You are on page 1of 12

Nama : Mely Wulandari

NPM : 1610070100022

Tugas 1

1. PMT ( pemberian makanan tambahan)


Kegiatan pemberian makanan kepada balita dalam bentuk kudapan yang aman
dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek
mutu dan kemasan pangan serta mengandung nilai gizi yang sesuai kebutuhan.

2. BB/TB dan BB/U


Merupakan salah satu indikator dalam menentukan status gizi dan kategori
sekarang

3. Stunting dan indicator penegakan diagnostic

o Stunting adalah suatu kondisi dimana tinggi badan seseorang tidak


bertambah atau jauh lebih pendek dari orang normal pada umumnya.

o Indicator stunting dapat diketahui melalui indeks antropometri tinggi


badan menurut umur ( TB/ U) sama dengan / kurang dari (-2) standar
deviasi (-2 SD) dibawah rata2 standar anak pada umumnya .

o Masalah ini termasuk dalam program puskesmas

4. Akreditasi puskesmas dan tingkatan akreditasi puskesmas

o Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap puskesmas yang


diberikan oleh lembaga independent penyelenggaraan akreditasi yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah dinilai bahwa puskesmas
telah memenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan
oleh menteri kesehatan untuk meningkatan mutu pelayanan puskesmas
secara berkesinambungan.
o Tingkat akreditasi puskesmas :
1. Tidak terakreditasi 4. Akreditasi utama
2. Akreditasi dasar 5. Akreditasi paripurna
3. Akreditasi madya
>27 = kelebihan berat badan berat
5. Puskesmas satelit Merupakan puskesmas pembantu atau puskesmas kelurahan
yang merupakan jaringan pelayanan puskesmas yang memberikann pelayanan
kesehatan secara baik di suatu lokasi dalam wilayah kerja puskesmas induk.

6. Program PTM puskesmas

Posyandu = pos pelayanan : keluarga berencana kesehatan terpadu adalah


kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari oleh petugas kesehatan.

Posbindu = pos pemberian terpadu merupakan suatu kegiatan deteksi dini dan
pemantauan factor risiko PTM utama yang dilaksanakan secara rutin dan periodic.

Pelayanan PTM :

 Promosi
 Pencegahan
 Deteksi dini
 Tindak lanjut dini
 Tatalaksana PTM
 Rehabilitasi

7. Program esensial Puskesmas


Merupakan upaya kesehatan yang wajib atau harus dilaksanakan oleh suatu
puskesmas demi mencapai standar pelayanan minimal kabupaten/ kota bidang
kesehatan.
Terdiri dari :
- pelayanan promosi kesehatan
- pelayanan kesehatan lingkungan
- pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
- pelayanan gizi
-
8. Pelaksanaan posyandu balita

o Waktu : 1x dalam sebulan


o Tempat : salah satu rumah warga, halaman, rumah, balai desa.
o Pelaksanaan : diselenggarakan dan dilaksanakan oleh kader, ditambah
dengan tenaga kesehatan dari puskesmas.
o Kegiatan 5 meja : meja 1 = pendaftaran
Meja 2 = penimbangan
Meja 3 = pengisian KMS
Meja 4 = penyuluhan kesehatan
Meja 5 = pelayanan kesehatan

9. Pelaksanaan posyandu
 Posyandu dilakukan 1x dalam sebulan.
 Tempat : salah satu rumah warga, halaman, rumah, balai desa.
 Pelaksanaan : diselenggarakan dan dilaksanakan oleh kader, ditambah
dengan tenaga kesehatan dari puskesmas.

10. PD3i( penyakit dapat dicegah dengan imunisasi )

Penyakit yang sudah tersedia vaksinnya untuk upaya pencegahannya.

Pd3i yang menjadi target pemberian pengambilan imunisasi dan vaksin nya:

 Bacillus tuberculosis  vaksin BCG


 Poliovirus  vaksin polio oral & in aktif
 Difteri  vaksin difteri
 Tetanus  vaksin Tetanus toksoid
 Pertusis  wP & aP
 Campak  vaksin campak
 Hepatitis B Virus  vaksin Hepatitis B
 Rotavirus  vaksin rotavirus
 H. Influenza  vaksin Hib conjugate
 Streptococus pneumonia vaksin pneumokok
 Yellow fever virus  vaksin yellow fever

11. DDTK (deteksi dini tumbuh kembang)

adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya


penyimpangan tumbuh kembang agar lebih mudah dilakukan penanganan
selanjutnya.

