You are on page 1of 6

Jurnal Veteriner Juni 2013 Vol. 14 No.

2: 126-131
ISSN : 1411 - 8327

Kepadatan Sel Hipokampus Insulin Imunoreaktif


pada Formasi Hipokampus Mencit
yang Diinduksi Berulang dengan Streptozotosin
(THE DENSITY OF HIPPOCAMPUS INSULIN IMMUNOREACTIVE CELLS
IN HIPPOCAMPUS FORMATION OF REPEAT STREPTOZOSIN INDUCED MICE)

Erwin1, Tri Wahyu Pangestiningsih2, Sitarina Widyarini3

Mahasiswa Pascasarjana Progam Studi Sain Veteriner


1

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada;


Lab Klinik Hewan FKH Universitas Syiah Kuala
Jln Tgk Kreung Kalee No 4 Banda Aceh
Email: erwin2102@gmail.com
2
Bagian Anatomi, 3Bagian Patologi, FKH UGM,
Jln Fauna No 2 Kampus UGM, Jogjakarta 55281

ABSTRAK

Keberadaan insulin dalam hipokampus menandakan keterlibatannya dalam fungsi kognisi otak,
seperti fenomena belajar dan memori. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kepadatan sel
hipokampus insulin imunoreaktif pada formasi hipokampus mencit galur Balb-C yang diinduksi berulang
dengan streptozosin sebagai hewan model diabetes mellitus. Sebanyak 30 ekor mencit jantan galur Balb-
C, umur 12-14 minggu dengan bobot badan 30-40 g dikelompokan menjadi dua kelompok perlakuan,
setiap kelompok terdiri dari 15 ekor. Kelompok I (KI) diberikan pelarut streptozotosin, sedangkan kelompok
II (KII) diberikan streptozotosin dengan dosis 40 mg/kg bb dalam 50 mM sodium sitrat buffer pH 4,5
secara intra peritoneal sebanyak 0,5 ml selama lima hari berturut-turut. Mencit dari masing-masing
kelompok dikorbankan sebanyak dua ekor pada hari ke-7, 14, 21, dan 28 setelah perlakuan, dan diperfusi
serta dikorbankan nyawanya dan dinekropsi untuk mengambil jaringan otak. Sampel otak diproses
secara histologi dan dilanjutkan dengan pemeriksaan imunohistokimia menggunakan antibodi mouse
antiinsulin. Kepadatan sel hipokampus insulin imunoreaktif pada formasi hipokampus KI lebih padat
dibandingkan KII yang menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05), begitu juga dengan waktu
pengamatan dan interaksi antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang nyata
(P<0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan induksi streptozotosin dosis rendah berulang
menyebabkan penurunan kepadatan sel hipokampus insulin imunoreaktif.
Kata-kata kunci: streptozotosin, diabetes mellitus, insulin, formasi hipokampus, hewan model.

ABSTRACT

The presence of insulin in the hippocampus may indicate its involvement in brain cognitive function,
such as learning and memory phenomena. The purpose of this study was to find out the density of
hippocampus insulin immunoreactive cells in hippocampus formation in Balb-C mice which treated with
streptozosin repeated as the animal model of diabetes mellitus. Thirty male mice Balb-C strain, aged 12-
14 weeks, weight 30-40 g, divided into 2 treatment groups, each group consisted of 15 individuals. Group
I (KI) was treated with sodium citrate buffer, while group II (K2) was treated with streptozotosin at dose
0,5 ml of 40 mg/kg bw in 50 mM sodium citrate buffer pH 4.5 in intra-peritoneal of for five consecutive days.
Every two animals from each group euthanasia and necropsied on day 7, 14, 21 and 28 respectively after
the administration of treatment. Subsequently, the brain tissues were collected and fixatived in NBF
10%. Brain sampel were the processed immunohistochemically using anti-insulin mouse antibody. The
density of hippocampus insulin immunoreactive cells in hippocampus formation in group 1 were higher
compared to group 2. This comparasion as well as the time of observation and interaction between group
and time showed significant differences (p<0.05). it can be concluded that low-dose induction of repeated
streptozotosin may cause a decrease in density of hippocampus insulin imunoreaktif cell.

Keywords: streptozotosin, diabetes mellitus, insulin, hippocampus formation, animal model.

