Professional Documents
Culture Documents
Vii. BAB II
Vii. BAB II
KAJIAN TEORI
Gezag atau kewibawaan itu ada pada orang dewasa, terutama pada
orang tua. Dapat kita katakan bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua
(ayah dan ibu) itu adalah asli. Orang tua dengan langsung mendapat tugas
mendapat hak untuk mendidik anak-anaknya, sesuatu hak yang tidak dapat
dicabut karena terikat oleh kewajiban. Hak dan kewajiban yang ada pada
artinya jika tidak ada kewibawaan maka pendidikan itu tidak mungkin
diberikan oleh pendidik akan diikuti secara suka rela oleh anak didik.
22
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
1998), 49.
15
16
yang dikutip oleh Ngainun Naim dalam bukunya yaitu kewibawaan harus
kewibawaan bukan taat dan patuh pada peraturan yang berlaku sesuai
dengan apa yang dijelaskan oleh guru.24 Sedangkan menurut Henry Fayol
perintah dan anjurannya harus ditaati oleh siswa dengan penuh kesadaran
23
Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Ilmu Mendidik) (Bandung: Alfabeta, 2010), 165.
24
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 44.
25
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2004), 177.
17
ditaati oleh siswa dengan penuh kesadaran dan sukarela tanpa adanya
paksaan.
orang lain. Dengan ini wibawa bisa muncul dari dua hal antara lain:
a. Karisma
b. Performa
26
Sudarman Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru (Bandung: Alfabeta, 2010), 18.
18
Performa adalah kebiasaan yang lahir dari standar dan plan kerja
tegas, cerdas, sopan, konsisten, jujur, dan selalu memiliki solusi saat
memiliki performa yang bagus. Pengakuan yang tulus itu akan terlahir
3. Unsur-unsur Kewibawaan
a. Keunggulan
kompetensi yang dituntut oleh jabatan profesi guru. Seorang guru akan
27
Abduallah Munir, Sosok Guru Yang Dihormati, Disegani, dan Dicintai (Yogyakarta:Pedagogia,
2010), 9-12.
19
sosial, fisik, moral dan spiritual. Keunggulan atau kelebihan ini dapat
Dalam hal ini rasa percaya diri sangat berperan penting bagi
seorang guru. Yang mana jika seorang guru memiliki rasa percaya diri
yang tinggi, disini guru akan lebih meyakinkan dengan wibawa yang
kewibawaannya.
d. Tanggung jawab
telah diambil. Yang mana setiap keputusan yang telah diambil akan
20
Dari keempat unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan
fungsinya. Jika dari keempat faktor tersebut kurang seimbang maka akan
bermakna.
1) Pengakuan
untuk mengenal adanya sesuatu, hal tersebut bernilai pada diri pendidik.
2) Kasih Sayang
28
Naim, Menjadi Guru, 52-54.
29
Ramayulis, Profesi & Etika., 130-141.
21
Kasih sayang merupakan salah satu segi yang paling indah dalam
3) Kelembutan
rasa dan sikap kasih sayang. Kelembutan dapat diwujudkan antara lain
4) Penguatan
positif yang menampilkan perilaku yang baik dan tutur kata yang baik.
6) Pengarahan
mana guru atau pembimbing memiliki peran yang sama yaitu sebagai
7) Keteladanan
sampai peserta didik menjadi dewasa, dan orang dewasa menjadi tua.
4. Faktor-faktor Kewibawaan
30
Purwanto, Ilmu Pendidikan., 52-53.
24
1. Pengertian Guru
mengevaluasi. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat
etik tertentu.32
31
Samana, Profesionalisme Keguruan ( Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994), 22.
32
Sudarman Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru (Bandung: Alfabeta, 2010), 17.
25
disiplin.
2. Peran Guru
33
Ibid., 18.
34
Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Terj. Hery Noor Ali
(Bandung:CV. Diponegoro, 1992), 32.
26
yang lain memiki perbedaan yang sangat mendasar. Guru pula yang
didik.
bangsa.
3. Syarat Guru
35
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
(Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2013), 35-36.
27
a. Berijazah
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Taqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berkelakuan baik
d. Bertanggung jawab
e. Berjiwa nasional36
melihat segala suatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses
perkembangan anak.37
pada :
36
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), 139.
37
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), 104.
38
Ahmadi dan Supriyono, Psikologi,. 105.
28
perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu lebih baik dari keadaan
sebelumnya”.40
motivasi yang dikutip oleh Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam
39
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2007), 71.
40
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan
(Jakarta:Bumi Aksara, 2008), 9.
29
yang diinginkan.
41
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta:Rineka Cipta, 1995), 10.
42
Martinis Yamin dan Maisah, Orientasi Baru Ilmu Pendidikan (Jakarta: Referensi, 2012), 8.
30
dan latihan.43
2. Macam-macam Motivasi
a) Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan lain tetapi atas kemauan
bangsa dan negara. Oleh karena itu kita pun rajin belajar tanpa ada
b) Motivasi Ekstrinsik
43
Rahman Abdul Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam (Jakarta:Prenada
Media, 2005), 209.
31
anak mau belajar karena dia disuruh oleh orang tuanya agar
berikut46:
a. Memberi angka
44
Cholidjah Hasan, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan ( Surabaya: Al-Ikhlas 1994), 145.
45
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), 123.
46
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar., 125-134.
32
mendatang.
b. Hadiah
tinggi, rangking satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya.
Dengan cara inilah anak didik akan termotivasi untuk belajar guna
c. Kompetisi
siswa.
d. Ego-Involvement
e. Memberi ulangan
menghadapi ulangan.
f. Mengetahui hasil
g. Pujian
h. Hukuman
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
hukuman.
maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
j. Minat
waktu tertentu.
terus belajar.
a. Sikap
b. Kebutuhan
35
mencapai tujuan.
c. Rangsangan
d. Kompetensi
hal ini guru pai diharapkan mampu berinteraksi secara baik dengan
siswanya.
e. Penguatan
dalam belajar akan disertai dengan usaha yang lebih besar dan
peserta didiknya.
dihadapan siswa, sehingga para siswa memiliki rasa hormat dan segan
adanya interaksi timbal balik antara guru dengan siswa ataupun siswa
dengan siswa, serta guru dan guru yang selalu berkesinambungan antara
ketiga tersebut. Hal ini mendorong para guru untuk selalu menjaga dan
yang dapat dipahami oleh siswa. Terlebih semua guru itu memberikan
37
dorongan dan rasa senang terhadap apa yang dipelajari tanpa unsur
paksaan. Jika tanpa adanya motivasi yang kuat dalam diri atau individu,
maka dengan sendirinya rasa ingin tahu, dan dorongan akan belajar juga
pemusatan pikiran juga dapat merangsang rasa ingin tahu dan semangat
tingkah laku yang baik dalam belajar. Sehingga besar kemungkinan jika