Kegiatan yang dilaksanakan:

 pengukuran lingkar kepala


 pengukuran tinggi badan
 penimbangan berat badan
 pemberian vitamin A

12. Status gizi balita


a. status gizi balita dinilai menurut 3 indeks, yaitu (BB/U), (TB/U), (BB/TB)
-BB/ U : BB anak yang dicapai pada umur tertentu
-TB/U :TB anak yang dicapai pada umur tertentu
- BB/TB : BB anak dibandingkan dengan TB yang dicapai
Ketiga nilai indeks status gizi ini dibandingkan dengan buku pertumbuhan WHO

b. Z score
merupakan nilai simpangan BB atau TB dari nilai BB atau TB normal menurut
buku pertumbuhan WHO

c. contoh perhitungan Z score BB/U : BB anak –BB standar


standarisasi BB standar
tabel kategori status gizi balita
Indikato Status gizi z-score
r
BB/U -gizi buruk < -3,0 SD
-gizi kurang -3,0 SD s/d <-2.0
SD
-gizi baik -2,0 SD s/d 2,0
SD
-gizi lebih >2,0 SD
TB/ U -sangat <-3,0 SD
pendek
-Pendek -3,0 s/d <-2,0 SD
-normal > -2,0 SD
BB/TB -sangat kurus < -3,0 SD
-kurus -3,0 SD s/d <-2.0
SD
-normal -2,0 SD s/d 2,0
SD
-gemuk >2,0 SD

Istilah
- underweight/ BB kurang / Gizi kurang : gabungan gizi buruk dan gizi
kurang
- stunting / pendek : gabungan sangat pendek dan pendek
- wasting / kurus ; gabungan sangat kurus dan kurus

13. penimbangan masal dan pemberian Vitamin A


Dilakukan 2kali/tahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus pada anak 6-59
bulan
- Kapsul biru (100.000 IU) : beri 5-6 bulan
- Kapsul Merah (200.000 IU) : 12-59 bulan dari ibu nifas

14. Ante Natal Care (ANC)


Kunjungan ibu hamil ke dokter atau bidan sedini mungkin sejak diketahui
hamil untuk mendapatkan pelayanan atau arahan maternal, menurut WHO 2016,
ANC dilakukan 8kali selama masa kehamilan.

Trimester I : kontak 1 : 8-12 minggu


Trimester II: kontak 2 : 20 minggu
Kontak 3 : 26 minggu
Trimester III: kontak 4 : 30 minggu
Kontak 5 : 34 minggu
Kontak 6 : 36 minggu
Kontak 7 : 38 minggu
Kontak 8 : 40 minggu

Standar pelayanan ANC memiliki kriteria 10 T, yaitu :

1. Timbang BB dan ukur TB


2. Mengukur Tekanan darah
3. Menilai status gizi : LILA
4. Tentukan presentasi janin dan DJJ
5. Ukur tinggi fundus uteri
6. Imunisasi tetanus toksoid
7. Pemberian tablet zta besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Tes laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling)

12. P4K ( program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi)


Merupakan kegiatan yang difasilittasi dari bidan dalam rangka meningkatkan
peran aktif suai , keluarga, dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang
aman dan persiapan dalam menghadapi komplikasi pada kehamilan , bersalin dan
nifas
Tujuan P4K :
- peningkatan pelayanan ibu hamil
- semua komponen berpartisipasi
- peningkatan kesadaran keluarga
- tenaga dan fasilitas kesehatan

13. Audit maternal perinatal (AMP)

suatu kegiatan untuk menelusuri kembali sebab kesehatan dan kematian ibu
dengan tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang.

langkah-langkah dan persiapan amp:

 persiapan
 pelaksanaan Amp
 Pencatatan dan pelaporan
 pemantauan dan evaluasi.