126
Erwin et al Jurnal Veteriner

PENDAHULUAN mengakibatkan kerusakan pada sel beta


Langerhans pankreas. Streptozotosin bekerja
Kencing manis atau Diabetes mellitus (DM) dengan cara membentuk radikal bebas sangat
adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai reaktif yang dapat menimbulkan kerusakan
dengan keadaan hiperglikemia yang berkaitan pada membran sel, protein, dan deoxyribo-
dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, nucleic acid (DNA), akibatnya terjadi gangguan
lemak, dan protein. Diabetes mellitus ditandai produksi insulin oleh sel beta Langerhans
dengan peningkatan kadar glukosa darah yang pankreas dan sintesis insulin secara lokal oleh
melebihi batas normal akibat peningkatan neuron di otak (Wilson dan LeDoux, 1989;
glukoneogenesis dan glikogenolisis. Menurut Rowland dan Bellush; 1989; Izumi et al., 2003).
data World Health Organization (WHO), Pemberian STZ dengan dosis rendah berulang
prevalensi DM di seluruh dunia diproyeksikan dapat menginduksi apoptosis dan menyebabkan
meningkat dari 2,8 % pada tahun 2000 menjadi nekrosis sel beta Langerhans pankreas (Bolzan
4,4% pada tahun 2030 dan jumlah tersebut dan Bianchi, 2002). Mekanisme apoptosis sel
diperkirakan terus meningkat (Wild et al., beta Langerhans pankreas berhubungan dengan
2004). Berdasarkan etiologinya DM dibagi sintesis insulin secara lokal di otak dan
menjadi DM tipe 1 dan DM tipe 2. Diabetes distribusi insulin melalui pembuluh darah ke
mellitus tipe 1 disebabkan oleh reaksi autoimun otak. Pada kondisi DM jumlah insulin yang
terhadap sel beta Langerhans pankreas, beredar di dalam darah menuju ke otak akan
sehingga produksi insulin sangat sedikit. berkurang, sedangkan kadar glukosa darah
Diabetes mellitus tipe 2 paling sering meningkat. Insulin berperan penting dalam
ditemukan, terutama yang disebabkan oleh metabolisme glukosa di saraf, seperti aktivasi
berkurangnya jumlah reseptor insulin pada sinaps, pelepasan neurotransmitter, pelepasan
permukaan sel. Diabetes mellitus yang tidak kalsium/Ca2+ intraseluler, dan neuropeptida
dikelola dengan baik, mengakibatkan terjadinya (Jonas et al., 1997). Izumi et al., (2003)
berbagai komplikasi, terutama yang didasari melaporkan dalam upaya pengembangan hewan
oleh mekanisme mikroangiopati. Manifestasi model untuk DM yang diinduksi dengan STZ
yang timbul antara lain penyakit serebro- untuk mempelajari penurunan fungsi kognisi
vaskuler, kardio-vaskuler, retinopati, nefropati, pada pasien DM, telah diamati bahwa tikus yang
dan neuropati. Neuropati sering muncul berupa diinduksi STZ menunjukkan terjadinya
hilangnya rasa akibat gangguan pada saraf yang gangguan pada sinaptik plastisitas dan belajar.
pada akhirnya menyebabkan kematian neuron Long-term potentiation (LTP) secara luas
yang bersifat irriversible (Suyono et al., 2007). dianggap sebagai model sinaptik untuk
Jiang et al., (2008) melaporkan penemuan pengolahan informasi yang mendasari
insulin di jaringan otak pada tahun 1978 pembentukan memori dan belajar, korelasi
membuktikan tersebarnya insulin secara luas antara perubahan dan gangguan kinerja LTP
dalam sistem saraf pusat (SSP) yang berperan dalam tes pembelajaran spasial telah dilaporkan
dalam metabolisme energi di otak, meningkat- dalam beberapa penelitian. Gangguan sintesis
kan pertumbuhan dan perkembangan saraf, insulin dan aktivitas insulin menyebabkan
mengatur aktivitas saraf, dan pelepasan defisit dalam belajar dan pembentukan memori
neurotransmiter. Keberadaan insulin dalam (Zhao dan Alkon, 2001).
hipokampus dan korteks serebral menandakan Penelitian ini bertujuan untuk melihat
keterlibatannya dalam fungsi kognisi otak kepadatan sel hipokampus insulin imunoreaktif
seperti fenomena belajar dan memori. Insulin (H-IIR) mencit galur Balb-C yang diinduksi
telah terbukti dapat memberikan suatu berulang dengan STZ untuk membuat perlakuan
peningkatan memori pada manusia dan hewan, DM menggunakan mouse antibodi terhadap
namun demikian keberadaan insulin di perifer insulin dengan pewarnaan imunohistokimia.
seperti pada jaringan adiposa, otot, dan hati Hasil penelitian ini diharapkan dapat
lebih berperan untuk mengatur homeostasis memberikan informasi tentang kepadatan sel
glukosa (Zhao dan Alkon, 2001). hipokampus insulin imunoreaktif pada formasi
Pada hewan model, DM sering disebabkan hipokampus mencit galur Balb-C yang
akibat pemberian streptozotosin (STZ), aloksan, menderita DM. Data yang diperoleh diharapkan
asam urat, asam dehidroaskorbat, asam bermanfaat dalam mempelajari peran insulin
dialurat, dan asam ksanturenat yang dapat dalam belajar dan memori.

