta sembilan ratus enam
puluh ribu rupiah); Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHPidana Jo
Pasal (1) ke-1 KUHPidana; Barangsiapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau
sebagian termasuk kepunyaan orang lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan
hak, dihukum, karena pencurian, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda
sebanyak-banyaknya Rp. 900,—dan (1) Suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali berdasarkan
kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada
(2) Bilamana ada perubahan dalam perundang-undangan sesudah perbuatan dilakukan, maka
terhadap terdakwa diterapkan ketentuan yang paling menguntungkannya.

Simalungun,3 Maret 2022


Jaksa Penuntut Umum,

Ahmad Sayuti SH.MH

Simalungun,3 Maret 2022


Jaksa Penuntut Umum,

Alya SH.,MH

You might also like