14. Bb/TB, BB/U

Status gizi balita:

a. Dinilai menurut 3 indeks yaitu:


 BB/U : BB anak yang dicapai pada umur tertentu.
 TB/U : TB anak yang dicapai pada umur tertentu.
 BB/TB : BB anak yang dibandingkan dengan TB yang dicapai.
b. Z. Score : merupakan nilai simpangan BB/TB dan nilai BB/TB normal
menurut buku pertumbuhan WHO.
c. Contoh perhitungan z score BB/U :
(BB anak - BB standar )
standar deviasi BB standar

15. Kunjungan nifas dan kunjungan neonatus

 Kunjungan nifas = minimal 3x selama masa nifas


1. KF 1 = 6 jam – 3 hari pasca persalinan
2. KF 2 = 4 hari- 30 hari pasca persalinan
3. KF 3 = 29 hari – 42 hari pasca persalinan

 Kunjungan neonatus = minimal 3x


1. KN 1 = umur 6 – 48 jam
2. KN 2 = umur 3 – 7 hari
3. KN 3 = umur 8 – 20 hari.
16. CDR dalam program TB dan interpretasi hasil
case detection rate adalah angka penentuan kasus dimana presentasi jumlah pasien
baru BTA (+) yang ditemukan dalam suatu wilayah tersebut.

17. Konversi dalam program TB


Konversi adalah pasien baru TB paru BTA (+) yang mengalami perubahan
menjadi negatif setelah menjalani masa pengobatan intensif.

18. Program TB
o Ketuk pintu = kegiatan bersama antara tenaga, kader kesehatan di
wilayah kerja masing2 dimana mereka melakukan kunjungan,
memeriksa dan memfasilitasi pengobatan yang intensif .
o PMO = pengawasan minum obat merupakan hal yang penting dalam
pengobatan. Jadi petugas kesehatan memastikan bahwa setiap hari
pasien TB harus didampingi oleh setiap PMO.

19. VCT dan IMS

Voluntary konseling tes (VCT) adalah konseling pra testing dan konseling post
testing secara sukarela yang bersifat confidential dan dan secara lebih dini
membantu orang mengetahui status HIV.

Berguna sebagai pintu masuk pencegahan dan perawatan HIV yang merupakan
dialog yang terjaga kerahasiaan antara konselor dan klien.

20. keterkaitan program TB dan HIV


Pada penderita TB yang tidak kunjung sembuh dalam jangka waktu lama
dianjutkan untuk melakukan tes HIV. TB yang tidak kunjung sembuh bisa jadi
karena gangguan imun tubuh akibat HIV sehingga tubuh tidak mampu melawan
bakteri penyebab TB.

21. tripel eliminasi


Merupakan sebuah program kesehatan tentang eliminasi penularan HIV, Sifilis
dan hepatitis B dari ibu ke anak
- promosi kesehatan
- surveilans kesehatan
- deteksi dini
- penanganan kasus

22. Syarat fogging dan ABJ

 Tingkat ABJ rendah < 95%


 Pelaksanaan fogging harus masuk ke dalam rumah secara keseluruhan.
 siapkan pemandu pada saat pelaksanaan fogging agar warga patuh untuk
di fogging secara keseluruhan dan masuk dalam rumah.

Rumus ABJ :

Jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik X 100 %

jumlah seluruh rumah yang diperiksa * 100%

23. angka bebas jentik / larva frok index


Presentase rumah atau tempat umum yang tidak ditemukan jentik pada
pemeriksaan jentik berdasarkan permenkes no 50 tahun 2017: ABJ adalah
presentase rumah atau bangunan yang bebas jentik dihitung dengan cara :
Jumlah rumah yang tidak ditemukan jentik x 100 %
Seluruh rumah yang diperiksa Standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk
ABJ adalah 95% , dengan demikian untuk tidak terjadi penularan DBD maka ABJ
disuatu wilayah minimal 95%

24.PE DBD

Bertujuan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut
serta tindakan penanggulangan DBD
 Kegiatan :
a. Mencatat laporan penderita DBD ke dalam buku harian.
b. Menyiapkan peralatan survey : tensimeter, senter, formulir PE,
surat tugas.
C. Memberitahukan kepada RT/RW setempat bahwa ada tersangka
penderita DBD dan akan dilaksanakan PE DBD.
D. Pelaksanaan PE Sbb :
- Melakukan wawancara dengan keluarga pasien
- Melakukan pemeriksaan kulit dan uji tourniquet bila ada yang
demam tanpa sebab
- Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air.
- PE dilakukan dengan jarak 100 m dari lokasi penderita .
- Jika PE (+) dilakukan fogging, dikatakan (+) apabila angka bebas
jentik <95% da nada minimal 3 penderita DBD
- Penyuluhan pemberontakan sarang nyamuk 3m plus larvasida
selektif.
- Jika (-), pembatasan sarang nyamuk plus larvasida selektif dan
penyuluhan.
-
25. program GERMAS dan CERDIK
o Germas adalah gerakan masyarakat hidup sehat merupakan suatu
tindakan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara
bersamaan .