127
Jurnal Veteriner Juni 2013 Vol. 14 No. 2: 126-131

METODE PENELITIAN tidak langsung, antigen yang telah berikatan


langsung dengan antibodi primer, selanjutnya
Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit antibodi primer berikatan dengan antibodi
jantan galur Balb-C umur 12-14 minggu dengan sekunder yang telah mengalami biotinilasi
bobot badan 30-40 g. Hewan percobaan secara (terkonjugat dengan biotin). Pada setiap ujung
acak dibagi menjadi dua kelompok perlakuan, tangan antibodi sekunder telah terkonjugasi
masing-masing kelompok berjumlah 15 ekor dengan biotin yang dapat mengikat molekul
mencit. Kelompok dua hanya diberikan sodium avidin. Dengan meneteskan larutan streptavidin
sitrat buffer pH 4,5 sebagai kontrol negatif, peroksidase, maka antibodi sekunder
sedangkan kelompok II diberi perlakuan DM membentuk ikatan kompleks dengan avidin
melalui injeksi streptozotosin 40 mg/kg BB melalui biotin. Biotin pada streptavidin
dalam sodium sitrat buffer pH 4,5 secara intra diikatkan dengan peroksidase dan enzim
peritoneal sebanyak 0,5 ml selama lima hari tersebut divisualisasikan melalui ikatannya
berturut-turut. Hewan percobaan dari masing- dengan substrat yang telah diberi kromogen.
masing kelompok dikorbankan sebanyak dua Potongan jaringan otak yang telah terfiksasi
ekor pada hari ke-7, 14, 21, dan 28 setelah pada gelas objek dipanaskan selama dua jam
perlakuan. Mencit tersebut diperfusi, dikorban- pada suhu 60°C. Deparafinasi dan rehidrasi
kan nyawanya dan dinekropsi untuk mengambil dengan xilol I, xilol II, xilol III, dan etanol absolut
jaringan otak, kemudian dilakukan pewarnaan I, II dan III, etanol 90%, etanol 80%, dan etanol
imunohistokimia. Irisan otak yang telah 70%. Preparat tersebut dicuci dengan larutan
diwarnai dengan antibodi mouse antiinsulin phosfat buffer solution (PBS), blocking
dilakukan penilaian dengan cara menghitung endogenous peroksidase dengan larutan H2O2
kepadatan sel hipokampus insulin imunoreaktif 3% dalam aquades selama 30 menit, kemudian
(H-IIR) (berwarna coklat) pada seluruh formasi dicuci dengan larutan PBS sebanyak tiga kali
hipokampus dengan pembesaran 40X. masing-masing selama 5 menit. Ultra V block
Kepadatan sel H-IIR dihitung berdasarkan selama 5 menit dengan goat serum dan teteskan
jumlah sel yang imunoreaktif dari 100 sel yang antibodi primer mouse antiinsulin (1:300) dan
dihitung. diinkubasikan selama satu malam dalam lemari
es, kemudian dicuci dengan larutan PBS.
Perfusi Sampel Antibodi sekunder yang digunakan adalah
Mencit dibius dengan ketamin hidroklorida biotinylated goat anti-polyvalent yang
dengan dosis 20 mg/kg bobot badan secara diteteskan pada jaringan selama 10 menit,
intramuskular. Dalam keadaan teranastesi kemudian dicuci dengan larutan PBS. Tahap
rongga toraks dibuka dan diperfusi secara berikutnya adalah pemberian konjugat enzim
intrakardial dengan NaCl fisiologi yang streptavidin peroxidase selama 10 menit dan
ditambah EDTA dengan kecepatan 5 mL/menit dicuci kembali dengan larutan PBS. Subtrat dan
pada suhu 38°C sebagai pre-rinse melalui kromogen DAB diteteskan, lalu diinkubasikan
ventrikel kiri. Setelah jantung membesar terisi selama 10 menit pada suhu ruangan dalam
larutan pre-rinse, maka atrium kanan dibuka suasana gelap. Langkah terakhir adalah
dengan cara digunting untuk mengeluarkan pencucian jaringan dengan larutan aquades dan
larutan pre-rinse. Apabila larutan yang keluar untuk mendapatkan hasil yang baik dilakukan
tidak lagi mengandung darah, larutan perfusi counter stain dengan hematoksilin selama 10
diganti dengan paraformaldehid 2% dalam detik, dan kemudian dicuci dengan air mengalir
phosphate buffered 0,1 M sebagai larutan dan aquades. Tahap akhir adalah dehidrasi
perfusi. Setelah proses perfusi selesai hewan jaringan dengan etanol bertingkat, clearing
didekapitasi, kemudian medulla spinalis diambil dengan xilol, dan mounting permanent jaringan
sampai ke pangkal dan disimpan dalam larutan dengan balsem kanada (Lab Vision, Cat#MS-
fiksasi paraformaldehid 2% dalam phosphate 1378-PO). Untuk memperoleh data kuantitatif
buffered 0,1 M. kepadatan sel H-IIR dilakukan uji statistika
menggunanakan sidik ragam, sedangkan untuk
Pewarnaan Imunohistokimia melihat perbedaan, antara masing-masing
Penelitian ini menggunakan metode waktu pengamatan dilanjutkan dengan uji
streptavidin peroksidase produk Lab Vision. Duncan. Semua data tersebut diolah dengan
Metode ini merupakan modifikasi dari metode program SPSS 18.

128
Erwin et al Jurnal Veteriner

HASIL DAN PEMBAHASAN (McGavin dan Zachary, 2007). Zhao dan Alkon
(2001) mengemukakan meskipun asal insulin
Hasil penelitian menunjukkan kepadatan di otak telah menjadi isu kontroversial untuk
sel H-IIR ditemukan pada membran sel, dendrit beberapa tahun, bukti-bukti menunjukkan
sel pyramidal, dan granuler yang diperlihatkan bahwa insulin diangkut ke otak dari jaringan
dengan terbentuknya warna coklat kuat atau perifer melalui cairan serebro-spinal. Selain itu
lemah (Gambar 2). Pada kelompok I, sel-sel yang insulin juga disintesis secara lokal oleh neuron
imunoreaktif terhadap insulin terlihat lebih dalam otak. Hal tersebut serupa dengan hasil
banyak (warna coklat) dibandingkan kelompok pengamatan kepadatan sel H-IIR dalam
II (Gambar 1). Kepadatan sel H-IIR antara kedua penelitian ini. Marks et al., (1988) dan Schwartz
kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan et al., (1992) melaporkan kosentrasi mRNA
yang signifikan (P<0,05). Penurunan kepadatan insulin terlihat paling tinggi pada sistem limbik,
sel H-IIR hari ke-7 pada kelompok II dan hipokampus merupakan salah satu bagian
menunjukkan perbedaan yang signifikan dari sistem limbik.
dengan kelompok I (P<0,05). Kepadatan sel H- Pada formasi hipokampus, kepadatan sel
IIR turun pada hari ke-14, 21, dan terus hipokampus insulin imunoreaktif turun pada
menurun sampai hari ke 28 yang berbeda hari ke-7 dan terus menurun hingga hari ke-
signifikan dengan kelompok I (P<0,05) (Gambar 28. Penurunan kepadatan sel H-IIR tersebut
1). Secara statistika kepadatan sel H-IIR di diakibatkan oleh induksi STZ, namun sel saraf
masing-masing waktu pengamatan kelompok I tidak sama dengan sel beta Langerhans
dan kelompok II tidak menunjukkan perbedaan pankreas yang dapat beregenerasi dan kembali
yang signifikan (P>0,05) (Gambar 1). mensintesis insulin. Sel saraf merupakan jenis
Kepadatan sel H-IIR menunjukkan sel yang sulit beregenerasi, sehingga sintesis
perbedaan yang signifikan antara kedua insulin masih rendah pada hari ke-28 (McGavin
kelompok perlakuan (P<0,05) berupa penurunan dan Zachary, 2007). Penurunan kepadatan sel
kepadatan sel H-IIR pada mencit kelompok II H-IIR menandai terjadinya gangguan
yang diinduksi STZ, namun tidak terjadi pembentukan memori pada mencit dengan
perbedaan yang signifikan pada waktu kondisi DM. Hipokampus merupakan
pengamatan (P>0,05). Penurunan kepadatan sel komponen utama dari sistem limbik, yang
H-IIR hari ke-7 mencit kelompok II berbeda memiliki area-area dengan fungsi berbeda dalam
signifikan (P<0,05) dengan mencit kelompok I. menjalankan aktivitasnya. Area cornu
Kepadatan sel H-IIR terus menurun sampai hari ammunis 3 dari hipokampus tikus merupakan
ke-28. Menurunnya kepadatan sel H-IIR area yang berperan penting dalam belajar dan
menandakan berkurangnya sintesis insulin oleh pembentukan memori jangka panjang (Izumi et
sel-sel neuron hipokampus, akibat induksi STZ al., 2003).
Sel Hipokampus Insulin