o CERDIK
C = cek kesehatan secara berkala
E = enyahkan asap rokok
R = rajin aktivitas fisik
D = diet sehat dengan kalori yang seimbang
I = istirahat yang cukup
K = kelola stress

26. Trias UKS

a. Pendidikan kesehatan berupa promotif, preventif, kuratif, dan


rehabilitatif.
b. Pelayanan kesehatan untuk kondisi umum dalam semua aspek.
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

27. 5 pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)


Pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat
1. Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
2. CTPS (cuci tangan pakai sabun )
3. PAM-RS (Pengelolaan Air minum dan makanan rumah tangga)
4. Pengelolaan sampah rumah tangga
5. Pengelolaan untuk cairan rumah tangga

28. PHBS
Sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat
melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur komunikasi
sebagai media berbagi innformasi
5 tatanan PHBS : PHBS rumah tangga
PHBS disekolah
PHBS di tempat kerrja
PHBS di Sarana Kesehatan
PHBS ditempat umum

29. standar pelayanan minimal


Merupakan acuan bagi pemerintah daerah kabupaten / kota dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. SPM
terdiri atas :
- pendidikan
- kesehatan
- pekerjaan umum
- perumahan rakyat
- ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan masyarakat
- sosial

30. Indikator PIS PK


1. keluarga mengikuti KB
2.Ibu melakukan persalinan dipelayanan kesehatan
3.Bayi mendapat imunisasi lengkap
4.Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5.memantau pertumbuhan dan perkembangan balita
6.penderita TB berobat sesuai standar
7.penderita Hipertensi berobat sesuai standar
8.gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
9.tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. keluarga menjadi anggota JKN
11. keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. keluarga mempunyai akses/jamban sehat

31. Indikator PHBS (dirumah tangga)


- persalinan ditolong oleh petugas kesehatan
-memberi ASI eksklusif
-menimbang bayi dan balita tiap bulan
- menggunakan air bersih
-mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun
-menggunakan jamban sehat
-memberantas jentik nyamuk dirumah
-makan buah dan sayur tiap hari
-aktivitas fisik tiap hari
-tidak merokok dalam rumah

32. Indikator rumah sehat dan jamban sehat


-Tidak mencemari sumber air minum
-Tidak berbaur dengan tinja
- Air seni, air bersih tidak mencemari lingkungan sekitarnya
- mudah dibersihkan dan aman penggunaanya
- dilengkapi dinding dan atap pelindung , dinding kedap air terutama
- cukup penerangan
- lantai kedap air
- ventilasi cukup baik
-tersedia air dan alat periksa

Kepmenkes no 829/menkes/SK/VII /1999 : bahwa rumah sehat merupakan rumah


yang memenuhi kriteria minimal :
-akses air minum
-akses jamban sehat
-lantai
-ventilasi
-pencahayaan

33. Bagaimana cara mengisi KMS ?


- Pilih KMS sesuai jenis kelamin
- Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS
- Mengisi bulan lahir si kecil pada bagian bawah grafik di halaman pertama
- Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan si kecil
- Mencatat setiap kejadian yang di alami si kecil
- Menentukan status pertumbuhan anak

34. Siapa yang melakukan pemeriksaan ANC?

Pemeriksaan ANC pada ibu hamil dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan,
seperti bidan, perawat, dokter umum, maupun dokter spesialis obstetri dan
gynekologi (dokter kandungan)

35. Bagaimana cara penanggulangan pada kasus gizi buruk?

Sesuai dengan penatalaksanaannya, Kementerian Kesehatan RI membagi


penanganan gizi buruk pada anak dibagi atas 3 fase.

- Fase stabilisasi
- Fase transisi

- Fase rehabilitasi

Panduan menangani anak dengan gizi buruk di rumah

- Memberikan makanan formula kacang hijau

- Makanan formula tahu dan ayam

You might also like