Kelompok I Kelompok II
himunoreaktif (%)

2.00
1.60 1.70
1.60

0.40 0.40 0.30 0.20

7 14 21 28
Waktu Pengamatan (Hari)

Gambar 1: Rataan kepadatan sel H-IIR (%). Berdasarkan uji statistik kepadatan sel H-IIR pada
formasi hipokampus KI lebih padat dibandingkan KII yang menunjukkan perbedaan
yang nyata (P<0,05), begitu juga dengan periode waktu pengamatan dan interaksi
antara kelompok dan waktu pengamatan menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan induksi streptozotosin dosis rendah
berulang menyebabkan penurunan kepadatan sel hipokampus insulin imunoreaktif.

129
Jurnal Veteriner Juni 2013 Vol. 14 No. 2: 126-131

Gambar 2: Mikrografi sel H-IIR hari ke-21 dengan pewarnaan imunohistokimia. Kelompok I dan
Kelompok II. Tanda panah hitam menunjukkan sel yang imunoreaktif terhadap insulin
pada dendrit, sedangkan tanda panah putih menunjukkan sel yang imunoreaktif
terhadap insulin pada membran sel.

Insulin di samping berperan dalam pengaturan menunjukkan bahwa signal insulin memainkan
glukosa darah, juga berperan dalam pengaturan peran penting dalam sinaptik plastisitas dengan
fungsi sistem saraf. Indikasi peran insulin dalam bertindak pada transmisi kedua glutamatergic
sistem saraf telah dibuktikan dengan dan gamma-aminobutyric acid (GABA).
ditemukannya insulin dan reseptor insulin Terpaparnya reseptor N-methyl-D-aspartic acid
dalam area kognisi utama di otak. Aktivitas (NMDA) menyebabkan insulin dalam waktu
insulin di otak berkaitan dengan dementia yang singkat memicu dengan cepat terhadap
merupakan sindrom yang berhubungan dengan tanggapan potensial dari NMDA, yang dapat
penurunan kemampuan kognisi ability, insulin dimediasi oleh subtipe reseptor NMDA. Reseptor
juga mengatur kemampuan memori dengan NMDA berperan penting pada sinaptik
meransang pusat lokus spesifik dan injeksi plastisitas dalam pembelajaran dan pembentu-
insulin secara intraserebroventrikuler dapat kan memori (Zhao et al., 2004).
meningkatkan memori pada tikus (Jiang et al., Biessels et al., (1996) melaporkan bahwa
2008). Dalam belajar dan memori, insulin pemberian senyawa STZ dapat menimbulkan
memodulasi sinaptik plastisitas dengan kerusakan sel beta Langerhans pankreas tikus
bertindak pada reseptor glutamatergic dan untuk induksi DM, sehingga akan menimbul-
GABAergic. Pada hipotalamus insulin dapat kan penurunan yang parah dalam kemampuan
memainkan peran tidak langsung dalam belajar dan pembentukan memori. Penurunan
regulasi metabolisme glukosa perifer, proses tersebut telah dibuktikan dengan tes tugas
belajar, dan memori terutama yang terletak di labirin di air. Pemberian insulin pada kondisi
hipokampus. Peran ini lebih cenderung ini juga secara jelas dapat mencegah kehilangan
disebabkan oleh modulasi langsung dari aktivitas memori dan kerusakan sinaptik plastisitas.
reseptor di neuron dan sel-sel glia. Bukti telah
130
Erwin et al Jurnal Veteriner

SIMPULAN Jonas E, Knox RJ, Smith TC, Wayne NL, Connor


JA, Kaczmarek LK. 1997. Regulation by
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil insulin of a unique neuronal Ca2 + pool and
simpulan bahwa induksi STZ dengan dosis of neuropeptide secretion. Nature 385: 343-
rendah secara berulang menyebabkan 346.
penurunan kepadatan sel H-IIR, begitu juga Lab Vision, Cat#MS-1378-PO. Mouse
dengan waktu pengamatan yang berbeda antiinsulin. Immunohistochemistry
memengaruhi kepadatan sel H-IIR pada mencit. product. Thermo Fisher Scientific Inc,
Kalamazo, MI 49008.
Marks JL, Maddison J, Eastman CJ. 1988.
SARAN Subcellular localization of rat brain insulin
binding sites. Journal Neurochem 50: 774-
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut 781.
untuk melihat efek diabetogenik dari McGavin MD, Zachary JF. 2007. Pathology
streptozotosin dengan waktu pengamatan yang basis of veterinary disease. Academic Press.
lebih lama. Disarankan bagi penderita diabetes 4th edition. Missouri. Elsivier Mosby.
mellitus untuk mengelola dengan baik guna Rowland NE, Bellush LL. 1989. Diabetes
mencegah berbagai komplikasi dengan cara Mellitus: Stress. Neurochemistry and
mengatur pola makanan rendah karbohidrat. Behavior. Neuroscience and Biobehavioral
Reviews 13: 99-206.
Schwartz MW, Figlewicz DP, Baskin DG, Woods
UCAPAN TERIMA KASIH SC, Porte DJr. 1992. Insulin in the brain:
a hormonal regulator of energybalance.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Endocrine. Rev 13: 387-414.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (DIKTI) Suyono S, Waspadji S, Soegondo S, Soewondo P.
melalui Beasiswa Program Pascasarjana 2007. Kecenderungan peningkatan jumlah
(BPPS), Rektor Universitas Syiah Kuala dan penyandang diabetes. Penatalaksanaan
Pemerintah Provinsi Aceh atas bantuan diabetes mellitus terpadu. Jakarta. Pusat
beasiswa yang diberikan untuk melaksanakan Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Dr. Cipto
studi pascasarjana pada tahun 2011. Mangunkusumo. FKUI.
Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King, H.
2004. Global prevalence of diabetes:
DAFTAR PUSTAKA estimates for the year 2000 and projections
for 2030. Diabetes Care 27: 1047–1453.
Biessels GJ, Kamal A, Ramakers GM, Urban Wilson GL, LeDoux SP. 1989. The Role of
IJ, Spruijt BM, Erkelens WD, Gispen WH. Chemical in The Etiology of Diabetes
1996. Place learning and hippocampal Mellitus. Journal Toxicologic Pathology 17:
synaptic plasticity in streptozotosin-induced 357-362.
diabetic rats. Diabetics 45: 1259-1266. Zhao WQ, Alkon D.L. 2001. Role of insulin and
Bolzan AD, Bianchi MS. 2002. Genotoxicity of insulin receptor in learning and memory.
streptozotosin. Review. Mutation Research Jurnal Molecular and Celluler
512: 121-134. Endocrinology 177: 125-134.
Izumi K, Yamada KA, Matsukawa M, Zorumski Zhao WQ, Hui C, Quon MJ, Alkon DL. 2004.
CF. 2003. Effect of insulin on long-term Insulin and the insulin receptor in
potentiation in hippocampal slices from experimental models of learning and
diabetic rats. Journal Diabetologia 46: 1007- memory. European Journal of Pharmaco-
1012. logy 490: 71-78.
Jiang L, Zhang Y, Wu Y, Song F, Guo D. 2008.
Effect of insulin on the cognizing function
and expression of hippocampal Aâ1-40 of rat
with Alzheimer disease. Chinese Medical
Journal 121: 827-831.

131

You might also like